Pengertian Suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid
akibat kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya. Struma non toksik
disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik. Apabila dalam
pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul, maka pembesaran ini
disebut struma nodusa. Struma nodusa tanpa disertai tanda-tanda
hipertiroidisme dan hipotiroidisme disebut struma nodusa non toksik.
Anamnesis 1. Dapat datang tanpa keluhan/ hanya keluhan kosmetik
2. Penekanan pada esofagus (disfagia)
3. Penekanan pada trakea (sesak nafas)
4. Nyeri, jika ada perdarahan dalam nodul
Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi : terdapat pembengkakan atau nodul, perlu diperhatikan
beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk
(diffus atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk
menelan dan palpasi pada permukaan pembengkakan.
2. Palpasi : pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi fleksi.
Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan
menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita.
Kriteria Diagnosis
Benjolan / massa di trigonum koli di anterior sebelah bawah, ikut
bergerak ke atas bila penderita melakukan gerakan menelan. Bentuk
bisa uninoduler atau multi noduler. Tidak disertai gejala hipertiroid
(badan tambah kurus, gelisah, jantung berdebar, sering keringatan, sulit
tidur, diare) atau gejala hipotiroid (malas, mudah capek, ngantuk,
tambah gemuk, obstipasi, mata sembab). Curiga ganas bila tumbuhnya
cepat, sesak (+), disfagia (+), suara parau, benjolan keras, fixed, ada
pembesaran KGB leher.
Diagnosis Kerja
Struma Nodusa Non Toksik (SNNT)
PANDUAN PRAKTIK KLINIK TATALAKSANA KASUS RS
ROYAL PRIMA JAMBI
Kepustakaan
2. Chen, K. Pohan, H.T, Sinto, R. Diagnosis dan terapi cairan pada
Demam Berdarah Dengue. Medicinus. Jakarta. 2009: Vol 22;p.3-7.
3. WHO. Dengue Hemorrhagic Fever: diagnosis, traetment, prevention
and control 2nd Edition. Geneva.1997.
4. Tim adaptami Indonesia, 2009. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah
Sakit: Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Pertama di
Kabupaten/Kota. 1 ed. Jakarta: World Health Organization Country
Office for Indonesia.