Anda di halaman 1dari 1

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA
EKLAMPSIA
EKLAMPSIA
1. Pengertian (Definisi) Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita
Pre-eklampsia, yang disertai dengan kejang
menyeluruh dan atau koma.
Sama halnya dengan Pre-eklampsia, eklampsia
dapat timbul pada ante, intra, dan post partum.
Eklampsia post partum umumnya hanya terjadi
dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
2. Anamnesis Keluhan
Kejang yang diawali dengan gejala-gejala prodromal
eklampsia, antara lain:
a. Nyeri kepala hebat
b. Gangguan visus
c. Muntah-muntah
d. Nyeri epigastrium
e. Kenaikan progresif tekanan darah

Faktor Risiko
Faktor risiko meliputi kondisi-kondisi yang
berpotensi menyebabkan penyakit mikrovaskular
(antara lain: diabetes melitus, hipertensi kronik,
gangguan pembuluh darah dan jaringan ikat),
sindrom antibody antiphospholipid, dan nefropati.
Faktor risiko lainya dihubungkan dengan
kehamilan itu sendiri, dan faktor spesifik dari ibu
atau ayah janin.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan keadaan umum: sadar atau
penurunan kesadaran Glasgow Coma Scale dan
Glasgow-Pittsburg Coma Scoring System.
b. Tentukan jenis kejang: tonik, klonik, umum.
c. Pemeriksaan tanda vital: adanya peningkatan
tekanan darah diastolik >110 mmHg
d. Sianosis
e. Skotoma penglihatan
f. Dapat ditemukan adanya tanda-tanda edema
paru dan atau gagal jantung
g. Pada pemeriksaan abdomen dapat ditemukan
nyeri di epigastrium atau nyeri abdomen pada
kuadran kanan atas (akibat teregangnya kapsula
glisson)

4. Diagnosis Diagnosis klinis


Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan penunjang.
5. Diagnosis kerja Eklampsia
6. Diagnosis Banding Kejang pada eklampsia harus dipikirkan
kemungkinan kejang akibat penyakit lain, oleh
karena itu sebagai diagnosis banding eklampsia
antara lain:
a. Hipertensi
b. Perdarahan otak

Anda mungkin juga menyukai