Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN UNIT ORTOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

A. Pendahuluan
Unit Ortopedi dan Trauma RSU Bahteramas Kendari adalah pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk melayani kasus ortopedi dan traumatologi
dalam bentuk diagnosis. therapi dan rehabilitasi secara menyeluruh dan
bersifat holistik yang didasari pada SSTB (senyum, sapa, tanya, bantu),
menjunjung tinggi harkat kemanusiaan, serta mengikuti ilmu pengetahuan
terbaru dan peralatan modern yang tersedia.
Pelayanan Ortopedi dan Traumatologi dilakukan secara paripurna dan
tersedia selama 24 jam penuh serta dilayani oleh tenaga dokter spesialis
Ortopedi dan Traumatologi yang handal. Selain itu, sebagaimana RSU
Bahteramas Kendari sebagai tempat pendidikan maka unit Ortopedi dan
Traumatologi pun dipakai sebagai tempat pendidikan bagi peserta didik yang
membutuhkan pelatihan dan penambahan serta pematangan keilmuan di
bidang Ortopedi dan Traumatologi.
B. Organisasi
Unit Ortopedi dan Traumatologi RSU Bahteramas Kendari dipimpin oleh
Dokter Spesialis Ortopedi yang berstatus pegawai (PNS) dan diangkat oleh
Direktur RSU Bahteramas Kendari serta bertanggungjawab terhadap Direktur
RSU Bahteramas Kendari. Pimpinan unit Ortopedi dan Traumatologi yang
diangkat disebut Kepala Bagian Ortopedi dan Traumatologi RSU Bahteramas
Kendari. Kepala Bagian Ortopedi dan Traumatologi RSU Bahtemmas Kendari
dibantu oleh dokter speslalis Ortopedi dan Traumatologi lainnya untuk
kelancaran pelayanan kesehatan di unit Ortopedi dan administrasi terkait.
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Ortopedi dan Traumatologi
RSU Bahteramas Kendari
1. Mengatur pelayanan agar berjalan lancar dan tidak terkendala
2. Menyelenggarakan kegiatan administrasi berkaitan kegiatan di unit
Ortopedi

Panduan Bedah Orthopedi | 1


3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit Ortopedi dan Traumatologi
kepada Direktur RSU Bahteramras Kendari
C. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Dokter penanggung jawab pelayana (DPJP) adalah Dokter spesialis
Ortopedi dan traumatologi yang telah diterima bekerja di RSU Bahteramas
Kendari, berdasarkan surat keputusan terkait dan surat administrasi lainnya
yang diperlukan.
Tugas dan tanggung jawab DPJP :
1. Melaksanakan fungsi pelayanan yang dikoordinasikan oleh kepala bagian
Ortopedi dan Traumatologi
2. Menyelesaikan seluruh kelengkapan administrasi rekam medik
3. Sebagai dokter jaga
4. Melayani pasien di instalasi rawat inap
5. Melayani pasien di instalasi rawat jalan
6. Melayani pasien di instalasi gawat darurat Ortopedi dan Traumatologi
7. Melayani konsultasi pasien yang dirawat
8. Sebagai pembimbing/tutor
Penetapan sebagai DPJP utama seorang pasien, yaitu pada :
1. Pasien yang dikelola di rawat jalan
2. Pasien rawat inap pada saat berfungsi sebagai dokter jaga
3. Pasien yang dilakukan pembedahan awal/pembedahan utama (elektif atau
cito)
4. Pasien yang diserah terimakan dari DPJP ortopedi lainnya
5. Pasien yang dialih kelola dari unit pelayanan lain sebagai kesimpulan dari
menjawab konsultasi pasien tersebut
Penetapan sebagai DPJP tambahan / pendamping seorang pasien yaitu
pada Pasien yang diminta rawat bersama pada saat menjawab konsultasi
pasien dari unit lainnya
Pengalihan tugas DPJP Dimaksudkan dengan pengalihan tugas DPJP
adalah pengalihan sebagai DPJP utama untuk pasien Ortopedi dan
Traumatologi. Pengalihan ini dimungkinkan bila :

Panduan Bedah Orthopedi | 2


1. DPJP utama sebelumnya meminta untuk dialihkan kepada DPJP
lainnya (melalui permintaan)
2. DPJP utama sebelumnya tidak bisa melakukan tindakan pembedahan
awal (cito atau elektif) dan dialihkan kepada DPJP lainnya (melalui
permintaan).
DPJP yang berhalangan :
Dimaksud DPJP berhalangan adalah DPJP tidak bisa melakukan tugas dan
tanggung Jawab sebagaimana tersebut di atas, dikarenakan :
1. Sakit atau
2. Keluar daerah
Pengalihan tugas DPJP tersebut dalam pengetahuan Kepala Unit Ortopedi
dan Traumatologi dan atau Direktur RSU Bahteramas Kendari.
D. Pelayanan pasien
1. Rawat jalan
a. Dilakukan pada hari kerja
b. Dilaksanakan oleh dokter spesialis ortopedi dan traumatologi terjadwal
sebagai DPJP
c. Kegiatan dalam bentuk dignostik dan terapi
d. Menerima konsultasi rawat jalan dari unit lain
e. Tindakan bersifar minor, misalnya ganti verband, rawat luka, pasang
gips, melatih berjalan, tindakan fisiotherapi ringan (isotonic isometic
exercise)
f. Mencatat secara lengkap didalam rekam medis rawat jalan dan
menyelesaikan seluruh administrasi yang diperlukan
2. Rawat inap
a. Dilakukan pada hari kerja. Juga dilakukan pada hari libur atau diluar
jam kerja bila diperlukan
b. Dilaksanakan oleh dokter spesialis ortopedi dan traumatologi terjadwal
sebagai DPJP

Panduan Bedah Orthopedi | 3


c. Kegiatan dalam bentuk visite harian (seluruh pasien rawat inap di unit
ortopedi), perencanaan pembedahan, meminta dan menjawab
konsultasi, termasuk konsultasi durante pembedahan
d. Persiapan pasien untuk pembedahan elektif dan cito, yaitu
1) Menegakkan diagnosisdanrencana pembedahan
2) Meminta pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
3) Memberitahukan kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang :
diagnosis, rencana pembedahan dan risiko yang mungkin terjadi.
informasi ini dicatat dalam rekam medis
e. Mencatat dengan lengkap di dalam rekam medis rawat inap dan
menyelesaikan seluruh administrasi yang diperlukan
3. Instalasi gawat darurat Ortopedi dan Traumatologi
a. Dilaksanakan terjadwal oleh dokter spesialis Ortopedi sebagai DPJP
b. Kegiatan dalam bentuk menegakkan diagnosis, rencana pemeriksaan
tambahan dan rencana tatalaksana
E. Rekam Medis
Rekam medis rawat jalan dan rawat inap adalah tempat mencatat keseluruhan
kegiatan pelayanan kepada pasien. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi
terjadwal sebagai DPJP bertanggung jawab penuh dan dalam menyelesaikan
pencatatan rekam medis rawat inap, dengan tuntunan sebagai berikut :
a. Rekam medis rawat inap khususnya asesmen awal harus diisi dan
diselesaikan dalam 24 jam setelah pasien dinyatakan rawat inap.
b. Pada kondisi tertentu (misalnya sudah malam / larut malam / kesibukan
pembedahan) maka pengisian dan penyelesaian rekam medis khususnya
asesmen awal dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi terjadwal
berikutnya sebagai DPJP.
c. Dokter spesialis ortopedi sebagai DPJP yang melakukan pembedahan
utama terhadap pasien harus memperhatikan dan melengkapi rekam medis.

F. Konsultasi Pasien

Panduan Bedah Orthopedi | 4


Konsultasi adalah permintaan “second opinion" yang dimintakan kepada
dokter speslalis ortopedi dan traumatologi lainnya atau dokter spesialis dari
unit lainnya, juga dlmaksudkan untuk menerima permintaan pendapat “second
opinion” dari dokter spesialis / unit lainnya. Ketentuan konsultasi sebagai
berikut :
1. Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi terjadwal sebagai DPJP yang
memintakan konsultasi
2. Dokter spesialls Ortopedi dan Traumatologi terjadwal bisa memintakan
konsultasi untuk pasien ortopedi yang bukan menjadi tanggung jawabnya
sesuai kebutuhan pasien dan kemudian melaporkannya kepada dokter
speslalis ortopedl dan traumatologi DPJP pasien tersebut
3. Dokter speslalis ortopedi terjadwal yang menerima dan menjawab
permintaan konsultasi pasien dari unit Iainnya (sepanjang permintaan
konsultasi tersebut tidak secara spesifik menyebutkan / menuliskan
permintaan kepada pribadi dokter spesialis ortopedi). Bila pasien di alih
rawat atau dinyatakan “rawat bersama” maka lebih lanjut dikelola sebagai
pasien ortopedi dan traumatologi
G. Pedoman lainnya
1. Beberapa bagian dari; pedoman ini diatur secara khusus dalam bentuk
Standar Prosedur Operasional (SPO)
2. Pedoman lainnya disesuaikan dengan pedoman umum / khusus yang
diterbitkan oleh Komite Medik RSU Bahteramas Kendari ataupun oleh
Direktur RSU Bahteramas Kendari
3. Pada kondisi tertentu dalam pelaksanaan pedoman ini bisa disesuaikan
sepanjang bertujuan untuk kelancaran pelayanan dan administrasi
4. Pedoman ini bisa diubah jlka dlperlukan sesuai situasi dan kondisi yang
berkembang kemudian.

Panduan Bedah Orthopedi | 5

Anda mungkin juga menyukai