Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN UNIT BEDAH DIGESTIVE

A. Pendahuluan
Unit bedah digestive RSU Bahteramas Kendari adalah pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk melayani kasus bedah digestive dalam bentuk
diagnosis. therapi dan rehabilitasi secara menyeluruh dan bersifat holistik
yang didasari pada SSTB (senyum, sapa, tanya, bantu), menjunjung tinggi
harkat kemanusiaan, serta mengikuti ilmu pengetahuan terbaru dan peralatan
modern yang tersedia.
Pelayanan bedah digestive dilakukan secara paripurna dan tersedia selama
24 jam penuh serta dilayani oleh tenaga dokter spesialis bedah digestive yang
handal. Selain itu, sebagaimana RSU Bahteramas Kendari sebagai tempat
pendidikan maka unit bedah digestive pun dipakai sebagai tempat pendidikan
bagi peserta didik yang membutuhkan pelatihan dan penambahan serta
pematangan keilmuan di bidang bedah digestive.
B. Organisasi
Unit bedah digestive RSU Bahteramas Kendari dipimpin oleh Dokter
Spesialis bedah digestive yang berstatus pegawai (PNS) dan diangkat oleh
Direktur RSU Bahteramas Kendari serta bertanggungjawab terhadap Direktur
RSU Bahteramas Kendari. Pimpinan unit bbedah digestive yang diangkat
disebut kepala bagian bedah digestive RSU Bahteramas Kendari. Kepala
bagian bedah digestive RSU Bahtemmas Kendari dibantu oleh dokter speslalis
bedah digestive lainnya untuk kelancaran pelayanan kesehatan di unit bedah
digestive dan administrasi terkait.
Tugas dan tanggung jawab kepala bagian bedah digestive RSU
Bahteramas Kendari
1. Mengatur pelayanan agar berjalan lancar dan tidak terkendala
2. Menyelenggarakan kegiatan administrasi berkaitan kegiatan di unit bedah
digestive
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit bedah digestive kepada Direktur
RSU Bahteramras Kendari

Panduan Bedah Digestive | 1


C. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Dokter penanggung jawab pelayana (DPJP) adalah Dokter spesialis Bedah
digestive yang telah diterima bekerja di RSU Bahteramas Kendari,
berdasarkan surat keputusan terkait dan surat administrasi lainnya yang
diperlukan.
Tugas dan tanggung jawab DPJP :
1. Melaksanakan fungsi pelayanan yang dikoordinasikan oleh kepala bagian
bedah digestive
2. Menyelesaikan seluruh kelengkapan administrasi rekam medik
3. Sebagai dokter jaga
4. Melayani pasien di instalasi rawat inap
5. Melayani pasien di instalasi rawat jalan
6. Melayani pasien di instalasi gawat darurat bedah digestive
7. Melayani konsultasi pasien yang dirawat
8. Sebagai pembimbing/tutor
Penetapan sebagai DPJP utama seorang pasien, yaitu pada :
1. Pasien yang dikelola di rawat jalan
2. Pasien rawat inap pada saat berfungsi sebagai dokter jaga
3. Pasien yang dilakukan pembedahan awal/pembedahan utama (elektif atau
cito)
4. Pasien yang diserah terimakan dari DPJP bedah digestive lainnya
5. Pasien yang dialih kelola dari unit pelayanan lain sebagai kesimpulan dari
menjawab konsultasi pasien tersebut
Penetapan sebagai DPJP tambahan / pendamping seorang pasien yaitu
pada pasien yang diminta rawat bersama pada saat menjawab konsultasi
pasien dari unit lainnya
Pengalihan tugas DPJP Dimaksudkan dengan pengalihan tugas DPJP
adalah pengalihan sebagai DPJP utama untuk pasien Bedah digestive.
Pengalihan ini dimungkinkan bila :
1. DPJP utama sebelumnya meminta untuk dialihkan kepada DPJP
lainnya (melalui permintaan)

Panduan Bedah Digestive | 2


2. DPJP utama sebelumnya tidak bisa melakukan tindakan pembedahan
awal (cito atau elektif) dan dialihkan kepada DPJP lainnya (melalui
permintaan).
DPJP yang berhalangan :
Dimaksud DPJP berhalangan adalah DPJP tidak bisa melakukan tugas dan
tanggung Jawab sebagaimana tersebut di atas, dikarenakan :
1. Sakit atau
2. Keluar daerah
Pengalihan tugas DPJP tersebut dalam pengetahuan kepala unit bedah
digestive dan atau Direktur RSU Bahteramas Kendari.
D. Pelayanan pasien
1. Rawat jalan
a. Dilakukan pada hari kerja
b. Dilaksanakan oleh dokter spesialis bedah digestive terjadwal sebagai
DPJP
c. Kegiatan dalam bentuk dignostik dan terapi
d. Menerima konsultasi rawat jalan dari unit lain
e. Tindakan bersifar minor, misalnya ganti verband, rawat luka, pasang
gips, melatih berjalan, tindakan fisiotherapi ringan (isotonic isometic
exercise)
f. Mencatat secara lengkap didalam rekam medis rawat jalan dan
menyelesaikan seluruh administrasi yang diperlukan
2. Rawat inap
a. Dilakukan pada hari kerja. Juga dilakukan pada hari libur atau diluar
jam kerja bila diperlukan
b. Dilaksanakan oleh dokter spesialis bedah digestive terjadwal sebagai
DPJP
c. Kegiatan dalam bentuk visite harian (seluruh pasien rawat inap di unit
bedah digestive), perencanaan pembedahan, meminta dan menjawab
konsultasi, termasuk konsultasi durante pembedahan
d. Persiapan pasien untuk pembedahan elektif dan cito, yaitu

Panduan Bedah Digestive | 3


1) Menegakkan diagnosisdanrencana pembedahan
2) Meminta pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
3) Memberitahukan kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang :
diagnosis, rencana pembedahan dan risiko yang mungkin terjadi.
informasi ini dicatat dalam rekam medis
e. Mencatat dengan lengkap di dalam rekam medis rawat inap dan
menyelesaikan seluruh administrasi yang diperlukan
3. Instalasi gawat darurat bedah digestive
a. Dilaksanakan terjadwal oleh dokter spesialis bedah digestive sebagai
DPJP
b. Kegiatan dalam bentuk menegakkan diagnosis, rencana pemeriksaan
tambahan dan rencana tatalaksana
E. Rekam Medis
Rekam medis rawat jalan dan rawat inap adalah tempat mencatat keseluruhan
kegiatan pelayanan kepada pasien. Dokter spesialis bedah digestive terjadwal
sebagai DPJP bertanggung jawab penuh dan dalam menyelesaikan pencatatan
rekam medis rawat inap, dengan tuntunan sebagai berikut :
a. Rekam medis rawat inap khususnya asesmen awal harus diisi dan
diselesaikan dalam 24 jam setelah pasien dinyatakan rawat inap.
b. Pada kondisi tertentu (misalnya sudah malam / larut malam / kesibukan
pembedahan) maka pengisian dan penyelesaian rekam medis khususnya
asesmen awal dilakukan oleh dokter spesialis bedah digestive terjadwal
berikutnya sebagai DPJP.
c. Dokter spesialis bedah digestive sebagai DPJP yang melakukan
pembedahan utama terhadap pasien harus memperhatikan dan melengkapi
rekam medis.
F. Konsultasi Pasien
Konsultasi adalah permintaan “second opinion" yang dimintakan kepada
dokter speslalis bedah digestive lainnya atau dokter spesialis dari unit lainnya,
juga dimaksudkan untuk menerima permintaan pendapat “second opinion”
dari dokter spesialis / unit lainnya. Ketentuan konsultasi sebagai berikut :

Panduan Bedah Digestive | 4


1. Dokter spesialis bedah digestive terjadwal sebagai DPJP yang memintakan
konsultasi
2. Dokter spesialis bedah digestive terjadwal bisa memintakan konsultasi
untuk pasien bedah yang bukan menjadi tanggung jawabnya sesuai
kebutuhan pasien dan kemudian melaporkannya kepada dokter speslalis
bedah digestive DPJP pasien tersebut
3. Dokter speslalis bedah digestive terjadwal yang menerima dan menjawab
permintaan konsultasi pasien dari unit lainnya (sepanjang permintaan
konsultasi tersebut tidak secara spesifik menyebutkan / menuliskan
permintaan kepada pribadi dokter spesialis bedah digestive). Bila pasien di
alih rawat atau dinyatakan “rawat bersama” maka lebih lanjut dikelola
sebagai pasien bedah digestive
G. Pedoman lainnya
1. Beberapa bagian dari; pedoman ini diatur secara khusus dalam bentuk
Standar Prosedur Operasional (SPO)
2. Pedoman lainnya disesuaikan dengan pedoman umum / khusus yang
diterbitkan oleh Komite Medik RSU Bahteramas Kendari ataupun oleh
Direktur RSU Bahteramas Kendari
3. Pada kondisi tertentu dalam pelaksanaan pedoman ini bisa disesuaikan
sepanjang bertujuan untuk kelancaran pelayanan dan administrasi
4. Pedoman ini bisa diubah jlka dlperlukan sesuai situasi dan kondisi yang
berkembang kemudian.

Panduan Bedah Digestive | 5

Anda mungkin juga menyukai