Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK) DEPARTEMEN / SMF BEDAH

RSUD S.K. LERIK KUPANG


BPH, ICD 10 N.40
1. Pengertian (Definisi) Pembesaran prostat jinak yang menyebabkan gangguan
dalam prosesmiksi/buang air kecil/kencing
2. Anamnesis a. Ruang lingkup: semua pasien laki-laki berusia di atas 50
tahun yang datang dengan keluhan miksi atau lower
urinary tract symptoms (LUTS), yang terdiri atas:
1. Storage symtomps
Urgensi (sulit menahan miksi) , frekuensi (miksi lebih
sering dari biasanya), disuria sampai akhirnya terjadi
retensi urine.
2. Micturition symtomps
Hesitansi (harus mengejan untuk memulai kencing),
pancaran urine melemah atau mengecil, intermitensi
3. Post Micturition symptoms :terminal dribbling
(menetes di akhir miksi), dan terasa ada sisa setelah
selesai miksi.
b. Keluhan utama dan lamanya keluhan
c. Skor IPSS
3. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi
penonjolan suprapubik bila terjadi retensi urine dengan
buli penuh
b. Palpasi
buli-buli teraba di atas simpisis pubis apabila terjadi
retensi urine.
c. Colok dubur (rectal toucher)
prostat teraba membesar dengan konsistensi kenyal,
simetris
4. Kriteria Diagnosis 1. LUTS sebelumnya
2. Retensi urin
3. Colok dubur didapatkan pemebesaran prostat jinak
5. Diagnosis Kerja BPH
6. Diagnosis Banding 1. Ca Prostat
2. Prostatitis
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Lab : RFT, PSA
2. Uroflowmetry dan urodinamika
3. USG Saluran kemih.
8. Terapi 1. Medikamentosa
2. Operasi : Endourologi
TURP
HOLEP
3. Operasi terbuka
Millin Infravesica Retropubic Prostatektomi
PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK) DEPARTEMEN / SMF BEDAH
RSUD S.K. LERIK KUPANG
BPH, ICD 10 N.40
9. Edukasi 1. Mengenal gejala pembesaran prostat
2. Mengenal tanda-tanda komplikasi berupa retensi urine
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens III
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Indikator Medis 80% Pasien BPH Retensi dalam 5 hari perawatan
14. Kepustakaan 1. Campbell’s Urology, 9th ed., Section 11, hal. 3915-
3930, Tahun 2007
2. Smith General Urology, Edisi 15, Tahun 2000, hal.
620-623
3. Dasar-dasar Urologi, Edisi ketiga, Tahun 2011, hal.
153 – 156
4. European Association of Urology Guideline, tahun
2011

Anda mungkin juga menyukai