0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di rongga pleura yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi paru, penyakit jantung, sirosis hati, dan trauma. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, pemeriksaan fisik, diagnosis, tata laksana, dan prognosis dari kondisi efusi pleura.
Dokumen tersebut membahas tentang efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di rongga pleura yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi paru, penyakit jantung, sirosis hati, dan trauma. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, pemeriksaan fisik, diagnosis, tata laksana, dan prognosis dari kondisi efusi pleura.
Dokumen tersebut membahas tentang efusi pleura, yaitu penumpukan cairan di rongga pleura yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi paru, penyakit jantung, sirosis hati, dan trauma. Dokumen tersebut menjelaskan gejala, pemeriksaan fisik, diagnosis, tata laksana, dan prognosis dari kondisi efusi pleura.
EFUSI PLEURA No Dokumen Revisi Tanggal Terbit DISAHKAN OLEH Direktur RS Awal Bros Makassar
Dr. Merry Monica
1. Pengertian (Definisi) Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura Etiologi : Peradangan /infeksi paru, penyakit bukan paru (gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik, dialisis peritoneum, hipoalbuminemia, perikarditis konstriktiva, keganasan dan penyakit kolagen), trauma dan lain-lain 2. Anamnesis 1.Sesak napas merupakan gejala utama, kadang-kadang disertai perasaan tidak enak di dada. Bila cairan pleura sedikit, maka tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan klinik, tetapi dapat dideteksi dengan radiografi. 2.Kadang-kadang disertai nyeri pleuritik atau batuk nonproduktif, tetapi efusi pleura lebih sering merupakan penyulit pneumonia (efusi parapneumonia) 3. Pemeriksaan Fisik 1.Inspeksi : gerak napas tertinggal pada sisi efusi, sela iga nampak melebar dan menonjol. 2.Perkusi : suara ketok terdengar redup sesuai dengan luas efusi, tanda-tanda pendorongan mediastinum, sela iga melebar. 3.Palpasi : fremitus raba menurun. 4.Auskultasi : suara napas menurun atau menghilang. Suara bronkial dan egofoni sering dijumpai tepat di atas efusi. 4. Kriteria Diagnosis 1.Anamnesis dijumpai keluhan sesak napas. 2.Pemeriksaan fisik ada gerakan asimetris sisi sakit tertinggal, sela iga melebar, keredupan sisi sakit, fremitus raba menurun sisi sakit, suara napas menurun pada sisi sakit. 3.Foto toraks tampak gambaran cairan efusi pleura. Aspirasi cairan pleura memastikan ada efusi pleura. 5. Diagnosis Kerja Efusi Pleura 6. Diagnosis Banding 1.Konsolidasi paru karena pneumonia 2.Neoplasma paru dengan kolaps paru 3.Fibrosis pleura 7. Pemeriksaan Penunjang 1. Foto X-ray thoraks 2. CT-Scan thoraks 3. Torakosintesis 4. Sitologi, bakteriologi dan analisa cairan pleura 5. Biopsi pleura 8. Tata Laksana 1. Medikamentosa 2. Prosedur pleurodesis 3. Tindakan operatif 9. Konseling dan Edukasi Memperbaiki keadaan umum seperti nutrisi, keseimbangan cairan 10. Prognosa AdVitam : dubia et bonam / malam AdSanationam : dubia et bonam / malam AdFungsionam : dubia et bonam / malam 11. Tingkat Evidens 12. Tingkat Rekomendasi 13. Penelaah Kritis SMF PARU 14. Indikator Outcome 1. Keluhan dan kausa dapat diatasi 2. Mengurangi morbiditas dan mortalitas 15. Kepustakaan 1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Penyakit Pleura. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi V. Jakarta. 2012 2. Amin, Z., Bahar, A. 2006. BAB 242 Tuberkulosis Paru in: Sudoyo, Aru (eds) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi IV Jilid II : 988-993. 3. Gerakan Terpadu Nasional Penanganan TB. 2008. Buku Pedoman Nasional Penanggulangan TB. edisi 2. Cetakan Kedua. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2012