HIPERTENSI
FASILITAS KESEHATAN PRIMER
Nunuk Mardiana
Hipertensi esensial 4A
Hipertensi sekunder 3A
Mengapa tekanan darah
harus diturunkan ?
Komplikasi Hipertensi
Hipertensi
Penyakit
pembuluh
darah tepi Gagal ginjal
Retinopati
Kebocoran
CHD = coronary heart disease protein di
CHF = congestive heart failure
LVH = left ventricular hypertrophy
urin
Slide Source
Hypertension Online
Chobanian AV, et al. JAMA. 2003;289:2560-2572. www.hypertensiononline.org
HYPERTENSION IS A PREVALENT DISEASE AFFECTING
1 BILLION PEOPLE TODAY
60
55
49
50 47
Prevalence* of HTN (%)
42
40 38 38
30 27 28
20
10
0
Canada USA Italy Sweden England Spain Finland Germany
*Among persons aged 35–64 years old; age and sex adjusted
HTN = BP 140/90 mmHg or on treatment
Wolf-Maier et al. JAMA 2003;289:2363–9
Prevalence of hypertension*:
North America and Europe
80
Men
70 Women
60 Total
Prevalence (%)
50
40
30
20
10
0
a
ly
en
y
es
pe
n
d
an
ad
ai
an
an
Ita
at
ed
ro
Sp
m
an
gl
nl
St
Eu
Sw
er
Fi
En
C
d
G
te
ni
U
* BP 140/90 mmHg or treatment with antihypertensive medication Wolf-Maier K, et al. JAMA 2003;289:2363-2369
Prevalence of hypertension: Asia
80 Men
70 Women
Prevalence (%)
60 Total
50
40
30
20
10
0
)
)
1)
9)
8)
)
4)
4)
6)
)
99
7
95
01
99
99
99
99
99
99
99
19
2-
20
(1
(1
(1
(1
(1
(1
(1
99
0/
i,
nd
ng
s
e
ba
an
ia
ia
(1
00
ne
r
es
po
ys
Ko
la
um
iw
(2
n
pi
ai
a
n
a
pa
Ta
ilip
g
al
do
Th
ng
(M
na
on
Ja
M
In
Ph
Si
hi
a
H
C
di
In
Gu DF, et al. Hypertension 2002;40:920-927; Singh RB, et al. J Hum Hypertens 2000;14:749-763; Janus ED. Clin Exp Pharmacol Physiol
1997;24:987-988; National Health Survey 1998, Singapore. Epidemiology and Disease Department, Ministry of Health, Singapore.; Lim TO, et al.
Singapore Med J 2004;45:20-27; Tatsanavivat P, et al. Int J Epidemiol 1998;27:405-409; Muhilal H. Asia Pacific J Clin Nutr 1996;5:132-134;
Gupta R. J Hum Hypertens 2004;18:73-78; Asai Y, et al. Nippon Koshu Eisei Zasshi 2001;48:827-836 [in Japanese]
PREVALENCE OF HYPERTENSION
INCREASES WITH AGE
Prevalence of HTN (%)
80
70 65.2
60
50
40
29.1
30
20
10 6.7
0
2039 4059 60
SBP/DBP (mmHg)
SBP = systolic BP; DBP = diastolic BP
Estimated non-institutionalised US adults, 19992002
Brown. BMJ 2006;332:8336
From Centers for Disease Control and Prevention
Elevated SBP Increases CVD Mortality
Stroke Age at risk IHD Age at risk
16 16
40-49 years
8 8
4 4
2 2
1 1
0 0
120 140 160 180 120 140 160 180
Usual SBP (mm Hg) Usual SBP (mm Hg)
SBP=systolic blood pressure; IHD=ischaemic heart disease.
Prospective Studies Collaboration. Lancet. 2002;360:1903-1913.
CARDIOVASCULAR MORTALITY RISK
DOUBLES WITH EACH 20/10 MMHG
INCREMENT*
CV mortality risk
8
8x
6
4
4x
2
2x
0
1x
115/75 135/85 155/95 175/105
SBP/DBP (mmHg)
7% reduction in risk
of ischaemic heart
disease mortality
2 mmHg
decrease in
mean SBP 10% reduction in risk
of stroke mortality
12
Women
Cumulative 10 High-normal BP
incidence of 8
CV events 6
4 Normal BP
(%)
2
Optimal BP
0
0 2 4 6 8 10 12
Years
Optimal BP: <120/80 mmHg; normal BP: 120-129/80-84 mmHg;
high-normal BP: 130-139/85-89 mmHg
BP, blood pressure; CV, cardiovascular Vasan RS, et al. N Engl J Med 2001;345:1291-1297
Definisi Hipertensi
Faktor Risiko
Laki-laki
Umur (laki-laki ≥ 55 tahun; perempuan ≥ 65 tahun)
Merokok
Dislipidemia
Kolesterol total > 190 mg/dL, dan/atau
Kolesterol LDL > 115 mg/dL, dan/atau
Kolesterol HDL: laki-laki < 40 mg/dL; perempuan < 46 mg/dL, dan/atau
Trigliserida > 150 mg/dL
Gula darah puasa 102-125 mg/dL
Uji toleransi glukosa abnormal
Obesitas (Indeks masa Tubuh/IMT ≥ 25 kg/m2
Obesitas abdominal (lingkar pinggang: laki-laki > 90 cm; perempuan > 80 cm
Riwayat keluarga penyakit kardiovaskular dini (laki-laki < 55 th; perempuan usia <
65 th )
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi, InaSH, Jakarta, 2014
Faktor selain TD yang Mempengaruhi Prognosis yang digunakan pada
Stratifikasi Faktor Risiko Kardiovaskular
Diabetes Melitus
Gula darah puasa ≥ 126 mg/dL atau gula darah sewaktu ≥ 200 dg gejala klasik DM,
atau
Gula darah puasa ≥ 126 mg/dL atau gula darah sewaktu ≥ 200 dlm 2X
pemeriksaan, atau
Kadar gula plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ≥ 200, atau
HbA1c > 6.5 %
• Usia
• Riwayat keluarga hipertensi
• Berat badan lebih atau
obesitas
• Aktivitas fisik kurang
• Diet tinggi garam
• Diet rendah kalium
• Minum alkohol
• Stress
Beberapa Srategi yg dapat Dilakukan untuk
Pencegahan menyangkut Pengubahan Gaya Hidup :
Evaluasi Diagnosis
Pengukuran TD di Klinik :
• Px duduk selama 3-5 menit sebelum pengukuran TD
• Pengukuran TD dilakukan sebanyak 2X jeda 1-2 menit; lakukan
pengukuran tambahan, jika pengukuran kedua memiliki hasil berbeda
• Pengukuran TD dapt dilakukan berulang pd px dg aritmia (untuk
meningkatkan akurasi)
• Menggunakan manset standar (sesuai ukuran lengan px)
• Pada metode auskultasi, digunakan (hilangnya) suara korotkoff fase I & V
mengidentifikasi TD sistolik & diastolik
• Pada kunjungan pertama : Pengukuran TD pd kedua lengan, pd pengukuran
selanjutnya menggunakan sisi lengan dg pengukuran tertinggi sbg referensi
• Pada kunjungan pertama : lansia, px diabetes & kondisi lain (curiga hipotensi
ortotastik pengukuran TD 1-3 menit setelah posisi berdiri)
• Pengukuran frekuensi nadi menggunakan palpasi nadi (minimal 30 detik)
setelah pengukuran TD
Anamnesis
3. Faktor risiko
Riwayat keluarga dan pribadi dengan hipertensi dan penyakit kardiovaskular
Riwayat keluarga dan pribadi dengan dislipidemia
Riwayat keluarga dan pribadi dengan Diabetes Mellitus (pengobatan, kadar
glukosa darah, poliuria)
Kebiasaan merokok
Pola makan
Perubahan berat badan terbaru; obesitas
Intensitas latihan fisik
Mendengkur; sleep apnea (informasi juga dari pasangan)
Berat badan lahir rendah
4. Hipertensi Sekunder
• Riwayat keluarga Penyakit Ginjal Kronik (penyakit ginjal polikistik)
• Riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kencing, hematuria,
penyalahgunaan analgesik (penyakit ginjal parenkim)
• Asupan obat/zat, seperti kontrasepsi oral, obat tetes hidung vasokonstriksif,
kokain, amfetamin, glukokortikosteroid dan mineralkortikosteroid, obat
antiinflamasi nonsteroid, erythropoetin, cyclosporine.
• Kejadian berulang dari berkeringat/ sweating, sakit kepala, kecemasan,
palpitasi (feokromositoma)
• Terjadinya kelemahan otot (hiperaldosteronism)
• Gejala sugestif penyakit tiroid
5. Manajemen Hipertensi
a. Pengobatan antihipertensi terbaru
b. Pengobatan antihipertensi sebelumnya
c. Bukti kepatuhan atau ketidakpatuhan terhadap terapi/pengobatan
d. Keberhasilan atau efek samping dari obat
ESH/ESC 2013, Guideline for the Management of Arterial Hypertension
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik untuk Hipertensi Sekunder, Kerusakan Organ
Target dan Obesitas
Tanda-tanda yang Menunjukkan Hipertensi Sekunder
Cushing syndrome
Stigmata kulit dari neurofibromatosis (feokromositoma)
Palpasi ginjal membesar (ginjal polisistik)
Auskultasi murmur perut (hipertensi renovaskular)
Auskultasi prekordial atau murmur dada (koarkasio; penyakit aorta; penyakit
arteri ekstremitas atas)
Berkurangnya dan tertundanya denyut femoral dan mengurangi TD femoral
dibandingkan dengan TD lengan simultan (koarkasio aorta; penyakit arteri
ekstremitas bawah)
Perbedaan TD lengan kiri-kanan (koarkasio aorta; stenosis arteri subklavia)
Tanda-tanda Kerusakan Organ
Otak: gangguan kognitif/memori, defisit motorik dan sensorik
Retina: ketidaknormalan funduskopi
ESH/ESC 2013, Guideline for the Management of Arterial Hypertension
Pemeriksaan Fisik untuk Hipertensi Sekunder, Kerusakan Organ
Target dan Obesitas
Tes Rutin
- Hemoglobin dan/atau hematokrit
- Glukosa puasa
- Kolestrerol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL
- Trigliserida
- Kalium dan natrium
- Asam urat
- Kreatinin (dengan estimasi GFR)
- Analisis urin : pemeriksaan mikroskopik, protein urin dengan tes
dipstik, uji untuk mikroalbuminuria
- EKG
LIFESTYLE PHARMACOLOGICAL
MODIFICATION THERAPY
Melakukan pola diet Mengkonsumsi makanan yang kaya dengan 8-14 mmHg
berdasarkan DASH** buah-buahan, sayuran, produk makanan yang
rendah lemak, dengan kadar lemak total dan
saturasi yang rendah.
Diet Rendah Natrium Menurunkan asupan Garam sebesar tidak 2-8 mmHg
lebih dari 100 mmol per-hari (2.4 gr Natrium
atau 6 gr garam)
• Sodium
Magnesium supplementation
No conclusive studies for hypertension
www.hc-sc.gc.ca/fn-an/food-guide-aliment/index-eng.php.
Lifestyle Recommendations for
Hypertension: Physical Activity
Should be prescribed to reduce blood pressure
I Intensity - Moderate
Kombinasi
Penggantian obat lain Obat sebelumnya sebelumnya pada Menambah obat ketiga
pada dosis penuh dosis penuh
InaSH 20r14,,sumber:
ESH/ESC 2013, Guideline for the Management of Arterial Hypertension
JNC 8 Adult aged ≥18 years with hypertension
Blood pressure goal Blood pressure goal Blood pressure goal Blood pressure goal
SBP <150 mm Hg SBP <140 mm Hg SBP <140 mm Hg SBP <140 mm Hg
DBP <90 mm Hg DBP <90 mm Hg DBP <90 mm Hg DBP <90 mm Hg
Initiate thiazide-type diuretic Initiate thiazide-type diuretic Initiate ACEI or ARB, alone
or ACEI or ARB or CCB, alone or CCB, alone or in combination with other
or in combination. or in combination. drug class.
31
30,5
30
29,5
29
28,5
Bangka Belitung Kalimantan Kalimantan Jawa Barat
Selatan Timur