Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)

RSUD AMPANA

PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGEAL (ICD 10: K21)


Definisi Suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke
dalam esofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan
esofagus, laring, & saluran napas.
Anamnesis Makanan terasa menyumbat di dada, nyeri dada seperti rasa terbakar,
kesulitan menelan, mual, rasa pahit di lidah, regurgitasi, perubahan
suara atau suara serak, sakit tenggorokan, batuk, pemakaian obat-
obatan tertentu.
Pemeriksaan fisik Nyeri tekan epigastrium, inflamasi pada laring
Kriteria Diagnosis  Kuesioner GERD (GERD-Q)
 Endoskopi saluran cerna bagian atas
 Pemeriksaan histopatologi
 Pemeriksaan pH-metri & impedance esofagus secara ambulatorik
 Uji penghambat pompa proton (PPI Test)
Diagnosis kerja 1. Penyakit refluks gastroesofageal (ICD 10: K21)
Diagnosis banding 1. Dispepsia (ICD 10: K30)
2. Ulkus peptikum (ICD 10: K27)
3. Penyakit jantung iskemik (ICD 10: I25)
4. Angina pektoris (ICD 10: I20)
5. Pankreatitis (ICD 10: K85)
Pemeriksaan  Jarang dilakukan pemeriksaan penunjang jika keluhan tidak berat.
penunjang Apabila diperlukan dapat diperiksakan
 Laboratorium : Hematologi rutin, gula darah, profil lipid, ureum,
kreatinin, sgot, sgpt, asam urat, elektrolit imbalance, urinalisis
lengkap.
 Radiologi : foto abdomen sesuai indikasi medis khusus
 Elektrokardiogram
Terapi A. Antasida 4x1 sendok makan
B. Antagonis reseptor H2
1. Simetidin 2 x 800 mg atau 4 x 400 mg
2. Ranitidine 4 x 150 mg
3. Famotidin 2 x 20 mg
4. Nizatidin 2 x x150 mg
C. Prokinetik
1. Metoklopramid 3 x 10 mg
2. Domperidone 3 x 10 mg
D. Proton pump inhibitor
1. Omeprazole 2 x 20 mg
2. Lansoprazole 2 x 30 mg
3. Pantoprazole 2 x 40 mg
4. Esomeprazole 2 x 40 mg
5. Rabeprazole 2 x 10 mg
E. Sukralfat 4 x 500 - 1000 mg
Edukasi Modifikasi gaya hidup dengan kurangi berat badan pada pasien
kegemukan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat yang
mengiritasi lambung seperti kopi, alkohol, minuman bersoda. Hindari
obat-obatan yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung seperti
analgetik, antikolinergik, teofilin, progesteron, agonis beta adrenergik.
Tidur minimal 2-4 jam setelah makan, kurangi makanan yang
berlemak. Menaikkan posisi kepala saat tidur jika keluhan sering
dirasakan pada malam hari.
Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia
Tingkat evidens IV
Tingkat rekomendasi C
Penelaah kritis dr. Revlie Towoliu, SpPD
dr. Shinta Latulola, SpPD
Indikator medis Respons membaik setelah 4-8 minggu terapi
Kepustakaan 1. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit
Dalam tahun 2019.
2. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks
Gastroesofageal (Gastroesophageal reflux disease) di Indonesia
(Revisi 2019).
3. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi tahun 2014.
4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai