0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
66 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penyakit refluks gastroesofageal di RSUD Ampana. Definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi pasien, prognosis dan tingkat evidensi untuk penyakit ini dijelaskan secara singkat. Terapi utama meliputi antasida, H2RA, prokinetik dan PPI. Edukasi pasien meliputi modifikasi gaya hidup dan diet. Prognosis penyakit ini
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penyakit refluks gastroesofageal di RSUD Ampana. Definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi pasien, prognosis dan tingkat evidensi untuk penyakit ini dijelaskan secara singkat. Terapi utama meliputi antasida, H2RA, prokinetik dan PPI. Edukasi pasien meliputi modifikasi gaya hidup dan diet. Prognosis penyakit ini
Dokumen ini memberikan panduan praktik klinis untuk penyakit refluks gastroesofageal di RSUD Ampana. Definisi, gejala, kriteria diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang, terapi, edukasi pasien, prognosis dan tingkat evidensi untuk penyakit ini dijelaskan secara singkat. Terapi utama meliputi antasida, H2RA, prokinetik dan PPI. Edukasi pasien meliputi modifikasi gaya hidup dan diet. Prognosis penyakit ini
Definisi Suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus, dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, laring, & saluran napas. Anamnesis Makanan terasa menyumbat di dada, nyeri dada seperti rasa terbakar, kesulitan menelan, mual, rasa pahit di lidah, regurgitasi, perubahan suara atau suara serak, sakit tenggorokan, batuk, pemakaian obat- obatan tertentu. Pemeriksaan fisik Nyeri tekan epigastrium, inflamasi pada laring Kriteria Diagnosis Kuesioner GERD (GERD-Q) Endoskopi saluran cerna bagian atas Pemeriksaan histopatologi Pemeriksaan pH-metri & impedance esofagus secara ambulatorik Uji penghambat pompa proton (PPI Test) Diagnosis kerja 1. Penyakit refluks gastroesofageal (ICD 10: K21) Diagnosis banding 1. Dispepsia (ICD 10: K30) 2. Ulkus peptikum (ICD 10: K27) 3. Penyakit jantung iskemik (ICD 10: I25) 4. Angina pektoris (ICD 10: I20) 5. Pankreatitis (ICD 10: K85) Pemeriksaan Jarang dilakukan pemeriksaan penunjang jika keluhan tidak berat. penunjang Apabila diperlukan dapat diperiksakan Laboratorium : Hematologi rutin, gula darah, profil lipid, ureum, kreatinin, sgot, sgpt, asam urat, elektrolit imbalance, urinalisis lengkap. Radiologi : foto abdomen sesuai indikasi medis khusus Elektrokardiogram Terapi A. Antasida 4x1 sendok makan B. Antagonis reseptor H2 1. Simetidin 2 x 800 mg atau 4 x 400 mg 2. Ranitidine 4 x 150 mg 3. Famotidin 2 x 20 mg 4. Nizatidin 2 x x150 mg C. Prokinetik 1. Metoklopramid 3 x 10 mg 2. Domperidone 3 x 10 mg D. Proton pump inhibitor 1. Omeprazole 2 x 20 mg 2. Lansoprazole 2 x 30 mg 3. Pantoprazole 2 x 40 mg 4. Esomeprazole 2 x 40 mg 5. Rabeprazole 2 x 10 mg E. Sukralfat 4 x 500 - 1000 mg Edukasi Modifikasi gaya hidup dengan kurangi berat badan pada pasien kegemukan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat yang mengiritasi lambung seperti kopi, alkohol, minuman bersoda. Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan sekresi asam lambung seperti analgetik, antikolinergik, teofilin, progesteron, agonis beta adrenergik. Tidur minimal 2-4 jam setelah makan, kurangi makanan yang berlemak. Menaikkan posisi kepala saat tidur jika keluhan sering dirasakan pada malam hari. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia Tingkat evidens IV Tingkat rekomendasi C Penelaah kritis dr. Revlie Towoliu, SpPD dr. Shinta Latulola, SpPD Indikator medis Respons membaik setelah 4-8 minggu terapi Kepustakaan 1. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di bidang Ilmu Penyakit Dalam tahun 2019. 2. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal reflux disease) di Indonesia (Revisi 2019). 3. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi Revisi tahun 2014. 4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam tahun 2014.