Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

TATALAKSANA KLINIS
Rs Islam At Taqwa
Gumawang GASTRITIS

No ICPC II : D07 Dyspepsia/indigestion


1 Kode Penyakit
No ICD X : K29.7 Gastritis, unspecified
Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai
mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
2 Pengertian / Definisi
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses
inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau
lokal.
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan
panas seperti terbakar pada perut bagian atas.
Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti
dengan makan, mual, muntah dan kembung.
Faktor Risiko
a. Pola makan yang tidak baik: waktu makan
terlambat, jenis makanan pedas, porsi makan
yang besar.
3 Anamnesis
b. Sering minum kopi dan teh.
c. Infeksi bakteri atau parasit.
d. Pengunaan obat analgetik dan steroid.
e. Usia lanjut.
f. Alkoholisme.
g. Stress.
h. Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks
empedu, penyakit autoimun, HIV/AIDS, Chron
disease.
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
a. Nyeri tekan epigastrium dan bising usus
meningkat.
b. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat
4 Pemeriksaan Fisik
ditemukan pendarahan saluran cerna berupa
hematemesis dan melena.
c. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis,
konjungtiva tampak anemis.
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis
dengan melakukan pemeriksaan:
a. Darah rutin.
Pemeriksaan
5 b. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori:
Penunjang
pemeriksaan breathe test dan feses.
c. Rontgen dengan barium enema.
d. Endoskopi.
6 Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Untuk Diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan
penunjang.
7 Diagnosis Kerja Gastritis
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Kanker lambung
8 Diangnosis Banding e. Gastroenteritis
f. Limfoma
g. Ulkus peptikum
h. Sarkoidosis
i. GERD
Lembar edukasi dan lembar inform consent;
Pengisian Form /
9 ditanda tangani oleh pasien atau keluarga, DPJP
Informed Consent
dan saksi
a. Menginformasikan kepada pasien untuk
menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara
lain dengan makan tepat waktu, makan sering
dengan porsi kecil dan hindari dari makanan
yang meningkatkan asam lambung atau perut
kembung seperti kopi, the, makanan pedas
10 Tatalaksana dan kol.
b. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara
lain: H2 Bloker2 x/hari (Ranitidin 150 mg/kali,
Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800
mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali,
Lansoprazole 30 mg/kali), serta Antasida dosis
3 x 500-1000 mg/hr.
11 Diet Diet lambung
a. Pendarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum.
12 Komplikasi
c. Perforasi lambung.
d. Anemia.
Konseling & Menginformasikan pasien dan keluarga mengenai
13
Edukasi faktor risiko terjadinya gastritis.
14 Indikasi Rawat
15 Lama Perawatan
Prognosis sangat tergantung pada kondisi pasien
saat datang, ada/tidaknya komplikasi, dan
16 Prognosis pengobatannya. Umumnya prognosis gastritis
adalah bonam, namun dapat terjadi berulang bila
pola hidup tidak berubah.
Tingkat Evidens /
17 4A
Kemampuan
18 Sarana Prasarana Laboratorium untuk pemeriksaan Gram.
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
b. Terjadi komplikasi.
Kriteria Rujukan /
19 c. Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan,
Konsultasi
berat badan menurun 10% dalam 6 bulan, dan
mual muntah berlebihan.
Konsulen / Penelaah
20
Kritis
Rencana Tindak
21
Lanjut
Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2011 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
Rani A, Soegondo S, Nasir AU, Wijaya IP,Nafrialdi
Mansjoer A, editors Panduan Pelayanan Medik
PABDI : Pusat Penerbitan Departemen Penyakit
22 Kepustakaan
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta, 2006
Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M,
Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid V. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta. 2009

Anda mungkin juga menyukai