Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

RUMAH SAKIT SANSANI PEKANBARU


2021
ABORTUS
DEFINISI Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan < 20 mg
(berat janin < 500 gram) atau buah kehamilan belum mampu
untuk hidup diluar kandungan.
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara spontan
tanpa penyebab yang jelas (miscarriage)
Abortus buatan adalah abortus yang terjadi akibat
intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengahiri proses
kehamilan (pengguguran, aborsi, abortus provokatus).
a. Abortus Imminens
Abortus mengancam, ditandai oleh perdarahan bercak dari
jalan lahir, dapat disertai nyeri perut bawah yang ringan,
buah kehamilan masih mungkin berlanjut atau
dipertahankan.
b. Abortus Insipiens
Abortus sedang berlangsung, ditandai oleh perdarahan
ringan atau sedang disertai kontraksi rahim dan akan
berakhir sebagai abortus komplit atau inkomplit.
c. Abortus Inkomplit
Sebagian buah kehamilan telah keluar melalui kanalis
servikalis dan masih terdapat sisa konsepsi dalam rongga
rahim.
d. Abortus komplit
Seluruh buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim
melalui kanalis servikalis secara lengkap.
e. Abortus tertunda (missed abortion)
Tertahannya (retensi) hasil konsepsi yang telah mati dalam
rahim selama 8 minggu atau lebih.
f. Abortus Habitualis
Abortus spontan yang berlangsung berurutan sebanyak 3 kali
atau lebih.
g. Abortus Septic
Abortus yang disertai demam > 38ºC, takikardi, leukositosis
dan fluor berbau, biasanya menyertai abortus provokatus
(unsafe abortion)
ANAMNESIS 1. Terlambat haid kurang dari 20 minggu
2. Perdarahan pervaginam, dapat disertai keluarnya jaringan
hasil pembuahan
3. Nyeri/kram daerah perut bagian atas simfisis
PEMERIKSAAN FISIK 1. Abortus imminens
Pemeriksaan dalam :
- Fluksus sedikit
- Ostium uteri tertutup
2. Abortus insipiens
Pemeriksaan dalam:
- Ostium terbuka
- Buah kehamilan masih dalam rahim
- Ketuban utuh, dapat menonjol
3. Abortus inkomplit
Pemeriksaan Dalam:
- Ostium uteri terbuka
- Teraba sisa jaringan buah kehamilan
4. Abortus komplit
Pemeriksaan Dalam :
- Ostium biasanya tertutup, bila ostium terbuka teraba rongga
uterus kosong
5. Abortus tertunda
Pemeriksaan:
- Fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan
- Bunyi jantung janin tidak ada
6. Abortus febrilis/abortus infeksiosa
Pemeriksaan dalam:
- Ostium uteri umumnya terbuka dan teraba sisa jaringan, baik
rahim maupun adneksa terasa nyeri pada perabaan, fluksus
berbau
KRITERIA DIAGNOSIS Anamnesis dan pemeriksaan fisik
1. Abortus Imminens
Perdarahan melalui ostium uteri eksternum, dengan
atau tanpa rasa mulas, uterus membesar sesuai usia
kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan
positif.
2. Abortus Insipiens
Terjadi dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil
konsepsi masih dalam uterus, mules biasanya lebih
sering dan kuat.
3. Abortus Inkomplit
 Kanalis servikalis terbuka, jaringan dapat
diraba dalam kavum uteri (kadang-kadang
sudah menonjol dari ostium uteri eksternum)
 Perdarahan dapat banyak sekali sehingga
menyebabkan syok. Perdarahan tidak akan
berhenti sebelum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan.
4. Abortus Komplit
Keluarnya semua hasil konsepsi .
5. Missed Abortion
Biasanya di diagnosis tidak hanya dengan satu kali
pemeriksaan, memerlukan waktu pengamatan untuk
menilai tanda-tanda tidak tumbuhnya atau bahkan
mengecilnya uterus. Biasanya didahului oleh tanda
abortus iminens yang kemudian menghilang secara
spontan atau setelah pengobatan.
DIAGNOSIS KERJA Abortus
DIAGNOSIS BANDING 1. Mola hidatidosa.
2. Kehamilan ektopik terganggu
3. Missed abortion.
PEMERIKSAAN 1. Darah rutin
PENUNJANG 2. PP Test
3. CT/BT
4. Anti HIV
5. HbsAg
6. Rapid test antigen
7. USG
TATALAKSANA 1. Abortus imminens
Terapi :
 Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting
dalam pengobatan, karena cara ini menyebvabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya
rangsangan mekanis
 Progesteron tablet/ovula/parenteral
 Anti prostaglandin
 Trombolitik ( bila diduga ada kelainan pembekuan
darah )
 Antibiotik oral, ovula atau parenteral

2. Abortus insipiens
Terapi :
 Evakuasi (terminasi kehamilan)
 Uterotonika pasca evakuasi
 Antibiotika selama 3 hari

3. Abortus inkomplit
Terapi:
 Bila ada syok, atasi dahulu syok (perbaiki keadaan
umum)
 Transfusi bila Hb < 8 gr%
 Evakuasi (terminasi kehamilan)
 Uterotonika (metilergometrin tablet 3 x 0,125 mg)
 Beri antibiotika berspektrum luas selama 3 hari

4. Abortus komplit
Terapi :
 Antibiotika selama 3 hari
 Uterotonika

5. Abortus tertunda
Terapi:
 Evakuasi pada umumnya kanalis servikalis dalam
keadaan
tertutup, sehingga perlu tindakan dilatasi ( terminasi
kehamilan), hati-hati karena pada keadaan ini biasanya
plasenta bisa melekat sangat erat sehingga prosedur kuretase
lebih sulit dan dapat berisiko tidak bersih/perdarahan pasca
kuretase.
 Uterotonika pasca evakuasi
 Antibiotika selama 3 hari

6. Abortus febrilis/abortus infeksiosa :


Terapi :
 Perbaiki keadaan umum (pasang infus, atau transfusi
darah
bila perlu), atasi syok septik bila ada
Posisi Fowler
Antibiotika yang adekuat (berspektrum luas, aerob dan
anaerob) dilanjutkan dengan tindakan kuretase
 Uterotonika (metil ergometrin 0,2mg IM)
 Kuretase untuk mengevakuasi sisa jaringan dilakukan
setelah 6 jam pemberian antibiotik dan uterotonika
parenteral
EDUKASI 1. Menjelaskan tentang diagnosis dan terapi
2. Menjelaskan tentang resiko dan komplikasi serta prognosis
PROGNOSIS Advitam : dubia adbonam
Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Functionam : dubia adbonam
TINGKAT EVIDENS I/II/III/IV
PENELAAH KRITIS Dokter Spesialis Obgyn
TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI
INDIKATOR MEDIS Kondisi pasien membaik
KEPUSTAKAAN 1. Cunningham, F.G.,MD, Mac Donald P.C.,MD, Garet
N.F.,MD, Ectopic Pregnancy, Williams Obstetrics 20; 1998
Saifudin, AB. Ilmu Kebidanan. Perdarahan pada
kehamilan muda. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo. 2009: p. 460-474.
2. Kementerian kesehatan RI dan WHO. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
dasar dan Rujukan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.2013.

Direktur RS SANSANI Ketua Komite Medik

dr. Raja Rachmadhina dr. Anwar Bet, SpPD

Anda mungkin juga menyukai