0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dokumen tersebut menjelaskan gejala klinis, diagnosis, klasifikasi, dan penatalaksanaan abortus berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Terapi yang diberikan bervariasi mulai dari pengobatan medis hingga tindakan bedah seperti kure
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dokumen tersebut menjelaskan gejala klinis, diagnosis, klasifikasi, dan penatalaksanaan abortus berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Terapi yang diberikan bervariasi mulai dari pengobatan medis hingga tindakan bedah seperti kure
Dokumen tersebut membahas tentang abortus, yang didefinisikan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram. Dokumen tersebut menjelaskan gejala klinis, diagnosis, klasifikasi, dan penatalaksanaan abortus berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Terapi yang diberikan bervariasi mulai dari pengobatan medis hingga tindakan bedah seperti kure
PPK/RSIA_FAT/ 01 0/0 DIR/01 RSIA “FATIMAH” LAMONGAN Tanggal Terbit Ditetapkan : Direktur RSIA “Fatimah” Lamongan PPK 11 Januari 2018
Dr. Ririn Mardiyah Hayati, MM.Kes
NIK. 18236101
Pengertian Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan, dengan
20 minggu atau berat janin < 1000 gram. Anamnesis 1. Perdarahan a. Berlangsung ringan sampai berat b. Perdarahan pervaginam pada abortus imminen berlangsung berhari-hari dan warnanya mmerah kecoklatan 2. Nyeri “crampng pain”, rasa nyeri seperti pada waktu haid didaerah suprasimfiser, pinggang dan tulang belakang yang bersifat ritmis 3. Febris Menunjukan proses infeksi intra genital, biasanya disertai lokia berbau dan nyeri pada waktu pemeriksaan dalam. Pemeriksaan Fisik 1. Adanya keluhan nyeri disertai perdarahan 2. Pemeriksaan VT (ostium menutup ataukah terbuka) Pemeriksaan 1. Cek laborat lengkap 2. Pemeriksaan radiologi Penunjang Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan penunjang Diagnosis Banding 1. Kehamilan ektopik 2. Hipermenorrheae Penyulit 3. Abortus mola hidatidosa 4. Mioma uteri bertangkai Penyulit Terapi 1. Abortus imminen - Tirah baring dirumah Diazepam 3x2 mg tablet. 5 hari - Tokolitik : isoksuprin 3x10mg tablet, 5 hari - Prostaglandin sintetase inhibitor : asam mefenamat 4x250mg kap, 5 hari - Hidrogesteron 3x5mg/hari, selama 5 hari ABORTUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PPK/RSIA_FAT/ 01 0/0 DIR/01 RSIA “FATIMAH” LAMONGAN - Kombinasi vitamin (Vitral). Bila diketahui penyebabnya diterapi sesuai penyebabnya 2. Abortus insipiens - Kuret, atau drip oksitosin bila kehamilan lebih dari 12 minggu dilanjutkan - Metilergometrin Maleat 3x5 tab, selama 5 hari Amoksilin 4x500mg/hari per. Os selama 5 hari 3. Abortus inkompletus - Memperbaiki keadaan umum - Kosongkan isi uterus (menghentikan pendarahan) - Ganti darah yang hilang - Cegah infeksi. Amoksilin 3x500mg selama 5 hari 4. “Missed abortion” MRS : Mengeluarkan jaringan nekrotis - Pemeriksaan faal hemostasis - Kehamilan dibawah 12 mg langsung kuretase - Kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan estradiol benzoat 2x 20 mg i.m. selama 2 hari. Dipasang laminaria 24 jam dilanjutkan drip oksitosin. Bila gagal dapat dipertimbangkan pemakaian preparat prostaglandin E2 (Nalador drip atau Prostin E tablet vaginal). 1. Abortus ingeksiosus. a. Abortus incompletus + panas Perbaiki keadaan umum : infus, transfusi - Antipiretik dosis tinggi : ampisilin 3x1 gr.i.v/ hari selama 3-5 hari atau amoksilin 3x1gr.i.v/hari selama 3-5 hari. - Kuret setelah 3-6 jam b. Abortus septikus MRS : ABORTUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PPK/RSIA_FAT/ 01 0/0 DIR/01 RSIA “FATIMAH” LAMONGAN a. First line : - Ampisilin 4x1gr.i.v - Gentamisin 2x80mg i.m - Metroidasol 2x1gr rek. Sup b. Ditambah - Hidrokortison 16 mg i.v - Diperlukan juga pengobatan suportip oksigen, pemasangan CVP dan lain-lain12-24 jam kemudian dilakukan kuret, observasi selama 12 jam lagi. Bila keadaan tidak membaik, berikan obat “secondline” (sefalosporin generasi III). Bila 12 jam berikutnya keadaan tidak membaik, dilakukan TAH + BSO Edukasi 1. Edukasi tentang abortus 2. Edukasi tentang klasifikasi 3. Edukasi penatalaksanaan terapi Konsultasi Prognosis 1. Ad vitam : dubia et bonam 2. Ad sanationam : dubia et bonam 3. Ad fungsionam : dubia at bonam Kepustakaan 1. Cuningham. GF,6, MD. MacDonaldP.C.MD. Garet N.F, MD, Abortion, Wiliam Obsterces 20 th Edition, 1997, Applention & Lange Connectiet p.579-605 2. Benson R,C. Pemoll M.L Early pregnancy Comlication. In. Handbook Of Obstetrices & Gynecology 9th Edition, 1994, RR Donnelcy and scon p. 288-299