Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS KSM ANAK

(PPK)

RSIA BUNDA ALIYAH


(NAMA PENYAKIT: Respiratory Distress Syndrome)
(ICD P 22.0)
1. Pengertian (Definisi) Penyakit respiratory distress adalah gangguan
pernafasan yang sering terjadi pada bayi
premature dengan tanda-tanda takipnue (>60
x/mnt), retraksi dada, sianosis, yang menetap
atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan
dengan x-ray thorak yang spesifik. Tanda-
tanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat
penyakit, adanya infeksi dan ada tidaknya
shunting darah melalui patent ductus
arteriosus.
2. Anamnesa • Sesak nafas berat (dyspnea )
• Frekuensi nafas meningkat (tachypnea )
• Sianosis yang menetap dengan terapi oksigen
• Gejala muncul setelah bayi baru lahir, dan
semakin memberat
• Bayi prematur yang lahir dengan operasi
caesar
3. Pemeriksaan Fisik • Bayi premature biasanya dengan berat
badan <1000 gram.
• Tanda-tanda gangguan pernafasan berupa :
Dispnue/hipernue/takipneu, sianosis
Retraksi suprasternal / epigastrik /
intercostals, Grunting expirasi Mengorok
ekspiratori.
• Pernapasan cuping hidung.
• Pemeriksaan lain didapatkan gejala lain
seperti : Bradikardi, hipotensi,
kardiomegali, edema terutama didaerah
dorsal tangan atau kaki.
4. Kriteria Diagnosis Pemeriksaan fisik:
• Takipnea (frekuensi >60x/menit)
• Grunting atau napas merintih
• Retraksi dinding dada
• Kadang dijumpai sianosis (pada udara
kamar)
• Perhatikan tanda prematuritas

Pemeriksaan penunjang:
Gambaran radiologis foto toraks AP,
memberikan pola reticulogranular, yang
disebut juga sebagai ground glass
appearance
5. Diagnosis Kerja Respiratory Distress Syndrom (RDS)
6. Diagnosis Banding • Hyalin membran disease
• Gagal napas
• Transient Tacypneu New born
• Meconium Aspirasi Syndrom
• Displasi bronkopulmoner
• Sepsis neonatus awitan dini
• Penyakit jantung bawaan
7. Pemeriksaan Penunjang • Radiologi: foto toraks AP
• Darah tepi lengkap IT Ratio, CRP, Kultur
darah
• Pemeriksaan analisis gas darah
8. Terapi Tindakan umum terutama dilakukan pada
penderita ringan atau sebagai
tindakan penunjang pada penderita berat.
Tindakan umum yang perlu
dikerjakan ialah :
1. Memberikan lingkungan yang optimal. Suhu
tubuh bayi harus selalu
diusahakan agar tetap dalam batas normal
(36,5° C-37° C) dengan
meletakan bayi dalam inkubator. Humiditas
ruangan juga harus adekuat
2. Makan peroral sebaiknya tidak diberikan dan
bayi diberi cairan intravena yang disesuaikan
dengan kebutuhan kalorinya.

Tindakan khusus meliputi :


1. Pemberian O2
2. Pemberian Antibiotik, yang dipilih
adalah antibiotic (bayi lahir di RSIA
Bunda Aliyah) antibiotik dengan
spektrum luas ampisilin 50
mg/kgBB/12 jam dan gentamisin 5
mg/kgbb/36 jam.
Bayi lahir di RS/ tempat rujukan lain:
Ceftazidime 50 mg/kgbb/12 jam
3. Pemberian surfaktan buatan (dalam 24
jam pertama dengan dosis 4 mL/kgBB
intratrakea)
9. Edukasi Medis Edukasi meliputi penjelasan mengenai
diagnosis, prognosis, komplikasi dan rencana
tatalaksana serta penjelasan mengenai tanda
bahaya, diet nutrisi, kebutuhan cairan dan
faktor resiko serta cara pencegahan penyakit.
10. Komplikasi • Penumpukan udara pada kantung di
sekitar jantung dan di sekitar paru-paru
• Disabilitas intelektual
• Kebutaan
• Penggumpalan darah
• Pendarahan pada otak atau paru-paru
• Bronchopulmonary dysplasia
(gangguan pernapasan)
• Kerusakan paru-paru (pneumothorax)
• Infeksi darah
• Gagal ginjal (pada RDS yang parah)
11. Prognosis Prognosis RDS tergantung dari tingkat
prematuritas dan beratnya penyakit. Pada
penderita yang ringan penyembuhan dapat
terjadi pada hari ke-3 atau ke-4 dan pada hari
ke-7 terjadi penyembuhan sempurna. Pada
penderita yang lanjut mortalitas diperkirakan
20-40 %. Dengan perawatan yang intensif dan
cara pengobatan terbaru mortalitas ini dapat
menurun.
12. Daftar Pustaka Anna Selby. Textbook of Neonatal
Resuscitation and Other Diseases Eighth
Edition. Illinois : American Academy of
Pediatrics ; 2021.

Anda mungkin juga menyukai