Ditetapkan Oleh :
KARUMKIT BHAYANGKARA TK.III
ANTON SOEDJARWO
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : PONTIANAK
OPERASIONAL 27 Januari 2017
drg. SUGIYATO
AKBP NRP 66050671
Tindakan resusitasi adalah tindakan bantuan napas pada bayi
baru lahir menggunakan prinsip dasar resusitasi ABCD
Memastikan saluran napas terbuka
1. Meletakkan bayi dalam posisi yang benar
2. Mengisap mulut, kemudian hidung, kalau perlu trakea
3. Bila perlu, masukkan pipa endotrakeal (ET) untuk memastikan
pernapasan terbuka
Memulai pernapasan
Pengertian
1. lakukan rangsangan taktil untuk memulai pernapasan
2. Bila perlu memakai ventilasi tekanan positif (VTP)
menggunakan sungkup dan balon atau pipa ET dan balon
Mempertahankan sirkulasi darah
1. Rangsang dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara
kompresi dada Memberikan Obat-obatn sesuai indikasi
2. Bila perlu menggunakan obat-obatan untuk mempertahankan
sirkulasi darah
1. Memberikan rangsangan dan bantuan napas pada bayi baru
lahir dengan asfiksia
Tujuan
2. Mempertahankan kelangsungan pemberian oksigen dan
sirkulasi darah
SK. Direktur Nomor : Skep/173/I/2017
Kebijakan Pemberlakuan standar prosedur Operasional (SPO) di Rumah
sakit Bhayangkara TK.III Anton Soedjarwo Pontianak
Persiapan alat
Prosedur 1. Periksa kelengkapan alat
2. Lakukan pemasangan alat sesuai dengan fungsinya
RESUSITASI NEONATUS
Evaluasi VTP
1. Sementara denyut jantung meningkat ke arah normal, tetap
lanjutkan ventilasi dengan kecepatan 40-60 kali/menit
2. Bila denyut jantung stabil diatas 100 kali/menit, kecepatan
dan tekanan ventilasi diturunkan secara bertahap sambil
dilakukan rangsangan agar bayi bernapas
3. bila bayi sudah bernapas spontan dan denyut jantung telah
mencapai normal, bantuan ventilasi dapat dihentikan setelah
denyut jantung dan napas spontan adekuat
4. Lanjutkan pemberian oksigen arus bebas seperlunya agar bayi
tetap berwarna merah muda
5. bila denyut jantung tidak meningkat dan < 60 kali/menit,
lakukan tahap resusitasi C dengan melakukan kompresi dada
Kompresi dada (dilakukan selama 30 detik)
1. Kompresi dada harus selalu dilakukan bersama VTP, dan harus
dilaksanakan terkoordinir dengan melakukan ventilasi setelah
kompresi ketika (1:3) sehingga didapat frekuensi ventilasi 30
kali dan kompresi 90 kali per menit
RESUSITASI NEONATUS
intra osseus)
2. Berikan dosis awal 10 ml/kg BB, bila belum ada perbaikan
ulangi pemberian 10 ml/kg BB
Penanganan asidosis metabolik :
1. Pemberian natrium bikarbonat terlalu awal berbahaya. Jangan
berikan natrium bikarbonat, sebelum dilakukan ventilasi yang
adekuat pada paru-paru
2. setelah semua langkah resusitasi dilakukan dan belum ada
perbaikan, berikan natrium bikarbonat dengan dosis? mEq?kg
BB ( 4 ml/kg BB larutan 4,2 %)
Cara pemberian melalui iv. Umbilikalis yang aliran darahnya naik,
diberikan secara lambat (tidak lebih dari 1 mEq/kg/menit
Unit Terkait Rawat Inap