Anda di halaman 1dari 3

SPO RESUSITASI NEONATUS RUMAH SAKIT MEDINA

No. Dokumen :
No Revisi : Halaman :
16.002/RS.MEDINA/PKRS/
00 1/2
VII/2022
Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Medina

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit :


OPERASIONAL 20 Juli 2022
dr. Anetta Lesmana
NIP. 006.07071993.2021
Resusitasi bayi baru lahir adalah penanganan bayi baru lahir yang tidak
PENGERTIAN bernafas langsung setelah bayi lahir.

Agar bayi dapat bernafas secara spontan dan tidak terjadi gagal nafas.
TUJUAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
KEBIJAKAN
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien.
5. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medina No.01.001/
RS.MEDINA/DIR/V/2021 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
MEDINA.

SPO RESUSITASI NEONATUS RUMAH SAKIT MEDINA


No. Dokumen :
No Revisi : Halaman :
16.002/RS.MEDINA/PKRS/VII/
00 3/3
2022

1. Selimuti bayi dengan kain kering tersebut jangan


menutupi muka dan dada agar bisa memantau
2. pernafasan bayi.
3. Atur kembali posisi kepala bayi sehingga kepala sedikit ekstensi.
4. Lakukan penilaian bayi.
5. Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau
megap-megap.
6. Bila bayi bernafas normal:lakukan asuhan pasca resusitasi.
7. Bila bayi megap-megap atau tidak bernafas : mulai lakukan
ventilasi bayi
VENTILASI

Langkah-langkah ventilasi :

1. Pasang sungkup.
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu,mulut dan hidung.
2. Ventilasi 2 kali.
• Lakukan tiupan/pemompaan dengan tekanan 30 cm Air. Tiupan
awal tabung-sungkup/pemompaan awal balon- sungkup sangat penting
PROSEDUR
untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan menguji
PELAKSANAAN
apakah jalan nafas bayi terbuka.
• Lihat apakah dada bayi mengembang. Saat melakukan
tiupan/pemompaan perhatikan apakah dada bayi mengembang, bila
tidak mengembang :
➢ Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor.
➢ Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah menghidu.
➢ Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila ada lendir atau cairan
lakukan pengisapan.
➢ Lakukan tiupan 2 kali dengan tekanan 30 cm air(ulangan), bila dada
mengembang, lakukan tahap berikutnya.
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik.
Lpaekmuokamnpaatinupdaenngadnenbgaalonn dtabnusnugngkduapn
sesbuanngykaukp20aktauli dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
sampai bayi mulai menangis dan bernafas spontan.

• Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan tiupan atau


pemompaan, setelah 30 detik lakukan penilaian ulang nafas.
Jika bayi mulai bernafas spontan atau menangis, hentikan ventilasi
bertahap.
SPO RESUSITASI NEONATUS RUMAH SAKIT MEDINA

No. Dokumen : No Revisi : Halaman :

16.002/RS.MEDINA/PKRS/VII/2022 00 4/4

• Lihat dada apakah ada retraksi dinding dada bawah

• Hitung frekuensi nafas per menit

Jika bernafas > 40 x/menit dan tidak ada retraksi berat:

➢ Jangan ventilasi lagi

➢ Letakkan bayi dengan kontak kulit ke kulit pada dada ibu dan
PROSEDUR
lanjutkan asuhan BBL
PELAKSANAAN
➢ Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan.

➢ Katakana kepada ibu bahwa bayinya kemungkinan besar akan


membaik. JANGAN tinggalkan bayi sendiri.

➢ Lanjutkan asuhan pasca resusitasi.

UNIT TERKAIT Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai