No. Dokumen :
No Revisi : Halaman :
16.002/RS.MEDINA/PKRS/
00 1/2
VII/2022
Ditetapkan,
Direktur Rumah Sakit Medina
Agar bayi dapat bernafas secara spontan dan tidak terjadi gagal nafas.
TUJUAN
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.
KEBIJAKAN
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien.
5. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Medina No.01.001/
RS.MEDINA/DIR/V/2021 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
MEDINA.
Langkah-langkah ventilasi :
1. Pasang sungkup.
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu,mulut dan hidung.
2. Ventilasi 2 kali.
• Lakukan tiupan/pemompaan dengan tekanan 30 cm Air. Tiupan
awal tabung-sungkup/pemompaan awal balon- sungkup sangat penting
PROSEDUR
untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernafas dan menguji
PELAKSANAAN
apakah jalan nafas bayi terbuka.
• Lihat apakah dada bayi mengembang. Saat melakukan
tiupan/pemompaan perhatikan apakah dada bayi mengembang, bila
tidak mengembang :
➢ Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor.
➢ Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah menghidu.
➢ Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila ada lendir atau cairan
lakukan pengisapan.
➢ Lakukan tiupan 2 kali dengan tekanan 30 cm air(ulangan), bila dada
mengembang, lakukan tahap berikutnya.
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik.
Lpaekmuokamnpaatinupdaenngadnenbgaalonn dtabnusnugngkduapn
sesbuanngykaukp20aktauli dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air
sampai bayi mulai menangis dan bernafas spontan.
16.002/RS.MEDINA/PKRS/VII/2022 00 4/4
➢ Letakkan bayi dengan kontak kulit ke kulit pada dada ibu dan
PROSEDUR
lanjutkan asuhan BBL
PELAKSANAAN
➢ Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan.