Anda di halaman 1dari 6

Direktur,

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)


KELOMPOK STAF MEDIS ANAK
RSIA YASIRA KABUPATEN BULUKUMBA
dr. Hj. ANDI ASNIAR SIRI, Sp.OG., M.Kes
SEPSIS NEONATORUM
ICD X (P36.10)
1. Definisi Neonatal sepsis merupakan sindroma klinis dari penyakit akibat infeksi
selama satu bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur dan protozoa
dapat menyebabkan sepsis pada neonatus. Insiden berkisar 1-10 diantara
1000 kelahiran hidup dengan mortalitas 13-50 %. Tanda awal sepsis pada
bayi baru lahir tidak spesifik, sehingga skrining sepsis dan pengelolaan
terhadap faktor risiko perlu dilakukan. Maka terapi awal pada neonatus
yang mengalami sepsis harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil
kultur.

2. Anamnesis Adanya faktor resiko sepsis:


1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin. Demam dengan
kecurigaan infeksi berat dan ketuban pecah dini.
2. Riwayat persalinan tindakan, penolong persalinan, lingkungan
persalinan yang kurang higienis.
3. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan dan berat lahir rendah
4. Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekoneum.
5. Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat
6. Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk atau aktivitas berkurang
atau iritabel/rewel, muntah, perut kembung, tidak sadar, kejang.
3. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum
1. Suhu tubuh tidak normal
2. Letargiatau lunglai, mengantuk atau aktivitas kurang
3. Malas minum sebelumnya minum dengan baik
4. Iritabel dan rewel
5. Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis
Gastrointestinal
1. Muntah, diare, perut kembung, hepatomegali
2. Tanda mulai muncul sesudah hari ke empat
Kulit
1. Perfusi kulit kurang, sianosis, pucat, ptekie, ruam, skelerem, ikterik
Kardiopulmonal
2. Takipnu, distress respirasi (merintih, retraksi) takikardi, hipotensi
Neurologis
3. Iritabilitas, penurunan kesadaran, kejang, ubun ubun membonjol, kaku
kuduk sesuai dengan meningitis.
4. Kriteria Diagnostik Menggunakan tabel kelompok temuan yang berhubungan dengan sepsis.
1. Dugaan sepsis.
Jika tidak ditemukan riwayat infeksi intra uteri, ditemukan satu
kategori A dan satu atau dua kategori B kelola untuk tanda khususnya
(misal kejang). Pada pemantauan bila ditemukan tambahan tanda
sepsis, maka dikelola sebagai kecurigaan besar sepsis.
2. Kecurigaan besar sepsis
a. Pada bayi umur sampai 3 hari.
Bila riwayat ibu dengan infeksi rahim, demam dengan kecurigaan
infeksi berat atau ketuban pecah dini atau bayi mempunyai 2 atau
lebih kategori A, atau 3 atau lebih kategori B.
b. Pada bayi umur lebih dari 3 hari
Bila bayi mempunyai temuan 2 atau lebih atau # atau lebih
temuan kategori B.

5. Diagnosa Kerja Berdasar kriteria diagnostik dapat dikategorikan :


1. Dugaan sepsis
2. Kecurigaan besar sepsis

6. Diagnosis Banding 1. Meningitis


2. Bronkopneumonia
3. Tetanus neonatorum
4. Ikterus neonatorum
7. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis secara serial untuk
Penunjang melihat perubahan akibat infeksi, adanya lekositosis atau lekopeni,
netropeni, peningkatan ratio netrofil imatur/ total (I/T)
2. Gangguan metabolik : hipoglikemia, hiperglikemia, asidosis metabolik
3. Peningkatan kadar bilirubin.
4. Pemeriksaan cairan serebrospinal ditemukan peningkatan jumlah
leukosit terutama PMN, jumlah leukosit 20/ml (umur < 7 hari) dan
10/ml (umur > 7 hari), peningkatan kadar protein, penurunan kadar
glukosa, dan pada pengecatan gram ditemukan kuman. Gambaran ini
sesuai dengan meningitis yang sering terjadi pada sepsis.
Radiologis
Pada foto dada (dilakukan bila kondisi bayi memungkinkan) dapat
ditemukan :
1. Pneumonia kongenital dan infeksi intrauterin ditemukan gambaran
konsolidasi bilateral atau efusi bilateral
2. Pneumonia dan infeksi intrapartum infiltrasi dan destruksi jaringan
bronkopulmoner, atelektasis segmental atau lobaris, gambaran
retikulonoduler difus (seperti penyakit membran hialin) efusi pleura
3. Pneumonia dan infeksi postnatal gambarannya sesuai dengan pola
kuman tempat dimana bayi dirawat.
8. Tata Laksana Manajemen umum
Dugaan Sepsis
Pengobatan menggunakan tabel kelompok temuan yang berhubungan
dengan sepsis. (tabel 1 dan tabel 2)

1. Antibiotika
a. Antibiotika awal berikan ampisilin dan gentamisin,
Evaluasi ulang dapat dilakukan pada usia 24-48 jam. Bila bayi
tetap menunjukkan tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti ampisilin
dengan sefotaksim disamping tetap beri gentamisin.
b. Jika ditemukan organisme penyebab infeksi, digunakan antibiotika
sesuai uji kepekaan kuman. Antibiotika diberikan selama 7 hari
setelah ada perbaikan (dosis lihat tabel)
c. Pada sepsis dengan meningitis, pemberian antibiotik sesuai
pengobatan meningitis.
2. Respirasi
Menjaga patensi jalan napas dan pemberian oksigen untuk mencegah
hipoksia
3. Kardiovaskuler
Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumat serta
pemantauan tensi (bila tersedia fasilitas) dan perfusi jaringan untuk
cegah syok
4. Hematologi
Transfusi komponen jika diperlukan, atasi kelainan yang mendasari
5. Tunjangan nutrisi adekuat
Manajemen khusus
1. Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta serta
komplikasi yang terjadi (misal : kejang, gangguan metabolik,
hematologi, respirasi, gastrointestinal, kardiorespirasi, hiperbilirubin)
Bedah
Pada kasus tertentu misalnya hidrosefalus dan akumulasi progresif,
enterokolitis nekrotikan, diperlukan tindakan bedah.
Rujukan spesialis/subspesialis bila diperlukan

9. Edukasi 1. Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat
atau infeksi intrauterin
2. Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini
3. Perawatan antenatal yang baik
4. Mencegah aborsi yang berulang
5. Mencegah persalinan prematur
6. Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
7. Melakukan resusitasi dengan benar
8. Melakukan tindakan pencegahan infeksi
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam
11. Tingkat Evidens II

12. Tingkat Rekomendasi B

13. Penelaah Kritis Dokter Spesialis Anak (Sp A)

14. Indikator (Outcome) Kondisi pasien membaik

15. Kepustakaan Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, edisi 1, 2004, Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
Aparna, Harendra, Indian J Hematology Blood Transfusion, 2011(1):14-
17
Skor ≤2 = tidak sepsis

3-4 = dugaan sepsis

≥5 = dugaan kuat sepsis


Table 2. Kelompok temuan yang berhubungan dengan sepsis

Kategori A Kategori B

1. Kesulitan bernapas (misalnya : apnea, 1. Tremor


napas kurang dari 30 kali/menit, 2. letargi atau lunglai
retraksi dinding dada, grunting pada 3. mengantuk atau aktivitas berkurang
waktu ekspirasi, sianosis sentral) 4. iritabel atau rewel
2. Kejang 5. muntah (menyokong ke arah sepsis)
3. Tidak sadar 6. perut kembung (menyokong ke arah
4. Suhu tubuh tidak normal (tidak normal sepsis)
sejak lahir dan tidak memberi respon 7. tanda tanda mulai muncul sesudah hari ke
terhadap terapi atau suhu tidak stabil empat (menyokong ke arah sepsis)
setelah pengukuran suhu normal 8. Air ketuban bercampur mekonium
selama tiga kali atau lebih, menyokong 9. Malas minum< sebelumnya minum dengan
ke arah sepsis) baik.
5. Persalinan dilingkungan yang kurang
higienis (menyokong ke arah sepsis)
6. Kondisi memburuk secara cepat.
Tabel 3. Dosis Antibiotika untuk sepsis

Antibiotik Cara Dosis dalam mg


pemberia
n Hari 1-7 Hari 8 +

Ampicillin IV,IM 50 mg/kg setiap 12 jam 50 mg/kg setiap 8 jam

Ampicillin untuk IV 100 mg/kg setiap 12 jam 100 mg/kg setiap 12 jam
meningitis
IV,IM 50 mg/kg setiap 12 jam 50 mg/kg setiap 8 jam
Sefotaksim
IV 50 mg/kg setiap 6 jam 50 mg/kg setiap 6 jam
Sefotaxim untuk
IV,IM < 2 kg < 2kg
meningitis
4 mg/kg sekali sehari 3,5 mg/kg setiap 12 jam
Gentamisisn
≥ 2 kg ≥ 2kg

5 mg/kg sekali sehari 3,5 mg/kg setiap 12 jam

Anda mungkin juga menyukai