Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE / TOR)

SOSIALISAI CODE BLUE

DI RSU NURUSSYIFA KUDUS

Lembaga Kesehatan : RSU NURUSSYIFA KUDUS

Program : Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

Hasil : Meningkatnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan

Kegiatan : Sosialisasi Code Blue

Indikator Kerja : Mampu memahami dan mengimplementasikan program Code Blue

1. Latar Belakang

Kode darurat rumah sakit digunakan di seluruh dunia untuk mengingatkan staf untuk

berbagai situasi darurat untuk mengurangi kematian di rumah sakit. Sistem kode biru adalah

sistem komunikasi yang memastikan resusitasi pasien yang paling cepat dan efektif dalam

pernapasan atau henti jantung; Namun, pelatihan personil dan prosedur kode penting bagi

mereka yang bertanggung jawab atas sistem kode biru di rumah sakit. Setiap rumah sakit,

sebagai bagian dari rencana bencana, menetapkan kebijakan untuk menentukan unit mana yang

akan menyediakan personel untuk cakupan kode ( Kaykısız E. K,2017).

Kode Biru adalah sistem manajemen darurat yang dibentuk oleh kasus-kasus yang

membutuhkan intervensi medis darurat, kerabat kasus atau staf rumah sakit. Proses ini terdiri

dari kode yang diumumkan oleh profesional perawatan kesehatan dan ditanggapi oleh personel

yang ditunjuk untuk intervensi kasus serangan jantung. Ini adalah alat manajemen darurat yang

memberikan intervensi tercepat. "Kode Biru" adalah satu-satunya kode warna yang digunakan
untuk kasus darurat yang sama di seluruh dunia. Kode Blue digunakan untuk pertama kalinya

di Pusat Medis Kansas Bethany di Amerika Serikat.

a. Dasar Hukum

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III I 2OOB tentang Rekam

Medis.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 /Menkes / SK /II I 2OO8 tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :856/Menkes/SKllX/2OO9 tentang Standar

Instalasi Gawat Darurat

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentangTenaga Kesehatan

5. UU RI No 44 tahun 2009 pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwakode pelayanan

kedaruratan medis rumah sakit (Hospital Emergency Code)

b. Gambaran Umum Singkat

Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus segera

diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi cardiaerespiratory arrest di dalam area

rumah sakit. Code blue response team atau tim code blue adalah suatu tim yang dibentuk

oleh rumah sakit yang bertugas merespon kondisi code blue didalam area rumah sakit.

Tim ini terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi

cardiac respiratory arrest ( Galih, 2017 ). Resusitasi jantung paru merupakan serangkaian

tindakan untuk meningkatkan daya tahan hidup setelah terjadinya henti jantung.

Meskipun pencapaian optimal dari resusitasi jantung paru ini dapat bervariasi, tergantung

kepada kemampuan penolong, kondisi korban, dan sumber daya yang tersedia, tantangan

mendasar tetap pada bagaimana melakukan resusitasi jantung paru sedini mungkin dan
efektif. Bantuan hidup dasar menekankan pada pentingnya mempertahankan sirkulasi

dengan segera melakukan kompresi sebelum membuka jalan napas dan memberikan

napas bantuan. Perubahan pada siklus bantuan hidup dasar menjadi C-A-B (compression

— airway — breathing) ini dengan pertimbangan segera mengembalikan sirkulasi

jantung sehingga perfusi jaringan dapat terjaga.

c. Alasan Kegiatan dilakukan

Untuk menjaga mutu suatu rumah sakit yang baik maka harus memberikan

pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien yang berbasis kepada keselamatan

pasien dan ini merupakan indikator mutu yang utama diseluruh rumah sakit. Salah satu

cara yang dapat memberikan pelayanankesehatan yang aman harus memberikan

pelayanan yang cepat, tepat, akuratseperti memberikan pelayan pada pasien yang

mengalami cardiac arrest diruang rawat inap dengan menggunakan sumber daya manusia

yang handal. Code blue merupakan cara agar pasien mendapat pelayanan pertolongan

cardiac arrest yang cepat dan maksimal sehingga tingkat kematian pasien bisa dikurangi

dan cara efektif untuk dilakukan di rumah sakit.

2. Kegiatan Yang Dilakukan

a. Uraian Kegiatan

Pelatihan di lakukan dengan cara pemaparan materi Code Blue kemudian cara

pengisian Fomulir dokumentasi code blue serta stimulasi kegiatan code blue

b. Batasan Kegiatan

Sosialisasi Code Blue wajib untuk semua pegawai RSU Nurussyifa Kudus, Kurang

lebih 20 orang
3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud Kegiatan

Implementasi pelatihan ini, di maksudkan agar seluruh kariyawan Rumah Sakit

Umum Nurussyifa mampu memahami dan mengimplementasikan CODE BLUE

secara tepat.

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini adalah peserta memahami materi , konsep serta dapat

mengimplementasikan

4. Indicator keluaran

a. Indicator keluaran

Tenaga kesehatan di RSU Nurussyifa Kudus dan semua unit di dalamnya mampu

memeahmi serta mengimplementasikan CODE BLUE di RSU Nurussyifa Kudus

secara terpadu

b. Keluaran

Output kegiatan ini adalah dokumen laporan pelaksanaan sosialisasi CODE BLUE

5. Cara Pelaksanaan Kegiatan

a. Metode pelaksanaan

Pelatihan dilaksanakan dengan dukungan alat peraga dan Audiovisual. Pelatihan

sendiri meliputi materi teori, praktek, serta stimulasi yang sudah di susun oleh tim

penyelenggaraan CODE BLUE.


b. Tahapan Kegiatan

1. Persiapan

2. Pemaparan Materi

3. Stimulasi

4. Pelaporaan

6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Code Blue di lakukan di Aula RSU Nurussyifa Kudus , Jl. Raya Kudus

Pati KM. 10 Jekulo Kudus.

7. Pelaksanaan dan Penanggungjawab Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini adalah Diklat RSU Nurussyifa Kudus dengan

penanggungjawab Kepala Unit UGD dan HCU Dr. Eko

8. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

No. Nama Kegiatan Waktu Pengisi

1. Sosialisasi Code Blue Kamis 04 Febuari 2021 Dr.Dipa Yuniharilmy,

Sp. An

2. Sosialisasi Code Blue Sabtu 06 Febuari 2021 Dr.Dipa Yuniharilmy,

Sp. An

9. Narasumber

a. Dr.Dipa Yuniharilmy, Sp. An


10. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

No. Uraian Anggaran Keterangan

1. Konsumsi Narasumber Rp.10.000

a. Snack

b. The Kotak Rp. 4.500

Total Rp. 14.500

11. Penutup

Demikian TOR sosialisasi Code di RSU Nurussyifa Kudus, kami sampaikan

Kudus, 8 Febuari 2021

K.A Unit HCU Rumah Sakit

Dr. Eko Djatmikanto Satrio

Anda mungkin juga menyukai