Anda di halaman 1dari 32

Term Of Reference (TOR)

IN HOUSE TRAINING
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO

TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO


JLN. RAYA TERARA KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Term Of Reference (TOR)
IN HOUSE TRAINING
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO
A. LATAR BELAKANG
Program pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di rancang untuk lebih
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan perawat yang paling mendasar dalam
memberikan pertolongan pada suatu kondisi gawat darurat, dalam hal ini memberikan
Bantuan Hidup Dasar. Suatu keadaan gawat darurat dapat terjadi kapan saja, dimana
saja dan menimpa siapa saja sehingga ketrampilan menghadapi suatu kondisi gawat
darurat sangat diperlukan bagi semua tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.
Unuk itu, perawat dan bidan sebagai tenaga professional dalam memberikan
pelayanan kesehatan dan keperawaan perlu penyegaran tentang Bantuan Hidup Dasar
(BHD) dan sekaligus memelihara ketrampilan yang merupakan standar minimal bagi
seorang perawat dan bidan, dengan harapan semua perawat dan bidan yang bertugas di
Rumah Sakit Islam S.Anggoro dapat memenuhi standar minimal tapi esensial yang
pada akhirnya dapat mempertahankan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam S.Anggoro
dan dapat menjadikan Rumah Sakit Islam S.Anggoro sebagai salah satu rumah sakit
erbaik di Lombok Timur.
Dengan cara mengikuti training/kursus di bagian pelatihan dan pengembangan
ruma sakit, diharapkan setelah selesai mengkuti training ini peserta mampu
memberikan tindakan pertolonan pada suatu kondisi gawat darurat, dalam hal ini
Bantuan Hidup Dasar secara professional.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya keterampilan karyawan/staf Rumah Sakit baik tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan dalam menangani kasus-kasus dengan
kegawat daruratannya, khususnya dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar
(BHD).
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep rangkaian Bantuan Hidup Dasar
b. Memahami pelayanan keperawatan gawat darurat
c. Memberikan perolongan pada kondisi gawat darurat
C. TOPIK PELATIHAN
1. Rangakaian Bantuan Hidup Dasar
2. KOmponen BHD
3. Pengelolaan Jalan Napas-Air Way
4. Pengelolaan PERNAPASAN-Breathing
5. Pengelolaan Sirkulasi-Circulation
D. LAMA PELATIHAN
Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari dengan metode interaktif yaitu pemberian
materi, tanya jawab dan latihan praktek Resusitasi Jantung Paru untuk memudahkan
peserta memahami materi yang diberikan.
E. SASARAN PELATIHAN
Seluruh tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Rumah Sakit Islam S.Anggoro
F. WAKTU, TEMPAT DAN SARANA PELATIHAN
1. Tanggal pelatihan ditetapkan pada tanggal 02 September 2022
2. Tempat pelatihan disediakan oleh tim berikut sound sistem, speaker audio, LCD
Projector, Mannequin
G. METODE
Pelatihan dilaksanakan dengan beberapa metode sebagai berikut :
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
3. Demonstrasi
H. MEDIA/ALAT
Alat yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan yaitu:
1. Sound sistem: Mic, TOA, Speaker
2. LCD, Laptop, Layar
3. Mannequin
I. NARASUMBER PELATIHAN
Narasumber workdhsop adalah
1. dr. H. Budi Wibowo, Sp. An
J. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu pelatihan pada hari Jumat, 02 September 2022 bertempatkan di Ruang Aula
lantai 4 Rumah Sakit Islam S.Anggoro
K. PEMBIAYAAN
Segala hal yang berhubungan dengan pembiayaan kebutuhan alat tulis dan komunikasi
pelatihan dari RKA Rumah Sakit Islam S.Anggoro.
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
(BHD)
RUMAH SAKIT ISLAM S.ANGGORO
TAHUN 2022
Ketua : dr. Novya Prabawati
Sekretaris : Ns. Salia Harni, S.Kep
Bendahara : Rosya Tidayuh Tatariani
Seksi Acara : Eka Safitri, S.A.P
Seksi Konsumsi : Sandra Amelia Pratami, S.Farm
Perlengkapan : M. Guntur Merdika Hadi, S.I.P

Direktur RSI S.Anggoro

dr. Novya Prabawati


LAPORAN KEGIATAN
IN HOUSE TRAINING MINI
WORKSHOP RUMAH SAKIT ISLAM
S.ANGGORO BANTUAN HIDUP DASAR
(BHD)
TAHUN 2022

Diselenggarakan oleh
Rumah Sakit Islam S.Anggoro

TAHUN 2022

RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO


JLN. RAYA TERARA KECAMATAN TERARA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Term Of Reference (TOR)
IN HOUSE TRAINING
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
RUMAH SAKIT ISLAM S. ANGGORO
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 pasal 40 tentang
Rumah Sakit dijelaskan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah
Sakit wajib dilakukan akdreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.
Pengertian dari Akreditasi itu sendiri adalah pengakuan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa RS
secara berkesinambungan.
Dalam penyelenggaraan upaya pelayanan pada pasien rumah sakit didukung
oleh banyak jenis keterampilan dalam SDM baik berbenuk profesi maupun non
profesi. Rumah sakit yang bermutu adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan melalui penyelenggaraan pelayanan secara pariprna pada unit gawat
darurat, rawat jalan, rawat inap, ruangan tindakan dan ruangan perawatan khusus
dalam pelayanan. Oleh sebab itu, kemampuan seluruh petugas rumah sakit baik
medis maupun non medis sangat diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama
kepada pasien terutama kasus emerjensi sejak mulai masuk RS (Pre Hospital) dan
di sekeliling areal rumah sakit (Itra hospital). Kecepatan pertolongan pertama
kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan
akan membuat kondisi fatal.
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan
pada pasien/korban henti jantung atau napas. Resusitasi jantung paru merupakan
bagian dari tindakan bantuan hidup dasar. Tindakan ini dilakukan unuk menjaga
jalan napas tetap terbuka, menunjang pernapasan dan sirkulasi tanpa menggunakan
alat-alat banu. Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan
tanda henti jantung atau henti napas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan
venilasi. Selai itu, resusitasi juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan
oksigen ke
otak,jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi
pemijatan jantung dan ventilasi yang memenuhi syarat.
1.2 Tujuan

1. Tujuan umum
Meningkatnya keterampilan karyawan/staf rumah sakit baik tenaga kesehatan
maupun tenaga non kesehatan dalam menangani kasus-kasus dengan kegawat
daruratan, khususnya dalam memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep rangkaian Bantuan Hidup Dasar
b. Memahami pelayanan keperawatan gawat darurat
c. Memberikan pertolongan pada kondisi gawat darurat
1.3 Ruang Lingkup
Kegiatan ini dilakukan secara internal. Peserta terdiri dari tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan rumah sakit Islam S.Anggoro yang dapat mengikuti kegiatan
ini.
II. LAPORAN KEGIATAN
2.1 Tempat dan Tanggal Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan pada tanggal 2 September 2022 di Aula lantai 4 Gedung
Rumah Sakit Islam S.Anggoro.
2.2 Susunan Acara Kegiatan

No Jadwal Materi
1 07.00 – 08.30 WITA Pretest
2 08.30 – 10.00 WITA Materi Bantuan Hidup Dasar
3 10.00 – 16.00 WITA Prakter
4 16.00 – 17.00 WITA Postest
2.3 Jumlah Peserta
Jumlah Peserta yang mengikuti kegiatan Inhouse Training Bantuan Hidup Dasar
adalah sebanyak 121 orang terdiri dari seluruh tenaga kesehatan dan tenaga non
kesehatan Rumah Sakit Islam S.Anggoro.
2.4 Hasil Kegiatan
1. Kegiatan berjalan lancar
2. Hasil pretest dibandingkan protest menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan dan pemahaman dari materi yang disampaikan
3. Peserta memahami dasar pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar
III. NOTULENSI PELATIHAN
A. Pembahasan
Materi ini diberikan oleh narasumber yang meliputi Pelayanan Keperawatan
Gawat Darurat Rangkaian Bantuan Hidup Dasar, komponen Bantuan Hidup Dasar,
pengelolaan jalan napas-air way, pengelolaan pernapasan-breathing, pengelolaan
sirkulasi-circulation yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti napas.
B. Kesimpulan
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan melayani kegawat daruratan
pada pasien/korban yang henti jantung/henti napas.
2. Mampu melaksanakan tindakan resusitasi jantung paru.
3. Dapat memberikan pertolongan pertama pada pasien/korban yang henti napas.
IV. MATERI
Hari : Jumat
Tanggal : 02 September 2022
Waktu : 07.00 s/d 17.00 WITA
Tempat : Ruang Aula Lantai 4 Rumah Sakit Islam S.Anggoro
V. KESIMPULAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan tindakan bantuan
hidup dasar
2. Bantuan hidup dasar dijadikan dalam pemberian pertolongan pertama

VI. SARAN
1. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Rumah
Sakit Islam S.Anggoro
2. Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dan non kesehatan mengenai Bantuan
Hidup Dasar (BHD)
3. Dilakukan secara terbuka

VII. PENUTUP
Agar terciptanya kualitas pelayanan di Rumah Sakit Islam S.Anggoro yang baik, maka
adanya ketrampilan tenaga kesehatan dan non kesehatan dalam memberikan
pertolongan pertama kepada pasien yang henti jantng atau henti napas dengan
bantuan hidup dasar (BHD).
REKAPITULASI HASIL PRE TEST PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR
RUMAH SAKIT ISLAM S.ANGGORO

NO NAMA Jabatan Hasil Hasil


pretest Postets
1 Ns. L. M. Arsil Azim, S.Kep Perawat 80 90
2 Semun Ali, A.Md. Kep Perawat 70 80
3 Ns. Ramdhani Surya Fatria, S.Kep Perawat 70 80
4 L.M. Salehudin LH, A.Md. Kep. An Perawat 70 80
5 Dedy Sopiyan, A.Md. Kep Perawat 70 80
6 Karuniawan, A.Md. Kep. An Perawat 60 90
7 Ns. Maheri, S.Kep Perawat 60 80
8 Muh. Paturahman, A.Md. Kep Perawat 70 90
9 Rizky NR Haqqi, A.Md. Kep Perawat 70 80
10 Syahrih, A.Md. Kep Perawat 70 80
11 Ns. Sabarno, S.Kep Perawat 70 80
12 Mia Hardini, A.Md. Kep Perawat 80 90
13 Nirmawati, A.Md. Kep Perawat 70 80
14 Beny Peradana, S.Tr. Kep Perawat 80 80
15 Subhan Budi Hartono, A.Md. Kep Perawat 80 80
16 Sugianti, A.Md. Kep Perawat 70 90
17 Febrian Nuzam Mahendra, A.Md. Kep Perawat 80 80
18 Yultia Fiandari, A.Md. Kep Perawat 70 90
19 Ns. Jamaludin, S. Kep Perawat 70 80
20 Yulianti, A.Md. Kep Perawat 80 80
21 Ns. Eko Dili Haryansyah Putro, S.Kep Perawat 70 80
22 L. M. Sangsit, A.Md. Kep Perawat 80 90
23 Muhamad Husnul Abror, A.Md. Kep Perawat 80 80
24 Ns. Muh. Sopian, S.Kep Perawat 70 80
25 Ayu Hastutik Hardianti, A.Md. Kep Perawat 80 80
26 Bq. Febwin Khotmania, A.Md. Kep Perawat 80 90
27 Ns. Agus Irwan, S.Kep Perawat 80 80
28 Ns. Nofian, S.Kep Perawat 70 80
29 Haerul Irawan, A.Md. Kep Perawat 80 80
30 Ns. Rauhil Mahfuz, S.Kep Perawat 70 90
31 Nurul Hidayah, A.Md. Kep Perawat 70 80
32 Gina Ariska Hindarwati, A.Md. Kep Perawat 80 90
33 Ns. Bq. Khairiah, S. Kep Perawat 70 80
34 Ns. A. Muazzudin Khairul W.A, S.Kep Perawat 70 80
35 Karmila Wati, A.Md. Kep Perawat 70 80
36 Ns. Nanang Samudra, S.Kep Perawat 80 90
37 Ns. Susan Sundari, S.Kep Perawat 70 80
38 Rahayu Ajeng Rinjani, A.Md. Kep Perawat 80 80
39 Eliana, A.Md. Kep Perawat 80 80
40 Ns. Wiwik Yuliana, S.Kep Perawat 70 90
41 Ns. Rani Oktari, S.Kep Perawat 80 80
42 Bq. Iradatun Mardiah, A.Md. Keb Perawat 80 80
43 Ulawatun, A.Md. Kep Perawat 80 80
44 Nika Yunia Syafira, A.Md. Kep Perawat 70 90
45 Dina Arnila Putri, A.Md. Kep Perawat 80 90
46 Ayustina Mahardika, A.Md. Kep Perawat 70 80
47 Nora Tasma Haryatin, S.Tr. Keb Bidan 70 80
48 Novi Alfianti, A.Md. Keb Bidan 80 80
49 Hasmi Wahyuni, A.Md. Keb Bidan 60 90
50 Rizka Ayu Damayanti, S.Tr. Keb Bidan 70 80
51 Nurul Hidayati, A.Md. Keb Bidan 60 80
52 Siti Azizatul Fitri, A.Md. Keb Bidan 80 80
53 Solehah, A.Md. Keb Bidan 60 90
54 Nurrizki Murnianingsih, A.Md. Keb Bidan 50 80
55 Eka Widya Astuti, A.Md. Keb Bidan 80 90
56 IGA Maya Regita Cahyani, A.Md. Keb Bidan 70 80
57 Wiwin Santiana, A.Md. Keb Bidan 70 80
58 Mira Setiani, A.Md. Keb Bidan 80 80
59 Rizka Apriani, S.Tr. Keb Bidan 60 90
60 Apt. Rusmiati Aryani Sanusi, S.Si Farmasi 70 80
61 Septiana Sabila Farmasi 60 80
62 Intan Diana Sulisantari, A.Md. Farm Farmasi 80 80
63 Novita Ariani, A.Md. ARS Farmasi 60 90
64 Hullatul Rokyi, A.Md. Farm Farmasi 50 80
65 Sandra Amelia Pratami, A.Md. Farm Farmasi 60 80
66 Hayyinatussoleha, S.Farm Farmasi 70 80
67 Mauthia Ulfa Tanesha, S.Farm Farmasi 60 90
68 Kuspuji Rahmatul Nazila, A.Md. Farm Farmasi 80 80
69 Moh. Syaiful Hidayat, A.Md. Kes Lab 60 80
70 Yulia Mahesa Wardhani, A.Md. Kes Lab 50 80
71 Aprianingsih, A.Md. Kes Lab 80 90
72 Nuriza Aristika, A.Md. Kes Lab 70 80
73 Bq. Mega Indah Lestari, A.Md. Kes Lab 70 90
74 Insan Imani Tiara, A.Md. A.K Radiologi 80 80
75 Rohani, A.Md. Kes Radiologi 50 80
76 Kusuma Putri, A.Md. Kes Radiologi 70 80
77 Sukma Wiraguna, A.Md. Kes Radiologi 60 80
78 Mareta Lestari, A.Md. Gz Gizi 60 80
79 Nirmala Auliya', A.Md. Gz Gizi 70 80
80 Hendri Kamal Hardi, S. Kep RMIK 70 90
81 Lia Istihajah, A.Md. Kes RMIK 60 80
82 Muh. Zainudin, A.Md. RMIK RMIK 80 80
83 Muh. Samsul Wirandi, A.Md. RMIK RMIK 60 80
84 Pazni Nadila, A.Md. RMIK RMIK 50 90
85 Khairul Rasyid, A.Md. RMIK RMIK 80 80
86 Ardi Aprilio Mahesta, A.Md. TEM ATEM 70 80
87 M. Andi Tirmizi, S.Kom IT 70 80
88 Alawi Iswandi Ambulance 80 90
89 Muhammad Asrian Satpam 50 80
90 Masturi, A.Ma. Pd. SD Satpam 70 80
91 Wahyu Sigit Ramadan Satpam 70 80
92 Ardian Dinata Satpam 60 90
93 Warman Satpam 80 80
94 Halidi Satpam 60 80
95 Dosi Satriawan Satpam 50 90
96 Wahyu Irjana Satpam 80 80
97 Moch. Apriyamawandi Satpam 70 80
98 Agus Riadi CS 70 80
99 Bq. Ayuriati CS 80 80
100 Masnan CS 50 80
101 Suriana CS 70 80
102 Masni CS 70 90
103 Rohandayani CS 70 80
104 Kariani CS 80 80
105 Lusmi Dekawati, S. Ak Akuntan 70 80
106 M. Guntur Merdika Hadi, S.I.P Sarpras 70 90
107 Versi Nur Apriliya Admin 70 80
108 Bq. Nana Rizkia Febriana Admin 60 80
109 Yulianingsih, A.Md. Kom Admin 80 80
110 Yayuk Febrian Utami, A.Md. ARS Admin 60 80
111 Khairul Karlina, S.T.P Kasir 70 80
112 Herlin Widiyastuti Admin 70 80
113 Bq. Mindayani Admin 80 90
114 Laely Apriliana Billing 50 80
115 In Izzatul Aini Admin 70 80
116 Ropiatul Apriliani Admin 70 90
117 Muhammad Wardihan, A.Md. Ak Admin 70 80
118 Jodi Agustin Kusuma, S.I.P Admin 80 80
119 Juliana Dewi, S.E Billing 50 80
120 Nurhidayah, S.Stat Admin 70 80
121 Nenggi Maulina Sani, A.Md. Pjk Admin 60 80
Soal-soal Post test
Bantuan Hidup
Dasar
Pilih salah satu jawaban yang paling benar :
1. Yang dimaksud dengan BHD adalah :
A. Bantuan kehidupan dengan menggunakan cairan infus.
B. Bantuan kehidupan dengan menggunakan obat-obatan.
C. Bantuan kehidupan tanpa menggunakan obat dan alat.
D. Bantuan kehidupan dengan menggunakan alat listrik.
2. Yang dimaksud mati klinis adalah :
A. Henti nafas dan henti jantung reversible.
B. Henti nafas selama 10 menit.
C. Henti sirkulasi darah.
D. Henti nafas dan sirkulasi darah.
3. Apabila terlambat dalam tindakan BHD, saat ada henti jantung dapat berakibat :
A. Terlambat 1 menit, dari 100 penderita akan meninggal 1 orang.
B. Terlambat 1 menit, dari 100 penderita akan meninggal 10 orang.
C. Terlambat 5 menit, dari 100 penderita akan meninggal 1 orang.
D. Terlambat 5 menit, dari 100 penderita akan meninggal 10 orang.
4. Untuk menilai Air way pada orang tidak sadar antara lain dengan :
A. Bisa bicara dengan baik.
B. Tanpa suara tambahan.
C. Tidak sesak.
D. Lihat, dengar, dan rasa.
5. Sumbatan sebagian yang dapat mengganggu airway, kecuali :
A. Ludah – darah – lender.
B. Pangkal lidah jatuh ke belakang.
C. Penyempitan.
D. Cedera.
6. Pemberian oksigen melalui kanul hidung :
A. 2 – 6 L / menit.
B. 5 L / menit.
C. 10 L / menit.
D. 6 – 10 L / menit.
7. Pemberian oksigen dengan menggunakan masker :
A. 2 – 6 L / menit.
B. 5 L / menit.
C. 10 L / menit.
D. 6 – 10 L / menit.
8. Berapa lama pengisian kembali kapiler (capillary filling) yang normal :
A. 1 detik.
B. ≤ 2 detik.
C. 1 menit.
D. ≤ 2 menit.
9. Bila nadi karotis tidak teraba, tindakan yang dilakukan :
A. Bantuan pernafasan.
B. Pemberian O2 5 L / menit.
C. RJP.
D. Pasang masker O2 10 L / menit.
10. Frekuensi nadi normal pada orang dewasa :
A. 60 X / menit.
B. 80 X / menit.
C. 100 X / menit.
D. 60 – 80 X / menit.
11. Bila jantung masih berdenyut dan penderita tidak bernafas, tindakan yang dilakukan
A. Bantuan pernafasan.
B. Bagging.
C. RJP.
D. Pasang masker O2 10 L / menit.
12. Berapa frekuensi RJP dengan petugas 2 orang :
A. 5 kali kompresi 1 kali meniup.
B. 15 kali komresi 2 kali meniup.
C. 30 kali kompresi 1 kali meniup.
D. 30 kali kompresi 2 kali meniup.
13. Otak dan jantung akan mati (tidak berfungsi) bila tidak mendapat O2 selama :
A. 1 menit.
B. 10 menit.
C. 15 detik.
D. 6 – 8 menit.
14. Untuk mengatasi obstruksi jalan nafas total karena sumbatan benda asing,
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali :
A. Heimlich maneuver.
B. Sapuan jari.
C. Abdominal thrust.
D. Suction.

15. Suara nafas yang bercampur dengan cairan, terdengar sebagai :


A. Gurgling.
B. Snoring.
C. Stridor.
D. Choking.
16. Chin lift maneuver tidak boleh digunakan pada penderita :
A. Fraktur cervical.
B. Fraktur basis cranii.
C. Neoplasma.
D. Oedem laring.

Pilihlah :
A. Pernyataan 1,2,3 benar
B. Pernyataan 1 dan 3 benar
C. Pernyataan 2 dan 4 benar
D. Hanya pernyataan 4 yang benar
E. Semua pernyataan benar
17. Jaringan vital yang terlebih dahulu rusak bila tidak mendapat oksigen :
1. Otak.
2. Paru-paru.
3. Jantung.
4. Ginjal.
18. Gangguan breathing diatasi dengan memberikan bantuan pernafasan :
1. Mulut ke mulut.
2. Pemberian O2.
3. Bagging.
4. Posisi ekstensi.
19. Komplikasi RJP :
1. Cedera.
2. Patah tulang iga.
3. Trauma.
4. Perdarahan dalam perut karena robekan hati dan limpa.
20. Ada berapa jenis kematian yang anda ketahui :
1. Kematian klinis.
2. Kematian organ.
3. Kematian biologis.
4. Kematian otak dan jantung.
21. Cara mengeluarkan penderita trauma dari kendaraan :
1. Immobilisasi kepala
2. Pasang tandu sekop.
3. Pakai neck collar.
4. Boleh dibantu keluarga pasien.
22. Tanda-tanda pasien syok :
1. Kulit pucat, dingin, basah.
2. Gelisah.
3. Haus.
4. Denyut nadi > 100 X / menit
23. Tindakan untuk pasien syok :
1. Tidurkan terlentang.
2. Berikan oksigen.
3. Pakaian dikendorkan.
4. Bila haus, boleh diberi minum.
24. Pengelolaan pasien patah tulang (Fraktur) :
1. Pasang bidai.
2. Untuk mengurangi nyeri, dapat diberikan obat.
3. Periksa pulsasi sebelum dan sesudah dipasang bidai.
4. Dapat dipasang traksi (maksimal 5 kg).
25. Yang dimaksud Breathing :
1. Jalan nafas.
2. Pada bayi, nilai normalnya 40 X / menit.
3. Sesak nafas.
4. Pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai