Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN


DI RS WATES HUSADA GRESIK TAHUN 2018

RUMAH SAKIT WATES HUSASDA GRESIK


JL Raya Wates Utara No.38 Kedungpring, Kec. Balongpanggang,
Kab. Gresik, Jawa Timur 61173 Telepon Email
rswateshusada@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa terpanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan Berkah dan Rahmat-Nya sehingga proposal Pelatihan Emergency di RS Wates
Husada Gresik tahun 2019 dapat tersusun dengan baik.
Proposal ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi DPW PPNI Kab Gresik terhadap
elemen diklat yang tekait baik pengajar/instruktur, penyelenggara maupun petugas sehingga
dapat menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan Pelatihan Emergency di Tahun
2019.
Akhir kata, kami ucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya proposal ini semoga apa yang menjadi tujuan dari penyelengaraan Pelatihan
Emergency ini dapat tercapai.

Panitia

Gatot Hari P, Amd.Kep


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Dasar hukum penyelenggaraan
c. Maksud, Tujuan dan Sasaran
d. Organisasi Pelaksana dan Penanggung Jawab Pelatihan
e. Tempat dan Waktu Penyelenggaraan
f. Petugas
g. Tenaga Pengajar

BAB II : Materi Pelatihan Pelatihan Emergency di RS Wates Husada Gresik

BAB III : Metode dan Sasaran / Prasarana Pelatihan


a. Metode Pelatihan
b. Sarana / Prasarana Pelatihan

BAB IV : Penutup

Lampiran-Lampiran :
 Jadwal Pelatihan Emergency Bagi Petugas Klinis di RS Wates Husada Gresik tahun 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia kegagalan dalam penanganan kasus kegawatadarurataan umumnya


disebabkan oleh kegagalan mengenal resiko khususnya dalam memutuskan pelaksanaan
triase, keterlambatan rujukan, kurangnya sarana yang memadai maupun pengetahuan dan
keterampilan tenaga medis, paramedis dalam mengenal keadaan resiko tinggi secara dini,
masalah dalam pelayanan kegawatdaruratan, maupun kondisi ekonomi (Ritongga, 2007).
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-dininya
pasien yang kondisinya memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan early warning system
(EWS). Early warning system (EWS) adalah pengenalan dini kegawatdaruratan pasien rawat
inap bertujuan untuk mengurangi jumlah panggilan code blue pada pasien yang dirawat di
bangsal. Penerapan early warning system (EWS) membuat staf mampu mengidentifikasi
keadaan pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang kompeten.
Dengan demikian, hasil asuhan akan lebih baik. Pelaksanaan early warning system (EWS)
dapat dilakukan menggunakan sistem skor.
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelaksanaan triase dan keterampilan
perawat  dalam penanggulangan penderita gawat darurat maupun yang gawat tidak
darurat diantaranya adalah dengan diadakannya pelatihan tentang kegawatdaruratan sesuai
dengan standar internasional, khususnya untuk seorang perawat dan untuk tenaga kesehatan
pada umumnya. Sistem Pelayanan Tanggap darurat ditujukan untuk mencegah kematian dini
(early) karena trauma yang bisa terjadi dalam beberapa menit ,  pasien yang datang melalui
IGD yang  mengalami perawatan segera (gawat darutarat) maupun yang tidak  memerlukan
tidakan segera (gawat tidak darurat ). 
Dalam Rangka menambah keterampilan dan penguasaan pemahaman tentang
keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pasien, maka tenaga paramedis perlu mengikuti
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan Hidup Dasar merupakan tindakan darurat
untuk membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan sirkulasi darah
tanpa menggunakan alat bantu. Bantuan hidup dasar bertujuan untuk oksigenasi darurat
secara efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi
buatan sampai paru dan jantung dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya sendiri secara
normal. Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan tanda henti jantung
atau henti nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi. Selain itu Resusitasi
juga dikatakan sebagai sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ
vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan ventilasi yang
memenuhi syarat.
Sehingga perlu diadakan pelatihan penanganan kegawatdaruratan bagi tenaga medis
maupun paramedis. Pelatihan yang dimaksud adalaj EWS (Early Warning System),
management Triase dan BHD (Bantuan Hidup Dasar).

B. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN


1. Pedoman RS Pendidikan Tinggi, Direktur Jenderal Perguruan Tinggi, 2013 tentang
persyaratan Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi Keperawatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
4. Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Kepmenkes No 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan Standar
Rumah Sakit Pendidikan
6. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan
nomor 2/V/PB/2013 nomor 38 tahun 2013 tentang Rumah Sakit Pendidikan.

C. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan dapat memahami dan
mengimplementasikan penanganan kegawatdaruratan khususnya pada EWS (Early
Warning System), Management Triage dan BHD (Bantuan Hidup Dasar) di lingkungan
layanan kesehatan.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1. Mendiskripsikan konsep dasar tentang penanganan kegawatdaruratan khususnya
EWS, Triage dan BHD di rumah sakit
2. Mengimplementasikan penanganan kegawatdaruratan di layanan kesehatan khususnya
di RS.
Sasaran
Adapun sasaran dari penyelengaraan pelatihan terlatihnya para peserta terkait dengan
penanganan kegawatdaruratan khususnya EWS, Triage dan BHD yang terdiri dari
perawat yang bekerja layanan kesehatan di Kecamatan Balongpanggang dan di RS Wates
Husada Gresik.

D. ORGANISASI PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB DIKLAT


Pelatihan penanganan kegawatdaruratan pada tanggal 13 Januari 2019 diselenggarakan
oleh RS Wates Husada Gresik dengan susunan oraganisasi sebagai Berikut:
Pelindung : Direktur RS Wates Husada
Penanggung Jawab : Riesmiati Sabhariyah, S.Kep.,Ns NIRA. 35250340795
Ketua : Khusnul Fatoni S.Kep.,Ns NIRA. 35250247640
Sekretaris : Sumiati, S.Kep.,Ns NIRA. 35250340797
Bendahara : 1. Ambar Mardiawati, Amd.Keb
2. Komala Dewi, Amd.Kep NIRA. 35250348884
Seksi - seksi :
a. Seksi perlengkapan :
o Suwanto, Amd. Kep. NIRA. 35250340825
o Ernawati, Amd.Kep NIRA. 35250340753
b. Seksi Acara
o MM. Hestu Dwi Marhastuti, S.Kep.Ns NIRA. 35250340824
o Akhmad Rifai, S.Kep.,Ns, SH NIRA. 35250247641
o Suudiyono Senan, Amd.Kep NIRA. 35250340763
c. Seksi Dokumentasi dan Dekorasi
o Achmad Saifuddin, Amd.Kep NIRA. 35250340749
o Doddy Tisna Amijaya NIRA. 35250340865
d. Seksi Humas dan Publikasi
o Bambang Trisno W, S.Farm., Apt
o Saiful Huda, Amd.Kep NIRA. 35250307993

o Cahyo Widodo, Amd.Kep, SH NIRA. 35250265341


o Krisna Basuni Nata, Amd.Kep.,SH NIRA. 35250340779
e. Seksi Konsumsi
o Dedy Prasetyo, Amd.Par
o Anton Syambodo, Amd.Kep NIRA. 35250340755
o Burhan Suyufi, Amd.Kep NIRA. 35250228882

o Moh. Fauzi, Amd.Kep NIRA. 35250382740

E. TEMPAT DAN WAKTU PENYELENGGARAAN


1. Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Bagi Perawat dilaksanakan pada :
Tanggal : 13 Januari 2019
Tempat : Ruang Pertemuan RS Wates Husada Gresik
2. Kegiatan pelatihan dengan ceramah dan demontrasi dilaksanakan di ruang yang telah
ditentukan.

F. PESERTA
Peserta Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Tahun 2019 berjumlah 100 peserta
terdiri dari PERAWAT yang ada disemua layanan kesehatan di Kecamatan
Balongpanggang dan di RS Wates Husada Gresik.

G. NARASUMBER dan FASILITAS PESERTA


Narasumber untuk Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Bagi Perawat RS Wates
Husada Gresik Terdiri dari :
1. Dr. Roihatul Zahroh, Skep.Ns., M.Ked. NIRA. 35250211027
2. Mono Pratiko Gustomi, S.Kep.Ns. M.Kes. NIRA. 35250211024
3. Yuanita Syaiful, S.Kep.Ns., M.Kep NIRA. 35250218831
4. Mohammad Mahish, S.Kep.,Ns NIRA. 35250284705
5. Zahrotul Nisak, S.Kep.,Ns NIRA. 35250340847
6. Abdur Rohman, S.Kep.,Ns NIRA. 35250228848

Sedangkan fasilitas peserta yang di dapatkan adalah :


1. Copy materi.
2. Makan siang 1X dan Coffe break 2X.
H. BIAYA PELATIHAN PECEPTORSHIP BAGI PEMBIMBING KLINIK
Biaya Pelatihan Pelatihan Kegawatdaruratan Tahun 2019 dari biaya narasumber dan
penggunaan peralatan serta transportasi workshop terdiri dari :
1. Biaya Pemateri : Rp. 2.000.000,-
2. Biaya bahan habis pakai : Rp. 500.000,-
3. Biaya Konsumsi : Rp. 608.000,-
4. Makan 25 x 42 : Rp. 1. 050.000,-
5. Minum Swa Gelas = 2 doze x 18.000 : Rp. 36.000,-
6. Teh & Kopi : Rp. 300.000,-
7. Swa Botol = 4 botol : Rp. 32.000,-
8. Biaya SKP : Rp. 1.000.000,-
9. Biaya Sertifikat 10.000 x 40 : Rp. 400.000,-
10. Biaya Lain-lain : Rp. 500.000,-

Total : RP. 6.426.000,-


BAB II
MATERI PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
DI RUMAH SAKIT WATES HUSADA GRESIK

SUSUNAN ACARA

PENANGGUNG
WAKTU SESI ACARA
JAWAB
07.30-08.00 Registrasi Peserta Sie Kesekretariatan
Opening Ceremony dan sambutan
oleh:
08.00-08.30 Sie acara
 Direktur RS Wates Husada Gresik
 Ketua PPNI Kab. Gresik
Konsep Dasar Penanganan
08.30-09.30 Sesi 1
Kegawatdaruratan
Konsep Dasar Program
09.30-11.30 Sesi 2
EWS (Early Warning System)
11.30-13.00 ISHOMA Sie Konsumsi
13.00-14.30 Sesi 3 Management Triage

14.00-15.00 Sesi 4 Implementasi BHD


15.00-15.30 Penutup dan Doa Sie Acara
METODE DAN SARANA PRASARANA PELATIHAN

A. METODE WORKSHOP
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam pelatihan Penanganan
Kegawatdaruratan ini, metode yang paling sesuai dalam proses belajar mengajar adalah
andragogy. Dalam hal ini narasumber dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dengan
jalan saling asah dan asuh diantara petugas. Dalam penerapan pendekatan andragogy
perlu pemahaman hal-hal sebagai berikut:
1. Para narasumber sebagai orang dewasa haruslah diperlakukan sebagai orang dewasa,
tidak sebagai anak-anak.
2. Petugas harus dilibatkan dalam pelatihan ini melalui komunikasi dua arah sehingga
memberi kesempatan kepada petugas untuk menyumbangkan pikiran dan
pengalamannya serta menunjukkan kemampuan menganalisis masalah.
Berdasarkan pendekatan tersebut, maka metode yang digunakan dalam proses
pelatihan penanganan kegawatdaruratan ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah.
2. Pendalaman materi, penyampaian materi langsung melalui narasumber dan
dikombinasikan dengan diskusi serta tanya jawab.

B. SARANA/PRASARANA
1. SARANA
Sarana yang digunakan dalam penyelengaraan pelatihan preceptor ini antara lain:
a. Papan tulis dan peralatan tulis
b. LCD proyektor
c. Sound system
d. Komputer
e. Modul Pelatihan

2. PRASARANA
Prasarana yang digunakan dalam pelatihan preceptorship ini antara lain :
Ruang Pertemuan RS Wates Husada Gresik
3. PERALATAN WORKSHOP
1) 4 Bed pasien
2) Manekin
3) Handschoon
4) Alat set sesuai perasat yang akan dipakai dalam praktek EWS, Triage dan BHD.
BAB III
PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT selesai sudah penyusunan


proposal pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan tahun 2019, semoga proposal ini dapat
memberikan gambaran tentang tentang pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut.
Penyusun menyadari proposal pelatihan ini masih jauh dari harapan sehingga penyusun
mengharapkan adanya masukan atau input tentang proposal ini sehingga kedepan lebih baik.
Demikian ulasan dari penyusun proposal pelatihan ini semoga dapat digunakan secara
maksimal sehingga tujuan dari pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan tahun 2019 dapat
terlaksana dengan baik.
CURRICULUM VITAE

NARASUMBER PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN


DI RS WATES HUSADA GRESIK

1. Dr. Roihatul Zahro, S.Kep., M.Ked


2. Mono Pratiko Gustomi, S.Kep.Ns., M.Kes

CURICULUM VITAE

Nama : Mono Pratiko Gustomi, S.Kep.Ns., M.Kes


Tempat/Tanggal Lahir : Jember, 09 September 1981
Alamat : Perum Grand Kauman Asri V/14 Pakal, Surabaya
NIRA : 35250211024

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. S1 Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, Lulus tahun 2006
2. Program Profesi Ners Universitas Airlangga, Lulus tahun 2007
3. Magister Kesehatan Universitas Airlangga, Lulus tahun 2012

RIWAYAT PEKERJAAN
1. Staf Dosen di Prodi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik:
Sampai sekarang.
2. Manager Klinik Citra Gading Medika: Sampai sekarang
3. Owner Prima Enterprise: sampai sekarang
3. Yuanita Syaiful, S.Kep.Ns., M.Kep

CURICULUM VITAE

Nama : Yuanita Syaiful, S.Kep.Ns., M.Kep


Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 10 Desember 1982
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Tanjung Hulu 19, GKB Gresik
NIRA : 35250218831

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. S1 Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya, Lulus tahun 2005
2. Program Profesi Ners Universitas Airlangga, Lulus tahun 2006
3. Magister Keperawatan Universitas Airlangga, Lulus tahun 2014

RIWAYAT PEKERJAAN
Staf Dosen di Prodi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
4. Mohammad Mahish, S.Kep.,Ns
5. Zahrotul Nisak, S.Kep.,Ns

CURICULUM VITAE

Nama : Zahrotul Nisak, S.Kep.Ns.

Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 24 Agustus 1969

Alamat : JL. Rukun Sejati RT 22

No. 19 Sembayat Manyar

Gresik

NIRA
: 35250340847

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. S1 Keperawatan Universitas Gresik, Lulus tahun 2011

2. Program Profesi Ners Universitas Gresik, Lulus tahun 2012

RIWAYAT PEKERJAAN

1. RS Islam Surabaya Tahun 1993 – 1995

2. RS Semen Gresik Tahun 1995 s/d Sekarang


6. Abdur Rohman, S.Kep.,Ns

CURICULUM VITAE

Nama : Abdur Rohman, S.Kep.Ns.

Tempat/Tanggal Lahir : Gresik, 8 Mei 1968

Alamat : JL. Kutilang IX/9 GKA Gresik

NIRA : 35250228848

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. S1 Keperawatan Universitas Gresik, Lulus tahun 2010

2. Program Profesi Ners Universitas Gresik, Lulus tahun 2011

RIWAYAT PEKERJAAN

1. RS Semen Gresik Tahun 1995 – Sekarang

Anda mungkin juga menyukai