TOR
PEMBINAAN JEJARING FASILITAS KESEHATAN DALAM
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL
PERINATAL DAN STUNTING
RS. Tk. II DR. R. HARDJANTO BALIKPAPAN
TA 2022
Balikpapan, 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridhoNya
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan pembinaan jejaring
fasilitas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan maternal perinatal dan
stunting di Rumah Sakit Tk II Dr, R Hardjanto Balikpapan.
Proposal ini dapat tersusun berkat kerjasama yang baik dengan semua pihak
Rumah Sakit Dr. R Hardjanto Balikpapan baik dari tim medis, paramedis dan
non medis. Kami menyadari bahwa proposal yang kami ajukan ini jauh dari
sempurna dan banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mohon adanya
kritik dan saran untuk perbaikan pembuatan proposal kemudian hari.
Balikpapan, 2022
2
PEMBINAAN JEJARING FASILITAS KESEHATAN DALAM
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL PERINATAL DAN
STUNTING
1. Latar belakang.
Upaya untuk mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi yang
didukung kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala
yang timbul selama ini. Berdasarkan laporan Profil Kesehatan Indonesia tahun
2019 didapatkan data dari 29.322 kematian balita, 69% diantaranya terjadi pada
masa neonatus. Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan 80% terjadi
pada periode enam hari pertama kehidupan. Sedangkan kematian ibu umumnya
disebabkan umumnya disebabkan perdarahan (27%), eklamsia (23%), infeksi
(11%) dan abortus (5%), SKRT 2001. Mengingat kematian bayi mempunyai
hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat nasional dan
regional.
Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah, serta jumlah
penduduk yang meningkat tiap tahunnya, ternyata masih menyimpan
permasalahan gagal tumbuh (stunting) pada anak. Sebanyak 27,67 persen
balita di Indonesia mengalami stunting berdasarkan hasil survey Status Gizi
Balita di tahun 2019. Sayangnya, jumlah ini melebihi standar yang ditetapkan
oleh WHO dimana prevalensi stunting disuatu negara tidak boleh melebihi 20
persen. Melihat situasi ini, Presiden RI Joko Widodo merencanakan target
percepatan penurunan stunting di tahun 2024 menjadi 14 persen. Dengan
harapan, bias menciptakan generasi Indonesia yang berkualitas dan unggul. Hal
ini tertuang dalam Peraturan presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting menyebutkan bahwa intervensi
penanggulangan stunting mencakup intervensi sensitive dilakukan oleh lintas
sektor dan intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi
spesifik dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting
dan wasting.
3
program-program penata laksana stunting dan wasting diunit-unit terkait Rumah
Sakit Tk. II Dr. R. Hardjanto
2. Tujuan Kegiatan
Program pembinaan jejaring ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta sistem rujukan khususnya yang
berkaitan dengan ponek dan stunting.
3. Metode Kegiatan
Di dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan jejaring ini akan disampaikan
pemberian materi oleh narasumber serta tanya jawab.
4. Waktu Kegiatan
Hari / Tanggal : Jum’at, 25 November 2022
Tempat : Aula Rumah Sakit Tk.II Dr. R hardjanto
Susunan Acara sebagai berikut :
08.00 – 08.30 : Regristrasi Peserta
08.30 – 08.45 : Pembukaan & Safety Briefing
08.45 – 08.50 : Laporan Ketua Panitia
08.50 – 09.00 : Sambutan Ka Rumkit Tk II Dr. R Hardjanto
09.00 – 09.05 : Pembacaan Do’a
09.05 – 09.10 : Foto bersama
4
10.45 – 11.15 : Materi 2 dokter Spesialis Anak
11.15 – 11.20 : Sesi Tanya Jawab Materi 2
11.20 – 11.30 : Penutupan
5. Pembicara
1. dr. Marhefdison,Sp.A
2. dr. Anugerah R.S.A,Sp.OG
6. Kepanitiaan
1. Pembina : Karumkit TK II Dr. R Hardjanto dr. Rachmat Budi
Prasetyo, Sp.U
2. Pelindung : SMF Dokter Spesialis Go.IV Letkol Ckm. dr. Ketut
Mahendra, Sp.An
3. Penasehat : Waka Rumkit dr. Mimbo Helly Wibowo, SpOT
4. Penanggung Jawab : dr. Budi Indra, Sp.PD
5. Ketua : dr. Floresia Shanty
6. Sekretaris : Fitriah, Amd.Keb
Anggota : 1. Sumiani Desviyanti,SE
7. Bendahara : Rusmini, Amd.Keb
8. Seksi Acara : Mely Sandan, S.Kep.Ners
Anggota : 1. Khairil Budiman, S.Kep
2. Ary Sulistyani, S.Kep.Ners
3. Naila Suroyya, S.ST
9. Seksi Ilmiah : Lusi Jati, Amd.Keb
10. Seksi Perlengkapan : Lettu ckm Sabri Al Hidayat,Amd.Kep
Anggota : 1. Dwi Swastanto, A.Md
2. Yunadi
3. Adam Derari, S.kom
11. Dokumentasi : Serda Muh.Exna,Amd.Kep
12. Seksi Konsumsi : Indah Harapi,A.md.Keb
Anggota : 1. Triyani Aguslina, Amd. GZ
2. Apri Harmawati,S.Kep
5
7. Rencana Biaya :
No Kebutuhan Harga
2. Konsumsi :
Nasi Kotak @ Rp.25.000,- x 55 Kotak Rp. 1.375.000,-
(Peserta, Panitia dan Narasumber)
Kue/Snak untuk @ Rp.10.000,- x 55 Kotak Rp 550.000,- +
(Peserta, Panitia dan Narasumber) Rp. 2.225.000,-
4. Pembicara @ Rp.600.000,- x 2 Org Rp. 1.200.000,-
8. Peserta kegiatan
Sasaran Kegiatan pembinaan jejaring fasilitas kesehatan dalam penanganan
kegawatdaruratan maternal perinatal dan stunting di Rumah Sakit Dr. R
Hardjanto Balikpapan 24 Orang
9. Penutup
6
Demikian TOR pembinaan jejaring fasilitas kesehatan dalam penanganan
kegawatdaruratan maternal perinatal dan stunting sebagai bahan acuan
pelaksanaan Kegiatan.