Anda di halaman 1dari 8

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI BARAT


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.IV MAMUJU

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAMUJU


Nomor : KEP / 65 / VII /2022/RUMKIT

Tentang

KEBIJAKAN PROGRAM PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN RUMAH SAKIT

Menimbang :

1. Bahwa agar system rujukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Karumkit Bhayangkara Mamuju sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pembinaan jejaring rujukan di Rumah Sakit Bhayangkara
Mamuju.
2. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Kebijakan Pembinaan
Jejaring Rujukan Rumah Sakit dengan peraturan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara.

Mengingat :
1. Undang-undang RI No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri kesehatan RI No.1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar
pelayanan Rumah Sakit.
3. Permenkes Nomor HK.02/menkes/391/2014 tentang pedoman penetapan Rumah Sakit
Rujukan.

Langkah-langkah

1. Penanggung jawab menetapkan tim pembina


2. Tim Pembina menyusun jadwal
3. Tim Pembina melakukan pembinaan sesuai jadwal
4. Tim Pembina melakukan evaluasi pembinaan
MEMUTUSKAN
Menetapkan

Pertama : Kebijakan pembinaan jejaring Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju


sebagaimana yang dimaksud tercantum dalam lampiran peraturan ini.

Kedua : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Mamuju
Pada tanggal Juli 2022
Karumkit Rs Bhayangkara Mamuju

dr. SYAHRUL GANI,Sp,Rad,M.Kes


AKBP NRP 74060758
PROGRAM KERJA PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.IV MAMUJU
1. Pendahuluan

RS Bhayangkara TK.IV Mamuju adalah salah satu bagian (sub-sistem)


dari sistem penyelenggaraan dukungan kesehatan dan pelayanan
kesehatan di lingkungan polri Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D dengan
beberapa kemampuan pelayanan kesehatan dan spesialisasi kedokteran.

Salah satu bidang pelayanan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini
adalah pelayanan perinatal risiko tinggi. Kualitas pelayanan perinatal
tidak dapat dipisahkan dari angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) sebagai parameter  utama. Seperti diketahui, meski
telah terjadi penurunan selama beberapa dekade, saat ini baik AKI
maupun AKB di Indonesia masih menempati urutan tertinggi di kalangan
negara-negara ASEAN.

Sebagai bentuk perwujudan sumbangsih Rumah Sakit Bhayangkara


TK.IVMamuju dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, maka harus
diwujudkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu. Untuk itu,
Program Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit yang telah ada
harus ditingkatkan kemampuannya secara berkualitas. Program kerja ini
disusun dalam kerangka tersebut dan diharapkan dapat dipakai sebagai
acuan pembinaan Jejaring Rujukan.

2. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan maternal dan perinatal lebih mengutamakan


kepada upaya peningkatan mutu pelayanan, pencegahan, pengobatan
dan rehabilitasi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Pada saat ini angka kematian
ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 3-6 kali dari
angka kematian di ASEAN (Badan Pusat Statistik 2005).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur 168 per 100.000 kelahiran
hidup, di tingkat Nasional AKI 307 per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu sebagian besar disebabkan karena perdarahan (40-60%),
Toxemia (20-30%), dan Infeksi (20-30%).

Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur 39 per 1.000 kelahiran


hidup, ditingkat nasional Angka Kematian Bayi (AKB) 35 per 1.000
kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-2003). Angka kematian Ibu di
Indonesia mengalami penurunan dari 334 per  100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1997 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2003. Sedangkan angka kematian bayi menurun dari 46 per 1000
kelahiran hidup di tahun 1997 menjadi 35 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2003. Sementara angka kematian balita dari 58 per 1000 kelahiran
hidup menjadi 46 per  1000 kelahiran hidup pada tahun 2003.

Program Pembinaan Jejaring Rujukan RS Bhayangkara


TK.IVMamuju berperan dalam menurunkan AKI dan AKB dengan
meningkatkan mutu pelayanan pencegahan, pengobatan, rehabilitasi
kepada pasien, di samping itu juga Program Pembinaan Jejaring
Rujukan RS Bhayangkara TK.IV Mamuju memberikan fasilitas terhadap
kinerja petugas, kualitas pelayanan serta tempat perawatan persalinan
yang bersih dan aman sesuai dengan visi, misi RS Bhayangkara
TK.IVMamuju

Maka dari itu RS Bhayangkara TK.IV Mamuju bidang Program


Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit perlu menyusun program
kerja demi tercapainya tujuan Rumah Sakit. Sebagai upaya
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan yang disediakan oleh RS
Bhayangkara TK.IV Mamuju, maka perlu dilakukan penyusunan program
kerja secara integratif Bagian Kebidanan dan Kandungan, sehingga
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien diharapkan dapat
memenuhi harapan pasien sebagai pelanggan eksternal dan persepsi
petugas layanan sebagai pelanggan internal.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu
dalam rangka pemenuhan hak pasien dan keluarganya serta
masyarakat umum yang berobat ke RS Bhayangkara TK.IV
Mamuju sehingga terjadi penurunan angka kematian ibu dan
bayi.

b. Tujuan Khusus
Mengembangkan sistem penanggulangan masalah maternal dan perinatal
Secara menyeluruh sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tenaga medis dalam hal ini dokter spesialis kebidanan dan kandungan dan
tenaga bidan dalam melakukan asuhan kepada pasien dalam hal ini ibu dan
bayi baik yang ada dilingkungan rumah sakit maupun diluar rumah sakit
Bhayangkara Mamuju
1) Tersedianya pelayanan maternal perinatal yang bermutu :

a) Masa antenatal : melakukan pemeriksaan rutin, penyuluhan


pada ibu hamil serta penapisan dengan Skor Poedji Rochjati .
b) Masa intranatal : menurunkan morbiditas dan mortalitas pada
ibu bersalin dan janin/bayi
c) Masa postnatal : menurunkan angka perdarahan pada post
partum, angka mortalitas pada ibu nifas, meningkatkan jumlah
pasien untuk pemberian ASI eksklusif dan menjadi peserta KB
d) Melakukan kerjasama dengan pelayanan penunjang medik
diantaranya laboratorium, pelayanan darah, radiolologi, USG,
NST, dan CSSD
e) Melakukan rujukan internal maupun eksternal yaitu mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik, baik
secara vertikal maupun horizontal, terhadap kasus penyakit,
masalah penyakit, atau permasalahan kesehatan.
f) Melakukan inventarisasi alat-alat kesehatan

4. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


a. Mengembangkan sistem penanggulangan masalah maternal dan
perinatal secara menyeluruh dengan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan tenaga medis dalam hal ini dokter Spesialis
Kebidanan dan Kandungan dan tenaga bidan dalam melakukan
asuhan kepada Ibu dan bayi baik yang ada di lingkungan rumah sakit
maupun diluar rumah sakit Bhayangkara TK.IV Mamuju seperti
pelatihan dan seminar- seminar tentang PONEK yang di hadiri oleh
tenaga bidan / tenaga kesehatan lain.
b. Tersedianya pelayanan maternal perinatal yang bermutu :

1) Masa antenatal : Pencegahan kehamilan resiko tinggi yaitu


pemeriksaan rutin ibu hamil, penyuluhan untuk ibu hamil, pemberian
imunisasi TT, Seleksi/ Penapisan ibu hamil resiko tinggi dengan skor
Poedji Rochjat
2) Masa intranatal : Penanggulangan persalinan resiko tinggi yaitu
penapisan persalinan resiko tinggi rujukan dan non rujukan, observasi
dengan cermat, melaksanakan tindakan sesuai dengan kasus dan
berdasarkan SPO, penanganan bayi baru lahir, USG dan NST.

3) Masa postnatal : Pelayanan postnatal yaitu perawatan ibu nifas resiko


tinggi, perawatan ibu hamil resiko tinggi yang belum inpartu, rawat
gabung, penyuluhan ibu post partum, pelayanan KB, persiapan SC
elektif.

4) Masa neonatus : Penanganan neonatus resiko tinggi yaitu bayi baru


lahir dengan hipotermi, bayi dengan BBLR, bayi dengan
infeksi/sepsis, bayi baru lahir  dengan asfiksia, bayi dengan ikterus, dan
bayi dengan tetanus neonatorum

5) Pelayanan laboratorium dan radiologi

6) Pelayanan rujukan yaitu rujukan internal dan rujukan eksternal


baik pada ibu maupun bayi.
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan

a. Plan :

1) Menyusun rencana program PONEK sesuai dengan jenis


pelayanan yang dilakukan.
2) Menyusun standar pelayanan PONEK dengan mengacu pada
standar  pelayanan minimal rumah sakit (Permenkes No.
129/Menkes/SK/II/2008).
3) Menyusun cara pengumpulan data sekaligus mengolah dan
menganalisis data berdasarkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan dalam pelayanan PONEK.
4) Menyusun cara membuat rekomendasi yang diperlukan sesuai
dengan kondisi capaian pelayanan kegiatan.
5) Menyusun program pelatihan dalam rangka meningkatkan
ketrampilan staf dan tenaga bidan / tenaga kesehatan lain RS
Bhayangkara T.IV Mamuju untuk mendukung tercapainya
program PONEK.
b. Do :
1) Menetapkan program kerja PONEK.
2) Menetapkan standar pelayanan PONEK
3) Menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan sebagai
indikator  penilaian
4) Mensosialisasikan program PONEK kepada seluruh bagian di Rs
Bhayangkara Mamuju agar melakukan upaya sesuai dengan
indikator mutu yang telah ditetapkan.
5) Menetapkan sumber daya manusia atau tim kecil yang akan
melakukan pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan
indikator mutu secara langsung ditempat kerja serta berkoordinasi
dengan unit terkait.
6) Mengumpulkan dan mengolah data dari setiap bagian sesuai
dengan pelayanan PONEK yang telah dibuat.
7) Melakukan analisis berdasarkan hasil olah data dari setiap
pencapaian.
8) Membuat laporan dan memberikan rekomendasi kepada Karumkital
sebagai bahan dalam mengambil kebijakan dimasa mendatang.

c. Check :
1) Melaksanakan rapat rutin dengan tim PONEK untuk membahas
masalah yangmungkin menjadi kendala didalam pelaksanaan
pelayanan kepada pasien
2) Jika ada hal yang perlu dibahas bersama pada bagian lain, maka
  bisa dilakukan rapat diluar agenda rapat rutin.

3) Untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan koordinasi, maka


dibuat peluang melakukan penyelesaian masalah dalam
pelayanan PONEK jika ada hal yang segera harus diselesaikan.
4) Memonitor pasien baru yang ada di IGD khususnya tentang ibu dan
anak.

d. Action :

1) Hasil rekomendasi dari masing-masing pelayanan PONEK dilakukan


verifikasi oleh tim PONEK.

2) Tim PONEK selanjutnya mengelompokkan hasil rekomendasi


dan dibuat atau disusun berdasarkan prioritas masalah.

3) Berdasarkan prioritas masalah yang telah disusun, selanjutnya


tim PONEK melaporkan kepada Karumkital.
4) Karumkital mengadakan rapat koordinasi dengan bagian terkait
dengan hasil capaian program PONEK dan membahas strategi
pemecahan masalah.
5) Hasil akhir selanjutnya Karumkital menetapkan kebijakan secara
internal dalam upaya menyelesaikan masalah PONEK.
6) Kebijakan tersebut dapat berupa: surat perintah, surat tugas,
atau surat edaran.

6. Sasaran

Sasaran program PONEK adalah:

a. Seluruh anggota PONEK memahami dan mengupayakan segala


kemampuannya demi tercapainya pelayanan yang bermutu dengan
tetap mengutamakan keselamatan pasien. Dalam hal ini tenaga
kesehatan perlu ditingkatkan pengetahuan serta keterampilannya
dalam pelayanan PONEK.
b. Tercapainya program PONEK sesuai dengan standar minimal yang
telah ditetapkan oleh rumah sakit serta dilakukan evaluasi secara
terus menerus.
1) Angka k ematian Ib u :0%

2) Angka k ematian b ayi :0%

3) Angka cakupan KB pasca melahirkan : 85%.


d. Tercapainya 100% kelengkapan alat kesehatan (sarana dan prasarana
PONEK).

Anda mungkin juga menyukai