Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN BUKTI

PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA
PONEK
TAHUN 2022

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)


“FATIMAH”
Jl. Letjen Suprapto No. 55 Kraksaan – Probolinggo
DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN..............................................................................................................4
B. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
C. TUJUAN.............................................................................................................................5
1. Tujuan Umum.................................................................................................................5
2. Tujuan Khusus................................................................................................................5
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN........................................................5
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.........................................................................7
F. LAPORAN CAPAIAN PONEK TRIWULAN IV...........................................................10
1. Laporan Pelayanan Poli Kandungan.............................................................................10
1.1 Jumlah Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan............................................10
1.2 Jumlah Kunjungan 10 Kasus terbanyak pasien Poli Kandungan ( Patologis)...........11
1.3 Jumlah Kunjungan pasien dengan Risiko Tinggi ( Skor Poedji Rohjati ) di Poli
Kandungan........................................................................................................................12
1.4 Jumlah Kunjungan Pasien Ibu Hamil di Poli Kandungan yang dirujuk.....................12
2. Laporan Capaian Pelayanan PONEK...............................................................................13
2.1 Jumlah kunjungan pasien Maternal dan Neonatal di PONEK....................................13
2.3 Jumlah Rujukan Puskesmas Pasien Maternal di Ponek..............................................14
2.4 Jumlah Kasus Maternal Pada Ibu Bersalin yang datang ke Ponek.............................15
2.5 Kejadian kematian pasien Bersalin < 6 jam dan kematian > 6 jam............................15
2.6 Jumlah keterlambatan SC CITO ( <30 menit )...........................................................16
2.7 Jumlah Kejadian Pasien Bersalin yang dirujuk melalui Ponek..................................16
2.8 Jumlah Kunjungan pasien Neonatal ( 0 – 28 hari ) yang membutuhkan pengobatan
Rawat Inap........................................................................................................................17
3. Laporan Rawat Inap......................................................................................................17
3.1 Jumlah persalinan Bulan January – Juni tahun 2022..................................................17
3.2 Pelaksanaan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )..............................................................19
3.3 Pelaksanaan ASI Eksklusif.........................................................................................20
3.4 Pelaksanaan Rawat Gabung........................................................................................21
3.5 Pelaksanaan PMK.......................................................................................................21
3.6 Jumlah Kejadian kematian pasien Bersalin < 24 jam dan kematian > 24 jam...........22
3.7 Jumlah Kejadian kematian pasien Neonatal < 24 jam dan kematian > 24 jam..........22
3.8 Jumlah 10 Kasus terbanyak Pasien Rawat Inap Maternal..........................................23
3.9 Jumlah 10 Kasus terbanyak Pasien Rawat Inap Neonatal..........................................24
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetri
dan neonatus termasuk pelayanan kegawat darurat (PONEK 24 jam).................................25
4.1 Pengembangan SDM..................................................................................................25
G. EVALUASI......................................................................................................................26
H. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.........................................................................26
I. PENUTUP........................................................................................................................27
PROGRAM KERJA TIM PONEK
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FATIMAH
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN dan
penurunannya sangat lambat. AKI dari 307 : 100.000 kelahiran hidup ( SDKI tahun 2002
– 2003 ), menjadi 228 : 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula Angka
Kematian Bayi ( AKB ) 35/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Seharusnya sesuai
dengan tujuan pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target penurunan AKI dari 408 :
100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102 : 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015.

Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai
apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama
kematian tersebut. Dua pertiga dari AKB didominasi oleh AKN. Penyebab AKN di
Negara berkembang /Indonesia kurang lebih sama. Berdasarkan data Riskesdas 2007,
penyebab kematian terbanyak neonatus usia 0-6 hari antara lain gangguan atau kelainan
pernafasan (35,9%), Prematuritas (32,4%), dan sepsis (20%). Ketiga hal tersebut diatas
seharusnya dapat dihindari. Kendala yang dihadapi masih berkisar antara keterlambatan
pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya
disebabkan perdarahan (27%), eklampsia (23%), infeksi (11%), dan abortus (5%) (SKRT
2001). Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan
ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu
ditingkat nasional dan regional.

II. LATAR BELAKANG

Pelayanan obstetrik dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan


pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk pelayanan Obstetrik
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.
Rumah sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. KEGIATAN POKOK
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi
secara terpadu.
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar Pelayanan Ibu dan
Bayi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian
terhadap ibu dan bayi.
4. Meningkatkan kesiapan Rumah Sakit dalam melaksanakan fungsi Pelayanan
Obstetri dan Neonatus termasuk Pelayanan kegawat darurat (PONEK 24 jam).
5. Rumah Sakit sebagi Model dan pembina teknis dalam pelaksanaaan IMD dan
pemberian ASI Eksklusif. serta Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR.
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan
ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya. Sakit Sayang Ibu dan Bayi
(RSSIB) 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Rumah
8. Program Pendidikan Pelatihan dan Pembinaan.
9. Melakukan pemantauan dan Analisis meliputi:
a. Angka Kematian Ibu dan Bayi.
b. Waktu tanggap operasi SC emergensis 30 menit.
c. Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini
d. Bayi baru lahir tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama rawat inap

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi
secara terpadu dengan mencegah kehamilan ibu resiko tinggi, rehabilitasi ibu
dan bayi pasca persalinan:
a. Penapisan kehamilan resiko tinggi dengan menggunakan kartu score Puji
Rochyati.
b. Pemeriksaan penunjang.
c. Penanganan kasus rujukan kehamilan.
d. Perawatan masa nifas.
e. Perawatan payudara.
f. Penyuluhan meliputi: Gizi buteki, KB, ASI, imunisasi, perawatan bayi
sehari-hari
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar
a. Penanggulangan Persalinan Resiko Tinggi. Pelayanan Antenatal dan
Postnatal
b. Penanganan, Neonatus Normal.
c. Penanganan Neonatus Resiko Tinggi.
d. Pelayanan Penunjang.
e. Pelayanan Rujukan.
f. Pelayanan Kamar Bersalin.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian
terhadap ibu dan bayi dengan pengobatan kehamilan dan bayi resiko tinggi.
a. Pengobatan ibu hamil dengan hiperemisis, pre eklamsi dan anemia.
b. Pengobatan bayi dengan asfiksia, BBLR, kegawatan nafas dan icterus
neonaturum.
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit pelayanan obstetri dan neonates dalam
melaksanakan fungsi termasuk pelayanan kegawat darurat PONEK ( 24 jam )
a. Kualifikasi dan jumlah tenaga dokter, bidan , dan perawat
b. Fasilitas dan peralatan sesuai standart
c. Pengembangan staf dan program pelatihan
d. Jadwal jaga Dokter,Bidan dan Perawat
e. Pembinaan puskesmas Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar
(PONED )
5. Melaksanakan IMD , pemberian ASI eksklusif , serta perawatan Metode
Kanguru pada BBLR
a. Melaksanakan IMD pada persalinan pervaginam dan Sectio Caesaria.
b. Melaksakan program Rawat Gabung (Perawatan Mandiri pada bayi baru
lahir oleh Ibu Nifas sehat).
c. Melaksanakan pemberian ASI eksclusif.
d. Melaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR.
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan. kesehatan
ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
a. Kebijakan tentang tingkat pelayanan
b. Alur dan tata cara rujukan.
7. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10
langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
a. Membuat Kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin, pelarangan
pemberian makanan atau minuman selain ASI, kecuali ada indikasimedis,
pelarangan pemakaian dot atau kempeng.
8. Melaksanakan Program Pelatihan Ponek.
a. Identifikasi Dokter umum/ perawat/ bidan yang akan mengikuti pelatihan
(APN, NICU, Managemen Lactasi, BBLR, PMK, Kegawatan pada
Neonatal kegawatan maternal, serta CTU).
b. Koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan Diklat
b. Melakukan pemantauan dan Analisis :
a. Angka Kematian Ibu dan Bayi
b. Waktu tanggap operasi SC emergensi s 30 menit.
c. Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada bayi baru
lahir.
d. Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama rawat inap.

IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara
terpadungan mencegah kehamilan ibu resiko tinggi, rehabilitasi ibu dan bayi pasca
persalinan:
a. Melakukan pemeriksaan penapisan kehamilan resiko tinggi dengan menggunakan
kartu score Puji Rochyati pada ibu hamil saat kunjungan ANC ke Poli kandungan
dan kebidanan.
b. Pemeriksaan penunjang pada trimester II dan III mengenai pasien resiko tinggi.
c. Penanganan kasus rujukan kehamilan.
d. Melakakukan Perawatan masa nifas seperti perawatan luka perineum di ruang
bersalin pasca persalinan pervaginam/ spontan maupun SC.
e. Melakakukan Perawatan payudara pada ibu nifas.
f. Melakukan penyuluhan/ edukasi meliputi: Gizi buteki, KB, ASI, imunisasi,
perawatan bayi sehari-hari pada saat ibu nifas dirawat inap dan saat akan KRS.
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar. Membuat SPO terbaru
sesuai dengan panduan pelayanan maternal dan Neonatal dan disahkan oleh direktur.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian
terhadap ibu dan bayi dengan pengobatan kehamilan dan bayi resiko tinggi
Melakukan pemeriksaan dan perawatan tindaklnjut rawat inap bagi ibu hamil dengan
hipeemisis, preeklampsia dan Anemia serta memberikan pengobatan pada bayi
dengan asfiksia, BBLR, kegawatan nafas dan ikterus neonatorum di ruang HCU
Anak.
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetri
dan neonatus termasuk pelayanan kegawat darurat (PONEK 24 jam) dengan cara
mengidentifikasi tenaga Dokter, Bidan dan Perawat, Mengidentifikasi / mendata
fasilitas dan peralatan sesuai standart, mandata staf yang suth mendapatkan pelatihan
seperti pelatihan PONEK, kegawat darus an pada maternal dan neonatal, resusitasi
bayi baru lahir, membuat jadwal jaga Dokter, Bidan dan Perawat, melakukan
pembinaan pada jejaring rujukan/puskesmas.
5. Melaksanakan IMD, pemberian ASI Eksklusif, serta perawatan Metode Kangguru
pada BBLR.
a. Mengajari cara IMD pada ibu dan bayi post persalinan pervaginam dan Sectio
Caesaria di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah
b. Memberi edukasi kepada pasien tentang Rawat Gabung ( Perawatan Mandiri
pada BBL oleh Ibu Nifas sehat ).
c. Memberi dukukan untuk pemberian ASI secara Eksklusif pada ibu
d. Melaksanakan Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR.
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
 Membuat Alur dan tata cara rujukan maternal dan neonatal.
7. Melaksanakan system monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10
Langkah peningkatan kesehatan ibu
 Membuat Kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin, pelarangan
pemberian makanan atau minuman selain ASI, kecuali ada indikasi medis,
pelarangan pemakaian dot atau kempeng
 Membuat poster cara menyusui dengan benar, tersedianya ruang Laktasi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak FATIMAH.
8. Melaksanakan Program Pelatihan Ponek
 Mengidentifikasi Dokter umum/ perawat/ bidan yang akan mengikuti
pelatihan (PONEK , PPGDON, APN, NICU, Managemen Lactasi, BBLR,
PMK, Kegawatan pada Neonatal, kegawatan maternal, serta CTU).
 Melakukan Koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan Diklat terkait rencana
kegiatan pelatihan.
9. Melakukan pemantauan dan Analisis:
 Mengidentifikasi Jumlah Kematian Ibu baik ibu hamil, ibu Bersalin, Ibu Nifas
serta Jumlah angka Kematian pada bayi.
 Mengidentifikasi Jumlah pasien yang diputuskan tindakan sectio caesarea
emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio sesarea
emergensi = 30 menit.
 Mengidentifikasi Jumlah Bayi yang tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD) pada Bayi Baru Lahir.
 Mengidentifikasi Jumlah bayi baru lahir yang tidak mendapat ASI eksklusif
selama rawat inap.
A. BUKTI LAPORAN PROGRAM PONEK TAHUN 2022

1. Data Pelayanan Poli Kandungan

1.1 Jumlah Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan


BULAN Jumlah KEHAMILAN KEHAMILAN
Kunjungan FISIOLOGIS PATOLOGIS
ANC
JANUARI 8 4 4
FEBRUARY 11 5 6
MARET 17 7 10
APRIL 29 19 10
MEI 33 18 15
JUNI 34 30 4
JULI 37 30 7
AGUSTUS 30 22 8
SEPTEMBER 32 30 2
OKTOBER 50 35 15
NOVEMBER 19 15 4
DESEMBER 95 55 40
TOTAL 395 270 119

Gambar 1.1 Tabel Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan

Kunjungan Pelayanan ANC di Poli


Kandungan
60 55
35 40
Angka Kunjungan

40 30 30 30
19 1815 22
20 15 15
44 56 710 10 4 7 8
2 4
0
I Y T IL EI I LI
AR AR RE PR M JU N JU
R US
B E OB E
T
R
BE
R
BE
R
U A
N R U M A E US
M T E M E M
JA EB
F AG EPT OK OV DES
S N
Axis Title

KEHAMILAN FISIOLOGIS KEHAMILAN PATOLOGIS


Gambar 1.1 Grafik Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan

Jumlah kunjungan pelayanan ANC Jumlah kunjungan pemeriksaan


Antenatal Care pada tahun 2022 sebanyak 395 pasien. Dari jumlah tersebut
mencakup jumlah kehamilan normal/ fisiologis sebanyak 270 pasien (70%) dan
kehamilan resiko tinggi/ patologis sebanyak 119 pasien (30%). Jumlah kunjungan
ANC resiko tinggi di poli kandungan menunjukkan bahwa deteksi dini dan dan
penanganan secara dini terhadap suatu kasus resiko tinggi di PONEK Rumah
Sakit Ibu dan Anak semakin meningkat dari bulan sebelumnya sehingga
diharapkan dapat ikut berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi yang merupakan salah satu tujuan pelayanan PONEK
Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah

1.2 Pembuatan SOP ( Standart Operasional Prosedur )

No. Bulan SOP


1. Februari Pembaruan SOP PPI
2. Maret Perbaruan SOP PEB
3. April Perbaruan SOP PPI
4. Agustus Pembuatan SOP Persalinan Normal Metode
ILA
5. September Pembuatan SOP Persalinan SC Metode
Eracs

Gambar 1.2 Tabel Pembuatan SOP ( Standart Operasional Prosedur )


1.3 Pelaksanaan Pelatihan (Pemenuhan SDM)

NO JENIS YANG USULAN REALISAS KET


PELATIHAN ADA 2022 I
1. PPGDON 8 orang 5 orang 2 Orang Juli dan
Agustus
2022
2. Midwifery Update 8 orang 5 orang 3 orang November
2022
3. RESUSITASI 10 orang 10 0rang 10 orang Februari ,
IHT Maret dan
April
4. PONEK 1 TIM 1 TIM - -
Gambar 1.3 Tabel Pelaksanaan Pelatihan ( Pemenuhan SDM )

1.4 Pelaksanaan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )


Bulan Jumlah Memenuhi % Tidak %
Persalinan Kriteria memenuhi
IMD Kriteria
IMD
January 95 80 84.2 % 15 15.8 %
February 125 117 93.6 % 8 6,4 %
Maret 135 121 89.6 % 14 10.4 %
April 150 99 66% 51 34%
Mei 158 128 81% 30 19%
Juni 132 102 77% 20 23%
Juli 99 99 100% 0 0%
Agustus 130 128 98% 2 2%
Septembe 150 139 92% 11 8%
r
Oktober 135 130 98% 5 2%
November 150 130 86% 20 14%
Desember 119 111 93% 8 7%
TOTAL 1.578 1.384 87% 184 13%
Gambar 1.1 Tabel Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan

Pelaksanaan IMD
Tidak Memenuhi Kriteria
IMD 13%

Memenuhu
Kriteria IMD
87%

Memenuhi Kriteria IMD Tidak Memenuhi Kriteria IMD


Gambar 1.1 Grafik Kunjungan Pelayanan ANC di Poli Kandungan

Dari data Januari – Desember pelaksanaan IMD didapatkan 87 % dari total


bayi baru lahir yang memenuhi kriteria untuk dilakukannya IMD, dimana nilai
tersebut tidak memenuhi target 100 %. Kendalanya terdapat bayi yang tidak
memenuhi kriteria IMD sebesar 13 %, dengan adanya kendala tersebut tim PONEK
melakukan kolaborasi dengan tim profesional pemberi asuhan (PPA), dokter spesialis
kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi dalam mensukseskan
pelaksanaan IMD baik persalinan SC maupun persalinan spontan.

1.5 Pelaksanaan ASI Eksklusif


Bulan Jumlah ASI % Tidak ASI %
Bayi hidup Eksklusif Eksklusif
January 80 77 96 % 3 4%
February 117 115 98 % 2 2%
Maret 121 118 97 % 3 3%
April 135 118 87% 17 13%
Mei 150 147 98% 2 2%
Juni 147 110 94% 7 6%
Juli 99 99 100% 0 0%
Agustus 137 135 96% 2 4%
September 145 140 97% 5 3%
Oktober 135 133 98% 2 2%
November 139 135 97% 4 3%
Desember 100 100 100% 0 0%
TOTAL 1.505 1.427 94 % 47 6%
Gambar 1.5 Tabel Pelaksanaan ASI Eksklusif

Pelaksanaan ASI EKSKLUSIF


Tidak ASI Eksklusif 6
%

ASI Eksklusif 94
%

ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif


Dari data Januari – Desember pelaksanaan ASI Eksklusif 94 % dari total bayi
baru lahir , dimana nilai tersebut tidak memenuhi target 100 %, terdapat bayi yang
tidak diberi ASI eksklusif sebesar 6 %, sehingga tim PONEK melakukan pemberian
edukasi dan mengajari ibu cara menyusui yang benar agar semua bayi mendapatkan
ASI eksklusif dan pemberian ASI eksklusif berjalan secara maksimal.

1.6 Pelaksanaan Rawat Gabung


Bulan Jumlah Rawat % Tidak %
Bayi hidup Gabung Rawat
Gabung
January 91 90 98 % 1 2%
February 123 123 100 % 0 0%
Maret 133 131 97 % 2 3%
April 135 134 98% 1 2%
Mei 150 148 97% 2 3%
Juni 147 147 100% 0 0%
Juli 99 99 100% 0 0%
Agustus 137 137 100% 0 0%
September 145 145 100% 0 0%
Oktober 135 135 100% 0 0%
November 139 139 100% 0 0%
Desember 100 100 100% 0 0%
TOTAL 1.444 1.428 98 % 6 2%
Gambar 1.6 Tabel Pelaksanaan Rawat Gabung

Pelaksanaan Rawat Gabung


Tidak rawat Gabung 2
%

Rawat Gabung
98 %

Rawat Gabung Tidak Rawat Gabung


Dari data Januari- Maret pelaksanaan Rawat Gabung 98 % dari total bayi baru lahir
dan yang tidak dilakukan rawat gabung sebesar 2 % dikarenakan bayi memerlukan
perawatan bayi level 2A di ruang HCU Neonatal.

1.7 Pelaksanaan PMK


Bulan Jumlah bayi BBLR PMK %
January 8 8 100 %
February 10 10 100 %
Maret 5 5 100 %
April 6 6 100 %
Mei 9 9 100 %
Juni 14 14 100 %
Juli 22 22 100 %
Agustus 8 8 100 %
September 11 11 100 %
Oktober 11 11 100 %
November 16 16 100 %
Desember 7 7 100 %
TOTAL 116 116 100 %
Gambar 1.5 Tabel Pelaksanaan PMK

Pelaksanaan PMK

PMK
100%

PMK Tidak PMK

Dari data Januari-Desember 2022 didapatkan 116 bayi BBLR, dimana semua bayi
BBLR pada triwulan pertama dilakukan PMK ( 100 % ), Karena semua bayi BBLR
yang lahir di triwulan pertama tidak ada masalah lain dan semua bayi BBLR
memenuhi kriteria untuk dilakukannya PMK.

1.8 Pelaksanaan Rujukan dari Poli Kandungan


Bulan Rujukan kee Tipe B Rujuk ke UGD Fatimah
Januari 0 0
Februari 0 1
Maret 0 1
April 1 0
Mei 0 1
Juni 1 0
Juli 5 7
Agustus 0 10
September 2 6
Oktober 0 0
November 0 0
Desember 0 1
TOTAL 9 27

Gambar 1.8 Tabel Kunjungan Pasien Ibu Hamil di Poli Kandungan yang
dirujuk

Jumlah pasien ibu hamil dari poli kandungan yang dirujuk sebanyak 5
pasien di triwulan IV. 9 pasien dirujuk ke RS tipe B untuk mendapatkan
penanangan lebih lanjut di faskes yang lebih tinggi , hal ini di sebabkan karena
di fatimah terkendala minimnya dokter spesialis yang MOU dengan RSIA
Fatimah. Sedangkan untuk 27 pasien dirujuk ke IGD RSIA Fatimah untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut dari DPJP.
1.9 Jumlah Kunjungan Pasien Maternal datang dengan Rujukan Ataupun Non
Rujukan di Ponek

Rujukan Rujukan
Bulan Puskesmas Rujukan Poli Klinik Dokter Non Rujukan
Januari 56 0 10 34
Februari 63 1 11 50
Maret 45 1 9 80
April 76 0 15 59
Mei 35 1 55 67
Juni 69 0 46 37
Juli 20 7 26 46
Agustus 50 10 31 39
September 40 6 37 67
Oktober 70 0 35 30
November 80 0 35 45
Desember 88 1 10 20
TOTAL 692 27 320 574
Gambar 1.9 Tabel Kunjungan Pasien Rujukan Maternal

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada tahun 2022 pasien rujukan


terbanyak berasal dari Puskesmas yaitu sebanyak 692 pasien. Dan terbanyak
juga pasien yang datang dengan Non Rujukan yaitu sebanyak 574 pasien. Untuk
rujukan poli kandungan sebanyak 27 pasien dan untuk rujukan Klinik Dokter
spesialis sebanyak pasien.

2.0 Jumlah keterlambatan SC CITO ( <30 menit )


Bulan SC < 30 Menit SC > 30 Menit
Januari 60 0
February 75 0
Maret 77 0
April 95 0
Mei 138 0
Juni 132 0
Juli 69 0
Agustus 90 0
September 100 0
Oktober 80 0
November 95 0
Desember 64 0
TOTAL 1.075 0

Tabel 2.0 Keterlambatan SC CITO ( <30 menit )

Berdasarkan grafik pencapaian mutu pada triwulan III menunjukkan


bahwa waktu tanggap operasi Sectio Caesarea tercapai yaitu mencapai 100%
dengan standart 80%. Hal tersebut dikarenakan TIM PONEK telah siap.

B. EVALUASI

1. Program kerja unit PONEK Bersalin dan perinatologi Tahun 2022 secara umum
berjalan dengan baik tapi masih perlu lebih ditingkatkan lagi.
2. Masih terdapat indfikator mutu yang belum tercapainya yaitu Bayi Baru Lahir yang
tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama rawat inap. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga serta kondisi pasien/ ibu yang tidak bisa
memberikan ASI secara Eksklusif

C. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


1. Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah dalam upaya
untuk ikut menurunkan AKI dan AKB. Dari laporan triwulan 1 bulan Januari-Maret
tahun 2022 ini dapat diambil kesimpulan bahwa RS telah melaksanakan program
PONEK dengan cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan :
a. Persalinan yang bersih dan aman mencapai 100%
b. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 87%
c. Pelaksanaan Asi Eksklusif mencapai 94%
d. Pelaksanaan Rawat Gabung mencapai 99%
e. Pelaksanaan metode kanguru sebanyak 100 %
f. Rujukan Maternal dan Neonatal pada triwulan 2 untuk pasien maternal terdapat 2
pasien.
g. Bidan yang belum mengikuti pelatihan PPGDON sebesar 58.82%
h. Bidan yang belum mengikuti pelatihan PONEK sebesar 100 %
i. Bidan yang belum mengikuti pelatihan Midwifery Update sebesar 58.82%
j. Bidan yang belum mengikuti pelatihan Resusitasi BBL sebesar 100 %
2. Recomendasi
a. Segala Sarana dan prasarana yang dimiliki Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah
khususnya untuk pelayanan PONEK terus ditingkatkan.
b. Perlu peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan taraf Pendidikan baik
formal maupun informal.
c. Tetap menpertahankan capaian mutu
d. Berkoordinasi dengan menejemen untuk kegiatan pencapaian mutu
e. Menuangkan dalam RKA untuk anggaran Tim PONEK

D. PENUTUP
Demikian hasil laporan kegiatan Triwulan 1 PONEK Rumah Sakit Ibu dan Anak
Fatimah pada bulan January – Maret tahun 2022. Semoga dapat menjadi salah satu
bahan dalam memperbaiki maternal dan neonatal di Rumah Sakit Ibu dan Anak Fatimah .

Mengetahui, Probolinggo, 30 Juni 2022

Direktur RSIA FATIMAH Ketua Tim Ponek

Drg. Lavia Al-Hazmy dr. Alam Syukur Hidayat Sp.Og


NIK. 156.01.2022

Anda mungkin juga menyukai