Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN EVALUASI PROGRAM PONEK

PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI


KOMPREHENSIF (PONEK) DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA TK.IV MAMUJU

TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI)


dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih
tertinggi diantara negara ASEAN dan penurunannya sangat
lambat. Pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa
- Bangsa pada tahun 2000 disepakati bahwa terdapat 8
Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development
Goals) pada tahun 2015. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai
sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi
dan anak. Meskipun tampaknya target tersebut cukup tinggi,
namun tetap dapat dicapai apabila dilakukan upaya
terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama
kematian tersebut yang didukung kebijakan dan sistem yang
efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul selama
ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari
penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah, asfiksia dan
infeksi . Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan
perdarahan,infeksi, pre-eklampsia / eklampsia, persalinan
macet dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai
hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem
terpadu di tingkat nasional dan regional. Pelayanan obstetri dan
neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas. Rumah
Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan
dalam pelayanan ke dalam kegawatdaruratan maternal dan
neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir . Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga yang sesuai kompetensi,
prasarana, sarana dan manajemen yang handal

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui secara menyeluruh perkembangan program


PONEK di RS Bhayangkara T.IV Polda Sulbar

2. Tujuan Khusus

- Mengetahui pencapaian program PONEK/Tahun

- Mengetahui apa yang sudah tercapai dan yang belum


tercapai

- Menentukan tindaklanjut yang akan dilaksanakan.


A. PROGRAM KEGIATAN

No. Rincian Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pencatatan jumlah pasien ANC X X X X X X X X X X X X

2. Pencatatan jumlah persalinan X X X X X X X X X X X X


normal dan resiko tinggi (SC)

3. Penatalaksanaan IMD X X X X X X X X X X X X

4. Penatalaksanaan rawat gabung X X X X X X X X X X X X


dan ASI Eksklusif

5. Penatalaksanaan metode X X X X X X X X X X X X
kangguru pada bayi BBLR

6. Melakukan pembinaan jejaring X


rujukan

7. Pencatatan pasien Maternal X X X X X X X X X X X X


Neonatal yang dirujuk

8. Pencatatan angka keterlambatan X X X X X X X X X X X X


operasi sesarea emergensi 30
menit

9. Pencatatan kematian ibu bersalin X X X X X X X X X X X X


dan bayi baru lahir

7. Evaluasi X X X X

Keterangan

X: Terlaksana
III. HASILPEMANTAUAN

1. REKAPITULASI KUNJUNGAN IBU HAMIL DAN IBU HAMIL RESTI


DI POLI KIA/OBGYN RS BHAYANGKARA T.IV POLDA SULBAR
TAHUN 2022.

BULAN IBU HAMIL IBU HAMIL DENGAN


RESTI

JANUARI 25 1

FEBRUARI 16 0

MARET 20 0

APRIL 27 1

MEI 25 0

JUNI 13 3

JULI 14 0

AGUSTUS 29 1

SEPTEMBER 28 3

OKTOBER 2 0

NOVEMBER 20 0

DESEMBER 27 3

Dari data diatas dapat dilihat :

Kunjungan ibu hamil dengan kasus r e s t i yaitu


ada 14 kasus
2. REKAPITULASI IBU BERSALIN DAN JENIS PERSALINAN DI
RUANG PONEK RS BHAYANGKARA T.IV POLDA SULBAR
TAHUN 2022.

BULAN JUMLAH Jenis persalinan RUJUKAN

Spontan VE SC

JANUARI 19 11 0 8

FEBRUARI 13 6 0 7

MARET 29 14 0 15

APRIL 27 16 0 11

MEI 39 24 0 15

JUNI 27 14 0 13

JULI 31 11 0 20

AGUSTUS 38 20 0 18

SEPTEMBER 27 15 0 12

OKTOBER 44 23 0 21

NOVEMBER 30 14 0 16

DESEMBER 35 10 25

Dari data diatas dapat dilihat :

Jumlah pasien bersalin semester Tahun 2022 ada 359.

a. Jenis persalinan spontan ada 1 7 8

b. dan persalinan dengan SC ada 181


3. REKAPITULASI PERSALINAN YANG DILAKUKAN IMD,RAWAT
GABUNG,ASI DI RUANG BERSALIN DI RS BHAYANGKARA T.IV
POLDA SULBAR TAHUN 2022

BULAN JUMLAH IMD R. GABUNG ASI

JANUARI 19 19 19 19

FEBRUARI 13 13 13 13

MARET 29 27 27 27

APRIL 27 27 27 27

MEI 39 38 38 38

JUNI 27 27 27 27

JULI 31 30 30 30

AGUSTUS 38 33 33 33

SEPTEMBER 27 27 27 27

OKTOBER 44 44 44 44

NOVEMBER 30 30 30 30

DESEMBER 35 35 35 35

Dari data diatas dapat dilihat Bayi yang lahir di


Rumah sakit Bhayangkara pada tahun 2022 sebanyak 359
bayi. Bayi yang dilakukan IMD ada 350 bayi, yang
dilakukan rawat gabung 350 bayi, sedang bayi yang
diberikan ASI ada 340 bayi. Hal ini disebabkan bayi
yang dilakukan IMD sementara hanya yang persalinan
spontan dimana kondisi ibu dan bayi baik, demikian
juga dengan pemberian ASI. Untuk rawat gabung baik
persalinan spontan maupun SC dilakukan bila kondisi
bayi dan ibu memungkinan untuk dilakukan rawat
gabung.
4. REKAPITULASI JUMLAH KASUS BAYI ASFIKSIA,BBLR,INFEKSI
DI RS BHAYANGKARA T.IV POLDA SULBAR TAHUN 2022

BULAN JUMLAH Kasus Bayi

BAYI
ASFIKSIA BBLR Infeksi

JANUARI 19 2 0 0

FEBRUARI 13 0 0 0

MARET 29 2 3 0

APRIL 27 0 0 0

MEI 39 1 1 1

JUNI 27 0 0 0

JULI 31 1 0 1

AGUSTUS 28 0 3 2

SEPTEMBER 27 0 0 0

OKTOBER 44 0 0 0

NOVEMBER 30 0 0 0

DESEMBER 35 0 0 0

BULAN JUMLAH Kematian Ibu

PEB/EKLAMSI HPP INFEKSI

JANUARI 0 0 0

FEBRUARI 0 0 0

MARET 0 0 0

APRIL 0 0 0

MEI 0 0 0

JUNI 0 0 0

JULI 0 0 0
AGUSTUS 0 0 0

SEPTEMBER 0 0 0

OKTOBER 0 0 0

NOVEMBER 0 0 0

DESEMBER 0 0 0

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat kematian


ibu bersalin di Rumah Sakit Bhayangkara

IV. PELAKSANAAN
1. Hasil evaluasi
Berdasarkan laporan program ponek semua tindakan cukup
dilakukan secara maksimal
2. Adapun yang masih kurang optimal yaitu :
 Belum tersedianya USG 4 Dimensi, sehingga kasus
kehamilan yang diduga ada kelainan sejak dini yang
memerlukan USG 4 dimensi harus di rujuk ke klinik dokter
atau rumah sakit yang sudah tersedia.

 Angka persalinan dengan seksio sesaria cukup tinggi


sangat perlu ada evaluasi tentang indikasi SC

3. Tindak lanjut evaluasi

Diharapkan alat USG 4 dimensi bisa tersedia, agar memudahkan


dokter untuk memeriksa jika ada kelainan kehamilan pada pasien
sejak dini. Serta evaluasi pada pasien dengan indikasi sc bisa
berkurang setiap tahunnya.

4. Saran

Perlu adanya evaluasi tindaklanjut yang terus menerus agar


program ponek bisa berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai