Anda di halaman 1dari 11

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI BARAT


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.IV MAMUJU

LAPORAN EVALUASI KEGIATAN JEJARING RUJUKAN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAMUJU


TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masih tingginya Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka


Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan suatu
masalah yang perlu diwaspadai dan mendapat perhatian
besar dari berbagai pihak terutama di bidang kesehatan.
Angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun
dengan pelaksanaan berbagai program kesehatan,
yang diukur melalui beberapa indicator. Sesuai dengan
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2020-
2024, dengan focus pada upaya kesehatan ibu dan anak
serta gizi masyarakat.
Salah satu kendala lambatnya penurunan kasus
kematian adalah kurangnya manajemen dari fasilitas
pelayanan baik di tingkat pelayanan dasar maupun di
tingkat rujukan di kabupaten / kota yang mengakibatkan
lambatnya penanganan kasus yang hingga berujung
pada kematian. Dalam  peningkatan pelayanan rujukann
kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir diperlukan
untuk mengatasi masalah manajemen pelayanan yang
mencakup rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru
lahir di wilayah kerja baik poliklinik dibawa naungan
dokkes polri maupun puskesmas, Peningkatan sistem
rujukan kegawatdaruratan merupakan unsur esensial yang
mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat secara
signifikan memengaruhi penurunan kematian ibu dan
bayi baru lahir.
RS Bhayangakara T.IV Polda Sulbar sebagai rumah
sakit tipe C,adalah rumah sakit rujukan, selain penerima
rujukan, RS Bhayangakara T.IV, sesuai dengan
kemampuan asal fasilitas kesehatan sebelumnya,terkait
upaya rehabilitative,promotive,dan preventif setelah
selesai penanganan di Rumah Sakit . Adapun program
RS Bhayangkara Mamuju dalam melaksanakan
penataan system rujukan dengan jejaring rujukan adalah
1. Membuat suatu perjanjian kerjasama dengan
jejaring rujukan rumah sakit terkait hal-hal yang
disepakati dalam proses rujukan pasien
2. Melaksanakan pembinaan terharap jejaring
rujukan rumah sakit. Pembinaan berupa refresing
kembali tentang kriteria dan indikasi pasien yang
dirujuk, stabilisasi pasien sebelum dirujuk,
kelengkapan rujukan serta penyampaian prosedur
di RS Bhayangkara T.IV Polda Sulbar.
3. Meningkatkan pembinaan terhadap jejaring
rujukan rumah sakit berupa peningkatanilmudan
keterampilan melalui kegiatan refresh ilmu,
sharingpengalaman maupun drill emergensi
kegawatdaruratan .
4. Melaksanakan evaluasi pembinaan terhadap
jejaring rujukan 3 bulan setelah dilakukan
pembinaan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
program pembinaan PONEK dan jejaring rujukan di
RS Bhayangkara T.IV Polda Sulbar
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sistemrujukan yang berjalan sesuai
dengan kriteria dan indikasi pasien yang dirujuk
b. Mengetahui stabilisasi pasien sebelum dirujuk
c. Mengetahui kelengkapan rujukan
d. Mengetahui peningkatan ilmu dan keterampilan
dari peserta pembinaan jejaring.
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM
PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN
A. Pelaksanaan Program Kegiatan
Pelaksanaan program pembinaan di program kerja tahun 2022 di
RS Bhayangkara TK.IV Mamuju dilaksanakan dengan menyesuaikan
jadwal. Program Pembinaan Jejaring rujukan dengan sasaran program
masing-masing tertuang dalam tabel dibawah ini :

 No Kegiatan Target Pencapaian

1 Pembinaan jejaring rujukan Semua jejaring rujukan


dilakukan pembinaan

2 Sistem rujukan yang berjalan sesuai denganKriteria rujukan sesuai 80%


kriteria dan indikasi pasien yang dirujuk
3 Stabilisasi pasien sebelum di rujuk Pasien stabil sampai di tempat
rujukan ≥ 80 %

4 Kelengkapan rujukan Kelengkapan rujukan 100%

5 Meningkatkan ilmu dan ketrampilan Ilmu meningkat ketrampilan


meningkat
Pembinaan Pembinaan
jejaring klinik di polresta
telah mamuju berupa
dilakukan refres ilmu dan
di klinik dril emergency
polresta di rumah sakit
mamuju

B. Hasil dan Analisa Kegiatan


1. Pembinaan Jejaring Rujukan
Pembinaan klinik/ puskesmas. Pembinaan berupa kerjasama dan
resfresh ilmu. Waktu dan tempat menyesuaikan narasumber rencana
tindak lanjut : Pertahankan pencapaian dan melakukan evaluasi
2. Sistem rujukan yang berjalan sesuai dengan kriteria dan indikasi pasien yang
dirujuk semua rujukan yang sesuai dengan kriteria dan indikasi pasien yang
di rujuk. Analisa dilakukan hanya pada jejaring kota.
3. Stabilisasi sebelum di rujuk
Semua pasien 100% stabil sampai ditempat rujukan, tidak ada kendala
rencana lebih lanjut: Pertahankan pencapaian dan melakukan evaluasi.
4. Kelengkapan dokumen rujukan
Kelengkapan rujukan masih ada yang belum lengkap, seperti identitas dan
kartu keluarga, dan beberapa anamnesa. Kelengkapan dokumen sudah
dilengkapi sesuai prosedur dan dilakukan teliti kembali.
Rencana tindaklanjut : pertahankan pencapaian dan melakukan evaluasi.

BAB III

PENUTUP

Demikian laporan dan evaluasi pelaksanaan program


pembinaan jejaring rujukan di RS Bhayangkara T.IV Polda
Sulbar, untuk dapat dijadikan perbaikan dan peningkatan
pelaksanaan program pembinaan jejaring serta peningkatan
pelayanan di RS Bhayangkara T.IV Polda Sulbar. Evaluasi
pelaksanaan program pembinaan jejaring dilaksanakan 3
bulan setelah kegiatan
LAPORAN PELAKSANAAN PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING

1. Petugas Pelaksana
Nama : Yuliana, S.ST
NIP : 199310072020122002
Pangkat/ Golongan : Pengatur /IIc
Jabatan : Ka.Ruang Bersalin RS Bhayangkara Mamuju

2. Waktu Pelaksanaan Tugas: Triwulan I

3. Hasil Pelaksanaan Tugas:

Kegiatan Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit


Bhayangkara Mamuju Dengan Klinik Polresta
Mamuju

a. Pelaksanaan : Klinik Polresta Mamuju


b. Hari / Tanggal : Selasa, 21 Juli 2022
c. Permasalahan : Sistem rujukan pasien dirasakan masih tidak
efektif dan masih banyak masyarakat belum dapat menjangkau
pelayanan kesehatan.
d. Tindakan Yang Telah Dilakukan : Melakukan sosialisasi
dengan klinik untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
rujukan yang ada dan Menekankan kembali pentingnya
pengaplikasian di sosial media
e. Hambatan Yang Ditemukan:
Tidak ada hambatan
f. Kesimpulan :
Pencatatan dan Pelaporan di klinik polresta perlu di
optimalkan lagi,. Promosi Kesehatan terhadap masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan di faskes lebih diutamakan.

PELAKSANAAN PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING

1. Petugas Pelaksana
Nama : Yuliana, S.ST
NIP : 199310072020122002
Pangkat/ Golongan : Pengatur /IIc
Jabatan : Ka.Bidan Ruang Bersalin RS Bhayangkara

2. Waktu Pelaksanaan Tugas : Triwulan II

3. Hasil Pelaksanaan Tugas

Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit Bhayangkara


Mamuju Dengan Klinik Polresta
a. Pelaksanaan : Klinik Polresta
b. Hari / Tanggal : Kamis, 15 September 2022
c. Permasalahan : Sosialisasi yang belum optimal kepada
masyarakat/anggota polri tentang rujukan sehingga terjadi perbedaan
persepsi. dan belum optimalnya sarana dan prasarana ruangan nicu di
rumah sakit bhayangkra mamuju
d. Tindakan Yang Telah Dilakukan : Melakukan sosialisasi
masalah sistem rujukan , melakukan rehabilitasi sarana prasarana yang
belum optimal di rumah sakit bhayangkara mamuju dan melakukan
promosi di setiap jaringan melalui media social
e. Hambatan Yang Ditemukan: Belum tersosialisasinya informasi tentang
jadwal dokter spesialis
f. Kesimpulan:
Manajemen di klinik polresta perlu di optimalkan lagi terutama dari
segi pencatatan ibu hamil, bayi dan balita dan. Pembinaan yang lebih
intensif ke pada masyarakat ,diharapkan dapat meningkatkan kinerja
petugas dengan baik dari segi pelayanan maupun manajemen.
Diperlukan promosi kepada kepada masyarakat atau pasien yang
dengan resiko tinggi
LAPORAN PELAKSANAAN PEMBINAAN JARINGAN DAN JEJARING

1. Petugas Pelaksana
Nama :Yuliana, S.ST
NIP : 199310072020122002
Pangkat/ Golongan : Pengatur /IIc
Jabatan : Ka.Bidan Ruang Bersalin RS Bhayangkara

2. Waktu Pelaksanaan Tugas : Triwulan III

Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju Dengan


Klinik Polresta Mamuju

a. Pelaksanaan : Klinik Polresta


b. Hari/ Tanggal : Senin, 12 Desember 2022
c. Permasalahan : Masyarakat/anggota polri Menganggap dengan
sistem rujukan birokrasinya di bilang rumit sehingga pasien meminta
langsung ke pelayanan yang dia inginkan.
d. Tindakan yang Telah Dilakukan : Melakukan sosialisasi kepada
klinik dan masyarakat masalah sistem rujukan , melakukan rehabilitasi
sarana prasarana yang belum optimal di rumah sakit bhayangkara mamuju
dan melakukan promosi di setiap jaringan melalui media social
e. Hambatan yang Ditemukan: kurang pahamnya masyarakat dan keluarga
pasien mengenai sistem rujukan yang ada di puskesmas, sehingga
untuk pelayanan yang beresiko tidak dipahami dan harus memilih rumah
sakit yang mana dia mau
f. Kesimpulan: meningkatkan komunikasi yang epektif dan episieni, perlu
dukungan dari semua pihak dalam semua kegiatan untuk menuju
perbaikan yang optimal.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai