Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Halaman Judul Program Kerja Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit...........................................


Daftar isi..............................................................................................................................................
Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Besuki........................................................................
1. Pendahuluan................................................................................................................................
2. Latar belakang.............................................................................................................................
3. Tujuan .........................................................................................................................................
a. Tujuan Umum ……………………………………………………………………………………………………………………..
b. Tujuan Khusus ……………………………………………………………………………………………………………………..
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan...........................................................................................
5. Cara melaksanakan kegiatan.......................................................................................................
6. Sasaran........................................................................................................................................
7. Skedul (jadwal pelaksanaan kegiatan).........................................................................................
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan.............................................................................
9. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan..............................................................................
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA RSUD BESUKI
Nomor kep/………../2023
Tentang
PROGRAM KERJA PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN RUMAH SAKIT
RSUD BESUKI

Menimbang :

a. Bahwa RSUD Besuki wajib ikut berperan serta dalam upaya pemerintah menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

b. Bahwa penatalaksaan kedaruratan maternal dan neonatal di RSUD Besuki dilaksanakan melaui
program layanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit.

Mengingat :

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063).

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072)

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159.b/Menkes/SK/II/1988 Tentang


Rumah Sakit.

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1051/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman


Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehenshif (PONEK) 24 Jam di
Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI TENTANG


PROGRAM KERJA PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN RUMAH SAKIT.

PERTAMA : Keputusan Kepala Rumah Sakit RSUD BESUKI Tentang Program Kerja
Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit.
KEDUA : Rumah Sakit melaksanakan program pembinaan jejaring rujukan rumah sakit
untuk menurun angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
KETIGA : Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi
secara terpadu dan paripurna.
1. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi.
Meningkatkan kesiapan Rumah Sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan
obstetri dan neonatus termasuk pelayan kegawatdaruratan (PONEK 24 Jam).
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terdapat kekliruan dalam penempatan ini akan di adakan perbaikan sebagai
mana mestinya.

Ditetapkan di Besuki,
Pada tanggal 22 Mei 2023
Direktur RSUD BESUKI

Dr. IMAM HARIYONO


NIP. 197404212009031001
PROGRAM KERJA PEMBINAAN JEJARING RUJUKAN RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BESUKI
1.1 Pendahuluan
RSUD BESUKI adalah salah satu bagian (sub-sistem) dari sistem penyelenggaraan dukungan
kesehatan dan pelayanan kesehatan di lingkungan masyarakat. Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas D
dengan beberapa kemampuan pelayanan kesehatan dan spesialisasi kedokteran.
Salah satu bidang pelayanan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini adalah pelayanan perinatal
risiko tinggi. Kualitas pelayanan perinatal tidak dapat dipisahkan dari angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) sebagai parameter utama. Seperti diketahui, meski telah terjadi penurunan selama
beberapa dekade, saat ini baik AKI maupun AKB di Indonesia masih menempati urutan tertinggi di
kalangan negara-negara ASEAN.
Sebagai bentuk perwujudan sumbangsih RSUD BESUKI dalam upaya menurunkan AKI dan AKB,
maka harus diwujudkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu. Untuk itu, Program Pembinaan
Jejaring Rujukan Rumah Sakit yang telah ada harus ditingkatkan kemampuannya secara berkualitas.
Program kerja ini disusun dalam kerangka tersebut dan diharapkan dapat dipakai sebagai acuan
pembinaan Jejaring Rujukan.

1.2 Latar Belakang


Pelayanan kesehatan maternal dan perinatal lebih mengutamakan kepada upaya peningkatan
mutu pelayanan, pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi untuk menurunkan Angka Kematian ibu (AKI)
serta menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian
bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 3-6 kali dari angka kematian di ASEAN (Badan Pusat Statistik 2005).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur 168 per 100.000 kelahiran hidup, di tingkat Nasional AKI
307 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu sebagian besar disebabkan karena perdarahan (40-60%),
Toxemia (20-30% ), dan Infeksi (20-30%). Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Timur 39 per 1.000
kelahiran hidup, ditingkat nasional Angka Kematian Bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI tahun
2002-2003). Angka kematian Ibu di Indonesia mengalami penurunan dari 334 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1997 menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Sedangkan angka
kematian bayi menurun dari 46 per 1000 kelahiran hidup di tahun 1997 menjadi 35 per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2003. Sementara angka kematian balita dari 58 per 1000 kelahiran hidup menjadi 46
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. (KURANG UPDATE KARENA BUKAN DATA TERBARU)
Program Pembinaan Jejaring Rujukan RSUD BESUKI berperan dalam menurunkan AKI dan AKB
dengan meningkatkan mutu pelayanan pencegahan, pengobatan, rehabilitasi kepada pasien, dan
masyarakat umum. Di samping itu juga Program Pembinaan Jejaring Rujukan RSUD BESUKI memberikan
fasilitas terhadap kinerja petugas, kualitas pelayanan serta tempat perawatan persalinan yang bersih
dan aman sesuai dengan visi, misi RSUD BESUKI.
Maka dari itu RSUD BESUKI bidang Program Pembinaan Jejaring Rujukan Rumah Sakit perlu
menyusun program kerja demi tercapainya tujuan Rumah Sakit. Sebagai upaya meningkatkan kinerja
dan kualitas layanan yang disediakan oleh RSUD BESUKI, maka perlu dilakukan penyusunan program
kerja secara integratif Bagian Kebidanan dan Kandungan, sehingga program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien diharapkan dapat memenuhi harapan pasien sebagai pelanggan eksternal dan
persepsi petugas layanan sebagai pelanggan internal.

1.4 Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam rangka pemenuhan hak
pasien dan keluarganya serta masyarakat umum yang berobat ke RSUD BESUKI sehingga terjadi
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
b. Tujuan Khusus
Mengembangkan sistem penanggulangan masalah maternal dan perinatal secara menyeluruh
sehingga :
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis dalam hal ini dokter Spesialis
Kebidanan dan Kandungan dan tenaga bidan dalam melakukan asuhan kepada pasien dalam
hal ini Ibu dan bayi baik yang ada di lingkungan rumah sakit maupun diluar RSUD BESUKI.
2) Tersedianya pelayanan maternal perinatal yang bermutu.
a) Masa antenatal melakukan pemeriksaan rutin, penyuluhan pada ibu hamil serta
penapisan dengan Skor Poedji Rochjati.
b) Masa intranatal : menurunkan morbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin dan janin/bayi
c) Masa postnatal menurunkan angka perdarahan pada post partum, angka mortalitas pada
ibu nifas, meningkatkan jumlah pasien untuk pemberian ASI eksklusif dan menjadi
peserta KB.
d) Melakukan kerjasama dengan pelayanan penunjang medik diantaranya laboratorium,
pelayanan darah, radiolologi, USG, NST, dan CSSD.
e) Melakukan rujukan internal maupun eksternal yaitu mengatur pelimpahan tugas dan
tanggung jawab secara timbal balik, baik secara vertikal maupun horizontal, terhadap
kasus penyakit, masalah penyakit, atau permasalahan kesehatan.
f) Melakukan inventarisasi alat-alat kesehatan

1.4 Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Mengembangkan sistem penanggulangan masalah maternal dan perinatal secara menyeluruh
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis dalam hal ini dokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan dan tenaga bidan dalam melakukan asuhan kepada Ibu dan
bayi baik yang ada di lingkungan rumah sakit maupun diluar RSUD BESUKI seperti pelatihan dan
seminar- seminar tentang PONEK yang dihadiri oleh tenaga bidan / tenaga kesehatan lain.
2. Tersedianya pelayanan maternal perinatal yang bermutu :
a) Masa antenatal : Pencegahan kehamilan resiko tinggi yaitu pemeriksaan rutin ibu hamil,
penyuluhan untuk ibu hamil, pemberian imunisasi TT, Seleksi Penapisan ibu hamil resiko
tinggi dengan skor Poedji Rochjati.
b) Masa intranatal: Penanggulangan persalinan resiko tinggi yaitu penapisan persalinan resiko
tinggi rujukan dan non rujukan, observasi dengan cermat, melaksanakan tindakan sesuai
dengan kasus dan berdasarkan SPO, penanganan bayi baru lahir, USG dan NST.
c) Masa postnatal: Pelayanan postnatal yaitu perawatan ibu nifas resiko tinggi, perawatan ibu
hamil resiko tinggi yang belum inpartu, rawat gabung. Penyuluhan ibu post partum,
pelayanan KB, persiapan SC elektif.
d) Masa neonatus: Penanganan neonatus resiko tinggi yaitu bayi baru lahir denganhipotermi,
bayi dengan BBLR, bayi dengan infeksi/sepsis, bayi baru lahir dengan asfiksia, bayi dengan
ikterus, dan bayi dengan tetanus neonatorum.
e) Pelayanan laboratorium dan radiologi yaitu pengisian formulir laborat mendokumentasikan
hasil laborat
f) Pelayanan rujukan yaitu rujukan internal dan rujukan eksternal baik pada ibu maupun bayi.
g) Mengadakan inventarisasi secara rutin dan berkala.
1.5 Cara Pelaksanaan Kegiatan
1.5 Plan:
1) Menyusun rencana program PONEK sesuai dengan jenis pelayanan yang dilakukan.
2) Menyusun standar pelayanan PONEK dengan mengacu pada standar pelayanan minimal
rumah sakit (Permenkes No. 129/Menkes/SK/11/2008).
3) Menyusun cara pengumpulan data sekaligus mengolah dan menganalisis data berdasarkan
hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam pelayanan PONEK
4) Menyusun cara membuat rekomendasi yang diperlukan sesuai dengan kondisi capaian
pelayanan kegiatan.
5) Menyusun program pelatihan dalam rangka meningkatkan ketrampilan staf dan tenaga
bidan / tenaga kesehatan lain RSUD BESUKI untuk mendukung tercapainya program PONEK.
2.5 Do :
1) Menetapkan program kerja PONEK.
2) Menetapkan standar pelayanan PONEK
3) Menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan sebagai indikator penilaian
4) Mensosialisasikan program PONEK kepada seluruh bagian di RSUD BESUKI, agar melakukan
upaya sesuai dengan indikator mutu yang telah ditetapkan.
5) Menetapkan sumber daya manusia atau tim kecil yang akan melakukan pengawasan dan
pengendalian dalam pelaksanaan indikator mutu secara langsung ditempat kerja serta
berkoordinasi dengan unit terkait.
6) Mengumpulkan dan mengolah data dari setiap bagian sesuai dengan pelayanan PONEK
yang telah dibuat.
7) Melakukan analisis berdasarkan hasil olah data dari setiap pencapaian.
8) Membuat laporan dan memberikan rekomendasi kepada Karumkital sebagai bahan dalam
mengambil kebijakan dimasa mendatang.
3.5 Check :
1) Melaksanakan rapat rutin dengan tim PONEK untuk membahas masalah yang mungkin
menjadi kendala didalam pelaksanaan pelayanan kepada pasien.
2) Jika ada hal yang perlu dibahas bersama pada bagian lain, maka bisa dilakukan rapat diluar
agenda rapat rutin.
3) Untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan koordinasi, maka dibuat peluang melakukan
penyelesaian masalah dalam pelayanan PONEK jika ada hal yang segera harus diselesaikan.
4) Memonitor pasien baru yang ada di IGD khususnya tentang ibu dan anak.
4.5 Action :
1) Hasil rekomendasi dari masing-masing pelayanan PONEK dilakukan verifikasi oleh tim
PONEK.
2) Tim PONEK selanjutnya mengelompokkan hasil rekomendasi dan dibuat atau disusun
berdasarkan prioritas masalah.
3) Berdasarkan prioritas masalah yang telah disusun, selanjutnya tim PONEK melaporkan
kepada Karumkital.
4) Karumkital mengadakan rapat koordinasi dengan bagian terkait dengan hasil capaian
program PONEK dan membahas strategi pemecahan masalah.
5) Hasil akhir selanjutnya Karumkital menetapkan kebijakan secara intemal dalamupaya
menyelesaikan masalah PONEK.
6) Kebijakan tersebut dapat berupa surat perintah, surat tugas, atau surat edaran.

1.6 Sasaran
Sasaran program PONEK adalah:
1) Seluruh anggota PONEK memahami dan mengupayakan segala kemampuannya demi
tercapainya pelayanan yang bermutu dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien.
Dalam hal ini tenaga kesehatan perlu ditingkatkan pengetahuan serta keterampilannya dalam
pelayanan PONEK.
2) Tercapainya program PONEK sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan oleh
rumah sakit serta dilakukan evaluasi secara terus menerus:
a) Angka kematian Ibu : 0%
b) Angka kematian bayi : 0%
c) Angka cakupan KB pasca melahirkan :85%
d) Angka cakupan KB pasca keguguran 20%
e) Tercapainya 100% pelatihan PONEK.
f) Tercapainya 100% kelengkapan alat kesehatan (sarana dan prasarana PONEK).
1.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO Kegiatan Pembinaan Tahun 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PKM Besuki
2 PKM Suboh
3 PKM Mlandingan
4 PKM Bungatan
5 PKM
6 PKM
7 PKM
8 PKM

1.8 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Dari pelaksanaan kegiatan pokok diatas, beberapa langkah yang harus ditempuh agar kegiatan
berjalan secara baik, antara lain:
1) Laporan kegiatan/pelaksanaan masing-masing program kerja baik yang tereaisasi maupun yang
belum dapat dilaksanakan disusun dan dibuat sesuai proses pelaksanaannya, tanpa mengurangi
atau menambahkan yang tidak ada.
2) Meningkatkan pelayanan dengan mengutamakan tepat waktu, tepat prosedur, tepat indikasi,
dan tepat tindakan.
3) Upaya meminimalkan berbagai risiko dari tindakan medis dan risiko ketidakpuasan pelayanan.
4) Membuat laporan kegiatan bulanan yang telah dicapai dari masing-masing bagian yang
berkaitan dengan penetapan indikator mutu pelayanan dan dikirim ke subdepartemen.
5) Hasil laporan bulanan dilanjutkan menjadi laporan triwulan, dan selanjutnya dibuat evaluasi
kemudian dikirim ke Minmed Rumah Sakit.
6) Minmed rumah sakit selanjutnya melakukan verifikasi dan analisis data berdasarkan laporan
PONEK.
7) Hasil analisis dibuat rekomendasi ke Karumkital dan selanjutnya diterbitkan kebijakan baru
dalam mendukung hasil rekomendasi tim PONEK
1.9 Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
1) Pencatatan
a. Setiap kegiatan pelayanan PONEK yang dilakukan oleh staf yang telah ditunjuk wajib
mempunyai nilai guna bagi seluruh staf dan berdampak pada peningkatan Pelayanan di
RSUD BESUKI.
b. Pencatatan data pasien dilakukan di masing-masing bagian yang telah ditunjuk dalam
laporan harian.
c. Laporan ditandatangani oleh Ketua Tim PONEK dan dilaporkan ke RSUD BESUKI.
d. Data pasien dicatat dalam rekam medis dan direkap dalam buku laporan harian, laporan
bumil, imunisasi, kegiatan obgyn, dan KB.
e. Form Pencatatan Bulanan dilaporkan dan dikoordinasikan ke Puskesmas setempat dan
Dinkes (Form Pencatatan Terlampir)
2) Pelaporan
a. Pelaporan dilakukan sebulan sekali berdasarkan data yang tercantum dalam buku laporan
harian.
b. Mekanisme pengiriman laporan dari masing-masing bagian diteruskan ke bagian
koordinator laporan (bagian tata usaha sub departemen Kebidanan dan Kandungan),
selanjutnya dikirim ke bagian administrasi medis (minmed) rumah sakit.
c. Laporan di bahas dalam rapat internal bagian untuk dilakukan evaluasi adanya kendala
maupun kekurangan dan tindak lanjut dengan memberikan solusi.
3) Evaluasi
a. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali (triwulan) oleh bagian kemudian dianalisa adanya
penyebab medis, kendala maupun hambatan di ruangan dalam pelaksanaan program
PONEK.
b. Hasil evaluasi kemudian dibahas dan di diskusikan untuk di buat laporan.
c. Evaluasi yang dilakukan oleh bagian selanjutnya dilakukan verifikasi oleh tim PONEK rumah
sakit kemudian dilaporkan kepada RSUD BESUKI.
1.10 Penutup
Program kerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di bagian Kebidanan dan Kandungan di
tetapkan dengan perencanaan-perencanaan yang ada, dengan harapan dapat berjalan baik sesuai yang
diharapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien yang menjadi
menjadi prioritas utama.
Pada akhirnya semoga program kerja ini digunakan sebagai dasar acuan dalam menyelenggarakan
program peningkatan mutu di kebidanan dan kandungan secara berkelanjutan.

Mengetahui, Besuki, 22 Mei 2023


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Besuki Ketua TIM Ponek

Dr. IMAM HARIYONO ( )


NIP. 197404212009031001 NIP.
JUDUL

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/1
RSUD BESUKI
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSUD BESUKI

SOP
(Standart
Operasional Dr. IMAM HARIYONO
Prosedure) Pembina/IV.a
NIP. 197404212009031001
1 Pengertian

2 Anamnesis

3 Pemeriksaan fisik

4 Kriteria hasil

5 Diagnosis kerja

6 Diagnosis banding

7 Pemeriksaan
penunjang
8 Tata laksana

9 Edukasi (Hospital
Health
Promotion)
10 Prognosis

11 Indikator medis

12 kepustakaan

Anda mungkin juga menyukai