Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

SUPERVISI KEPERAWATANPRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing : Wardatul Wasilah S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4 :

Nama NIM
1. Geta Rizqi Maufiroh 14201.08.21018
2. Husnul Khotimah 14201.08.21020
3. Ike Fitria 14201.08.21022
4. Malinda Fadilah 14201.08.21030
5. Mila Amelia 14201.08.21032
6. Muhammad Edi Waris 14201.08.21034
7. Musthafa 14201.08.21035
8. Mutiatun Nafisah 14201.08.21036
9. Nur Azizah Tri Umami 14201.08.21038
10. Robiatul Adawiyah 14201.08.21042
11. Tutik Hidayati 14201.08.21046
12. Wulandari Suciwati 14201.08.21048

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PADJARAKAN – PROBOLINGGO
2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan

untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi

diberbagai kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin

meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam

memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya

sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang

berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan

keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang

berlaku maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan

asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari

manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan

keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah

mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu

3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).

Supervisi merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di

rumah sakit. .

Tujuan dari supervisi tindakan mengganti linen pasien di tempat tidur ini

adalah untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan tindakan perawat apakah

sudah sesuai standar operasional prosedur yang diberlakukan di Rumah Sakit.


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor

dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap

Perawat Primer dan perawat assosiate dalam melakukan tindakan keperawatan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a) Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.

b) Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

c) Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.

d) Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf

e) Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.

1.3 Manfaat

1. Bagi Perawat

Perawat dapat melaksanakan supervisi dengan baik dan benar sesuai dengan

standar operasional prosedur yang berlaku di Rumah Sakit.

2. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan mampu melakuk

an pemberian obat melalui IV yang benar.

3.    Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pengawasan merupakan hak yang penting dilakukan untuk memastikan

pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Pelayanan tidak diartikan sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih

pada pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan

kegiatan memberikan penghargaan pada pencapaian atau keberhasilan dan

memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi.Dengan demikian

pengawasan mengandung makna pembinaan (Setiadi, 2016).

2.2 Tujuan Supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak

manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar,

2009) :

a) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja

ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih

harmonis antara atasan dan bawahan.

b) Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi

kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang

dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan

sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.


Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan

telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah

menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar

dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah

ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.

2.3 Prinsip Supervisi

a) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

b) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan

hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip

manajemen dan kepemimpinan.

c) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.

d) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara

supervisor dan perawat pelaksana.

e) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang

esifik.

f) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,

kreatifitas dan motivasi.

g) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam

pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan

manajer (Nursalam, 2016).


2.4 Pelaksana Supervisi

1. Kepala Ruangan :

a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada

klien di ruang perawatan

b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

c) Mengawasi perawat assosiate dalam melaksanakan praktek

keperawatan diruang perawatan.

2. Pengawas perawatan :Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan

pada kepala ruangan yang ada di instalasinya.

3. Kepala seksi perawatan :Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas

secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung (Nursalam,

2015).
2.5 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka.Per.Irna

Menetapkan kegiatan Kepala Ruangan


PRA dan tujuan serta
instrument / alat ukur
Supervisi

PP 1 PP 2
Menilai kinerja Perawat:
PELAK- RAA
SANAAN (responsibility)
PA PA

Pembinaan (3F)
1. Penyampaian
penilaian
PASCA 2. Feed back
3. Follow up, pemecahan
masalah & reward
Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan

Sumber : Setiadi,2016
2.6 Langkah-langkah Supervisi

1. Pra supervisi

a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.

b) Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi

a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau

instrumen yang telah disiapkan.

b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c) Supervisor memanggil PP dan PAuntuk mengadakan pembinaan

dan klarifikasi permasalahan.

d) Pelaksanaan supervise dengan inspeksi, wawancara, dan

memvalidasi data sekunder :

1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.

3. Pasca Supervisi

a) Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)

b) Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi

c) Supervisor memberikan reinforcement dan Follow up perbaikan

2. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang

tersedia.

a) Manajemen pelayanan keperawatan.


1. Tanggung jawab supervisor adalah :

a) Menetapkan dan mempertahankan standard praktek keperawatan.

b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.

c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan

keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

2. Manajemen anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,

dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :

a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana

tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.

b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan

anggaran keperawatan.

c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.

Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu

saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan

dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam

pelayanan keperawatan (Nursalam, 2015).

3. Tehnik Supervisi

Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :

a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.

b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan

kualitas asuhan.

4. Area Supervisi.

a) Pengetahuan dan pengertian tentang cara penggunaan obat pada klien.

b) Ketrampilan dalam penggunaan obat yang dilakukan pada klien

disesuaikan dengan standar prosedur operasional.

c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati

5. Cara Supervisi

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:

a. Langsung.

b. Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang

berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan,

feed back dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah:

1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.

2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement

dan petunjuk.

3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi

yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan

memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aek yang

positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.


a. Supervisi secara tidak langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga

mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara

tertulis (Nursalam, 2015).

6. Instrumen

a) Format penilaian supervisi tindakan mengganti linen empat tidur

pasien

b) Format laporan supervisi keperawatan.

7. Evaluasi

1. Struktur :

a) Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan

b) Menyusun konsep supervisi keperawatan.

c) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

d) Menentukan materi supervisi.

e) Persiapan alat dan pasien

2. Proses :

a) Melaksanakan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan dan

Perawat Primer kepada perawat asosiate

b) Perawat asosiate melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi

tugas masing-masing

c) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan

d) Perawat Primer mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk

teknis
3. Hasil

a) Supervisor mampu melaksanakan supervisi secara optimal.

b) Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana.

c) Supervisior mengevaluasi hasil supervisi.

d) Supervisior memberikan reward/feed back pada perawat

pelaksana.
BAB 3

PRE PLANNING

3.1  Pelaksanaan Kegiatan

Topik : Supervisi Mengganti Linen Pasien Ditempat Tidur

Hari/ tanggal : Senin, ..... Juni 2022

Pukul : 08.00 WIB

Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Asosiate

Tempat : Ruang ICU RSUD Waluyojati Kraksaan

Sasaran : Parawat Assosiate

Materi : Supervisi

Metode : Diskusi dan Tanya Jawab

Media : 1. Lembar Supervisi

2. Daftar Hadir Supervisi Keperawatan

3.2.  Pengorganisasian

Kepala Ruangan : Wulandari Suciwati

Perawat Primer : Mutiatun Nafisah dan Muhammad Edi Waris

Perawat Asosiate : Musthafa

Robiatul Adawiyah

Geta Rizqi Maufiroh

Husnul Hotimah
Pasien : Ny.U

Pembimbing Akademik : Wardatul Wasilah S.Kep.,Ns.,M.Kep

Pembimbing Klinik : Siti Maimuna, S.Kep.Ners

3.3 Metode

Metode yang digunakan dalam supervisi adalah diskusi dan problem

solving setelah pemberian tugas yang disupervisikan.

3.4 Media

Media yang digunakan dalam supervisi yaitu format penilaian supervise

tindakan mengganti linen ditempat tidur pasien

3.5 Mekanisme Supervisi

Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana


Pra 1. Kepala ruangan memanggil Nurse 5 menit Karu,
Supervisi dan memberitahu Perawat Station Perawat
Primer dan Perawat asosiate Primer,
tentang rencana kegiatan Perawat
Supervisi yang akan di asosiate
supervisi
2. Kepala ruangan menjelaskan
kepada Perawat asosiate tujuan
supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang
akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate Nurse 10 menit Karu,
supervisi mempersiapkan dan station Perawat
menyebutkan langkah-langkah Primer,
sebelum dilakukan tindakan Perawat
mengganti linen ditempat tidur asosiate
pasien
2. Perawat Primer yang telah
menerima pendelegasian dari
karu menilai pelaksanaan
tindakan mengganti linen
ditempat tidur pasien.
berdasarkan format supervise.
Pasca 1. Perawat Primer Nurse 5 menit Karu,
supervisi menginformasikan hasil station Perawat
penilaian. Primer,
2. Perawat asosiate memberikan Perawat
klarifikasi. asosiate
3. Karu memberikan feedback.
4. Karu memberikan
reinforcementdan follow up
perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan
hasil supervisi.

3.6 Setting
Meja Nurse Station

Keterangan :
: Kepala Ruangan

: Perawat Primer

: Perawat asosiate
3.7 Format Supervisi

PRAKTIK ROLE PLAY MANAJEMENKEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Senin, 28 Juni 2022


Topik : Mengganti Linen Pasien Ditempat Tidur
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer

Kegiatan No Check List


Persiapan Alat 1. Sprei / laken besar
2. Sprei sedang / bovan laken
3. Laken kecil / stik laken
4. Alas / perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal

Fase orientasi

1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang


hal-hal yang akan dilakukan.
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan.
3. Mengucap salam
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
5. Kontrak waktu
6. Memberikan kesempatan kepada pasien
untuk bertanya
7. Menutup sampiran/menjaga prifasi pasien
Prosedur Pelaksanaan
1. Mencuci tangan
2. Menggenakan sarungtangan bersih
3. Memindahkan perlengkapan milik pasien
yang ada ditempat tidur
4. Membantu pasien tidur miring menjauhi
perawat dengan memperhatikan keadaan
Umum pasien
5. Melepaskan laken, perlak, steak laken
yang kotor den ganmenggulungnya
kearah punggung pasien, bagian kotor
berada didalam gulungan
6. Memasang dan menggulung linen bersih
ketengah tempattidur dan meletakkannya
dibelakang punggug pasien
7. Pasien dibantu untuk membalikkan posisi
kehadapan perawat dengan melewati
gulungan linen bersih tersebut
8. Melepaslaken dan selimut penutup,
melipatnya dan meletakkannya pada
ember
9. Semua linen kotor diambil kemudian
dimasukkan kedalam tempat kain kotor.
10. Gulungan linen bersih dirapikan dengan
memasukkan sisa-sisa linen pada sisi
tempat tidur kebawah kasur dengan sudut
lipatan 45◦
11. Pasien dikembalikan pada posisi supinasi
(posisinyaman)
12. Memasang selimut dan bovenlaken yang
bersih sambil memakaikannya
13. Membantu klien tidur dengan posisi
nyaman

Probolinggo, ...... Juni 2022

Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )
PRAKTIK ROLE PLAY
MANAJEMENKEPERAWATAN

LAPORAN SUPERVISI
Tanggal : 27 Juni 2022
Topik : Mengganti Linen Pasien Ditempat Tidur
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer
Masalah Konsep Solusi Follow Up

Probolinggo, ...... Juni 2022


Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )
3.8Daftar Hadir Supervisi Keperawatan

PRAKTIK ROLE PLAY MANAJEMEN


KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Nama/Jabatan atau Tanda


Peran Tangan
3.9 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MEMBERIKAN
SUNTIKAN INSULIN

No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL SPO – PRAKTEK
ROLE PLAY 4-17
Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Nama Departemen
27 Juni 2022 ........ Juni 2022 ICU
Judul No Revisi
Mengganti Linen Pasien Ditempat Hal. 1 dari 2
Tidur 00
Dibuat oleh Disetujui oleh
KELOMPOK 4 Pembimbing Akademik dan Lahan
1. MENGGANTI LINEN PASIEN DITEMPAT TIDUR
A. Pengertian
Suatu kegiatan untuk mengganti alat tenun (sprei) pada tempat tidur pasien yang
tidak dapat bangkit dari tempat tidur
B. Tujuan
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman
2. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat
tidur dan selimut yang bebas dari kotoran/ lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan hargadiri pasien dengan menciptakan
tempat tidur yang bersih dan nyaman
4. Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme
C. Persiapan Alat
1. Sprei / laken besar
2. Sprei sedang / bovan laken
3. Laken kecil / stik laken
4. Alas / perlak
5. Selimut
6. Sarung bantal
D. Pelaksanaan
1. Fase pre interaksi
a. Membawa catatan keperawatan
b. Mencucitangan
c. Mempersiapkan alat
2. Fase Orientasi
a. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
b. Pasien diatur sesuai kebutuhan.
c. Mengucap salam
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
e. Kontrak waktu
f. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
g. Menutup sampiran/menjaga prifasi pasien
3. Fasekerja
a. Mencuci tangan
b. Menggenakan sarungtangan bersih
c. Memindahkan perlengkapan milik pasien yang ada ditempat tidur
d. Membantu pasien tidur miring menjauhi perawat dengan memperhatikan
keadaan Umum pasien
e. Melepaskan laken, perlak, steak laken yang kotor den ganmenggulungnya
kearah punggung pasien, bagian kotor berada didalam gulungan
f. Memasang dan menggulung linen bersih ketengah tempattidur dan
meletakkannya dibelakang punggug pasien
g. Pasien dibantu untuk membalikkan posisi kehadapan perawat dengan
melewati gulungan linen bersih tersebut
h. Melepaslaken dan selimut penutup, melipatnya dan meletakkannya pada
ember
i. Semua linen kotor diambil kemudian dimasukkan kedalam tempat kain
kotor.
j. Gulungan linen bersih dirapikan dengan memasukkan sisa-sisa linen pada
sisi tempat tidur kebawah kasur dengan sudut lipatan 45◦
k. Pasien dikembalikan pada posisi supinasi (posisinyaman)
l. Memasang selimut dan bovenlaken yang bersih sambil memakaikannya
m. Membantu klien tidur dengan posisi nyaman
4. Faseterminasi
a. Rapikan alat
b. Evaluasi respon pasien
c. Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan dan hasil observasi yang dilakukan pada
catatan terintergrasi (CPPT)

Probolinggo, ....... Juni 2022

(Kepala Ruangan)
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 5.Jakarta :Salemba Medika.

Setiadi. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan ( Teori dan


Aplikasi Praktik bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Yogyakarta :
Indomedia Pustaka.

Suarli, S& Bachtiar.(2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktik.Jakarta : Erlangga.
SKENARIO SUPERVISI

PRA SUPERVISI
Karu menyampaikan kepada PP terkait jadwal supervisi yang akan
dilakukan kepada PA.
Karu : selamat pagi semuanya Sesuai jadwal yang ada, pada pagi ini Hari Senin
..... Juni2022 pukul 08.00 akan dilakukan supervisi dari PP (Mutiatun
Nafisah) kepada PA (Robiatul Adawiyah) mengenai proses tindakan
Mengganti Linen Pasien Ditempat Tidur di ruang ICU
PP : baik bu
Karu : jadi tujuan dari supervisi itu adalah menjamin pelaksanaan berbagai
kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih
efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat
dicapai dengan memuaskan. Bagaimana PA apakah bisa di mengerti ?
PA : baik bu saya mengerti.
Karu :(menyiapkan instrument penilaian yang akan digunakanserta memberi
kesempatan kepada PA membaca instrument penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan digunakan dan memberikannya kepada PP)
SUPERVISI
Sebelum melakukan tindakan Mengganti Linen Pasien Ditempat
Tidur, PA menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk tindakan. PP
mengawasi PA dalam proses persiapan alat, dan mengecek kembali
peralatan yang sudah dipersiapkan oleh PA. Karu menyaksikan jalannya
supervisi yang sudah didelegasikan kepada PP dari kejauhan.
Setelah melakukan persiapan alat PA dan PP memasuki ruang ICU
dan menuju tempat tidur pasien Ny.U
PA : Selamat pagi bu, saya perwat Atil yang bertugas pada hari ini, dengan Bu
siapa namanya? (sambil melihat gelang pasien untuk memastikan identitas
pasien)
Px : Saya Ibu U.
PA : Selamat pagi bu U. bagaimana kabarnya hari ini??
Px : Keadaan saya hari ini baik sus.
5. PA : Alhamdulillah kalau begitu Bu, sesuai dengan jadwal, sekarang bu
waktunya untuk mengganti linen atau seprei ditempat tidur, untuk memberikan
lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman untuk menghilangkan hal yang
dapat mengiritasi kulit menciptakan tempat tidur yang bersih dan nyamanntuk
mengontrol penyebab mikroorganisme, apakah ibu bersedia?

Px: Iya sus saya mau, silahkan sus


PA : (Mendekatkan peralatan ke samping pasien).

Beberapa saat kemudian PA mengganti linen atau sprei pasien


sesuai prosedure yang ada.
PA : Bu, apabila merasa lelah segera melapor keperawat karna ada gerakan
miring kanan dan miring kiri untuk penggantian sprei nya .
Px : Iya sus
PA : Bagaimana Bu setelah di ganti sprei nya apakah sudah lebih nyaman?
(sambil mengamati pasien)
Px : iya sus lebih nyaman dari sebelumnya spreinya juga harum.
PA : Baiklah Bu, mengganti linen/sprei sudah selesai. Jika ada
keperluan, ibu bisa memanggil saya atau perawat jaga yang lain ya Bu.
Px : Baik sus, terima kasih ya
PA : Iya sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu,
Selamat pagi.
Px : Iya Sus, selamat pagi
Setelah dari pasien, PA merapikan alat dan meletakkan linen kotor ke
tempat linen kotoer. Setelah semua alat dibereskan, PA melakukan
dokumentasi di catatan RM Ny.U

POST SUPERVISI
Saat semua tindakan telah dilakukan, PP memanggil PA untuk
dilakukan evaluasi proses mengganti linen/sprei pasien di tempat tidur
Ny.U.
PP : Selamat pagi Ns Atil. Kita akan melakukan evaluasi tindakan pagi hari ini.
Saya akan menjabarkan hasil supervisi atau penilaian yang telah saya buat
tentang proses tindakan mengganti linen/sprei pasien di tempat tidur oleh
Ns.Atil. Bagaimana pada saat tindakan mengganti linen/sprei pasien di
tempat tidur tadi, ada yang kurang atau belum dilakukan? Mulai dari
identifikasi pasien hingga pendokumentasian mengganti linen/sprei pasien
di tempat didur?
PA : Saya rasa tidak ada Ns.Dika
PP : Saya boleh memberikan pendapat ataupun pertanyaan Ns.Atil
PA : Iya silahkan Ns.Dika
PP : Apakah sebelum ke pasien Ns.Atil telah melakukan prosesidentifikasi
pasien dan menyampaikan maksud dari tindakan?
PA : Menurut saya sudah benar prinsip yang saya gunakan tadi, dengan
sebelumnya mencuci tangan dan memakai sarung tangan baru menyentuh
pasien untuk mengganti linen. Saya juga telah memastikan bahwa pasien
ini benar yang akan di ganti linennya dengan melakukan proses
identifikasi pasien terlebih dahulu dan sudah menyampaikan maksud
dilakukan mengganti linen pasien di tempat tidur.
PP : Baiklah Ns.Atil, semua tindakan yang sudah dilakukantadi sudah baik dan
benar, mulai dari awal mempersiapkan alat, identifikasi pasien,
komunikasi yang baik, saat proses tindakan sudah benar sesuai SOP, serta
mendokumentasikannya dalam catatan integrasi keperawatan, sudah
dilakukan dengan baik dan lengkap, anda juga sudah menuliskan semua
tindakan dalam form SOAP. Selamat, semoga Ns.Atil dapat
mempertahankan kinerja yang lebih baik untuk kedepannya
PA : Iya, baik Ns.Dika terimaksih
PP : Baiklah, kegiatan supervisi ini nantinya akan dilakukan secara berkala
kepada perawat-perawat diruangan ini. Agar perawat lainnya juga bisa
menyiapkan dan melaksanaakan dengan baik.
PA : Iya Ns
PP :Baiklah, terimakasih. Sekarang bisa kembali ke tugas masing –
masing,semoga selalu diberi kelancaran pada shift hari ini
PA : Baik, sama-sama Ns.Dika. Aamiin
Perawat Primer dan Kepala Ruangan sedang berdiskusi perihal hasil
evaluasi pagi.
PP : Selamat pagi bu
Karu : Selamat pagi Ns.Dika, silahkan duduk.
PP : Baik bu, terima kasih.
Karu : Bagaimana hasil evaluasi hari ini Ners Dika?
PP : Hari ini saya melakukan observasi mengenai proses identifikasi
hingga pendokumentasian keperawatan mengganti linen/sprei pasien
yang dilakukandan untuk hasilnya semua tindakan sudah benar dan
sesuai SOP yang ada.
Karu :Alhamdulillah jika hasilnya seperti itu, sepertinya kita harus memberikan
sesuatu yang baik atas capaian yang telah dilakukan Ns.DikaKita perlu
melakukan supervisi kepada perawat lain untuk mengetahui keterampilan
mereka sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di ruangan ini.
PP : Benar sekali bu, saya setuju dengan pendapat ibu
Karu : Baiklah, Ns.Dika, sekarang bisa kembali ke ruangan untuk melanjutkan
tugasnya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya.
PP : Baik bu, sama-sama. Saya permisi kembali ke ruangan

Anda mungkin juga menyukai