Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL SOP DAN NASKAH

SUPERVISI TINDAKAN KEPERAWATAN


Makalah disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu:

Ns. Serri Hutahaean, S. Kep., M. Kep

Ns. Tatiana Siregar, S. Kep, M. Kep

Ns. Nelly Febriani, S. Kep, M. Kep

Desak Nyoman Sithi, S.Kp.,MARS.,PhD

Ns. Sudiharto, M.Kes.,PhD

Disusun Oleh:

Kiana Alif F 1810711025

Rifki Anugerah 1810711050

Ahmad Nursalam 1810711053

Ni Made Anggun 1810711065

Sonia Danti 1810711073

Siska Agustina Lestari 1810711088

Zihan Evrianti Susanto 1810711096

Vernanda Erlita Vebyana 1810711108

UNIVERITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
2021
FORMAT PROPOSAL LAB

a. Topik : Supervisi Tindakan Keperawatan …….


b. Sasaran : Perawat yang melakukan tindakan keperawatan: ………
c. Hari/tanggal :
Waktu :

d. Tujuan Supervisi Keperawatan

1) Tujuan Umum:
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran
Perawat Primer maupun Perawat Assosiate
2) Tujuan Khusus:
a) Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat
dalam pelaksanaan asuhan keperawat.
b) Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik ( feed
back) terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.
c) Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
d) Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
e) Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate

e. Materi :
1) Pengertian

Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan


utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).

Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan,


membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus
menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta
bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan
tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan dari perawat (Thora Kron,1987).

Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan


dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan
oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000).

Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian


sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk
menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.

2) Tujuan

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan


pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada
kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam
melaksanakan tugas

3) Kompetensi

Seorang supervisor harus memiliki kemampuan dalam :

 Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas,


sehingga dapat dimengerti oleh staf dan
pelaksanakeperawatan.

 Memberikan saran, nasehat dan


bantuan

kepada staf/ pelaksana keperawatan.

 Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat


kerja staf dan pelaskanaan keperawatan

 Proses kelompok (dinamikakelompok)

 Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan


oleh staf dan pelaksanaan keperawatan
 Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja
perawat

 Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan


lebih baik.
4) Fungsi
Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk
mengatur dan mengorganisir proses pemberian pelayanan
keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan
pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang
telahdisepakati.

Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam


memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pemberian pelayanan asuhan keperawatan.

Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah


mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong kearah
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

Fungsi supervisi adalah membantu (assisting),


memberi support (supporting) dan mangajak untuk
diikutsertakan(sharing).

5) Prinsip

Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :

1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan


pribadi

2. Kegiatan yang direncanakan secara matang

3. Bersifat edukatif, supporting dan informan

4. Memberikan perasaan aman pada staf dan


pelaksanaan keperawatan

5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara


supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan
“selfevaluation”.

7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat


mengembangkan kelebihan masing-masing

8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri


disesuaikan dengan kebutuhan

9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya


meningkatkan kualitas asuhankeperawatan.
6) Karakteristik
Dalam keperawatan, supervisi yang baik apabila memiliki karekteristik :
1. Mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan yangsesungguhnya
2. Mencerminkan pola organisasi/struktur organisasi keperawatan
yangada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atauberkala
4. Dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala unit / Kepala
Ruangan atau penanggung jawab yangditunjuk).
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan
kualitas asuhankeperawatan.
7) Cara Supervisi
1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung. Pada supervisi modern diharapkan supervisor
terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk
tidak dirasakan sebagai perintah. Cara memberikan pengarahan
yang efektif adalah :
1. Pengarahan harus lengkap
2. Mudahdipahami
3. Menggunakan kata-kata yang tepat
4. Berbicara dengan jelas danlambat
5. Berikan arahan yanglogis
6. Hindari memberikan banyak arahan pada satusaat
7. Pastikan bahwa arahan dipahami
8. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu
tindaklanjut

2. Tidaklangsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan
secara tertulis.
8) Langkah Supervisi

1. Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk
mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara,
dan memvalidasi data sekunder:
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

f. Metode :
1) Observasi
2) Diskusi dan Tanya jawab
g. Media :

Standar Operating Procedure (SOP)

SUPERVISI

Pengertian Supervisi  merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan


peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah di tetapkan secara
efisien dan efektif  (huber,2000).
Tujuan Memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung sehingga
dengan  bantuan  bantuan tersebut tersebut bawahan bawahan
akan memiliki memiliki bekal yang cukup untuk dapat
melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik
(Suarli, 2009).
Pelaksana 1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan
keperawatan pada klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya
tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan
praktek keperawatan diruang perawatan
2. Pengawas Perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada
kepala ruangan yang ada di instalasinya,
3. Kepala Seksi Perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara
langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.
Persiapan Alat 1. Persiapan alat
a. Alat tulis
b. SOP
c. Format penilaian supervisi
2. Persiapan perawat
a. Kelompok dalam keadaan siap b.
b. Kelompok yang bertugas menyiapakan alat untuk
melakukan tindakan sesuai tindakan sesuai dengan
SOP
3. Persiapanpasien
Pasien dalam kondisi stabil dan tenan
Proses Supervisi 1. Pre Supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan
instrument / alat ukur yang telah disiapkan
b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi masalah
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara,
dan memvalidasi data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.
 Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan
PA
3. Pasca Supervisi
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up
perbaikan
1. Persiapan
a. Supervisior mempersiapkan format supervisi yang
diperlukan
b. Perawat yang bertugas menyiapkan alat untuk melakukan
tindakan sesuai dengan SOP yang dipilih
2. Pelaksanaan
a. Salam pembukaan dan menjelaskan kegiatan supervisi
b. PP menerima penjelasan terkait kegiatan dan tujuan
suppervisi
c. Supervisior menjelaskan tujuan supervisi.
d. Supervisior menjelaskan format penilaian yang akan
digunakan.
e. PP mempersiapkan diri terhadap kegiatan supervise
f. Supervisior melakukan pengawasan dan koordinasi
g. PP mempersiapkan kegiatan supervisi (lembar-lembar
dokumentasi keperawatan)
h. Supervisior menilai berdasarkan format Supervisi
i. Supervisior mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang
perlu didiskusikan bersama PP.
j. Supervisior memberikan masukan berupa saran atau
pembetulan dari tindakan yang dilakukan
k. PP menerimana saran dan kritik perbaika
Evaluasi 1. Menginformasikan hasil dari penilaian.
2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan
3. Memberikan solusi dan feed back 
4. Memberikan reinforcement dan reward.
5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi
Daftar Pustaka 1. Nursalam. 2002. Manajemen Manajemen Keperawatan;
Aplikasi Pada Praktek Perawatan Professional. Jakarta :
Salemba Medika
2. Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika
3. Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen
Keperawatan. Jakarta : Erlangga
h. Proses Supervisi (Pra supervise, supervisi dan pasca supervisi)
1) Pre Supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b) Supervisor menetapkan tujuan
2) Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat
ukur yang telah disiapkan
b) Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi masalah
d) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.
 Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA
3) Pasca Supervisi
a) Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)
b) Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi
c) Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

i. Kriteria Evaluasi
1) Struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari


pembuatan proposal, undangan dan berlatih role play untuk
perawat primer yang akan dilakukan supervisi serta kepala
ruangan sebagai supervisor dalam kegiatan supervisi.
2) Proses
Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur
yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.
3) Hasil
Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan
sesuai dengan prosedur.
Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai denganprosedur.
Acara berjalan sesuai dengan proposal rencanakegiatan.
Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasmasing-masing.
j. Pengorganisasian :
Kepala Ruangan (KARU) : Ni Made Anggun

Perawat Primer (PP) : Siska Agustina Lestari

Perawat Asosiasi (PA) : Sonia Danti

Pasien : Rifki Anugerah

Keluarga Pasien : Sonia Danti

k. Skenario
Pemeran Role Play

Kepala Ruangan (KARU) : Ni Made Anggun

Perawat Primer (PP) : Siska Agustina Lestari

Perawat Asosiasi (PA) : Sonia Danti

Pasien : Rifki Anugerah

Keluarga Pasien : Sonia Danti

Di RSUD Sehat Waras terdapat seorang pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan
terdapat luka jahitan pada perut kanan bagian bawah, luas jahitan 7 cm. Pada hari yang sama
Kepala Ruangan akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat. Diruang keperawatan, Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada
perawat primer dan perawat asosiasi.

Karu (ANGGUN) : Selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?

PP (SISKA) : Sudah bu

Karu (ANGGUN) : Baik, pagi ini saya akan melakukan supervisi. Jadi, tujuan untuk
dilakukannya supervise adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien kita.

PP (SISKA) : Untuk sepervisi sendiri tindakan apa yang akan dilakukan bu?

Karu (ANGGUN) : Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan
perawatan, sesuai dengan jadwal apakah benar pasien yang bernama Ny. kamar no 8 akan
dilakukan tindakan perawatan luka dan mengganti balutan?
PP (SISKA) : Memang benar bu, hari ini jadwal perawatan luka dan mengganti balutan pada
pasien atas nama Tn. Rifki kamar no.8

Karu (ANGGUN) : Kalau begitu silahkan dipersiapkan peralatannya terlebih dahulu.

PP (SISKA) : Baik bu

Diruang Nurs Station

PP (SISKA) : Baik teman teman, segera dipersiapkan alat dan bahannya untuk perawatan
luka dan mengganti balutan

PA (SONIA) : Baik ners, akan segera saya persiapkan.

Karu (ANGGUN) : Baik, pada hari ini kita mempunyai 1 pasien yang akan dilakukan
perawatan luka dan mengganti balutan. Jadi, untuk format penilaian yang akan dilakukan
pada supervisi hari ini yaitu saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan yang
akan dilakukan dan nanti saya akan memberikan penilaian terhadap beberapa instrumen
tindakan seperti teknik perawatan luka yang benar. Mungkin ini ada beberapa
format/instrumen penilaian silahkan di baca dulu (menyerahkan map kepada perawat primer).

PP (SISKA) : Iya bu (menerima map).

Karu (ANGGUN) : Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?

PP (SISKA) : Tidak ada bu

Karu (ANGGUN) : Bagaimana perlengkapan untuk perawatan luka? Sudah lengkap dan
siap?

PP (SISKA) : Sudah bu

Karu (ANGGUN) : Oke, kita ke pasien sekarang ya,.

Setelah itu karu, Perawat Siska dan Perawat Sonia ke ruangan pasien

PP (SISKA) : Selamat pagi bu, pak?

Keluarga pasien (SONIA) : Ya selamat pagi sus.

PP (SISKA) : Bagaimana kabarnya hari ini pak?

Pasien (RIFKI) : Luka pada kepala, tangan dan dada saya masih sakit sus.

PP (SISKA) : Pak, kami akan merawat luka dan mengganti balutan bapak, tujuannya agar
luka pada tubuh bapak cepet sembuh dan tidak terjadi infeksi. Bagaimana pak apa
diperbolehkan?
Pasien (RIFKI) : Ya, silahkan suster.

PP (SISKA) : Ada yg ingin ditanyakan sebelumnya pak?

Pasien (RIFKI) : tidak ada sus.

Kemudian Perawat Sonia melakukan perawatan luka kepada Tn. Rifki

PP (SISKA) : Bapak kami sudah merawat luka dan mengganti balutannya, apakah sudah
merasa lebih nyaman dan apakah nyerinya masih terasa?

Pasien (RIFKI) : Iya sus nyeri nya masih terasa saat balutanya di buka.

Diruangan Nurse Station.

Karu (ANGGUN) : Baik tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja perawatan
luka pada hari ini. Secara prosedur perawatan luka keseluruhannya sudah baik, tapi tadi ada
hal- hal yang perlu kita perhatikan bersama.

PP (SISKA) : Apa itu bu?

Karu (ANGGUN) : Dalam pemasangan tadi kurangnya interaksi atau komunikasi kepada
pasien, nah tujuan dari komunikasi kepada pasien dalam melakukan tindakan yaitu pertama
untuk distraksi/pengalihan rasa nyeri pasien. Sepertinya hal itu yg perlu kita perhatikan Dan
yang kedua adalah pada saat membuka  balutan usahakan untuk pelan-pelan agar pasienya
tidak mengalami nyeri. Oke ada yg ingin di klarifikasi?

PP (SISKA) : Iya bu, saya menyadari akan hal itu dan nanti akan kami perbaiki.

Karu (ANGGUN) : Ya bagus sekali, interaksi dan komunikasi dalam hal ini komunikasi
terapeutik sangat  penting dilakukan dan untuk semuanya sangat bagus sekali apa yang kalian
lakukan pada hari ini pertahankan terus dan sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan.,
untuk kurang dan lebihnya mohon maaf, saya tutup pertamuan ini, wasalammualaikum
wr,wb.

PA (SONIA) : Waalaikum salam wr..wb, Terimakasih bu atas kritik dan sarannya.

Perawat Siska dan Perawat Sonia kembail keruangnya dan karu melakukan dokumentasi
keperawatan untuk hasil supervisi.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2012. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Nurasalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai