Disusun Oleh:
1) Tujuan Umum:
Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran
Perawat Primer maupun Perawat Assosiate
2) Tujuan Khusus:
a) Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat
dalam pelaksanaan asuhan keperawat.
b) Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik ( feed
back) terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.
c) Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
d) Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.
e) Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate
e. Materi :
1) Pengertian
2) Tujuan
3) Kompetensi
5) Prinsip
2. Tidaklangsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,.
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan
secara tertulis.
8) Langkah Supervisi
1. Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk
mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara,
dan memvalidasi data sekunder:
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
f. Metode :
1) Observasi
2) Diskusi dan Tanya jawab
g. Media :
SUPERVISI
i. Kriteria Evaluasi
1) Struktur
k. Skenario
Pemeran Role Play
Di RSUD Sehat Waras terdapat seorang pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan
terdapat luka jahitan pada perut kanan bagian bawah, luas jahitan 7 cm. Pada hari yang sama
Kepala Ruangan akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat. Diruang keperawatan, Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada
perawat primer dan perawat asosiasi.
PP (SISKA) : Sudah bu
Karu (ANGGUN) : Baik, pagi ini saya akan melakukan supervisi. Jadi, tujuan untuk
dilakukannya supervise adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien kita.
PP (SISKA) : Untuk sepervisi sendiri tindakan apa yang akan dilakukan bu?
Karu (ANGGUN) : Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan
perawatan, sesuai dengan jadwal apakah benar pasien yang bernama Ny. kamar no 8 akan
dilakukan tindakan perawatan luka dan mengganti balutan?
PP (SISKA) : Memang benar bu, hari ini jadwal perawatan luka dan mengganti balutan pada
pasien atas nama Tn. Rifki kamar no.8
PP (SISKA) : Baik bu
PP (SISKA) : Baik teman teman, segera dipersiapkan alat dan bahannya untuk perawatan
luka dan mengganti balutan
Karu (ANGGUN) : Baik, pada hari ini kita mempunyai 1 pasien yang akan dilakukan
perawatan luka dan mengganti balutan. Jadi, untuk format penilaian yang akan dilakukan
pada supervisi hari ini yaitu saya akan melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan yang
akan dilakukan dan nanti saya akan memberikan penilaian terhadap beberapa instrumen
tindakan seperti teknik perawatan luka yang benar. Mungkin ini ada beberapa
format/instrumen penilaian silahkan di baca dulu (menyerahkan map kepada perawat primer).
Karu (ANGGUN) : Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?
Karu (ANGGUN) : Bagaimana perlengkapan untuk perawatan luka? Sudah lengkap dan
siap?
PP (SISKA) : Sudah bu
Setelah itu karu, Perawat Siska dan Perawat Sonia ke ruangan pasien
Pasien (RIFKI) : Luka pada kepala, tangan dan dada saya masih sakit sus.
PP (SISKA) : Pak, kami akan merawat luka dan mengganti balutan bapak, tujuannya agar
luka pada tubuh bapak cepet sembuh dan tidak terjadi infeksi. Bagaimana pak apa
diperbolehkan?
Pasien (RIFKI) : Ya, silahkan suster.
PP (SISKA) : Bapak kami sudah merawat luka dan mengganti balutannya, apakah sudah
merasa lebih nyaman dan apakah nyerinya masih terasa?
Pasien (RIFKI) : Iya sus nyeri nya masih terasa saat balutanya di buka.
Karu (ANGGUN) : Baik tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja perawatan
luka pada hari ini. Secara prosedur perawatan luka keseluruhannya sudah baik, tapi tadi ada
hal- hal yang perlu kita perhatikan bersama.
Karu (ANGGUN) : Dalam pemasangan tadi kurangnya interaksi atau komunikasi kepada
pasien, nah tujuan dari komunikasi kepada pasien dalam melakukan tindakan yaitu pertama
untuk distraksi/pengalihan rasa nyeri pasien. Sepertinya hal itu yg perlu kita perhatikan Dan
yang kedua adalah pada saat membuka balutan usahakan untuk pelan-pelan agar pasienya
tidak mengalami nyeri. Oke ada yg ingin di klarifikasi?
PP (SISKA) : Iya bu, saya menyadari akan hal itu dan nanti akan kami perbaiki.
Karu (ANGGUN) : Ya bagus sekali, interaksi dan komunikasi dalam hal ini komunikasi
terapeutik sangat penting dilakukan dan untuk semuanya sangat bagus sekali apa yang kalian
lakukan pada hari ini pertahankan terus dan sepertinya hanya itu yang bisa saya sampaikan.,
untuk kurang dan lebihnya mohon maaf, saya tutup pertamuan ini, wasalammualaikum
wr,wb.
Perawat Siska dan Perawat Sonia kembail keruangnya dan karu melakukan dokumentasi
keperawatan untuk hasil supervisi.
DAFTAR PUSTAKA