Ventilation
Diffusion
Perfusion
Transportation
• Ventilasi Proses keluar masuknya udara
dari atmosfir kedalam alveoli atau
sebaliknya, dari alveoli menuju atmosfir
• Dipengaruhi oleh:
1. Status asam basa dan kadar PO2
2. Kerja sistem saraf (kemosensitif sentral &
perifer)
3. Otot – otot pernafasan
------Ventilasi----------
------Ventilasi----------
medula & Impuls ke area
PH ↓, PCO2 ↑ Inspirasi &
kemosensitif
perifer terstimulus Ekspirasi : N IX &
X
Hiperventilasi
PCO2 normal, PH
normal
MEKANISME KOMPENSASI
------Ventilasi----------
------Ventilasi----------
Inspirasi
Kontraksi otot
Impuls dari pernafasan & Ruang toraks Tekanan di
medulla diafragma mengembang alveolus ↓
kebawah
Udara masuk ke
alveolus
Ekspirasi
Relaksasi otot
Tekanan udara di Udara keluar dari
diafragma &
alveolus ↑ paru secara pasif
dinding toraks
Pause time
10%
Expiration
Inspiration
time
time
25% 65%
I : E rasio
35% : 65%
I:E rasio 1:1,9%
------Ventilasi----------
• Ventilation (V) : Proses masuk & keluarnya udara
dari paru – paru
------Ventilasi----------
• Pasien dewasa dengan paru normal dan BB 50kg, memiliki TV
sekitar 8-10 ml/kgBB. RR = 12x/menit. Berapa besar MV pada
pasien tersebut?
------Ventilasi----------
Tidal volume atau
Minute Volume
Tahanan Jalan
Dead space Compliance paru
nafas
------Ventilasi----------
• Difusi Proses pertukaran gas yang berada di
alveoli dengan pembuluh kapiler
• Dipengaruhi oleh :
1. Koefisien difusi gas terhadap membran
2. Luas daerah permukaan membran
3. Ketebalan membran respirasi
4. Perbedaan tekanan di dalam alveoli
DIFUSI
• Perfusi (Q) Besarnya aliran darah kapiler
pulmonal yang melewati membran alveoli
PERFUSI
• Transportasi Pengangkutan oksigen yang
sudah diperfusi oleh darah untuk dibawa menuju
sel dan dibuangnya karbondioksida dari sel
menuju atmosfir (melalui alveoli)
TRANSPORTASI
• DO2 Jumlah O2 yang ditransport atau di
suplai ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik (demand)
OXYGEN TRANSPORT
Komponen Arteri Vena
PH 7,35 – 7,45 7,33 – 7,43
BE -2 s.d +2 0 s.d +4
Ventilator
• Cardiac arrest (Henti jantung)
• Henti nafas (respiratory arrest)
• Hipoksemia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen
non invasive
• Asidosis respiratori yang tidak teratasi dengan obat –
obatan dan pemberian oksigen non invasive
• Kelelahan pernafasan yang tidak responsif dengan obat –
obatan dan pemberian oksigen non invasif
Tujuan
Gabungan
Volume &
Tekanan
Penggunaan ventilator =
untuk memenuhi TV atau
MV optimal dengan
WOB minimal
Target
utama
Target Target
Tekanan Volume
VENTILATOR
• Besarnya volume udara yang masuk kedalam
paru paru pasien
• Tergantung pada jumlah tidal volume atau
minute volume yang ditentukan dari mesin
ventilator
• Contoh mode : Volume Control (VC), SIMV
TARGET VOLUME
• Besarnya volume udara yang masuk kedalam paru –paru
pasien tergantung pada besarnya tekanan udara inspirasi
atau Inspiratory Pressure Level (IPL) yang ditentukan
dari mesin ventilator
• Jumlah TV atau MV tidak perlu ditentukan.
• Besarnya volume udara yang dihasilkan tergantung pada
kecukupan IPL
• Compliance paru selalu berubah TV pada mode ini
akan bervariasi
• Contoh mode : Pressure Control (PC), Pressure Support
(PS)
PC - √ × √ √ √ √
SIMV + √ √ × √ √ √
SIMV+ + √ √ √ √ √ √
PS
PS + √ × √ √ × ×
CPAP + √ × × √ × ×
• SUCTIONING
• ORAL HYGIENE
• HEMODINAMIK
• PEMBATASAN ANGGOTA GERAK
• KOMUNIKASI
• PERUBAHAN POSISI TIDUR
• HUMIDIFIER (PELEMBAB UDARA INSPIRASI)
• WATER TRAPPING (PENAMPUNG AIR DIANTARA
DUA TUBING)
Perawatan Pasien
dengan ventilasi mekanik
• Infeksi nosokomial Ventilator-associated
Pneumonia (VAP)
• Barotrauma atau Volutrauma
• Penurunan curah jantung akibat PEEP yang
terlalu tinggi
• Gastrointestinal : hipomotility akibat obat –
obatan paralitik, sedasi dan analgetik
• Asinkronisasi pasien dengan ventilator (fighting)
• Atelektasis paru
KOMPLIKASI
• Dimulai jika penyebab gagal nafas sudah teratasi
• AGD dalam batas normal.
• Pernafasan spontan sudah cukup kuat memenuhi
TV optimal dengan mode yang digunakan
memungkinkan diberikan bantuan minimal
• Pemeriksaan AGD dilakukan 30 menit setelah
perubahan mode atau setting
• Tahap perubahan mode dilakukan bertahap
Weaning Ventilator