Udara mengalir ke
paru-paru
Tekanan
Tekanan pleura transpulmoner
menjadi kurang negatif berkurang
Predicted
80% 80%
FVC FEV1
3000ml 4500 ml
3500 ml
5700 ml Inspirasi
Maksimal 🡪
Ekspirasi Kuat
Maksimal 🡪 1
1000 ml detik pertama
500ml
2200 ml Inspirasi
1200 ml Maksimal 🡪
Ekspirasi Kuat
Maksimal
(b) Normal variations in lung volume in a spirogram in a healthy young adult male. TV=Tidal
Volume; IRV = Inspiratory reserve volume;IC = Inspiratory capacity; ERV = Expiratory reserve
volume; RV = Residual volume; FRC = Functional residual capacity; VC = Vital capacity; TLC = Total
lung capacity; FVC=Forced Vital Capacity; FEV=Forced Expiratory Volume (1’=in 1 second of TLC)
TES FUNGSI PARU – FVC
(Forced Vital Capacity)
• Merekam kapasitas vital yang dilakukan dengan usaha maksimal
(kapasitas vital paksa)
• Cara pemeriksaan: inspirasi maksimal sampai kapasitas inspirasi
maksimal, kemudian ekspirasi ke dalam spirometer dengan upaya
ekspirasi maksimal secepatnya dan sesempurna mungkin
• FVC = IRV + TV + ERV
• Normal : >80% nilai prediksi 🡪lihat nilai FEV1
25
Compliance paru-paru.
• Penurunan compliance paru-paru
bisa disebabkan oleh
penyakit paru-paru (tuberkulosis,
abses, RDS, silikosis) yang
menimbulkan jaringan
parut/fibrosis paru-paru atau
kerusakan jaringan paru-paru
yang disebut Penyakit Paru
Restriktif.
• Pasien perlu menggunakan
kekuatan yang lebih besar untuk
mengembangkan paru.
• Kesulitan untuk mengisi paru
• Peningkatan compliance pada
emfisema yang terjadi destruksi
septum alveolus 🡪 meningkatkan
ukuran ruang udara dan
penurunan elastisitas paru.
26
Elastic recoil/Elastance Paru/
Daya Lenting Paru
• Kebalikan dari compliance paru
• Kekuatan elastis jaringan paru-paru yg
cenderung mengempiskan paru-paru.
• Disebabkan oleh adanya jaringan ikat
paru [kolagen-mencegah overdistensi
dan elastin-meregang] dan terutama
tegangan permukaan alveolar
• Lapisan cairan tipis yang melapisi setiap
alveolus, yang cenderung mengecilkan
alveolus (daya tarik menarik air)
• Makin tinggi tegangan permukaan, makin
rendah compliance paru
• Elastance dapat menurun pada penuaan,
emfisema dan meningkat pada penyakit paru
retsriktif.
27
REGULASI PERNAFASAN
Tujuan respirasi
• Menjaga konsentrasi oksigen, karbon dioksida, dan ion hydrogen yang
tepat dalam tubuh.
Respiration Component
1. Muscle of respiration
2. Lungs
3. Control of respiration center
a. Dorsal respiratory group (DRG) di nucleus tractus solitarius
b. Ventral respiratory group (VRG) di medulla spinalis
c. Pontine respiratory group (pneumotaxic center) in pons
Organization of Respiratory Center
Tiap grup saling berkomunikasi sebagai pace-making potential of
respiration
1. Dorsal Respiratory Group
▪ Terdiri atas sekumpulan neuron berfungsi :
• Pelepasan sinyal inspirasi berirama (Rhytmical Inspiratory
Discharge) 🡪 potensial aksi untuk inspirasi 🡪 kontraksi otot
pernafasan (ex: diafragma) 🡪 inspirasi.
• Sinyal inspirasi “Tanjakan” (Ramp Signal) 🡪 inspirasi normal.
Mulai dengan sinyal lemah lalu menanjak perlahan selama 2
detik 🡪 kontraksi otot pernafasan 🡪 inspirasi
Menghilang selama 3 detik ke depan 🡪 relaksasi otot
pernafasan dan recoil jaringan paru 🡪 ekspirasi
• Mekanisme pengaturan inspirasi “Tanjakan”
a. Peningkatan sinyal ramp pada pernafasan 🡪 inspirasi lebih cepat
b. Penghentian sinyal ramp lebih cepat 🡪 waktu inspirasi dan ekspirasi
lebih cepat 🡪 frekuensi nafas meningkat.
2. Pneumotaxic Center
▪ Fungsi utama: mematikan sinyal inspirasi ramp
▪Sinyal pneumotaxic kuat 🡪 inspirasi cepat 0.5 sc 🡪 paru-paru
sedikit mengembang 🡪 rerata pernafasan 30-40 x/mnt
▪Sinyal pneumotaxic lemah 🡪 inspirasi > 5 sc 🡪 paru-paru
mengembang 🡪 rerata pernafasan 3-5x/mnt
3. Ventral Respiratory Group
Fungsi :
▪ Inaktif selama inspirasi normal, inspirasi normal hanya diperankan
oleh DRG
▪ Pada saat respiratory drive berlebihan, maka sinyal respirasi dari DRG
mempengaruhi VRG 🡪 ekstra respiratory drive 🡪 Otot abdominal.
▪ Beberapa neuron VRG menimbulkan inspirasi, neuron yang lain
menimbulkan ekspirasi 🡪 kombinasi inspirasi dan ekspirasi
Refleks Hering Breuer Inflation
• Tujuan : Untuk melindungi dari inflasi paru-paru yang berlebihan.
• Tidak aktif hingga saat Tidal Volume meningkat 3 kali lipat (1.5L) 🡪
Reseptor regang terletak di sepanjang bagian otot bronkus dan
bronkiolus di seluruh area paru-paru 🡪 melalui n. Vagus 🡪 DRG 🡪
mematikan sinyal ramp (sinyal inspirasi tanjakan) 🡪 stop inspirasi
• Selain tiga area respiratory center (DRG, VRG, and pneumotaksik)
• Inspirasi dan Ekspirasi juga dipengaruhi oleh kebutuhan tubuh.
• Kontrol kimiawi Respirasi
❑ Kontrol kimiawi langsung oleh ion H+ dan CO2 terhadap pusat
respirasi Kemosensitif area Kepekaan ini hanya
ada di dalam berlangsung 1-2
permukaan ventral hari pertama
medulla bilateral Sebab
1. Ion HCO3- di
Sensitif terhadap cairan
CO2 dan ion H+ serebrospinal
Namun, ion H+ sbg dapar
tidak bisa ionH+
menembus BBB 🡪 2. Ginjal
CO2 berubah meningkatkan
menjadi H+ absorbs HCO3-
sbg dapar ion
Effects of increased arterial blood PCO2 and decreased arterial pH
(increased hydrogen ion concentration) on the rate of alveolar
ventilation
Clinics
Terapi: underlying causa and continuous positive
Volume 60, Issue 4, August 2005, Pages 333-344
airway pressure(CPAP)
Sleep apnea
Central sleep apnea
• The brain does not send the signals needed to breathe. Faktor
penyebab : masalah di otak dan atau otot dada.
Obstructive sleep apnea
• The upper airway becomes blocked many times while sleeping,
reducing or completely stopping airflow. ex: obesity, large tonsils.
https://www.nhlbi.nih.gov/health/sleep-apnea
References
• Hall, John E.. (2016). Guyton and Hall: Textbook of Medical
Physiology (13th ed.). Philadelpia,PA: Elsevier.