KELOMPOK 3
Volume udara yang tersisa setelah mengeluarkan napas dengan kuat atau
ekspirasi maksimal pada manusia adalah 1200 ml pada pria dan 1100 ml
pada wanita .
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi volume paru?
Ukuran paru-paru, usia, dan jenis kelamin.
5. Volume paru FEV1 adalah? Fungsinya untuk apa?
Forced expiratory volume per second atau volume ekspirasi paksa per
detik adalah jumlah udara yang dapat dihembuskan secara paksa dalam 1
detik yang dinyatakan dalam satuan. Fungsinya adalah untuk menunjukkan
tingkat keparahan dari gangguan napas yang dialami seorang individu.
6. Berapakah volume satu kali nafas?
Normalnya 500 ml (normal tidal volume).
7. Berapakah jumlah udara yang bisa Anda keluarkan setelah mengeluarkan
napas secara normal?
Normalnya 1200 ml untuk pria dan 700 ml untuk wanita (normal
ERV/expiratory residual volume).
8. Berapakah jumlah udara yang masih bisa Anda hirup setelah menarik
napas normal?
Normalnya 3100 ml untuk pria dan 1900 ml untuk wanita (normal
IRV/inspiratory residual volume).
9. Berapa Udara maksimum yang bisa masuk dan keluar dari paru-paru
Anda?
Normalnya 4800 ml untuk pria dan 3100 ml untuk wanita (normal vital
capacity).
Comparative Spirometry
1. Mengapa pola pernapasan pada seseorang dengan exercise tidal volume
meningkat? Jelaskan!
Exercise tidal volume sangat berpengaruh terhadap terpeliharanya
kapasitas organ-organ faal tubuh. Terpeliharanya kapasitas organ-organ
fisiologi tubuh umumnya dan khususnya organ jantung dan paru-paru.
Perubahan-perubahan yang terjadi dapat menyebabkan peningkatan
ventilasi maksimal tiap menit, peningkatan efisiensi ventilatori,
peningkatan berbagai macam volume dalam paru-paru (termasuk tidal
volume), serta peningkatan kapasitas difusi.
2. Jelaskan antara perbedaan obstruksi dan restriksi, serta berikan contoh
masing- masing kondisi patologis yang terjadi !
Pola obstruktif terjadi di mana terdapat sumbatan jalan napas dikarenakan
asma, bronchitis, dan emfisema—dalam pola ini, RV meningkat sehingga
rasio RV/TLC meningkat. Pola restriksi terjadi ketika ada hilangnya
jaringan paru-paru atau ketika ekspansi paru-paru terbatas. Pola ini dapat
disebabkan oleh tumor paru-paru, kelemahan otot pernapasan, edema, atau
fibrosis paru-paru—dalam pola ini, TLC menurun, rasio RV/TLC normal
atau meningkat, dan VC berkurang.
3. Pada serangan asma akan terjadi perubahan volume paru apa saja?
Pada pasien asma terjadi perubahan nilai volume respirasi berupa volume
tidal/tidal volume (TV), volume cadangan ekspirasi/expiratory residual
volume (ERV), cadangan inspirasi volume/inspiratory residual volume
(IRV), volume residual/residual volume (RV), kapasitas vital paksa/forced
vital capacity (FVC), dan volume ekspirasi paksa dalam satu detik/forced
expiratory volume per second (FEV1). Hal ini dikarenakan pada asma
terjadinya penyempitan saluran pernapasan sehingga jumlah udara yang
dapat dihembuskan akan berkurang juga.
4. Apa yang disebut unforced breathing?
Suatu teknik bernapas yang menghasilkan tarikan napas tanpa paksaan,
sehingga jumlah volume tidal sewaktu yang masuk dalam nilai normal.
5. Apa yang disebut forced vital capacity?
Forced vital capacity (FVC) atau kapasitas vital paksa adalah jumlah
udara yang dapat dikeluarkan ketika subjek mengambil inspirasi sedalam
mungkin dan mengeluarkan secara paksa secepat mungkin. Pengukuran
FVC dapat dilakukan menggunakan spirometer.
6. Pada sesorang dengan gangguan asthma bagaimana pola pernapasan saat
unforced breathing dan forced vital capacity?
Pada pasien asma, resistensi aliran udara menjadi besar terutama selama
ekspirasi—hal ini melahirkan suatu konsep yang disebut aliran ekspirasi
maksimum—bila seseorang melakukan ekspirasi dengan sangat kuat,
maka aliran udara ekspirasi mencapai aliran maksimum di mana aliran
tidak dapat ditingkatkan lagi walaupun dengan peningkatan gaya besar.
Aliran ekspirasi maksimum jauh lebih besar bila paru terisi dengan volume
udara yang besar daripada bila paru hampir kosong. Pada volume paru
yang menjadi lebih kecil, maka aliran ekspirasi maksimum juga
berkurang.
7. Pada sesorang dengan gangguan emphysema bagaimana pola pernapasan
saat unforced breathing dan forced vital capacity?
Pada orang normal, persentase forced vital capacity yang dikeluarkan
selama detik pertama dibagi dengan forced vital capacity total
(FEV1/FVC%) adalah sebesar 80%. Namun, pada seseorang dengan
gangguan emfisema di mana ekspirasi pasif kemungkinan tidak memadai
untuk mengeluarkan volume udara yang normalnya dihembuskan saat
bernapas normal maka otot-otot abdomen harus bekerja untuk membantu
pengosongan paru-paru bahkan ketika dalam keadaan istirahat. Karena
resistensi saluran napas meningkat, maka pasien dengan emfisema harus
menghasilkan tekanan intra-alveolus yang lebih besar daripada normal
untuk memperoleh volume napas normal. Otot-otot inspiratorik tambahan
(otot leher) dan otot-otot ekspirasi aktif (otot abdomen dan otot intercostal
interni) harus diaktifkan untuk menghirup dan menghembuskan udara
demi mencapai volume napas normal.
8. Pada sesorang dengan exercise sedang bagaimana pola pernapasan saat
unforced breathing dan forced vital capacity?
Pada orang normal, persentase FVC ekspirasi dalam detik pertama dibagi
dengan FVC total (FEV1/FVC%) adalah 80%. Namun, pada seseorang
dengan gangguan napas nilai ini dapat menurun hingga menjadi 47%.
9. Pada sesorang dengan exercise berat bagaimana pola pernapasan saat
unforced breathing dan forced vital capacity?
Pola pernapasan pada saat menjalani exercise berat adalah cepat teratur
dikarenakan untuk mengimbangi tubuh yang melakukan metabolisme
secara cepat dan ekstrem, vital capacity paru paru ditekan hingga
mencapai batas toleransi untuk meraih jumlah oksigen sebesar besarnya.
10. Jika radius saluran napas dikecilkan (menyempit) akan terjadi penurunan
pada?
Expiratory residual volume/volume residual ekspiratori (ERV) dan
kapasitas vital paru-paru.
11. Kondisi menyempit pada saluran napas disebut?
Asma.
12. Gangguan penyempitan saluran napas tersebut terjadi pada?
Bronchus dan bronchiolus.
Daftar Pustaka
Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks H. 2016. Ganong's Review of
Boron WF, Boulpaep E, 2017. Medical physiology. 3rd ed. Elsevier, Inc.
Hall JE, 2016. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (Guyton