Anda di halaman 1dari 3

VOLUME PERNAPASAN

Volume Udara Pernapasan


Volume udara adalah seberapa banyak udara yang masuk ke tubuh ketika seseorang
sedang melakukan proses pernapasan. Dalam sistem pernapasan atau biasa disebut juga
dengan sistem respirasi yaitu sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Volume
udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki volume
paru-paru yang berbeda-beda juga. Volume paru-paru selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga
dipengaruhi oleh latihan. Demikian pula orang yang tinggal di dataran tinggi di mana
kadar oksigennya rendah sehingga cenderung memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Untuk
volume udara pernapasan dapat diukur dengan menggunakan respirometer atau spirometry.

Frekuensi Pada Pernapasan


Dalam gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktivitas saraf pernapasan
dirangsang oleh stimulus (rangsangan) dari karbon dioksida (CO2). Yang pada umumnya, manusia
mampu bernapas antara 15 hingga 18 kali setiap menitnya.
Dalam frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Umur
Pada bayi dan balita mempunyai frekuensi bernapas lebih banyak, hal itu disebabkan volume paru-
paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang. Pada orang tua mempunyai frekuensi
napas lebih banyak hal ini karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih
muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.

2. Jenis Kelamin
Dalam frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak dari pada laki-laki. Hal ini
disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari pada laki-laki.

3. Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan
peningkatan proses metabolisme tubuh.

4. Posisi Tubuh
Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga
tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2, sehingga frekuensi pernapasannya
meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian
tubuh sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.

5. Kegiatan Tubuh
Orang yang banyak melakukan kegitan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang
yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh memerlukan lebih banyak
oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan
frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak. Gerakan pernapasan diatur
oleh pusat pernapasan yang ada di otak disebut dengan medulla oblongata. Sebaliknya saraf
pernapasan ini juga dipacu oleh kadar karbon dioksida yang ada di dalam darah. Kita dapat menahan
napas sementara waktu, tetapi bila kadar karbon dioksida dalam darah naik maka akan timbul
rangsangan untuk segera menghirup udara pernapasan dalam-dalam ketika darah melalui alveolus,
kandungan karbon dioksidanya sama dengan di alveolus.Darah lalu mencapai medulla oblongata yang
mengandung sel-sel yang sangat peka terhadap konsentrasi karbon dioksida dalam darah. Jika
kandungan karbon dioksida ini naik di atas normal, medulla oblongata menanggapinya dengan
meningkatkan banyaknya impuls saraf dan laju impuls saraf yang mengontrol aksi otot-otot
pernapasan (otot diafragma dan otot interkosta). Akibatnya yakni peningkatan pertukaran udara dalam
paru-paru yang mengembalikan konsentrasi karbon dioksida dalam alveolus dengan cepat dan
kemudian mengembalikan konsentrasi karbon dioksida darah ke konsentrasi normal .

Jenis Volume Udara Pernapasan

Volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut:

 Volume Tidal (tidal volume)


Yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500
ml.
 Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume) Atau Udara Komplementer
Yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa,
yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml.

 Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume) Atau Udara Suplementer


Yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas
(ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 ml
 Volume Sisa/Residu (Residual Volume)
Volume Sisa/Residu (Residual Volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau
1.000 ml.

 Kapasitas vital (vital capacity)


Kapasitas vital (vital capacity) yakni volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin
setelaghmelakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3)
atau 3.500 ml. jadi, kapasitas vital ialah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi +
volume cadangan ekspirasi.

 Volume Total Paru-Paru (Total Lung Volume)


Yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin yang besarnya lebih
kurang 4.500 cc (cm3) atau 4.500 ml. jadi, volume total paru-paru ialah jumlah dari volume sisa +
kapasitas vital. Dalam keadaan biasa, manusia menghisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang
lebih 500 cc.

Rumus Kapasitas Total Paru-Paru


1. Kapasitas Vital Paru-Paru : KVP
Merupakan volume udara yang dapat keluar masuk secara maksimal dari paru-paru atau ke paru-paru.

KVP = UP + UK + US. volume udara pernafasan (UP) , udara komplementer (UK), dan udara
suplementer (US)

2. Volume Total Paru-Paru : VTP


Merupakan volume udara yang dapat ditampung oleh paru-parusecara maksimal.

VTP = KVP + UR. kapasitas vital paru-paru (KVP) dengan udara residu (UR).

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.dosenpendidikan.co.id/volume-udara-pernapasan/
 https://www.nafiun.com/2012/12/volume-udara-pernapasan-pada-manusia.html
 https://tirto.id/sistem-pernapasan-cara-mengetahui-frekuensi-volume-pernapasan-
gbl1

Anda mungkin juga menyukai