Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU PRAKTIKUM

“KOMUNIKASI TERAPEUTIK”
Dosen : Tutik Herawati, Skp., MM
Mata Kuliah : Komunikasi

Disusun oleh : Siska Ayu Wulandari


NIM : P17210213108
Kelas : 1C

PROGAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


MALANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
I. PRAKTIKUM
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Terapeutik !
Jawab:
 Terapeutik merupakan suatu hal yang diarahkan kepada proses dalam
memfasilitasi penyembuhan pasien. Sehingga komunikasi terapeutik itu
sendiri merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi
yang dilakukan secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses
penyembuhan pasien (Damayanti, 2008).
 Menurut Suryani di kutip oleh Etik Anjar Fitriarti, Komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan konselor untuk
membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan
psikologis, serta belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
 Komunikasi Terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat
untuk membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan
psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
Komunikasi dalam profesi keperawatan sangatlah penting sebab tanpa
komunikasi pelayanan keperawatan sulit untuk diaplikasikan (Priyanto,
2009).

2. Sebutkan Unsur dalam Konsep Komunikasi Terapeutik!


Jawab:
1. Unsur-unsur komunikasi ada 5 yaitu komunikator, pesan,
komunikan, media, dan respon atau umpan balik.
a.Komunikator.
Komunikator atau orang yang menyampaikan pesan harus berusaha
merumuskan isi pesan yang akan disampaikan. Sikap dari komunikator
harus empati, jelas. Kejelasan kalimat dan kemudahan bahasa akan
sangat mempengaruhi penerimaan pesan oleh komunikan.

b.Pesan
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang. Lambang bahasa
dinyatakan baik lisan maupun tulisan. Lambang suara berkaitan dengan

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
intonasi suara. Lambang gerak adalah ekspresi wajah dan gerakan tubuh,
sedangkan lambang warna berkaitan dengan pesan yang disampaikan
melalui warna tertentu yang mempunyai makna, yang sudah diketahui
secara umum, misalnya merah, kuning, dan hijau pada lampu lalu lintas.

c.Komunikan;
Komunikan adalah penerima pesan. Seorang penerima pesan harus
tanggap atau peka dengan pesan yang diterimanya dan harus dapat
menafsirkan pesan yang diterimanya. Satu hal penting yang harus
diperhatikan adalah persepsii komunikan terhadap pesan harus sama
dengan persepsi komunikator yang menyampaikan pesan.

d.Media
Media adalah sarana atau saluran dari komunikasi. Bisa berupa media
cetak, audio, visual dan audio-visual. Gangguan atau kerusakan pada
media akan mempengaruhi penerimaan pesan dari komunikan.

e.Respon/umpan balik.
Respon atau umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau
pengaruh dari pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Umpan balik langsung disampaikan komunikan secara
verbal, yaitu dengan kalimat yang diucapkan langsung dan nonverbal
melalui ekspresi wajah atau gerakan tubuh. Umpan balik secara tidak
langsung dapat berupa perubahan perilaku setelah proses komunikasi
berlangsung, bisa dalam waktu yang relative singkat atau bahkan
memerlukan waktu cukup lama

2. Menurut Stuart dan Sundeen (dalam Hamid, 1996), tujuan hubungan


terapeutik diarahkan pada pertumbuhan klien meliputi :
a.Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan
terhadap diri.
b.Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
c.Kemampuan untuk membina hubungan interpersonal yang intim dan
saling tergantung dengan kapasitas untuk mencintai dan dicintai.
d.Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
serta mencapai tujuan personal yang realistik.

3. Jelaskan implementasi pentingnya ilmu Konsep Komunikasi


Terapeutik dalam pekerjaan Seorang Perawat !
Jawab:
 Komunikasi adalah proses pembelajaran sepanjang hayat.
Perawat membuat perjalanan yang intim dengan pasien dan
keluarga, dimulai dari kejadian kelahiran hingga menghadapi
misteri kematian. Sebagai perawat, berkomunikasi dengan pasien
dan keluarga untuk membangun hubungan yang bermakna.
Dalam hubungan tersebut, perawat mengumpulkan data
pengkajian yang relevan, memberikan edukasi, dan berinteraksi
selama intervensi keperawatan. Penggunaan komunikasi
terapeutik mempromosikan pertumbuhan personal dan
pencapaian tujuan yang berhubungan dengan kesehatan pasien.
Keselamatan pasien juga membutuhkan komunikasi efektif antar
anggota tim kesehatan selama pasien berpindah dari satu
penyedia pelayanan kesehatan ke penyedia pelayanan kesehatan
lain, atau dari satu tatanan pelayanan kesehatan ke tatanan
pelayanan kesehatan lain. Keterampilan komunikasi yang baik
membantu mengurangi risiko kesalahan. Dengan komunikasi
terapeutik yang baik maka perawat juga bisa mengetahui
keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakuakan kepada
pasien, tolak ukur kepuasan pasien, dan tolak ukur komplain
tindakan dan rehabilitasi.
 Hubungan perawat dan klien yang terapeutik adalah
pengalaman belajar dan perbaikan emosi klien. Bagi klien, dalam
hal ini perawat memakai dirinya secara terapeutik dan memakai

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
teknik komunikasi agar perilaku klien dapat berubah kearah yang
positif seoptimal mungkin. Perawat harus menganalisa dirinya
tentang kesadaran dirinya, klarifikasi nilai, perasaan,
kemampuan sebagai role model agar dapat berperan secara
efektif. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan baik secara
verbal maupun nonverbal bertujuan secara terapeutik untuk
klien.Kemampuan menerapkan teknik komunikasi memerlukan
latihan dan kepekaan serta ketajaman, karena komunikasi terjadi
dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut mempengaruhi
kepuasan klien. Keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui
dampak tercapainya kepuasan klien dalam menerima asuhan
keperawatan yang berkaitan dengan komunikasi yang juga
merupakan kepuasan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan secara profesional.
4. Jelaskan Faktor apa saja yang mempengaruhi Komunikasi
Terapeutik!
Jawab: Faktor Faktor yang memengaruhi komunikasi Terapeutik yaitu:

a) Perkembangan
Perkembangan manusia mempengaruhi bentuk komunikasi dalam
dua aspek, yaitu tingkat perkembangan tubuh mempengaruhi
kemampuan untuk menggunakan teknik komunikasi tertentu dan
untuk mempersepsikan pesan yang disampaikan. Agar dapat
berkomunikasi efektif seorang perawat harus mengerti pengaruh
perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun
proses berpikir orang tersebut. Adalah sangat berbeda cara
berkomunikasi anak usia remaja dengan anak usia balita.
b) Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu
kejadian atau peristiwa. Persepsi dibentuk oleh harapan atau
pengalaman. Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan
terhambatnya komunikasi.
c) Gender
Laki-laki dan perempuan menunjukan gaya komunikasi yang
berbeda dan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu
percakapan. Tannen (1990) menyatakan bahwa kaum perempuan
menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi,
meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan keintiman, sementara
kaum laki-laki lebih menunjukan indepedensi dan status dalam
kelompoknya.
MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
d) Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting
bagi perawat untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu
berusaha mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan
dan interaksi yang tepat dengan klien. Dalam hubungan
profesionalnya diharapkan perawat tidak terpengaruh oleh nilai
pribadinya.
e) Latar belakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor
budaya. Budaya juga akan membatasi cara bertindak dan
komunikasi.
f) Emosi
Emosi merupakan perasaan subyektif terhadap suatu kejadian.
Emosi seperti marah, sedih, senang akan mempengaruhi perawat
dalam berkomunikasi dengan orang lain. Perawat perlu mengkaji
emosi klien agar dan keluarganya sehingga mampu memberikan
asuhan keperawatan dengan tepat. Selain itu perawat perlu
mengevaluasi emosi yang ada pada dirinya agar dalam melakukan
asuhan keperawatan tidak terpengaruh oleh emosi bawah sadarnya.
g) Pengetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang
dilakukan. Seseorang dengan tingkat pengetahuan rendah akan sulit
merespon pertanyaan yang mengandung bahasa verbal dengan
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Hal tersebut berlaku juga
dalam penerapan komunikasi terapeutik di rumah sakit. Hubungan
terapeutik akan terjalin dengan baik jika didukung oleh pengetahuan
perawat tentang komunikasi terapeutik baik tujuan, manfaat dan
proses yang akan dilakukan. Perawat juga perlu mengetahui tingkat
pengetahuan klien sehingga perawat dapat berinteraksi dengan baik
dan akhirnya dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada
klien secara profesional.
h) Peran dan Hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang
yang berkomunikasi. Berbeda dengan komunikasi yang terjadi
dalam pergaulan bebas, komunikasi antar perawat klien terjadi
secara formal karena tuntutan profesionalisme.
i) Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi efektif.
Suasana yang bising, tidak ada privacy yang tepat akan
menimbulkan kerancuan, ketegangan dan ketidaknyamanan. Untuk
itu perawat perlu menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman
sebelum memulai interaksi dengan pasien. Menurut Ann Mariner
(1986) lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia dan pengaruhinya perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok.
j) Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu menyediakan

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
rasa aman dan kontrol. Untuk itu perawat perlu memperhitungkan
jarak yang tetap pada saat melakukan hubungan dengan klien.
k) Masa bekerja
Masa bekerja merupakan waktu dimana seseorang mulai bekerja di
tempat kerja. Makin lama seseorang bekerja semakin banyak
pengalaman yang dimilikinya sehingga akan semakin baik
komunikasinya (Kariyoso, 1994).

5. Sebutkan dan jelaskan perbedaan Komunikasi terapeutik dengan


komunikasi sosial ?
Jawab:
 Perbedaan Komunikasi Terapeutik dengan Komunikasi Sosial
 Komunikasi Terapeutik
1. Terjadi antara perawat dengan pasien atau anggota tim Kesehatan
lainnya
2. Komunikasi ini umumnya lebih akrab karena mempunyai
tujuan ,berfokus kepada pasien yang membutuhkan bantuan
3. Perawat secara aktif mendengarkan dan memberi respon kepada
pasien dengan cara menunujukkan sikap mau menerima dan mau
memahami sehingga dapat mendorong pasien untuk berbicara secara
terbuka tentang dirinya.Selain itu membantu pasien untuk melihat
dan memperhatikan apa yang tidak disadari sebelumnya.
 Komunikasi social
1. Terjadi setiap hari antar orang per orang baik dalam pergaulan
maupun lingkungan kerja
2. Komunikasi bersifat dangkal karena tidak mempunyai tujuan
3. Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan,aktivitas social,dan lain
lain.
4. Pembicara tidak mempunyai focus tertentu tetapi lebih mengarah
kebersamaan dan rasa senang
5. Dapat direncanakan tetapi dapat juga tidak direncanakan\

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG
6. Buatlah kelompok dan buat skenario dari tindakan keperawatan
dibawah ini sesuai tahapan komunikasi terapeutik ( 4 Fase ) ?
Jawab : Saya memilih opsion (a.Tindakan keperawatan melakukan
memberikan asupan nutrisi ( memberikan makan ), Untuk jawaban
atau prakteknya saya cantumkan didalam video.
I. Fase Orientasi
II. Fase Kerja
III. Fase Terminasi

MODUL KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN MALANG 15
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG

Anda mungkin juga menyukai