1. Komunikasi verbal
• Komunikasi verbal mempunyai karakteristik jelas dan ringkas. Pembendaharaan kata
mudah dimengerti, mempunyai arti denotatif dan konotatif, intonasi mempengaruhi isi
pesan, kecepatan bicara yang memiliki tempo dan jeda yang tepat.
• a. Jelas dan ringkas Komunikasi berlangsung efektif, sederhana, pendek dan langsung.
Makin sedikit kata-kata yang digunakan, makin kecil terjadi kerancuan. Ulang bagian
yang penting dari pesan yang disampaikan. Penerima pesan perlu mengetahui apa,
mengapa, bagaimana, kapan, siapa, dan di mana. Ringkas dengan menggunakan kata-
kata yang mengekspresikan ide secara sederhana.
• b. Pembendaharaan Kata Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pasien.
Komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata
dan ucapan.
• c. Arti denotatif dan konotatif Perawat harus mampu memilih kata-kata yang tidak
banyak disalahtafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi,
terapi dan kondisi klien. Arti denotatif memberikan pengertian yang sama terhadap
kata yang digunakan, sedangkan ati konotatif merupakan perasaan, pikiran, atau ide
yang terdapat dalam suatu kata.
• d. Intonasi Nada suara pembicaraan mempunyai dampak yang besar terhadap arti
pesan yang dikirimkan karena emosi seseorang dapat secara langsung mempengaruhi
nada suaranya.
2. Komunikasi non Verbal
Komunikasi non verbal berdampak yang lebih besar dari pada komunikasi
verbal. Stuart dan Sundeen dalam suryani, (2006) meengatakan bahwa
sekitar 7 % pemahaman dapat ditimbulkan karena kata-kata, sekitar 30%
karena bahasa paralinguistik dan 55% karena bahasa tubuh. Komunikasi non
verbal dapat disampaikan melalui beberapa cara yaitu :
a. Penampilan fisik Penampilan fisik perawat mempengaruhi persepsi klien
terhadap pelayanan keperawatanyang diterima. Adapun contohnya adalah
cara berpakaian, dan berhias menunjukan kepribadiannya.
b. Sikap Tubuh dan Cara Berjalan Perawat dapat menyimpulkan informasi
yang bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien.langkah
dapat dipengaruhi olehfaktor fisik, seperti rasa sakit, obat dan fraktur
c. Ekpresi wajah Hasil penelitian menunjukan enam keadaan emosi utama
yang tampak melalui ekspresi wajah, terkejut, takut,marah, jijik bahagia dan
sedih. Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar peenting dalam
menentukan pendapat interpersonal..
d. Sentuhan Kasih sayang, dukungan emosional, dan perhatian diberikan
melalui sentuhan. Sentuhan merupakan bagian penting dalam hubungan
perawat-klien, namun harus memperhatikan norma sosial
MODEL MODEL KOMUNIKASI TERAUPETIK
Komunikasi terapeutik pada pasien dewasa adalah komunikasi yang dilakukan antara
perawat dan pasien (dewasa) yang direncanakan secara sadar. Bertujuan untuk
mendukung kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik juga berguna untuk
membangun kerjasama antara perawat dan pasien sehingga mendukung suksesnya
proses tindakan keperawatan. Komunikasi kepada pasien penting dilakukan untuk
memberikan pengertian kepada pasien agar pasien tidak salah paham terhadap
tindakan yang dilakukan oleh perawat dan juga dapat mengurangi beban perasaan
dan pikiran, mengurangi keraguan dan menimbulkan rasa nyamanan.