Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“STERILISASI ”

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian sterilisasi atau yang


lebih khususnya membahas tentang sterilisasi, macam macam sterilisasi,atau
jenis sterilisasi,proses sterilisasi dan juga membahas tentang prinsip kerja
sterilisasi.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua


tentang STERILISASI. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

TERNATE, 26 Maret 2020


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh mikroorganisme


(terutama kuman patogen) secara kimiawi maupun fisis. Sterilisasi
merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membersihkan semua alat
dan media dari gangguan organisme mikroba termasuk virus, bakteria,
spora, dan fungi beserta sporanya.

Sterilisasi biasanya terjadi perubahan-perubahan kualitas yang


tidak diinginkan. Oleh karena itu, tahapan sterilisasi pada pengolahan
pangan tidak dilakukan terlalu lama untuk menghindari kerusakan yang
berlebihan pada bahan pangan. Dalam pengolahan bahan pangan,
sterilisasi dilakukan hingga titik aman agar memiliki daya simpan yang
cukup lama [ CITATION Abr16 \l 1033 ].

B. Tujuan
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sterilisasi

1. Faktor kuman

Bila mikroorganisme yang berkontaminasi pada alat banyak


berkurang oleh karena pembersihan, maka sterilisasi hanya
memerlukan waktu kontak yang relatif singkat. Keadaan alamiah
mikroorganisme pada spesies yang berbeda mempunyai kepekaan
terhadap panas atau zat kimia yang berlainan pula. Perbedaan paling
jelas ialah diantara sel vegetatif dengan endospora bakteri dimana
lingkungan dapat meningkatkan atau menurunkan daya kerja zat kimia
tersebut.

2. Faktor penularan penyakit

Dalam pengendalian penyebaran infeksi, tindakan yang harus


dilakukan adalah memutuskan mata rantai proses penularan penyakit,
yang dikenal dengan istilah “circulair chain of the infectious process”,
yaitu :

a. Penyebab (causative agent) merupakan mata rantai pertama yang


harus dimusnahkan, biasanya penyebab penyakit menular ini
adalah mikroorganisme baik kuman, virus, jamur dan sebagainya,
untuk memusnahkannya dapat dilakukan dengan sterilisasi.
b. Penampung (reservoir) merupakan tempat-tempat mikroorganisme
hidup dan berkembang biak, maka untuk mematahkan mata rantai
harus selalu dijaga kebersihan ruangan, lingkungan serta alat-alat
yang dipergunakan di tempat perawatan, selain itu operator harus
selalu menyadari bahwa setiap pasien mungkin merupakan
pembawa dan sumber infeksi.
c. Pintu keluar (portal of exit) yaitu rute atau jalur yang dilalui
kuman-kuman pathogen meninggalkan tubuh manusia.
d. Pemindahan (mode of transfer) adalah penularan bibit penyakit
yang dapat terjadi dengan berbagai cara diantaranya melalui udara,
sentuhan badan atau melalui peralatan.
e. Pintu masuk (portal of entry) yaitu masuknya kuman-kuman
pathogen ke tubuh manusia, dapat melalui saluran pencernaan,
saluran pernapasan, kulit dan selaput lender.
f. Kerentanan penerima (susceptible host) mata rantai ini sukar
dipatahkan karena tergantung pada daya tahan dan kesehatan
perorangan.
3. Faktor pelaksana

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor pelaksana antara lain:


hygiene pribadi dan hygiene tangan yang baik. Faktor pelaksanaan
meliputi kebersihan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Pelaksana selalu berpenampilan rapih, memakai baju pelindung dan
masker serta memperhatikan kebersihan tangan untuk menghindari
pemindahan kuman ke pasien atau sebaliknya (Sudianto KF. Modul
Penggunaan dan Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan Gigi. Akademi
Kesehatan Gigi [ CITATION Pra13 \l 1033 ].

D. Macam-Macam Sterilisasi

1. Metode Panas Kering


Proses sterilisasi melalui metode panas kering dilakukan dengan
menggunakan alat yang disebut sterilisator kering atau dry heat
sterilizer. Dalam metode ini, panas diradiasikan ke seluruh ruangan
oleh media sterilizer yang berupa infra merah. Panas akan tersebar
merata di seluruh bagian dalam alat sehingga akan mensterilkan alat
yang terdapat di dalamnya.
2. Metode Panas Uap Bertekanan
Selain metode panas kering ada juga metode panas basah yang juga
disebut sebagai metode panas uap bertekanan. Metode ini
memanfaatkan uap panas yang berasal dari air mendidih kemudian
dipadukan dengan tekanan yang tinggi. Untuk melakukan metode ini
dibutuhkan sebuah alat yang sering disebut Autoclave.
3. Metode Kimiawi
Metode kimia yaitu sterilisasi dengan menggunakan zat – zat kimia.
Proses ini biasanya digunakan untuk proses awal sterilisasi
menggunakan panas uap atau panas kering. Jadi alat – alat kesehatan
sebelum disterilkan menggunakan autoclave atau sterilisator kering
disterilkan dengan metode kimiawi yaitu direndam dengan
menggunakan larutan kimia.
4. Sterilisasi Sinar UV
Sinar UV tidak hanya berbahaya untuk manusia, namun di sisi lain
sinar UV juga dapat bermanfaat untuk manusia yaitu untuk sterilisasi
ruang atau sterilisasi air. Contohnya bisa kita lihat pada proses
pembuatan air mineral proses sterilisasinya menggunakan sinar uv
pada intensitas tertentu. Sama juga dengan ruangan rumah sakit, juga
disterilkan dengan menggunakan sinar UV [ CITATION Mun19 \l 1033 ]
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap semua
mikroba hidup dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu :
sterilisasi uap (panas lembab), sterilisasi panas kering, sterilisasi dengan
penyaringan (filtrasi), sterilisasi gas, sterilisasi dengan Radiasi.
Sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu peruses untuk
mematikan semua organismeyang terdapat pada atau didalam suatu benda.
Hal ini diperlukan agar mikroba yang ingin ditumbuhkan diamati dan
diisolasi terbebas dari mikroba lain (mikroba kontamina). Suatu bahan
atau alat dikatakan steril bila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba,
baik dalam bentuk sel vegetatife maupu spora sterilisasi dilakukan tehadap
bahan dan alat sehingga terbebas dari kontaminasi mikroorganisme lain.
Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi mikroba lain akan
memberikan dampak yang tidak menguntungkan. Sterlisasi dengan
pemanasan ada 4 macam yaitu pemijaran, udara panas, uap air panas dan
uap air panas bertekanan. Kemudian ada juga sterilisasi dengan metode
penyinaran dan penyaringan.
Kesalahan dalam melaksanakan proses sterilisaasi dapat berakibat
fatal,karena akan terjadi penularan penyakit dari satu individu ke individu
yang lain atau bahkan terjadi infeksi yang akut terhadap pejamu rentan.

B. Saran

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Maka dari itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan
dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Muns. (2019, Mei 21). Macam – Macam Metode Sterilisasi Dan Penjelasannya.
Retrieved Maret 26, 2020, from floridahometowndemocracy.com:
floridahometowndemocracy.com/metode-sterilisasi/

Prakoso. (2013, April). Faktor Yang Mempengaruhi Sterilisasi. Retrieved Maret


26, 2020, from blogspot.com: http://prasko17.blogspot.com/2013/04/faktor-yang-
mempengaruhi-sterilisasi.html

Putri, A. E. (2016, Januari 30). Sterilisasi, Cara Tepat Membunuh


Mikroorganisme. Retrieved Maret 26, 2020, from inilah.com:
https://inilah.com/rileks/2270415/sterilisasi-cara-tepat-membunuh-
mikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai