PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
Obat dibuat steril karena berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh
dan jaringan tubuh lain yang pertahannya terhadap zat asing tidak selengkap pada
saluran cerna (gastrointestinal), misalnya hati yang berfungsi untuk menetralisir atau
menawarkan racun. Diharaokan dengan kondisi steril dapat dihindari adanya infeksi
sekunder. Dalam hal ini tidak berlaku relative steril atau setengah steril, hanya ada
dua pilihan yaitu steril dan tidak steril. Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah
obat suntik injeksi, tablet implant,tablet hipodermik, dan sediaan untuk mata (guttae
apth), cuci mata (collyrium), dan salep mata (oculenta).
C. Metode Sterilisasi
Metode sterilisasi terdiri dari 3 metode yaitu metode fisik, metode mekanik,
dan metode kimia. Metode sterilisasi ini dipergunakan untuk mensterilkan alat-alat
bahan dan ruangan yang dipergunakan untuk memproduksi sediaan steril.
Metode sterilisasi fisika terdiri dari metode sterilisasi panas (panas kering dan
panas lembab), metode radiasi, dan metode mekanik (filtrasi).
Metode ini merupakan metode yang melibatkan pemanasan dan paling sering
dipergunakan. Metode sterilisasi ini digunakan untuk bahan yang tahan panas. Proses
sterilisasi panas terdiri dari 3 tahap yaitu :
Autoklaf adalah subuah bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap
panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya mencapai 115 ̊ C hingga 125 ̊ C dan
tekanan uapnya mencapai 2-4 atm. Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan
panas dan tekanan dari uap air. Biasanya untuk mensterilkan media menggunakan
temperature 121 ̊ C dengan tekanan 2 bar selama 15 menit. Alas an mengapa
digunakan temperature 121 ̊C karena pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar yang
akan membantu membunuh mikroorganisme dalam suatu benda. Untuk tekanan pada
atmosfer pada ketinggian dipermukaan laut air mendidih pada temperature 100 ̊ C,
sedangkan autoklaf yang diletakkan pada ketinggian yang sama, menggunakan
temperature tekanan 2 bar maka air akan mendidih pada temperature 121 ̊ C. Pada
saat sumber panas dinyalakan, air yang ada didalam autoklaf lama kelamaan akan
mendidih dan uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang mengisi autoklaf.
Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap ditutup
sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan
temperature yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan
dibiarkan turun perlahan hingga tercapai tekanan normal. (Anggari, Catur Putri,
2008)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran secara lengkap semua mikroba hidup
dan spora-sporanya. Ada 5 metode umum sterilisasi, yaitu : sterilisasi uap (panas
lembab), sterilisasi panas kering, sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi), sterilisasi
gas, sterilisasi dengan radiasi.
Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi
sempurnanya makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa
dapat memahami tentang proses sterilisasi serta macam-macam sterilisasi. Pada
makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.