DOSEN PENGUJI :
RAPIDA SARAGIH, SKM, M.Kes
RAMADHANI SYAFITRI NASUTION, SST, M.K.M
Diketahui Oleh
Direktur Akbid Helvetia Medan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
Rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Ujian
Praktek yang berjudul “Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan Pada
KB Implant”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada Dosen Penguji I Ibu Rapida Saragih, SKM, M.Kes
dan Ibu Ramadhani Syafitri Nasution, SST, M.K.M selaku Dosen Penguji II yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan –
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat
derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan
ekonomi dan keluarga berencana (KB) yang merupakan sisi masing-masing mata
uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan dengan
pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pengaturan kelahiran melalui program KB berdampak signifikan terhadap
peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. Oleh karenanya program KB
telah diakui secara internasional sebagai salah satu upaya pokok dalam program
safe motherhood and child survival.
Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia telah berumur panjang
(sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan
angka kelahiran dengan bermakna. Seperti diketahui bahwa KB mencakup dua
tujuan utama : a) Pengaturan jarak kelahiran (“spacing”) dan b) memenuhi
keinginan suami-istri untuk tidak ingin lagi menambah anak (“limiting”).
Masyarakat Indonesia dapat menerima hampir semua metode medis teknis KB yang
dicanangkan oleh pemerintah. Salah satu metode KB yaitu Metode Modern
Kontrasepsi Hormonal. Metode modern kontrasepsi hormonal terbagi menjadi tiga,
yaitu kontrasepsi suntik, kontrasepsi oral, dan kontrasepsi implan.
Materi hand out yang akan dipelajari kali ini adalah kontrasepsi implan.
Kontrasepsi implan disebut juga alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), karena
insersinya pada bagian subdermal. Kontrasepsi implan berisi hormon progestin
dalam dosis rendah, yang mempunyai masa kerja panjang.
B. Manfaat
1. Apa pengertian dari KB implant ?
2. Apa saja jenis-jenis dari KB implant ?
3. Bagaimana cara pemasangan KB implant ?
4. Bagaimana cara pencabutan KB implant ?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari KB implant ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian tentang KB Implan.
2. Mengetahui jenis KB Implan.
3. Mengetahui Cara pemasangan KB Implan.
4. Mengetahui Cara pencabutan KB Implan.
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari penggunaan KB Implan
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Jenis-jenis Impant
1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm ,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun. Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 – 85
mcg pada tahun pertama penggunaan, kemudian menurun sampai 30 – 35
mcg per hari untuk lima tahun berikunya. Saat ini norplant yang paling
banyak dipakai.
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi progestin generasi ketiga,
yang dimasukkan kedalam inserter steril dan sekali pakai/disposable,
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti
EVA (Ethylene Vinyl Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan
lama kerjanya 3 tahun. Pada permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya
adalah 60 mcg per hari, yang perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari
selama masa kerjanya.
3. Jadena dan Indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama
kerja 3 tahun.
4. Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang mengandung
38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 μg per
hari dan lama kerja 1 tahun.
5. Capronor
Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan melepaskan
progestin dari bahan pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut
dalam jaringan tubuh. Bahan pembawanya sama sekali tidak perlu
dikeluarkan lagi misal pada norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut
mulai larut, ia tidak mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan
kontrasepsi implan dapat diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan
terhadap pengangkatan secara bedah. Kapsul ini mengandung
levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-kaprolakton.
Mempunyai diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan
panjang 2,5 cm mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan
panjang 4 cm yang mengandung 26 mg levonorgestrel. Lama kerja 12 – 18
bulan. Kecepatan pelepasan levonorgestrel dari kaprolakton adalah 10 kali
lebih cepat dibandingkan silastic.
E. Efek Samping
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid
terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
a. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore..
3. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
4. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan.
NO. REGISTER :
MASUK RS TANGGAL/ JAM : 28 Maret 2018 Jam : 13.00 Wib
DIRAWAT DIRUANG : Klinik Bidan Ema
I. DATA SUBJEKTIF
Kunjungan saat ini : √ Kunjungan pertama kunjungan ulang
Keluhan utama:
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
1. Riwayat perkawinan
Kawin..1... kali. Kawin pertama umur...23.....tahun. Dengan suami sekarang
..2.. tahun
2. Riwayat menstruasi
Menarche umur..13.. tahun.siklus..28.. hari. Teratur / tidak.
Lama..7.. hari. Sifat darah : encer/beku. Bau khas flour albus : ya/tidak
Disminore : ya/ tidak.
Banyaknya : 3 x ganti doek/hari
3. Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu
P.............2..............AB............0...............AH.......................2.........................
5. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah /sedang di derita
Tidak ada
Penyakit yang pernah /sedang di derita keluarga
Tidak ada
b. Riwayat penykitginikologi
Tidak ada
2. Pemeriksaan Dalam/Ginekologi
VT didapat antefleksi, tidak ada benjolan, tidak ada tanda chadwich, tidak ada
pembesaran uterus dan tidak ada infeksi genetalia.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
III. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
PUS calon Akseptor KB Implant
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
KIE Tentang KB Implant
4. Diagnosa Potensial
Tidak ada
5. Masalah Potensial
Tidak ada
6. Kabutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien
a. Mandiri
- Memberikan KIE tentang KB Implant
- Melakukan pemasangan KB Implant
b. Kolaborasi
Tidak ada
c. Merujuk
Tidak ada
7. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih,
pakai sarung tangan steril atau DDT (ganti sarung tangan untuk setiap klien
guna mencegah kontaminasi silang).
-Bidan sudah menggunakan sarung DTT
10. Memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml obat
anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama
memasang kapsul implan.
- ibu tidak alergi
11. Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan aspirasi
untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah. Suntikkan
sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil di bawah kulit. Kemudian
tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan
membuat kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya. Kemudian tarik
jarum pelan-pelan sehingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat
anestesi sebanyak 1 ml di antara tempat untuk memasang kapsul.
- Anastesi sudah dilakukan
12. Memegang skalpel dengan sudut 45◦, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar
menembus kulit. Dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke
bawah kulit sebelum memasukkan setiap kapsul.
- Trokar sudah dimasukkan
13. Meletakkan kapsul tepat di bawah kulit. Masukkan kapsul pertama ke dalam
trokar.
- Kapsul sudah di masukkan. .
14. Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa,
keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan
kasa selama 1 menit.
- Kapsul sudah terpasang semua.
16. Melakukan dekontaminasi semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit dan juga merapikan ibu
- Peralatan sudah dikontaminasi dan ibu sudah memakai kembali bajunya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung
progestin dosis rendah, diinsersikan subdermal dengan masa kerja panjang.
2. Kontrasepsi implan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat
lendir serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan
endometrium, mengurangi transportasi sperma dan menekan ovulasi.
3. Terdapat enam jenis kontrasepsi implan yaitu norplant, implanon, jadena,
indoplant, uniplant dan capronor.
4. Beberapa keuntungan kontrasepsi implan antara lain efektivitas implan
sangat tinggi, metode yang baik untuk wanita menyusui serta kembalinya
kesuburan setelah pengangkatan terjadi cepat. Beberapa kerugian yang
berhubungan dengan penggunaan implan, diantaranya menyebabkan
kekacauan dalam pola perdarahan haid hingga 80% pengguna, terutama
selama tahun pertama penggunaan.
B. Saran
1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera
kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya atau yang terlatih. Jangan
mencoba mencopot sendiri di rumah.
2. Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan
kontrasepsi lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang
merugikan bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Aris. 2011. Pelayanan Keluarga Bencana. Salemba Medika :
Jakarta.
Noviawati, Dyah.2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Nuha Medika :
Jogjakarta.
Bari, Abdul, dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:Jakarta.