CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan
memahami tentang kontrasepsi Subkutis/alat kontrasepsi bawah kulit / Implant.
SUMBER PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Praworohardjo
Affandi, Biran , Baharuddin dan Soekami Soekir. 2010. BUKU Panduan praktis pelayanan
kontrasepsi Ed.2, cet.3 . Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prijatni, Ida dan Sri Rahayu. 2016. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta : Kemenkes
RI
Rahayu, Sri. 2015. Modul Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana Kegiatan Belajar 3. Jakarta :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan BPPSDM
PENDAHULUAN
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu metode untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk namun persentase pemakai kontrasepsi tidak banyak mengalami perubahan
yaitu 60% pada tahun 2002 menjadi 61% pada tahun 2012. Kontrasepsi hormonal adalah salah satu
metode untuk mencegah kehamilan yang menggunakan obat-obatan yang mengandung dua hormon
sintetik, yakni estrogen dan progestin. Keduanya serupa dengan hormon-hormon alamiah yang dihasilkan
tubuh, estrogen dan progesteron. Efek estrogenik dan progestational dalam kontrasepsi hormonal
mempunyai pengaruh pada organ-organ dan jaringan-jaringan tubuh tertentu, yaitu ovarium, uterus,
payudara, arteri, vena, kulit dan lain-lain. Implan merupakan kontrasepsi yang paling tinggi daya gunanya
Kegagalan adalah 0,3 per 100 tahun tetapi mengapa ibu – ibu kurang berminat menggunakan alat
kontrasepsi ini.
Implant merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang lebih efektif
karena tingkat kelangsungan pemakaiannya cukup tinggi. Kontrasepsi implant dinilai merupakan metode
kontrasepsi yang efektif dari segi kegunaan dan biaya dengan tingkat keberhasilan mencapai 99%, serta
memberikan kontribusi besar dalam membantu mengendalikan jumlah penduduk dengan cara mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian kohor yang dilakukan di Nigeria dalam kurun waktu dua belas
tahun menunjukkan bahwa dari 377 wanita akseptor implan tingkat kelangsungan pemakaiannya 100%.
URAIAN MATERI
Jenis
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm dan
lama kerjanya 5 tahun. Saat ini norplant sudah jarang digunakan.
b. Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, dan lama
kerjanya 3 tahun.
c. Indopalnt /Jadena
Terdiri dari 2 batang dan lama kerja 3 tahun
d. Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm dan lama kerja 1 tahun.
e. Caproror
Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan melepaskan progestin dari bahan
pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut dalam jaringan tubuh. Bahan pembawanya sama
sekali tidak perlu dikeluarkan lagi misalnya pada norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai larut,
ia tidak mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan dapat diperbaiki dengan
menghilangkan kebutuhan terhadap pengangkatan secara bedah.
Efektivitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1 kehamilan per 100 perempuan).
Manfaat
Manfaat Kontrasepsi Implant antara lain :
- Mengurangi risiko penyakit radang panggul, Hal ini karena mengandung hormon progestin
(hormon progesteron)
- Mengurangi risiko anemia defisiensi besi, karena hormon progestin dapat menipiskan selaput pada
rahim sehingga volume darah saat menstruasi berkurang
- Mengurangi risiko kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. Hal ini telah dibuktikan pada
beberapa penelitian yakni hanya enam dari 100 ribu pengguna KB implan yang mengalami
kehamilan ektopik.
Komposisi
a. Norplant
Norplant berisi 36 mg levonogestrel. Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 – 85 mcg
pada tahun pertama penggunaan, kemudian menurun sampai 30 – 35 mcg per hari untuk lima
tahun berikunya.
b. Implanon
Implanon berisi n 68 mg 3- keto desogestrel. Pada permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya
adalah 60 mcg per hari, yang perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari selama masa kerjanya.
c. Indopalnt /Jadena
Indopalnt /Jadena berisi dengan 75 mg levonogestrel.
d. Uniplant
Uniplant mengandung 38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 μg per
hari dan lama kerja 1 tahun.
e. Caproror
Caproror mengandung levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-kaprolakton. Mempunyai
diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm mengandung 16 mg
levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4 cm yang mengandung 26 mg levonorgestrel. Lama
kerja 12 – 18 bulan. Kecepatan pelepasan levonorgestrel dari kaprolakton adalah 10 kali lebih cepat
dibandingkan silastic.
Cara Kerja
a. Menghalangi terjadinya ovulasi .
Menekan ovulasi karena progesteron menghalangi pelepasan LH Levonorgestrel menyebabkan
supresi terhadap lonjakan luteinizing hormone (LH), baik pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting
untuk ovulasi.
Wenny Indah Purnama Eka Sari, M. Keb Page 4|7
Hand Out
Indikasi
- Usia reproduksi
- Telah memiliki anak
- Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
- Pasca persalinan tidak menyusui
- Pasca keguguran
- Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
- Riwayat kehamilan ektopik
- Tekanan darah
Kontra indikasi
- Hamil atau diduga hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Benjolan / kanker payudara atau riwayat kanker payudara
- Tidak dapat menerima perbahan pola haid yang terjadi
- Miom uterus dan kanker payudara
- Gangguan toleransi glukosa
Efek Samping
1) Amenorrhea
Yakinkan ibu bahwa hal itu adalah biasa, bukan merupakan efek samping yang serius. Evaluasi untuk
mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi amenorrhea setelah masa siklus haid yang teratur.
Jika tidak ditemui masalah, jangan berupaya untuk merangsang perdarahan dengan kontrasepsi oral
kombinasi.
2) Perdarahan bercak ringan (Spotting )
Spotting sering ditemukan terutama pada tahun pertama penggunaan. Bila tidak ada masalah dan klien tidak
hamil, tidak diperlukan tindakan apapun. Bila klien mengeluh dapat diberikan:
- Kontrasepsi oral kombinasi (30-50 mcg EE) selama 1 siklus pertama
- Ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari x 5 hari) Terangkan pada klien bahwa akan terjadi perdarahan
setelah pil kombinasi habis.Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan 2 tablet pil kombinasi
selama 3-7 hari dan dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi.
3) Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan nafsu makan)
Informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet
klien bila perubahan BB terlalu mencolok. Bila BB berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode
kontrasepsi yang lain.
4) Ekspulsi kapsul
Ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain masih di tempat, dan apakah terdapat tanda-tanda infeksi daerah
insersi.Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah pada
tempat insersi yang berbeda. Bila ada infeksi cabut seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada
lengan yang lain atau ganti cara.
5) Infeksi pada daerah insersi
Bila infeksi tanpa nanah : bersihkan dengan sabun dan air atau antiseptik, berikan antibiotik yang sesuai
untuk 7 hari. Implan jangan dilepas dan minta klien kontrol 1 minggu lagi. Bila tidak membaik, cabut implan
dan pasang yang baru dilengan lain atau ganti cara.Bila ada abses : bersihkan dengan antiseptik, insisi dan
alirkan pus keluar, cabut implan, lakukan perawatan luka, beri antibiotika oral 7 hari.
RANGKUMAN
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis progestin (progestin
sintetik) yang dipasang dibawah kulit dengan masa kerja panjang, dosis rendah, reversible untuk wanita.
Jenis implant yaitu Norplant , Implanon , Indopalnt /Jadena , Uniplant dan Caproror. Implant Sangat efektif
(kegagalan 0,2 -1 kehamilan per 100 perempuan).