Anda di halaman 1dari 24

ALAT KONTRASEPSI BAWAH

KULIT (AKBK)
Dorathea Medy Kolo
Dulce Fernandes Dias
Maria Angelina Ellyanora Nabu
Maria Yosefina Naben
HAS
BA
DI
KAN
A PENGERTIAN
N G
YA &JENIS-JENIS AKBK

CARA KERJA AKBK


&KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
AKBK

INDIKASI
KONTRAINDIKASI
&EFEK SAMPING AKBK
PENGERTIAN AKBK

Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) disebut juga


Implant/susuk KB : Alat kontrasepsi kombinasi yang
berupa batang elastis atau batang butir lentur yang
dipasang dibawah kulit lengan dari tangan yang tidak
banyak digunakan beraktifitas
JENIS- JENIS IMPLAN

1.Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm , dengan
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Pelepasan hormon setiap harinya berkisar
antara 50 – 85 mcg pada tahun pertama
penggunaan, kemudian menurun sampai
30 – 35 mcg per hari untuk lima tahun
berikunya..
2. Implanon
Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi
progestin generasi ketiga, yang dimasukkan
kedalam inserter steril dan sekali
pakai/disposable, dengan panjang kira-kira 40
mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti
EVA (Ethylene Vinyl Acetate) yang berisi 68 mg 3-
keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Pada permulaannya kecepatan pelepasan
hormonnya adalah 60 mcg per hari, yang
perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari
selama masa kerjanya
3. Jadena dan Indoplant
Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.

4. Uniplant
Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang
mengandung 38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan
pelepasan sebesar 100 μg per hari
CARA KERJA IMPLAN
1. Menghalangi terjadinya ovulasi .
Menekan ovulasi karena progesteron menghalangi pelepasan LH
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan luteinizing
hormone (LH), baik pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting
untuk ovulasi. (BKKBN, 2003).
2. Perubahan lendir serviks menjadi kental dan sedikit .
Mengentalkan lendir serviks, kadar levonorgestrel yang konstan
mempunyai efek nyata terhadap terhadap mucus serviks. Mukus tersebut
menebal dan jumlahnya menurun, yang membentuk sawar untuk
penetrasi sperma.
3. Menghambat perkembangan siklis dari endometrium
Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik endometrium yang
diinduksi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi. Perubahan ini dapat
mencegah implantasi sekalipun terjadi fertilisasi; meskipun demikian, tidak ada
bukti mengenai fertilisasi yang dapat dideteksi pada pengguna implan.

4. Mengurangi transportasi sperma.


Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga menghambat
pergerakan sperma.
KEUNTUNGAN
&
KERUGIAN IMPLAN
1. Efektivitas tinggi 1. Tidak mencegah PMS termasuk
2. Perlindungan jangka panjang HEPATITIS B maupun HIV/AIDS
( sampai 5 tahun ) 2. Mahal. Repot. Dan membosankan
3. Mudah dalam pemakaian karema digunakam setiap hari
4. Tidak menganggu kegiatan senggama 3. Mual. Terutama pada 3 bulan
5. Tidak mengganggu pengeluaran ASI pertama
6. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila
4. ada bercak darah pada 3 bulan
ada keluhan
pertama
7. Pengembalian kesuburan yang cepat
setelah pencabutan 5. Pusing
8. Tidak membutuhkan pemeriksaan 6. Nyeri Payudara
dalam 7. Menaikan berat badan
9. Tidak mengandung zat aktif yang 8. Libido menurun
bersiko (bebas estrogen)
9. Meningkatkan TD
10. Cara penggunanya mudah
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
INDIKASI
&
KONTRAINDIKASI

INDIKASI
 Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung
estrogen.
 Usia reproduksi Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).
 Punya anak atau belum
 Postpartum atau menyusui
 Pasca keguguran
 Tekanan Darah < 180/110 mmHg
 Wanita yang mengalami kesulitan untuk mempergunakan
kontrasepsi barrier / merasa kurang disiplin untuk minum pil
setiap hari
 9.Menghendaki penjarangan kehamilan jangka
panjang (2 Tahun / lebih) atau telah
mempunyai cukup anak sesuai keinginan,
tetapi belum siap ikut program sterilisasi

 Pasca persalinan dan tidak menyusui


KONTRAINDIKASI
 kehamilan atau disangka hamil.
 Penderita penyakit hati akut.
 Riwayat kangker payudarah
 kelainan jiwa (Psikis, neurosis).
 Penyakit jantung, hipertensi, diabettes mellitus
 Penyakit trombo emboli.
 Riwayat kehamilan etopik.
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
 Memakai obat-obatan untuk epilepsi / TBC
EFEK SAMPING
1. Amenorrhea
2. Perdarahan bercak (sepotting) ringan
3. Nyeri payudara
4. Peningkatan TD
5. Kenaikan BB
6. Mual ( terjadi pada 3 bulan pertama)
Waktu pemasangan Implant
1. Sewaktu haid berlangsung
2. Setiap saat asal diyakini klien tidak hamil
3. Bila menyusui : 6 minggu-6 bulan pasca
bersalin
4. Saat ganti cara dari metode yang lain
5. Pasca keguguran
PROSEDUR PEMASANGAN DAN
PENCABUTAN IMPLAN
Prosedur Pemasangan
a) Terhadap calon akseptor dilakukan
konseling dan KIE yang selengkap mungkin
mengenal implant sehingga calon akseptor
betul-betul mengerti dan menerimanya
sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakai
dan berikan iformed consent untuk ditanda
tangani oleh suami istri.
b) Persiapan alat-alat yang diperlukan :
1) Sabun antiseptic
2) kasa steril
3) cairan antiseptic (betadine)
4) kain steril yang mempunyai lubang
5) Obat anestesi lokal
6) Semprit dan jarum suntik
7) Trokar no. 10
8) sepasang sarung tangan steril
9) satu set kapsul norplant (6 bulan)10) Scalpel yang
tajam
c) Teknik pemasangan
1) Tenaga kesehatan mencuci tangan dengan sabun
2) Pasien dibaringakan di tempat tidur dan lengan kiri
diletakkan di atas meja kecil di samping tempat tidur pasien.
3) Daerah tempat pemasangan (lengan kiri atas) dicuci
denagan sabun antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic.
4) Daerah tempat pemasangan inplant di tutup dengan kain
steril yang berlubang.
5) Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10 cm di atas
lipatan siku
6) Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm
dengan scalpel yang tajam.
7) Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah
kulit.
8) Kemudian kapsul dimasukan kedalam troikar dan didorong dengan plunger
sampaim kapsul terletak dibawah kulit.
9) Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul keenam. Keenam
kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga susunanya seperti
kipas.
10) Setelah semua kapsul berada dibawh kulit, troikar ditarik pelan-pelan keluar.
11) Control luka apakah ada perdarahan atau tidak.
12) Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian diplester ,
umumnya tidak diperlukan jahitan.
13) Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 4 hari dan
datang kembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu.
2. Prosedur Pencabutan atau Ekstraksi
a) Alat-alat yang diperlukan
Selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu
pemasangan kapsul inplant diperlukan satu forceps
lurus dan satu forceps bengkok.
b) Tentukan letak posisi kapsul inplant (kapsul 1-6)
kalau perlu kapsul didorong kearah tempat insisi
akan di lakukan.
c) Daerah insisi didisinfeksi, kemudian ditutup
dengan kain steril yang berlubang.
d) Lakukan anastesi local, jangan menyuntikkan
anastesi local di atas Implant karena
pembengkakan kulit dapat menghalangi
pandangan dari letak implannya. Kemudian
lakukan insisi selebar lebih kurang 5-7mm
ditempat yang paling dekat dengan kapsul inplant.
e) Forsep dimasukkan melalui lubang insisi dan
kapsul didorong dengan jari tangan ke arah ujung
forceps.
f) Forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan ujung
forceps. Kapsul yang sudah dijepit kemudian
ditarik pelan-pelan. Kalau perlu dapat dibantu
dengan mendorong kapsul dengan jari tangan
lain. Adakalanya kapsul sudah terbungkus dengan
jaringan disekitarnya. Dalam hal ini lakkukanlah
insisi pada jaringan yang membungkus kapsul
tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi
bebas sehingga mudah menariknya keluar.
Lakukanlah prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul
lainnya. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul inplant terjadi perdarahan,
hentikanlah perdarahan terlebih dahulu umpama dengan menekan
daerah yang berdarah tersebut dengan kain kasa steril.

Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak di jumpai lagi


perdarahan,tutuplah luka insisi dengan kasa steril, kemudian diplester.

Umumnya tidak diperlukan jahitan pada kulit, apabila akseptor ingin


dipasang implant yang baru ini dapat segera dilakukan. Nasehati
pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan bersih selama
lebih kurang 4 hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai