Anda di halaman 1dari 16

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA PADA Ny.

DI DUSUN KEKERI BARAT KECAMATAN GUNUNG SARI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PENIMBUNG

OLEH :

INTAN SAPIRAH

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

MAHASISWA

Intan Sapirah

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Nurul Ilmi, M.Pd Ns. Hj. Ni Ketut Metri, S.Kep


KONSEP DASAR KB SUNTIK

A. PENGERTIAN KONTRASEPSI

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi berupa salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Syarat dari kontarsepsi adalah aman
pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya
dapat diatur sesuai keinginan, tidak mengganggu hubungan persetubuhan, tidak
memerlukan kontrol yang tepat, sederhana dan murah dan dapat diterima oleh pasangan
suami istri (Mochtar, 2001).

B. MACAM-MACAM KONTRASEPSI

Ada dua jenis metode kontrasepsi yaitu metode cara kontrasepsi sederhana dan cara
modern.

1. Cara metode kontrasepsi sederhana


Cara mencegah kehamilan dengan alat dan juga bisa tanpa alat. Tanpa alat ini bisa
dilakukan dengan cara senggama terputus dan juga sistem kalender. Sedangkan bila
menggunakan alat bisa dilakukan dengan kondom, cream atau jely.
2. Cara metode modern/ metode efektif
Cara ini dibedakan denga cara yang permanen atau pun tidak permanen. Alat
kontrasepsi permanen adalah dengan jalan operasi steril baik pada laki-laki ataupun
perempuan. Kontrasepsi permanen laki-laki disebut dengan vasektomi (sterilisasi pada
pria) dan pada wanita disebut dengan tubektomi (sterilisasi pada wanita). Pada
umumnya kita kenal dengan sebutan istilah KB steril. Sedangkan jenis KB non
permanen adalah dengan pil, AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), suntikan, dan
norplant.
Berikut cara macam alat kontrasepsi yang sering digunakan dalam masyarakat kita,
yaitu:
1. Kondom
Kondom ini adalah alat pencegah kehamilan yang sudah cukup populer bahkan
dijual bebas di toko apotik. Kondom ini bahkn menjadi kampanye kondom
kontroversial yang pernah diutarakan oleh menteri kesehatan. Kondom adalah
suatu kantung karet tipis, biasanya terbuat dari lateks, tidk berpori, dipakai untuk
menutupi zakar yang berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina.
Kondom sudah dibuktikan dalam penelitian di laboratorium sehingga dapat
mencegah penularan penyakit seksual, termasuk adalah penyakit HIV/AIDS.
2. Obat pil KB
Pil KB adalah salah satu mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB ini diperuntukkan
bagi waanita yang tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan
sementara yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat dimulai
segera setelah menstruasi, atau pada masa post-partum bagi para ibu yang tidak
menyukai baayinya. Jika seseorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6 bulan sesudah kelahiran anak (atau selama masih
menyusui) dan disarankan menggunakan cara pencegah kehamilan yang lain.
3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Biasa dikenal dengan IUD (intra uterine device). Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi asi, kelancaran ataupun kadar produksi air susu ibu (ASI). Namun,
ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan serana kontrasepsi ini. Karena
itu, setiap calon pemakai IUD ini perlu memperoleh informasi yang lengkap
tentang seluk-beluk jenis alat kontrasepsi yang satu ini
4. Injeksi (suntik KB)
Metode alat kontrasepsi suntikan ini adalah merupakan bagian dari obat pencegah
kehamilan yang penggunaanya dilakukan dengan jalan menyuntikkan obat tersebut
pada wanita subur. Obat ini berisi depo medorxi progesterone acatate (DMPA).
Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di pantat (gluteus) yang dalam
atau pada pangkal lengan (detoid). Dan ini masuk dalam jenis alat kontrasepsi yang
juga bisa dipergunakan
5. Norplant (susuk)
Norplant sama artinya dengan implant. Susuk atau implant ini adalah merupakan
alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk waktu 5 tahun. Norplant
biasanya dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat
tersebut terdiri dari enam kapsul lentut seukuran korek api yang terbuat dari bahan
karet silastik. Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintesis
yang juga terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara
perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai.
Kapsul-kapsul ini bisa terasa daan kadangkala terlihat seperti benjolan atau gari-
garis.
6. IUD
IUD adalah alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka
waktu 10 tahun yang dimasukkan melalui saluran serviks dan dipasang dalam
uterus.
7. Tubektomi (sterilisasi wanita)
Alat kontrasepsi yang dilakukan dengan cara eksisi atau menghambat tuba fallopi
yang membawa ovum dari ovarium ke uterus dengan cara melakukan pemotongan
atau pengikatan dengan teknik yang di sebut kauter, atau dengan pemasangan klep
atau cincin silastik. Kontrasepsi ini merupakan satu-satunya kontrasepsi wanita
yang bersifat permanen.
8. Vasektomi (sterilisasi pria).
Vasektomi merupakan pemotongan atau penyumbatan vas deferens untuk
mencegah lewatnya sperma.
C. KB SUNTIK
1. Definisi
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang hanya berisi berupa
hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik. Kontrasepsi
suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikkan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
tertentu kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh
tubuh yang berguna untuk mencegah kemungkinan timbulnya kehamilan.
2. Jenis KB suntik
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
a. DMPA (depo medroxy progesterone asetat/ depo provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara di suntikkan IM
b. Dopo net-en (norethindrome enanthare/depo noristeral)
Di berikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara
disuntikkan IM
3. Mekanisme kerja
a. Primer : masalah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi setakan LH (LH surge) respon
kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormone eksogenneus tidak
berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada kelenjar
hipofise, (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
b. Sekunder
1) Mengentalkan lendir dan menjadi sedikit menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
2) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
3) Menghambat transportasi gamet dan tuba
4) Mengubah endrometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi
4. Indikasi
KB suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang
(wanita yang telah mempunyai cukup anak, telah enggan/tidak bisa untuk dilakukan
sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra indikasi
estrogen/menunjukkan efek samping diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita
yang mendekati menopause.
5. Kontra indikasi
Ada 2 macam yaitu:
a. Kontra indikasi secara mutlak
1) Terdapat tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
2) Kelainan serebro vaskuler
3) Fungsi hati tidak/kurang baik
4) Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
5) Varices berat
6) Adanya kehamilan
b. Kontra indikasi secara relative
1) Hipertensi
2) Diabetes
3) Perdarahan abnormal/pervagina
4) Fibrimioma uterus
5) Penyakit jantung dan ginjal
6. Macam-macam kontrasepsi suntik
Ada 3 macam KB suntik, yaitu:
a. Depo provera
Adalah medroxy progesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
1) Komposisi
Suspensi steril depo medroxy progesterone acetate (dppa) dalam air.
 Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg medroxy progesterone acetate
 Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 ml medroxy progesterone acetate)
2) Waktu pemberian dan dosis
Di suntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada
otot bokong musculus glueteus agak dalam
3) Efektifitas
Efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan paer 100 perempuan tidak tahan asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur
4) Keuntungan
 Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari seperti menelan pil
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
 Sangat efektif
 Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
 Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause
 Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
 Tidak mengganggu hubungan seksual, mengurangi rasa nyeri dan haid
 Tidak di dapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen
5) Cara pemberian
 Waktu pasca persalinan (PP)
Berikan pada hari 3-5 PP / sesudah ASI berproduksi ibu sebelum pulang
dari RS / 6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil / belum
melakukan koifus
 Pasca keguguran
Segera setelah kurefage / sewaktu ibu hendak pulang dari RS hari pasca
abortus, asal ibu belum hamil lagi. Dalam masa interval di berikan pada
hari 1-5 haid.
b. Noristat (norigest
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot) larutannya merupakan
campuran bernzyl benzoate dan casrol oil dalam perbandingan 4:6 efek
kontrasepsinya terutama mencegah masuknnya sperma melalui lendir serviks.
1) Komposisi
Dalam ampul notigert berisi 200 mg norithindron enantaal dalam larutan
minyak (depo norestirat)
2) Waktu pemberian
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM untuk
6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12
minggu.
3) Keuntungan
 Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
 Tidak berefek buruk terhadap laktasi
 Kembalinya kesuburan lebih cepat
 Kadar hb sering bertambah tinggi, dapat mencegah anemia
 Siklus haid lebih stabil
4) Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
 Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
 Mulai hari pertama sampai ke 7 siklus haid
 Pada ibu yang tidak haid
 Injeksi diberikan setiap saat tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan
tidak boleh berhubungan sex
 Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti
dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan
tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil
 Ibu yang sedang menggunkan kontrasepsi suntikan yang sebelumnya
mengganti dengan hormonal suntikan pertama segera asal ibu tidak
hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya, bila
ibu di suntikkan setelah hari ke tujuh haid, selama 7 hari setelah suntikan
tidak boleh berhubungan sex
 Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal, suntikan
pertama dapat diberikan hari pertama sampai ke 7 siklus haid, asal tidak
hamil
 Ibu tidak haid / ibu dengan perdarahan tidak teratur
c. Cycloferm
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depo medroxy progesterone acetate dan 5 mg
estradiol cyplonate
1) Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung:
 Medroxy progesterone acetate 50 mg
 Estradiol cypionate 10 mg
2) Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg norithidrone anantat dan 5 mg estradiol varelat
yang diberikan melalui IM sebulan sekali
3) Efektifitas
Sangat efektifitas (0,1-0,4 kehamilan / 100 perempuan) selama tahun pertama
4) Keuntungan
 Resiko pertama kesehatan kecil
 Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
 Tidak diperlukan pemeriksaan dalam jangka panjang
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5) Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
 Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
 Bila di suntikkan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid
 Klien tidak boleh berhubungan sex selama 7 hari / menggunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari
 Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan
pertama dapat diberikan suntikan kombinasi
 Pasca keguguran
 Suntikan kombinasi dapat segera diberikan / dalam waktu 7 hari
 Bila sebelumnya juga kontrasepsi hormonal dan ingin ganti suntikan
pertama dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya
tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1-7
siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan
 Ibu sebelumnya menggunaka AKDR
 Suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid cabut segera AKDR
7. Efek samping KB suntik
a. Gangguan haid
Terdapat beberapa istilah gangguan haid, amenorea adalah tidak datangnya haid
selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih.
Spooting adalah bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor
mengikuti KB suntik. Metrorhagie adalah perdarahan yang berlebihan di luar siklus
haid. Menometorhagie adalah datangnya haid yang berlebihan jumlahnya tetapi
masih dalam siklus haid, semua keluhan ini dapat terjadi selama menjadi akseptor
suntik KB (Suratun, 2008).
b. Perubahan berat badan
Efek samping utama yang lain bagi beberapa waktu ialah kenaikan berat badan.
Berat badan bertambah atau turun beberapa kg dalam beberapa bulan setelah
pemakaian suntikan KB (Suratun, 2008).
c. Pusing dan sakit kepala
Pusing dan sakit kepala disebabkan karena reaksi tubuh terhadap progestreon
sehingga hormon estrogen fluktuatif (mengalami penekanan) dan progesteron dapat
mengikat air sehingga sel-sel di dalam tubuh mengalami perubahan sehingga terjadi
penekanan pada syaraf otak (Suratun, 2008).
d. Keputihan
Gejala keputihan antara lain keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih
kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental dan kadang-kadang
berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid
pada wanita tertentu.
8. Pemeriksaan diagnostik
a. Pap smear digunakan mendeteksi kanker serviks atau memvalidasi bahwa lesi-lesi
dari infeksi telah sembuh
b. Uji serologi digunakan untuk mendeteksi sifilis dan genore
c. Kultur digunakan untuk mndeteksi gonore atau infeksi lain yang ditularkan melalui
hubungan seks
d. Urinalisis digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih
e. Hitung darah lengkap digunakan untuk menentukan anemia atau infeksi dan untuk
memperkirakan kemampuan pembekuan darah.
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA BERENCANA UNIT KEPERAWATAN
MATERNITAS

Nama : Intan Sapirah

NPM :

Tanggal Pengkajian : 07-11-2022

1. Pengkajian
A. Biodata klien
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Status pernikahan : Kawin
Alamat : Kekeri barat
Agama : Islam
Alat kontarsepsi : Suntik 3 bulan
Nama suami : Tn. B
Umur suami : 26 tahun
Pendidikan suami : SMA
Pekerjaan suami : Wiraswasta
Lama pernikahan : 2 tahun

B. Data Umum Obstetrik


Berat badan sekarang : 45 kg
Berat badan sebelum menggunakan alat kontrasepsi : 45 kg
Jumlah anak :1
Menstruasi terakhir : 15 September 2022
Pola menstruasi sebelum menggunakan KB : teratur
Pola menstruasi setelah menggunakan KB : tidak teratur
Masalah waktu hamil : tidak ada
Riwayat pemakaian alat kontrasepsi sebelumnya : Tidak ada
Riwayat kesehatan :
 Pernah menderita penyakit alat reproduksi : tidak
 Pernah menderita penyakit lain : tidak
 Riwayat penggunaan obat-obatan : tidak
 Riwayat merokok/konsumsi alkohol : tidak
Pengetahuan klien tentang cara KB yang diminati:
Ny. A mengatakan sudah memahami manfaat dan efek samping dari KB yang di pakai
Harapan kilen terhadap penggunaan KB yang di pilh
Ny. A mengatakan semoga KB yang di gunakan dapat mencegah kehamilan yang tidak
rencanakan untuk jarak kehamilan

C. Analisa Data
No Data ( sign/symtom) Etiologi Masalah
1 DS: Perubahan siklus Ansietas
 Ny. A mengatakan menstruasi
cemas dengan
kondisinya
 Ny. A mengatakan
tidak mengalami
menstruasi
DO:
 Tampak gelisah
 Sering bertanya
tentang kondisinya

D. Diagnosa
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan siklus menstruasi

E. Perencanaan Intervensi Keperawatan


No. dx Tujuan Intervensi Rasional paraf
1 Setelah dilakukan Observasi
tindakan  Identifikasi  Untuk
keperawatan 1x30 saat tingkat mengetahui
menit ansietas perubahan
diharapakan berubah (mis. tingkat ansietas
kecemasan klien kondisi, yang di rasakan
berkurang dengan waktu,  Mengetahui apa
kriteria hasil: stresor) saja penyebab
 Verbalisas  Monitor ansietas
i tanda-tanda  Memberikan
kebingung ansietas rasa nyaman ke
an (verbal dan klien dalam
menurun nonverbal menumbuhkan
 Verbalisas Terapeutik kepercayaannya
i khawatir  Ciptakan tentang
akibat suasana kondisinya
kondisi terapeutik  Memperhatikan
yang untuk klien saat
menumbuhka
dihadapi n bercerita tentang
menurun kepercayaan kondisinya
 Perilaku  Pahami  Menumbuh
gelisah situasi yang saling percaya
menurun membuat pada pasien
 Perilaku ansietas  Untuk
tegang dengarkan mengurangi rasa
menurun dengan cemas
penuh
perhatian
 Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
menyakinkan
 Motivasi
mengidentifi
kasi situasi
yang memicu
kecemasan
Edukasi
 Jelaskan
prosedur,
termasuk
sensasi yang
mungkin
dialami
 Anjurkan
mengungkap
kan perasaan
dan persepsi
 Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
obat
antlansietas,
jika perlu
F. Implementasi
No.dx Hari/tgl Jam Implementasi paraf
1 Observasi
 Mengidentifikasi saat tingkat ansietas
berubah (mis. kondisi, waktu, stresor)
 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
nonverbal
Terapeutik
 Menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
 Memahami situasi yang membuat ansietas
dengarkan dengan penuh perhatian
 Mengunakan pendekatan yang tenang dan
menyakinkan
 Memotivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
Edukasi
 Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
 Menganjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi
 Melatih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Mengkolaborasikan pemberian obat
antlansietas, jika perlu

G. Evaluasi
No.dx Hari/tgl Jam Evaluasi paraf
1 S: Ny. A mengatakan cemasnya sudah berkurang
Ny. A mengerti dan cemas lagi
O: Ny. A tampak rileks
Ny. A tampak mengerti dengan apa yang
dismpaikan
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA

Bagus Gde Manuaba.Prof Dr. Ida.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. Jakarta:
EGC
Berliani, Paulina. 2009. Kontrasepsi Suntikan (Injeksi) – Depo Proveri. (Availabe; Www.Pdf-
Finder.Com/Pdf Diakses Tanggal 19 Maret 2017
Diagnosa Keperawatan Indonesia
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-Pk58. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardja
Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Standart Intervensi Keperawatan Indonesia
Surata Dkk, 2008. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Pelayanan Kontrasepsi. Trans Info Media.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai