Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia
adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker
hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima
besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker
nasofaring (Anaonim, 2004). Saat ini belum ditemukan data yang pasti yang menjadi faktor
penyebab utama penyakit kanker payudara. Sampai saat ini terjadinya kanker payudara diduga
akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, lingkungan dan hormonal
yaitu kadar hormon estrogen dalam tubuh yang berlebihan. Pertumbuhan jaringan payudara
sangat sensitif terhadap estrogen maka wanita yang terpapar estrogen dalam waktu yang panjang
akan memiliki risiko yang besar terhadap kanker payudara (Anonim 2004). Terjadinya
pemaparan estrogen dapat disebabkan oleh penggunaan kontrasepsi hormonal yang mengandung
kombinasi hormon yaitu estrogen dan progesteron.
Program keluarga berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak tahun 1970 dengan
dibentuknya Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program keluarga
berencana dirancang berwawasan gender, artinya alat kontrasepsi disediakan untuk perempuan
maupun laki-laki. Namun dalam pelaksanaannya pada tahun 1994 partisipasi perempuan secara
nasional jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki yakni sebesar 52,1% dengan segala metode,
sedangkan laki-laki sebesar 0,9 % dengan metode kondom dan 0,7 % vasektomi. Pada tahun
2000, partisipasi perempuan di Bali dalam menggunakan alat kontrasepsi sebesar 82 % dengan
segala metode dan partisipasi laki-laki sebesar 18 % dengan metode kondom.Tingginya
partisipasi perempuan dalam menggunakan alat kontrasepsi berbanding lurus dengan penderitaan
yang dialami yang disebabkan oleh efek samping alat tersebut. Hal ini tercermin dari data
Kanwil Bali tahun 2000 tentang efek samping alat kontrasepsi yang dialami perempuan dan laki-
laki. Efek samping yang dialami perempuan sebanyak 161 kasus pengguna IUD, 43 kasus
pengguna inplant, 1406 kasus pengguna suntikan, 333 kasus pengguna pil. Efek samping yang
dialami laki-laki 15 kasus dari pengguna kondom.
Di Indonesia penggunaan hormon sebagai alat kontrasepsi sudah populer dalam
masyarakat. Pemakai kontrasepsi hormonal terbanyak adalah jenis suntikan dan pil. Kontrasepsi
oral (pil) yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi estrogen dan progestin (Anonim 2004).
Kontrasepsi oral (pil) sebagai faktor yang meningkatkan risiko payudara menjadi perhatian dan
kontroversi dunia kesehatan saat ini. Jumlah pengguna kontrasepsi oral dan penderita kanker
payudara terus meningkat tiap tahunnya di seluruh dunia

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi?
2. Bagaimana metode kontrasepsi?
3. Bagaimana jenis kontrasepsi?

AKPER YPPP WONOMULYO Page 1


C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi alat kontarasepsi
b. Untuk mengetahui metode kontrsepsi
c. Untuk mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi

AKPER YPPP WONOMULYO Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
2. Cara kerja Kontrasepsi
Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :
1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
B. Metode kontrasepsi
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi sederhana dan
modern (Hartanto, 1994: 42).
1) Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa
pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat atau obat dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat.

a) Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat


Senggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina dan kehamilan dapat dicegah.
Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu
terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini
adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkan kadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak mentaati.
b) Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
(Kondom)
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
Cara kerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak
tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan
mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. Secara ilmiah
didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun (Saifuddin, 2003: 17).

Keuntungan menggunakan kondom adalah :

AKPER YPPP WONOMULYO Page 3


Efektif bila digunakan dengan benar
Tidak mengganggu kesehatan pengguna
Murah dan dapat dibeli secara umum
Kerugian menggunakan kondom adalah :
Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari karet yang diinsersikan ke dalam vagina
sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma agar tidak
mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas.
Keuntungan menggunakan diafragma adalah :
Tidak mengganggu reproduksi ASI
Tidak mengganggu kesehatan pengguna
Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
Kerugian menggunakan diafragma adalah :
Pemasangannya membutuhkan keterampilan
Untuk pemakaian perlu instruksi dan cara pemasangan oleh tenaga klinik yang terlatih
Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra

2) Metode Kontrasepsi Modern


a) Kontrasepsi Hormonal
(1) Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang
berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon
progesteron saja.
Keuntungan menggunakan pil KB adalah :
Mudah menggunakan
Mudah dihentikan setiap saat
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin menggunakannya untuk mencegah
kehamilan
Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Kerugian menggunakan pil KB adalah :
Memerlukan disiplin dari pemakai
Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen
Kembalinya kesuburan agak lambat
(2) Suntik KB
Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita, dan mengentalkan lendir mulut
rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
Keuntungan menggunakan suntik KB adalah :
Jangka panjang
Risiko terhadap kesehatan kecil
Aman
Kerugian menggunakan suntik KB adalah :

AKPER YPPP WONOMULYO Page 4


(a) Terjadi perubahan pada pola haid
(b) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
(3) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan dibawah
kulit, stiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui proses difusi dari
kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya
ovulasi.
Keuntungan menggunakan susuk KB adalah :
Tidak menekan produksi ASI
Tidak terdapat faktor lupa
Masa pakai jangka panjang (3-5 th)
Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen
Kerugian menggunakan susuk KB adalah :
Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk pemasangan dan pengangkatan implant
Implant sering mengubah pola haid
b) Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)
IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastik.
Keuntungan menggunakan IUD adalah :
Praktis
Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat

Kerugian menggunakan IUD adalah :


Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna)
Sedikit nyeri setelah pemasangan AKDR
c) Kontrasepsi mantap
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada
saluran telur wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan
tidak akan memperoleh keturunan lagi.
Vasektomi (MOP)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan
melakukan operasi kecil sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi tidak
terjadi.
Keuntungan MOP adalah :
Efektif
Sederhana
Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja
Biaya rendah
Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh
dokter pria untuk kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita

AKPER YPPP WONOMULYO Page 5


Kerugian MOP adalah :
Diperlukan suatu tindakan operatif
Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti pendarahan atau infeksi
Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai keturunan lagi
Tubektomi (MOW)
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk menghentikan fertilitas seorang perempuan secara
permanen.
Keuntungan MOW adalah :
Sangat efektif
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
Kerugian MOW adalah :
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali),
kecuali dengan operasi rekanalisasi
Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.

C. Jenis-jenis Kontrasepsi
1) Kontrasepsi Sterilisasi
Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi)
atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter
kandungan). Efektif bila Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara
permanen, misalnya karena faktor usia.
2) Kontrasepsi Teknik
1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya 75-
80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi,
orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu
kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu
bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan
tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum ASI
dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya menyusui
< 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

3) Kontrasepsi Mekanik

1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita
serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom
tidak dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini:

AKPER YPPP WONOMULYO Page 6


Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
Membutuhkan waktu untuk pemasangan
Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau
tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut
yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas
dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu
harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila
ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan logam,
umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%. Kelemahan alat
ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di luar masa
menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.
5. IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan
beberapa nilai plus: Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil
Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.

4) Kontrasepsi Hormonal
1. Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

2. Jenis kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu :
Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi
ini juga biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh.
Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal,
yaitu:
Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli,
kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit
kencing manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.
Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada
pada setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu koyo KB atau spiral
berhormon

AKPER YPPP WONOMULYO Page 7


5) Kontrasepsi Suntikan
Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan strogen.
Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto .2004)


a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari ipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil
konsepsi.
Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan
1. Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan
pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
2. DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3. Tingkat efektifitasnya tinggi
4. Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5. Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6. Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7. Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang,
sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.
8. Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada
siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9. Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain
mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen
juga dapat menekan produksi ASI.

b. Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)


Pasca persalinan
1. Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum
berkumpul dengan suami
2. Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.
Pasca Abortus
1. Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2. Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan

AKPER YPPP WONOMULYO Page 8


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan dan konsepsi yang
berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
Metode kontrasepsi yaitu :
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat
Senggama Terputus
Pantang Berkala
Metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat
Kondom
Diafragma
2. Metode Kontrasepsi Modern
Kontrasepsi Hormonal
(1) Pil KB
(2) Suntikan
(3) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)
Kontrasepsi mantap
Vasektomi
Tubektomi

B. Saran
Diperlukan perhatian dari pemerintah melalui petugas-petugas kesehatan untuk memberikan
pelayanan yang baik, menyediakan alat kontrasepsi sesuai dengan yang dibutuhkan, memberikan
penyuluhan pada masyarakat khususnya pasangan usia subur tentang keuntungan dan kerugian dari
penggunaan suatu jenis alat kontrasepsi.

AKPER YPPP WONOMULYO Page 9


DAFTAR PUSTAKA

www.Alat kontrasepsi.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassar


www. Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas di
Kabupaten Temanggung.com, di Akses pada Tanggal 22/4/11 (10.00). Makassar

AKPER YPPP WONOMULYO Page 10

Anda mungkin juga menyukai