Anda di halaman 1dari 9

Wellness and Healthy Magazine 2019

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP


TINGKAT PENGETAHUAN CALON PENGANTIN
THE EFFECT OF REPRODUCTIVE HEALTH COUNSELING ON THE KNOWLEDGE
OF BRIDE CANDIDATE

ATIK JANUARTI
Universitas Aisyah Pringsewu;
Januarti, Atik, Qurniasih, Nila, Kristianingsih, Ani, Kusumawardani Psiari
atikjanuarti12@gmail.com, nilaqurniasih05@gmail.com, anikristianingsihuap@gmail.com

ABSTRAK
Tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat dimulai dari kelompok terkecil yaitu keluarga. Salah satu yang dapat
dipersiapkan untuk membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas adalah dengan memberikan pendidikan
kesehatan reproduksi sebelum pernikahan. Hasil survey yang dilakukan di KUA Balik Bukit menunujukkan
pendidikan kespro yang diberikan pada saat kursus catin belum optimal, bahkan masih ditemukan 2 (dua) kasus
penelentaran bayi akibat kehamilan tidak diinginkan, hal ini karena ketidak tahuan catin tersebut tentang
kesehatan reptodukasi. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap
Tingkat Pengetahuan Calon Pengantin Di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon
pengantin yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Balik Bukit tahun 2020, sampel penelitian ini adalah 12 calon
pengantin yang akan menikah, dengan Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive sampling. Analisa
bivariat menggunakan Uji T.

Hasil penelitian ini diperoleh bahwa rata-rata pengetahuan calon pengantin sebelum diberikan penyuluhan
kesehatan reproduksi yaitu 61,042%, rata-rata pengetahuan calon pengantin sesudah diberikan penyuluhan
kesehatan reproduksi yaitu 78,8%. Hasil menunjukan terjadi peningkatan sebelum dan sesudah intervensi sebesar
17,75.Hasil uji paired test didapatkan hasil P-Value 0,000 (<0,05) yang artinya ada pengaruh penyuluhan
kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan calon pengatin di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
Tahun 2020. Saran : hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan dan pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya pengetahuan kesehatan reproduksi pada calon pengantin sehingga dapat memperluas
cakupan penelitian terhadap pegetahuan kesehatan reproduksi

Kata Kunci : Penyuluhan, Pengetahuan, Calon Pengantin

ABSTRACT
The achievement of the degree of public health starts from the smallest group, namely the family. One that can
be prepared to form a healthy and quality family is to provide reproductive health education before marriage.
The results of a survey conducted at KUA Balik Bukit showed reproductive health education provided at the
catin course was not optimal, and even found 2 (two) cases of baby displacement due to unwanted pregnancy,
this is because of the catin 'ignorance about reptodic health. With the aim of knowing influence Reproductive
Health Counseling on the Level of Knowledge of the Prospective Bride at KUA Balik Bukit, West Lampung
Regency 2020

This type of research is quantitative research..The population in this study were all brides and grooms in the
Balik Bukit Community Health Center in 2020, the sample of this research is 12 brides who will marry, with the
sampling technique used was purposive sampling. Bivariate analysis using the T test.

The results of this study were obtained that the average knowledge of the bride before being given reproductive
health counseling was 61.042%, the average knowledge of the bride and groom after being given reproductive
health counseling was 78.8%. Paired test results obtained P-Value 0,000 (<0.05), which means there is an
influencereproductive health education to the knowledge of prospective trainers in KUA Balik Bukit, West
Wellness and Healthy Magazine 2019

Lampung Regency in 2020. Suggestion: the results of this study are expected to be material input and
development of science, especially knowledge of reproductive health in prospective brides so as to broaden the
scope of research on reproductive health knowledge

Keywords : Counseling, Knowledge, the bride

PENDAHULUAN tahun 2016), bahwa pengetahuan


berpengaruh terhadap pembentukan sikap
Perkawinan merupakan suatu hal
dan perilaku yang baik.
yag didambakan oleh setiap orang serta
Penelitian lain yang dilakukan oleh
merupakan kebutuhan dasar manusia.
Dewi Susanti, Yefrida Rustam, Alsri
Perkawinan merupakan ikatan lahir dan
Windra tahun 2018 dengan judul Pengaruh
batin pada pria dan wanita dengan ikatan
Pendidikan Kesehatan Pranikah Terhadap
suami istri yang bertujuan untuk
Pengetahuan dan Sikap Calon Pengantin di
membangun kehidupan rumah tangga yang
Lubuk Begalung Padang, hasil penelitian
utuh dan bahagia berdasarkan Ketuhanan
tersebut menunjukan ada pengaruh
yang Maha Esa ( UU RI,1974 ).
pendidikan pranikah terhadap pengetahuan
Berdasarkan data dari Pusdatin tahun
dan sikap catin yang ditunjukan dengan
tahun 2018 kasus HIV di Propinsi
peningkatan pengetahuan sebelum dan
Lampung 524 orang, jumlah penderita
sesudah pemberian pendidikan kesehatan
IMS 1023 ,Sementara di Kabupaten
pranikah dari 31,6% menjadi 97,4%.
Lampung Barat angka kesakitan karena
Hasil survey pendahuluan yang
IMS yang diobati 134 orang dan di
dilakukan peneliti kepada 3 calon
puskesmas liwa angka kesakitan karena
pengantin di wilayah KUA Kecamatan
IMS adalah 23 orang di tahun 2018. Pada
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
tahun 2016 terjadi 2 kasus penelantaran
pada bulan November Tahun 2019, bahwa
bayi karena KTD (kehamilan tidak
pendidikan kesehatan reproduksi yang
diinginkan) , di kecamatan balik bukit, hal
diberikan pada saat kursus calon pengantin
ini terjadi dari pasangan yang belum
belum dilakukan dengan baik, mulai
menikah dan tidak siap dengan kelahiran
perencanaan maupun pelaksanaan
bayinya
pendidikan kesehatan belum menunjukkan
Menurut kepala KUA Balik Bukit kasus
adanya proses pendidikan yang baik. Hal
pernikahan di usia yang belum cukup umur
ini disebabkan karena tidak adanya
atau tidak sesuai dengan peraturan dari
sosialisasi atau pemberitahuan dari KUA
kementrian agama masih kerap terjadi,
atau aparat desa dan tidak ada dukungan
sepanjang tahun 2019 pihak KUA telah
dari keluarga.
menikahkan sebanyak 5 pasangan
Berdasarkan uraian tersebut maka
pengantin dengan usia dibawah 16 tahun.
penulis merasa tertarik untuk meneliti
Study kuantitatif telah dilakukan oleh
tentang " Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Nuraisiah tahun 2016, judul Efektifitas
Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Calon Pengantin Di KUA Balik Bukit
Terhadap Pengetahuan dan sikap Pasangan
Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020".
Catin di KUA Kecamatan Kuningan
Kabupaten Kunjungan Tahun 2015.Hasil
penelitian tersebut mengatakan ada METODE
hubungan antara pendidikan kesehatan Rancangan penelitian yang
reproduksi dengan sikap calon pengantin digunakan adalah dengan menggunakan
terhadap kesehatan reproduksi yang masing pre eksperiment dengan pendekatan
– masing ditunjukan dengan sikap positif onegroup pretest-posttest design. Penelitian
50%, hal ini sesuai dengan (Nuraisidh
Wellness and Healthy Magazine 2019

ini telah dilakukan pada bulan Juni Tahun tahun 2020, Besar sampel dalam penelitian
2020 di KUA Balik Bukit. ini sebanyak 12 orang calon pengantin.
Populasi penelitian ini adalah Teknik sampling yang digunakan yaitu
seluruh calon pengantin yang ada di purposive sampling
Wilayah kerja Puskesmas Balik Bukit

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Univariat

Rata-rata pengetahuan calon pengantin sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan reproduksi


di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Pengetahuan Catin Mean SD SE Min-Max N


Sebelum 48,0 –
61,042 8,6588 2,4996 12
penyuluhan 68,6

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil reproduksi yaitu 61,042%. Dengan


rata-rata pengetahuan calon pengantin minimal 48 % dan maksimal 68,6%.
sebelum diberikan penyuluhan kesehatan

Rata-rata pengetahuan calon pengantin sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan reproduksi


di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Pengetahuan Catin Mean SD SE Min-Max N


Sebelum 68,6 –
78,800 7,7529 2,2381 12
penyuluhan 94,3

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil reproduksi yaitu 78,8%. Dengan minimal
rata-rata pengetahuan calon pengantin 68,6% dan maksimal 94,3%.
sesudah diberikan penyuluhan kesehatan

Analisa Bivariat

Uji normalitas pengetahuan calon pengantin sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan
kesehatan reproduksi di KUA Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Pengetahuan Catin Mean SD K-S P value N


Sebelum
61,042 8,6588 0,424 0,994 12
penyuluhan
Sesudah
78,800 7,7529 0,589 0,878 12
penyuluhan

Berdasarkan tabe diatas diperoleh hasil uji pengantin sesudah dilakukan penyuluhan
normalitas menggunakan Kolmogorov- didapatkan nilai p value : 0,878 (>0,05).
smirnove, uji normalitas pengetahuan calon Artinya semua data berditribusi normal,
pengantin sebelum dilakukan penyuluhan sehingga untuk mengetahui pengaruh
didapatkan nilai p value : 0,994 (>0,05) penyuluhan menggunakan uji T.
dan uji normalitas pengetahuan calon
Wellness and Healthy Magazine 2019

Pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan calon pengatin di


KUA Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat Tahun 2020

Pengetahuan Selisih
SD SE P value N
Catin Mean
Sebelum dan
Sesudah 17,75 4,6241 1,3349 0,000 12
penyuluhan

Berdasarkan tabel diatas bahwa selisih penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap


rata-rata peningkatan pengetahuan calon pengetahuan calon pengatin di KUA Balik
pengantin setelah dilakukan penyuluhan Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun
kesehatan reproduksi yaitu 17,75%. Hasil 2020
uji paired test didapatkan hasil P-Value
0,000 (<0,05) yang artinya ada pengaruh
sebelum diberikan penyuluhan.
PEMBAHASAN pengetahuan calon pengantin tentang
Univariat kesehatan reproduksi juga dipengaruhi
oleh pengalaman. Seseorang yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian mempunyai pengalaman apapun pada
diperoleh hasil rata-rata pengetahuan calon suatu hal. Maka akan cenderung memiliki
pengantin sebelum diberikan penyuluhan sifat negative terhadap suatu hal.
kesehatan reproduksi yaitu 61,042%. Hasil Menikah perlu banyak sekali
tersebut menunjukan rata-rata calon persiapan baik secara mental, fisik,
pengantin memiliki pengetahuan yang kesehatan dan sebagainya. Adapun salah
cukup sebelum dilakukan penyuluhan satu tujuan melangsungkan pernikahan
kesehatan reproduksi. adalah mendapatkan dan melangsungkan
Menurut Arikunto 2010, Pendalaman keturunan yang mana tak dapat dipungkri
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau naluri manusia mempunyai kecenderungan
kita ukur dapat kita sesuaikan dengan untuk mempunyai keturunan yang sah
tingkatan-tingkatan diatas skor penelitian keabsahan anak keturunan yang diakui
dan implementasikan kedalam 3 kategori, oleh dirinya sendiri, masyarakat, negara
yaitu : Kategori pengetahuan kurang, jika dan kebenaran keyakinan agama Islam.
skor < 60%, Kategori pengetahuan cukup, Pengetahuan dapat dipengaruhi
jika skor 60% - 75%, Kategori berbagai faktor seperti pendidikan dimana
pengetahuan baik, jika skor ≥76% - 100%. terdapat calon pengantin dengan
Pengetahuan adalah hasil pendidikan SD-SMP 50% hal tersebuat
penginderaan manusia atau hasil tahu menggambarkan bahwa calon pengantin
seseorang terhadap obyek melalui indera tidak harus berpendidikan tinggi, bahwa
yang dimilikinya dan dipengaruhi oleh semua bisa menjadi pengantin. Pada
intensitas perhatian dan persepsi terhadap dasarnya pendidikan sangat mempengaruhi
obyek (Notoatmodjo, 2005). hasil pengetahuan calon pengantin, bahwa
Penelitian ini sejalan dengan pendidikan dapat mempengaruhi cara
penelitian Riantini (2017), menyatakan pandang seseorang untuk mendapat
bahwa hasil penelitian diketahui sebagian informasi khususnya informasi kesehatan,
besar memiliki pengetahuan sebesar 62,5% sehingga dapat meningkatkan kualitas
Wellness and Healthy Magazine 2019

hidup masyarakat. Selain itu faktor umur merubah perilaku perseorangan dan atau
dimana terdapat calon pengantin dengan masyarakat dalam bidang kesehatan
umur 18-20 tahun sebanyak 50%, bahwa (Notoatmodjo, 2010).
umur dapat mempengaruhi pengetahuan Penelitian ini sejalan dengan
seseorang dimana pertambahan umur penelitian Dila dkk (2019), hasil penelitian
seseorang sapat meningkatkan pola fikir pada rata-rata pengetahuan calon pengantin
dan kedewasaan sehingga mudah setelah diberikan penyuluhan kesehatan
menerima informasi kesehatan. reproduksi sekor meningkat menjadi
Hasil analisis kuesioner 81,05% dengan pengetahuan yang baik.
pengetahuan, bahwa rata-rata responden Penyuluhan kesehatan reproduksi
tidak bisa menjawab pertanyaan calon pengantin dirasa sangat perlu, karena
pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dengan adanya program tersebut menjadi
dan nifas pada point kehamilan, persalinan tahu jika terdapat gangguan pada
dan pemberian ASI, hal tersebut dapat pasangannya sehingga dapat ditindak
menajadi masukan bagi tenaga kesehatan lanjuti lebih dini serta menghidari adanya
untuk lebih memperdalam pengetahuan perceraian akibat dari reproduksi salah satu
tentang kehamilan, persalinan dan nifas, mempelai yang kurang sehat. Selain itu
dan dapat menajadi masukan untuk peneliti penyuluhan memiliki banyak dampak
selanjutnya untuk meneliti lebih dalam positif seperti menambah wawasan kepada
mengenai pengetahuan dalam kehamilan. calon pengantin terkait dengan hak
Berdasarkan hasil penelitian reproduksi meliputi kebebasan calon
diperoleh hasil rata-rata pengetahuan calon pengantin dalam memutuskan berapa
pengantin sesudah diberikan penyuluhan jumlah anak yang diinginkan, jarak
kesehatan reproduksi yaitu 78,8%. Hasil kelahiran antara anak satu dengan yang
tersebut menunjukan rata-rata calon kedua dan seterusnya, para calon
pengantin memiliki pengetahuan yang baik pengantin juga mendapatkan informasi
setelah dilakukan penyuluhan kesehatan yang lengkap tentang kesehatan reproduksi
reproduksi. dan seksual, serta efek samping obat-
Penyuluhan kesehatan adalah obatan, alat dan tindakan medis yang
gabungan berbagai kegiatan dan digunakan untuk mengatasi masalah
kesempatan yang berlandaskan prinsip- kesehatan reproduksi.
prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, dimana individu, keluarga, Bivariat
kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu Berdasarkan hasil uji paired test
bagaimana caranya dan melakukan apa didapatkan hasil P value 0,000 kurang dari
yang bisa dilakukan, secara perseorangan 0,05 yang artinya ada pengaruh
maupun secara kelompok dengan meminta penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap
pertolongan (Effendy, 2003). pengetahuan calon pengatind di KUA
Kemudahan untuk memperoleh suatu Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
informasi dapat membantu seseorang Tahun 2020.
memperoleh pengetahuan yang baru Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
dengan cepat. (Notoatmodjo, 2012). dapat diketahuinya pengertian kesehatan
Penyuluhan merupakan penyampaian reproduksi dan sistem reproduksi,
informasi secara cepat, dimana penyuluhan masalah-masalah dalam kesehatan
dapat diartikan sebagai proses reproduksi, hak-hak kesehatan reproduksi,
penyebarluasan yang dalam hal ini, penyakit-penyakit menular seksual ( PMS )
merupakan penyebarluasan informasi dan HIV/ AIDS dan bagaimana cara
tentang ilmu pengetahuan. (Rismajayanti, menjaga kesehatan reproduksinya. ( Buku
2012). penyuluhan kesehatan adalah untuk Saku Kesehatan Reproduksi Bagi Calon
Wellness and Healthy Magazine 2019

Pengantin , Kementrian Kesehatan Jakarta, pengetahuan calon pengantin. Hal tersebut


2015 ). merupakan upaya yang sangat efektif
Penyuluhan adalah proses untuk menambah pengetahuan calon
perubahan perilaku dikalangan masyarakat pengantin mengenai reproduksi.
agar mereka tahu, mau dan mampu Pengaruh yang sangat besar dalam
melakukan perubahan demi mencapai pelaksanaan penyuluhan untuk memberika
peningkatan produksi, pendapatan atau informasi kesehatan agar dapat
keuntungan dan perbaikan kesejahteraan membentuk sikap dan perilaku hidup
masyarakaat (Subejo,2010) sehat. Dengan penyuluhan reproduksi
Penelitian ini sejalan dengan kesehatan membuat para cara pengantin
penelitian Riantini (2017), bahwa terdapat mengerti akan pentingnya kesehatan
perbedaan yang bermakna sebelum dan reproduksi dari sebelum menikah sampai
setelah dilakukan penyuluhan pada calon setelah menikah. Dikarenakan menjaga
pengantin. Pendidikan kesehatan yang kesehatan reproduksi merupakan salah satu
dilaksanakan ternyata cukup efektif untuk cara menjaga kesehatan organ reproduksi
meningkatnkan pengetahuan calon paling dasar.
penganti mengenai kesehatan reproduksi.
Sejalan pula dengan penelitian Dila dkk KESIMPULAN DAN SARAN
(2019), bahwa terdapat pengaruh
pemberian penyuluhan kesehatan Kesimpulan
reproduksi terhadap pengetahuan calon 1. rata-rata pengetahuan calon pengantin
pengantin. sebelum diberikan penyuluhan
Berdasarkan peneliti bahwa masih kesehatan reproduksi yaitu 61,042%
banyak masyarakat yang menganggap 2. Rata-rata pengetahuan calon pengantin
penyuluhan reproduksi bagi calon sesudah diberikan penyuluhan
pengantin sebelum menikah tidaklah kesehatan reproduksi yaitu 78,8%
penting. Padahal informasi kesehatan 3. Peningkatan pengetahuan calon
tersebut sangat diperlukan guna pengantin sebelum dan sesudah
mengetahui kesiapan masing-masing calon diberikan penyuluhan yaitu 17,75%
pengantin untuk mempunyai anak. 4. Ada pengaruh penyuluhan kesehatan
Penyuluhan kesehatan reproduksi calon reproduksi terhadap pengetahuan calon
pengantin adalah guna membantu calon pengatin dengan nilai P value 0,000
pengantin atau suami isteri dalam (<0,05)
mengambil keputusan dan mewujudkan
hak reproduksi secara bertanggungjawab Saran
dengan mengetahui kemungkinan kondisi
dari calon pengantin serta kondisi anak a. Bagi Responden
yang akan dilahirkan, termasuk soal Penelitian ini diharapkan bagi calon
genetik, penyakit kronis, infeksi menular pengantin menambah ilmu dan
seksual dan lainnya. Dari segi karakteristik wawasan tentang kesehatan reproduksi
pada usia responden banyak terdapat usia dengan mengikuti kelas pranikah
18-20 tahun, hal ini dapat mempengaruhi online yang diadakan di Puskesamas
pengetahuan responden, dimana menurut b. Bagi KUA Balik Bukit
Notoadmojo, 2005, dengan bertambahnya Penelitian ini diharapkan adanya
usia seseorang maka akan terjadi hubungan kerjasama terhadap
perubahan pada aspek fisik dan psikologis Puskesmas Liwa untuk diadakannya
(mental) yang mempengaruhi pengetahuan. bimbingan berupa penyuluhan yang
Hasil penelitian ini menunjukan berkesinambungan mengenai kesehatan
bahwa penyuluhan kesehatan pada calon reproduksi.
pengantin dapat meningkatkan c. Bagi Puskesmas Liwa
Wellness and Healthy Magazine 2019

Disarankan untuk Puskesmas Liwa 3. Keterbatasan saat pengumpulan data,


dapat bekerjasama dalam menjalin dimana calon pengantin yang akan
hubungan peningkatan kesehatan menjadi responden sulit untuk di
masyarakat, dengan program hubungi, Karena masih banyak yang
penyuluhan kesehatan reproduksi calon mengurus keperluaan, sibuk dengan
pengantin melalui kelas pranikah online pekerjaannya dan tidak memiliki HP
yang dapat dilakukan dalam satu bulan pribadi namun berganti-gantian dengan
sekali. Sehingga responden yang anggota keluarganya. Oleh karena itu
bekerja agar tetap bisa mengikuti kelas peneliti hanya meneliti yang bisa
dan mendapat informasi kesehatan. dihubungin dan mau menjadi
d. Bagi Institusi responden.
Disarankan hasil penelitian ini dapat
menjadi tambahan refrensi di DAFTAR PUSTAKA
perpustakan.
e. Bagi Peneliti Lainnya A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul
Disarankan bagi peneliti selanjutnya Uliyah. ( 2014 ). Pengantar
untuk dapat meneliti pengaruh kebutuhan dasar manusia. Edisi
penyuluhan reproduksi pada calon 2. Jakarta : Salemba medika
pengantin selain pengetahuan calon
mengantin dan diharapkan dapat Arikunto, Suharsini (2010), Prosedur
mengambil lebih banyak variabel yang Penelitian Suatu Pendekatan
berpengaruh. Analisis kuesioner Praktik, Jakarta : Rinekacipta
jawaban pertanyaan, banyak responden
menjawab salah pada poin pengetahuan Arikunto, Suharsini (2012), Prosedur
tentang kehamilan, persalinan dan nifas Penelitian Suatu Pendekatan
pada point kehamilan, hal tersebut Praktik, Jakarta : Rinekacipta
dapat menajadi masukan untuk peneliti
selanjutnya untuk meneliti lebih dalam Anwar, M., Baziad, A., & Prabowo, R.P.
mengenai pengetahuan dalam (2011) Ilmu Kandungan. Jakarta:
kehamilan persalinan dan nifas. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan metode Buku Saku Kesehatan Reproduksi Bagi


penelitian yang bersifat kuantitatif yang Calon Pengantin ,Kementrian
dapat menimbulkan bias karena Kesehatan, (2015), Jakarta.
informasi yang didapatkan hanya
bersifat objektif, lebih uum dan tidak Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu,
mendalam seperti jika menggunakan teori dan filsafat komunikasi.
metode penelitian yang bersifat Bandung : Citra Aditya Bakti
kualitatif. Data hanya diperoleh dari
pengisian kuesioner. Heru Subaris Kasjono Yasril, (2009),
2. Instrument penelitian ini menggunakan Teknik Sampling untuk
kuesioner dengan pertanyaan tertutup Penelitian Kesehatan.Graha
dan terbuka, penelitian ini Ilmu,Yogyakarta.
menggunakan data primer dari
responden yang memberikan gambaran Ibnu, Fajar,. Isnaeni,. Pujirahaju, astutik,.
dari variabel predisposisi, penguat dan Dkk (2009), Statistika untuk
pendukung yang berhubungan Praktisi Kesehatan. Yogyakarta:
pengetahuan kesehatan reproduksi Graha Ilmu.
calon pengantin.
Wellness and Healthy Magazine 2019

Puskesmas Pucang Sewu


Kemenkes, (2017), Buku Saku Bagi Surabaya, Jurnal Universitas
Penyuluh Pernikahan Airlangga.
Kesehatan Reproduksi Calon
Pengantin,Jakarta. Savitri, Dila (2019), Pengaruh Penyuluhan
Lestari, Titik (2015), Kumpulan teori untuk Kesehatan Reproduksi terhadap
kajian pustaka penelitian Pengetahuan catin Wanita
kesehatan, Yogyakarta: Nuha Dalam Persiapan pranikah Di
Medika Wilayah Kerja KUA Kecamatan
Maryanti D, Septikasari M. (2009), Buku Koto Tangah Pada tahun 2019,
Ajar Kesehatan Reproduksi Terapi jurnal Universitas Andalas.
Dan Praktikum dalam Ari
Setiawan. Yogyakarta : Nuha Sugiyono, (2012) Metode Penelitian
Maedika Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
M. Sopiyudin Dahlan, (2010), Besar Bandung:Alfabeta.
Sampel dan Cara Pengambilan
Sampel dalam Penelitian Tarwoto, Dkk.( 2012), Keperawatan
Kedokteran dan Medikal Bedah Gangguan
Kesehatan,Salemba Sistem Endokrin. Jakarta: Trans
Medika,Jakarta. Info Medikal.

Notoatmodjo, Soekidjo (2005), Metodologi Undang-Undang Republik Indonesia


penelitian kesehatan, Jakarta : Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Rineka cipta Perkawinan

Notoatmodjo, Soekidjo (2010), Metodologi Undang-Undang Republik Indonesia


penelitian kesehatan, Jakarta : Nomor 16 Tahun 2019 Tentang
Rineka cipta Perubahan Atas Undang-Undang
Notoatmodjo, Soekidjo (2012), Metodologi Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
penelitian kesehatan, Jakarta : Perkawinan.
Rineka cipta

Prawirohardjo, Sarwono (2008), Buku


Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prof.DR.H.Abdurrahmat Fathoni,M.Si,
(2005), Metodologi Penelitian
dan Teknik Penyusunan
Skripsi,Rineka Cipta,Garut.

Rasjidi, I. (2010). 100 Questions &


Answers Kanker pada Wanita.
Jakarta : Gramedia

Riantini dan Pulung, (2018), Efektivitas


penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Pada pengantin Di

Anda mungkin juga menyukai