F UMUR 34 TAHUN
G3P2A0 UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU
DENGAN PERTUMBUHAN JANIN TERGANGGU
KELOMPOK 4:
6. RATNASARI (P07124521157)
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Olehb karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa menambah manfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Semoga ALLAH SWT membalas kebaikan yang telah diberikan dan
semoga makalah kesehatan ini bermanfaat.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program 1000 hari
pertama kehidupan (HPK), karena kualitas manusia ditentukan sejak awal janin
bertumbuh di dalam tubuh seorang ibu. Seorang ibu hamil harus berjuang
janinnya optimal. Idealnya, berat badan bayi saat dilahirkan adalah tidak
kurang dari 2500 gram, dan panjang badan bayi tidak kurang dari 48 cm. Inilah
alasan mengapa setiap bayi yang baru saja lahir akan diukur berat dan panjang
Salah satu indikator bayi sehat adalah berat lahir yang normal. Pada
berat badan janin. Indikator pertumbuhan berat janin intra uterine, tinggi
Nuba Medika)
oleh janin yang mempunyai berat badan di bawah batasan tertentu dari umur
antara potensi genetik dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterine. Berat
badan lahir rendah (BBLR) dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur
kehamilannya (<37 minggu) sesuai untuk masa kehamilannya dan bayi yang
lahir aterm kehamilannya (> 37 minggu) kecil untuk masa kehamilannya tetapi
janin terhambat (PJT). Di negara maju, sekitar dua per tiga BBLR disebabkan
disebabkan oleh PJT (Cunningham, et, 2014. Obstetri Wilams, Jakarta : EGC)
kasus bayi dengan berat badan lahir < 2500 grammengalami PJT, dimana
hamper 4–8% bayi yang lahir ini berasal dari negara berkembang dan 6–30%
bayi yang lahir dikategorikan dengan PJT. PJT merupakan 10% komplikasi
dari seluruh kehamilan dimana hal ini berhubungan dengan angka kematian
perinatalyaitu 6-10 kali lebih tinggi dibanding bayi dengan pertumbuhan yang
EGC)
Bidan berperan sangat penting dalam menurunkan AKI dan AKB. Karena
bidan sebagai ujung tombak atau tenaga kesehatan yang berada di garis
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Janin Terhambat.
2. Tujuan Khusus
Terhambat (PJT)
(PJT).
C. Manfaat
a) Manfaat Teoritis
terhambat (PJT) pada ibu hamil mengingat pengetahuan yang kurang, pola
b) Manfaat Praktis
c) Bagi Keluarga
kehamilannya.
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. Definisi
Tidak semua janin berukuran kurang dari persentil 10 beresiko untuk hasil
terhambat mengacu pada janin yang kecil usia kehamilan dan menampilkan
tanda-tanda lain dari hipoksia kronis atau kekurangan gizi. Kecil masa
kurang dari persentil 10 untuk usia kehamilannya, yang dapat terjadi akibat
Berat bayi lahir rendah yang berukuran kecil pada usia kehamilan
janin untuk memperoleh ukuran janin yang sesuai dengan usia kehamilan.
mengalami small for gestasional age (SGA) yaitu janin dengan berat badan
kepala bayi pada usia kehamilan tertentu. Pada setiap kurva, terdpat garis
persentil 90%, 50% dan 10%. Misalnya jika bayi verada pada persentil 10
untuk berat badan, hal ini berarti berat badan bayi kurang 10% dari normal.
Bayi yang berada dibawah 25% untuk berat lahir dan panjang dianggap
mengalami PJT.5
PJT yang berada pada persentil 3 hingga persentil 10 sementara severe adalah
dianggap telah tumbuh sesuai dengan etnis, paritas, berat dan tinggiya.
dilahirkan di rumah. 6
dan PJT-BBLR, insiden tertinggi ditemukan di Asia Selatan (28%) dan Asia
Tengah (33%), Negara yang memiliki insiden tinggi untuk BBLR dan PJT-
BBLR adalah Bangladesh (50%, 39%), India (28%, 21%) dan Pakistan (25%,
18%). Untuk Negara Asia lainnya presentasinya , Sri Lanka (19%, 13%);
Cambodia (18%, 12%); Vietnam dan Filipina (11%, 6%); Indonesia dan
Malaysia (8%, 4%); Thailand (8%, 3%), dan Republik Rakyat Cina (RRC)
tahun 2010, 8,2% bayi dengan berat <2500 gram dilahirkan dan 7,6% bayi
dilahirkan dengan berat >4000 gram serta meskipun mayoritas bayi berat
bulan. Jumlah bayi yang dilahirkan dengan berat <2500 gram telah meningkat
sebesar 20% sejak 1984 dan pada waktu yang sama, insiden bayi yang
bahwa pada golongan ekonomi rendah, prevalensi PJT lebih tinggi (14%) jika
III. Etiologi
gen pada plasenta yang mengalami hipoksia terhadap kehamilan dengan PJT.
Hipoksia fetus dapat terjadi akibat kegagalan tumbuh atau yang berhubungan
a. Faktor ibu
khususnya ibu hamil dengan usia muda memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk mengalami PJT. Hal yang sama juga terjadi pada ibu hamil dengan usia
tua. Studi yang dilakukan oleh Strobino dkk tidak menemukan hubungan
antara usia dan berat bayi lahir rendah dan melaporkan adanya faktor
independen yang dipengaruhi oleh faktor sosial seperti etnis, status ekonomi,
usia saat menarche, tinggi ibu, dan kebiasaan merokok saat kehamilan.1
berkembang adalah faktor resiko untuk PJT. Wanita dengan status sosio-
antenatal care yang jarang serta masalah kekerasan dalam rumah tangga
mempengaruhi pertumbuhan janin. Berat ibu saat melahirkan, berat ibu saat
sebelum hamil, dan berat badan yang rendah selama kehamilan memiliki
hubungan yang positif dengan PJT. Asupan kalori dan defisiensi nutrisi
tertentu (seperti glukosa, zinc, folat) masih belum jelas memiliki hubungan
dengan PJT. 1
faktor resiko PJT. Wanita yang tinggal di dataran tinggi biasanya terpapar
dengan hipoksia kronis dan menyebabkan berat badan lahir rendah. Studi
langsung antara dataran tinggi dan berat badan lahir rendah. Merokok saat
kehamilan juga memiliki resiko 3,5 kali lebih untuk mengalami PJT
Faktor ibu yang lainnya seperti faktor uterin (seperti fibroid, anomali
hingga melebihi 25%. Wanita yang memiliki riwayat melahirkan bayi PJT
b. Faktor Janin
agenesis atau dysplasia renal, anencephaly dan single umbilical artery juga
adalah virus (rubella, CMV, herpes, varicella, herpes zoster, HIV), dan
infeksi parasit (toxoplasmosis, syphilis, malaria). Infeksi bakteri dianggap
kehilangan fungsi sel pada beberapa system organ janin. Pada Negara
Multigravida memiliki resiko 5-10 kali lebih besar untuk mengalami PJT
PJT tergantung dari banyak faktor seperti jumlah janin, chorionicity, penyakit
c. Faktor Plasenta
nutrisi untuk janin sehingga menimbulkan PJT. Penurunan relatif massa dan
faktor plasenta adalah abrusio plasenta, plasenta akreta, infark plasenta, fetal
vilitis kronik pada janin dengan PJT dibandingkan dengan pertumbuhan pada
kehamilan normal. 1
IV. Klasifikasi
1. Simetris
AC). Pada kebanyakankasus, rasio H:A (Head: Abdomen) akan berada dalam
rentang normal dan akan menunjukkan janin yang kecil secara konstitusional.
Untuk keadaan PJT simetris jarang terjadi pada kehamilan yang patologis/
yang disertai kelainan medis. Pada kasus tersebut, gangguan telah terjadi pada
awal kehamilan dan menyebabkan PJT berat dan prognosis kehamilan yang
sangat buruk.9
kehamilan ini berlanjut sepanjang sentil yang sama. Tidak ada ciri insufisiensi
Doppler untuk uterus, umbilicus, dan janin berada dalam rentang normal.
kehamilan ini terus menurun dan secara progresif melewati sentil yang lebih
onset dini yang berat atau abnormalitas janin, yang khas adalah triploidi. Jika
tidak yakin janin kecil secara konstitusional atau patologis, lakukan scan
ulang. 9
Pada PJT tipe-1 dijumpai tubuh janin secara keseluruhan berukuran kecil
seluler semua organ janin. PJT tipe-1 ditandai dengan berat badan, lingkar
kepala dan panjang badan yang berada dibawah persentil ke-10. PJT simetris
ini terjadi selama kehamilan trimester ke-1 dan trimester ke-2 dan angka
Sebagai contoh, pada PJT tipe simetris fase awal akan menghasilkan
penurunan yang relatif pada jumlah dan ukuran sel. Misalnya, janin yang
terpapar oleh zat kimia, infeksi virus atau pertumbuhan sel yang tidak normal
mungkin menyebabkan penurunan proporsi ukuran kepala dan tubuh. 3
Gambaran klinis : 6
abnormalitas kromosom
PI lebih dari 2
2. Asimetris
diberikan jika kecepatan tumbuh kepala janin yang berkurang tidak sama
amnion. Ciri pada janin meliputi kardiomegali ringan, usus hyperechoic, dan
mendapat nutrisi dan energi, sehingga sebagian besar energi digunakan secara
langsung untuk mempertahankan pertumbuhan organ vital (seperti otak dan
perut kecil. Pertumbuhan janin terhambat tipe-2 memiliki berat badan yang
kurang dari persentil ke-10, sedangkan ukuran kepala dan panjang badan
pertumbuhan. 10
hepar akan mempengaruhi ukuran sel saja, bukan jumlahnya dan lingkar
Gambaran klinis : 6
trimester tiga
Hambatan pada nutrisi fetal dengan glikogen dan lemak yang terbatas,
3. Campuran
sedikit pengurangan dari masa jaringan lunak. Jika malnutrisi terjadi dalam
Gambaran klinis : 6
Biasanya muncul saat PJT terjadi akibat kelainan plasenta di masa akhir
kehamilan.
Bayi dengan jumlah sel normal biasanya memiliki keadaan lebih baik
V. Diagnosis
memiliki selisih 7 hari, maka kita harus mengikuti hasil pemeriksaan USG,
jika diantara 14 dan 19 usia kehamilan dan jika HPHT dan USG berbeda 10
hari, maka kita juga tetap harus mengikuti hasil pemeriksaan dengan USG. 1
janin. 1
a. Pemeriksaan Fisis
Pengukuran TFU (dalam sentimeter), secara normal dilakukan
Jika TFU kurang dari atau sama dengan 3 cm lebih rendah dari yang
10
adanya PJT.
pengukuran lingkar perut adalah alat prediksi yang sangat baik. USG
c. Dopler velocimetry
darah yang abnormal pada ductus venosus, aorta janin serta aliran
memiliki aliran balik diastol dan hal ini memiliki hubungan yang kuat
d. Pemeriksaan serologi
Berdasarkan anamnesis dan identifikasi faktor resiko serta
asimetris
Kebanyakan memiliki tangan yang besar disertai lipatan kulit yang banyak
Lipatan kulit yang longgar pada daerah tengkuk, axilla, scapula dan
selangkangan
VII. Manajemen
yang paling mungkin. PJT onset dini lebih mudah dikenali tetapi merupakan
jika janin dalam kondisi hidup maka kami akan merawat ibunya. Mengetahui
riwayat denyut jantung janin, pemeriksaan Doppler velocimetry per minggu
dan pemeriksaan sonography pada janin setiap 3-4 minggu perlu dilakukan.
(2011) berpendapat bahwa bayi dengan PJT mungkin tidak mentoleransi efek
Untuk janin yang preterm, satu-satunya percobaan acak dari waktu persalinan
adalah yang dilakukan oleh the Growth Restriction Invertion Trial (GRIT).
kecacatan setelah mencapai umur 2 tahun. Tidak ada perbedaan rata-rata dari
jumlah angka kematian di umur 2 tahun. Disamping itu, anak yang berumur 6
tersebut. 4
usia kehamilan 36 minggu ataupun lebih. Dari sebuah penelitian acak yang
meilibatkan 321 wanita dengan PJT dan dengan usia kehamilan paling kurang
wanita yang diinduksi dengan wanita yang mendapatkan terapi yang sesuai.
Analisis kedua mencakup dugaan dari perkembangan saraf dan akibat dari
volume cairan amniotik yang normal dan jantung janin yang normal maka
akan dicoba untuk menunda sampai usia kehamilan 38 minggu. Dengan kata
persalinan diantara usia kehamilan 34 dan 37 minggu jika ada kondisi tertentu
VIII. Prognosis
di trimester pertama akan tetap kecil untuk seumur hidupnya. Akan tetapi,
paling sering dialami oleh bayi dengan PJT dan bayi yang berat badannya
sesuai dan dilahirkan diumur kehamilan yang sama. Daya intelektual dan
fungsi neurologis pada bayi tersebut bergantung pada kondisi perinatal dan
syndrome)
- Long-term outcome
infancy and childhood, but there may be more subtle long-term conse-
hypothesis).
IX. Preventif
penting. Ibu harus dihindarkan dari faktor resiko lainnya seperti pemberian
terjadinya PJT. 4
b. Suplementasi kalsium
ada efek yang signifikan pada kematian perinatal, BBLR dan kematian
neonatal. 6
terjadinya BBLR. 6
pemberian obat anti malaria dengan tanpa pemberian obat anti malaria
untuk pencegahan malaria pada wanita hamil yang hidup di daerah
BBLR dan anemia antenatal berat. Akan tetapi, tidak ada efek yang
Infromasi ini adalah hal yang krusial bagi pasien ketika melakukan konseling
mengalami rekurensi adalah dua kali lebih besar. Pada studi ini, insiden PJT
rekurensi PJT adalah 23% serta angka ini menunjukkan peningkatan yang
bayi berberat badan normal pada kehamilan pertamanya hanya 3,4% yang
TINJAUAN KASUS
No register : 90.235
Jaminan : KIS
DATA SUBYEKTIF
Keluhan Utama : Ibu hamil anak yang ke-3 keluhan tidak ada. Pasien datang ke
Puskesmas didampingi oleh ibu pasien.
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 2 kali . Menikah resmi (pertama) dengan suami X mengaku bercerai resmi
dan sudah memiliki anak 1 dari suami X kemudian ibu menikah lagi (siri) dengan
Bp. S (anak kedua dan kehamilan ini merupakan hasil pernikahan siri dengan
Bp.S), alasan tidak menikah secara resmi dengan Bp.S adalah karena Bp.S masih
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun. Siklus hari 28 hari teratur lama 6-7 hari. Sifat Darah :
Darah (hari pertama dan kedua biasanya s.d 4 kali ganti pembalut per hari) setelah
a. Riwayat ANC
bulan yang lalu pernah periksa di Klinik Khatijah dan diperiksa oleh dokter,
belum jadi ke RS Pratama karena merasa baik-baik saja dan biasanya jika
Ibu mengatakan belum memiliki buku KIA. Ibu mengatakan tidak mau ANC
karena takut (karena masih menikah siri) dan yang mengetahui kehamilan nya
hanya orang tua, suami dan kerabat dekat nya saja. Ibu mengatakan belum
pernah diskrining covid-19,ibu mengatakan tidak ada keluhan batuk/nyeri
dalam 14 hari,ibu mengatakan selama hami ini hanya di rumah dan tidak mau
Trimester II - kali
telat menstruasidan mulai ada Gerakan di perut, ibu inisiatif tes pack dan hasil
pusing
menyetrika
g. Personal Hygiene
Kebiasaan membersihkan alat kelamin : setiap kali mandi dan sehabis BAB
dan BAK
TT 3 Tanggal ................................
Persalinan Nifas
Ha Komplikas
6. Umur Jenis BB
mil Penol i Jenis Lakt Komplik
Tgl lahir kehami Persali Lahi
ke ong Bay kelamin asi asi
lan nan Ibu r
i
Tid Tid
sponta Peremp 2700 norm Tidak
1 2005 aterm bidan ak ak
n uan gr al ada
ada ada
Tid Tid
sponta Laki- 2600 norm
2. 2015 aterm bidan ak ak Normal
n laki gr al
ada ada
Hamil
3. sekara
ng
Riwayat Kontrasepsi yang digunakan
Jenis Mulai memakai Berhenti/Ganti Cara
No
Kontrasepsi Tanggal Oleh tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
Badan
1. suntik 2006 menjadi 2008
gemuk
7. Riwayat Kesehatan
penyakit DM/Hipertensi/Asma/Jantung/IMS
penyakit DM/Hipertensi/Asma/Jantung/IMS
d. Riwayat Alergi :
Zat lain :
e. Kebiasaan-kebiasaan
Perubahan pola makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan lain-lain
a. Kehamilan ini : ibu sebetulnya merasa sedih atas kehamilan ini,karena status
nya masih belum menikah resmi, padahal sudah diutarakan kepada suaminya
tetapi suami nya hanya bilang besok dan tidak memberikan kepastian. Pasien
b. Pengetahuan ibu tentang kehamillan : ibu sudah tahu bahwa jika hamil harus
makan yang banyak dan sebaiknya periksa rutin tapi ibu merasa malu dan
nya
d. Penerimaan ibu terhadap kehamilan saat ini : menerima tetapi ada rasa takut
pasien dan banyak membantu secara ekonomi kepada pasien karena suami
nafkah
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b. Tanda Vital
c. TB :152 cm
IMT : 23,4
LLA : 26 cm
Chloasma gravidarum :-
Mulut : bersih
e. Payudara
Bentuk : simetris
f. Abdomen
Palpasi Leopold
Osborn
Test :.............................................................................................................
pusat.
Irama teratur
Ekstremitas
Ekstremitas bawah - /-
Kuku : bersih
g. Genetalia Luar
Tanda Chadwick
h. Anus :
2. Pemeriksaan Penunjang
Belum ada
Analisa
PJT
Penatalaksanaan
dari hasil pengukuran tinggi Rahim nya lebih kecil dari usia kehamilan
- Hasil Lab : Golongan darah A(+), Hb 12,1 gr%, HIV NR, TPHA NR
mengerti)
bersedia)
- Memberikan edukasi untuk tetap makan dan minum yang cukup dan
bergizi
- Memberikan informasi terkait buku KIA dan meminta pasien agar bisa
membaca dan memahami isi buku KIA dengan baik (pasien sudah
diberikan buku KIA baru yang telah dilengkapi dengan hasil ANC hari ini)
a. Melaporkan ada ibu hamil yang tidak pernah ANC dan berada di
wilayah Danurejan
PEMBAHASAN
menggunakan SOAP. Berdasar pengkajian data objektif ibu diketahui jika tekanan
darah ibu adalah 150/110mmhg, pada ibu hamil jika ditemukan adanya
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 dan diastolic lebih dari 90
setelah dilakukan pengulangan dalam 15menit dan tidak diikuti tanda gangguan
atau katergori Ada Gawat Obstetri.2 pada pengkajian yang dilakukan pada Ny. F
gangguan organ yang mengarah pada preeklamsia.1 Berdasar analisis data pada
terganggu atau suspect Intrauterine Growth Restriction (IUGR), dapat dilihat jika
Tinggi fundus uteri ibu adalah 3cm dibawah normal yang kemudian dapat
dipastikan dengan pemeriksaan USG oleh dokter kandungan. Pada kasus Ny. F
bidan yang curiga adanya PJT kemudian merujuk Ny. F untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter kandungan, hal ini sudah sesuai dengan
Pada faktor resiko kejadian PJT adalah hipertensi atau preeklamsi, dalam jurnal
Masa Kehamilan (KMK)” didapatkan hasil jika eklamsia, hipertensi kronis, dan
terhadap kejadian KMK atau Pertumbuhan bayi terhambat. Apabila ketiga faktor
tekanan darah. Ibu hamil yang mengalami dapat mengalami aterosis akut,
viskositas darah tinggi, aliran darah uteroplasenta yang lambat, perfusi rendah dan
janin yang mengakibatkan janin tidak mendapat asupan gizi yang cukup dan
agar Ny. F mendapatkan penanganan lebih lanjut dan Ny. F dapat dilakukan
pemeriksaan yang lebih lengkap lagi. Penanganan yang kurang tepat pada kasus
PJT dapat berakibat bayi lahir berat rendah yang juga berisiko kematian bayi. 3
BAB V
from: http://eprints.undip.ac.id/56207/
Reproduksi. 2018;5(3):139.
2012:17-28. 2011.
13. Hasibuan DS. Volume dan Fungsi Sekresi Ginjal pada Pertmbuhan Janin