Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN BALITA FISIOLOGIS

DI PMB SUPRIYANTI PAKIJANGAN - WONOREJO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Bidan


Stase Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah

Disusun Oleh:

Hurin Fitriatun Nuriyah


15901.03.21009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG PROBOLINGGO JAWA TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BALITA FISIOLOGIS


DI PMB SUPRIYANTI PAKIJANGAN - WONOREJO

Disusun Oleh:

Hurin Fitriatun Nuriyah


15901.03.21009

Di setujui dan disahkan oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) (Supriyanti, AMd.Keb)
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Balita
A. Pengertian Balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih
popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H, 2016).
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2015), Balita adalah istilah umum bagi
anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak
masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti
mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah
baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di
usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang,
karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.

B. Karakteristik Balita
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3
tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2016). Anak usia 1-3 tahun merupakan
konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya.
Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra-sekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih
kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan
adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

1.2 Tumbuh Kembang


A. Konsep Tumbuh Kembang
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.Anak
tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-
organ tubuh dan otak.Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan otak adalah anak
mempunyai kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan
akalnya.Jadi anak tumbuh baik secara fisik maupun mental.
Pertumbuhan fisik dapat dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter) umur tulang, dan tanda-tanda seks sekunder (Soetjiningsih,
2015).Menurut Karl E Garrison (Syamsussabri, 2016) pertumbuhan adalah perubahan
individu dalam bentuk ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar.
Pengertian perkembangan secara termitologis adalah proses kualitatif yang
mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan
berlangsung sepanjang hidup manusia. Menurut para ahli perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman,
Pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar
yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat diukur) yang
menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut. Perkembangan merupakan hasil
interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya
perkembangan sistem neuromuscular, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi
(Depkes, 2016).

B. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antopometri,
pengukuran antopometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang
badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada (Saputri, 2015).
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi badan
digunakan untuk menilai status perbaikan gizi disamping faktor genetik, sedangkan
pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan
otak.Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) menunjukkan adanya reterdasi mental,
apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) terjadi akibat penyumbatan
cairan serebrospinal. (Hidayat, 2015). Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata
adalah 44 cm (Angelina, 2016)
2. Aspek Perkembangan
a) Motorik kasar (gross motor) merupakan keterampilan meliputi aktivitas otot-
otot besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri, berjalan dan sebagainya
(Saputri, 2017).
b) Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan
koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik halus mulai memiliki
kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki menggambar dua tau tiga bagian,
menggambar orang, melambaikan tangan dan sebagainya (Saputri, 2015).
c) Bahasa (Languange) adalah kemampuan untuk memberikan respon terhadap
suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, berkomunikasi (Hidayat,
2016)
d) Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya (Rusmil,2016).

C. Ciri-ciri Pertumbuhan danPerkembangan


Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun
keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik
akan disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2016).
Adapun ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Soetjiningsih
(2015) adalah :
1. Ciri pertumbuhan
Pertumbuhan dapat dinilai dari beberapa perubahan yaitu : (a) Perubahan
ukuran, terlihat jelas pada pertumbuhan fisik dengan bertambahnya umur anak
terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain.(b)
Proporsi tubuh, perubahan proporsi tubuh sesuai dengan bertambahnya umur anak,
proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda dibandingkan tubuh anak
ataupun orang dewasa. (c) Hilangnya ciri-ciri lama, selama proses pertumbuhan
terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks-refleks primitif. (d) Timbul ciri-ciri
baru, dikarenakan pematangan fungsi-fungsi organ, seperti tumbuh gigi permanen.
2. Ciri perkembangan
Perkembangan melibatkan perubahan, yaitu terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.Misalnya, perkembangan sistem
reproduksi disertai dengan perubahan pada organ kelamin.Perubahan-perubahan ini
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
suatu organ tubuh tertentu. Perkembangan awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Seseorang tidak akan melewati satu tahap perkembangan sebelum dia
melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum dia berdiri. Karena itu perkembangan awal merupakan masa kritis karena
akan menentukan perkembangan selanjutnya. Perkembangan juga memiliki tahap
yang berurutan, tahap ini di lalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan, dan tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik.Misalnya, anak lebih
dahulu mampu berdiri sebelum berjalan, mampu membuat lingkaran sebelum
mampu mampu membuat gambar kotak, dan lain-lain.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh kembang anak mulai dari konsepsi sampai dewasa dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti faktor genetik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial,
yang bisa menghambat atau mengoptimalkan tumbuh kembang anak (Soetjiningsih,
2016).
Menurut Riyadi (2016) setiap orang tua akan mengharapkan anaknya tumbuh
dan berkembang secara sempurna tanpa mengalami hambatan tertentu. Pola tumbuh
kembang secara normal antara anak yang satu dengan anak yang lainnya pada
akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi oleh banyak faktor.
(Nursalam,2015).
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu :
1. Faktor dari dalam (internal)
a) Genetika
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam
mencapai hasil akhir prosestumbuh kembang, yaitu :
 Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
 Keluarga
 Umur
 Jenis Kelamin
 Kelainan Kromosom
b) Pengaruh hormon
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur 4
bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yangcepat. Hormon yang
berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitary. Selain itu, kelenjar tiroid juga
menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta
maturasi tulang, gigi, dan otak.

2. Faktor dari luar (eksternal)

Faktor dari luar dapat dilihat dari : (a) faktor prenatal, antara lain gizi, mekanis,
toksin/zat kimia, endoktrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksiembrio dan
psikologi ibu. (b) faktor persalinan, yaitu komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala, afaksia dapat menyebabkan kerusakn jaringan otak. (c) Faktor
pasca salin, yaitu gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan
kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan
obat-obatan (Rusmil2015).

E. Tahap Tumbuh Kembang Anak

1. Pertumbuhan

a) Berat badan

1) Berat Badan Bayi Baru Lahir (Neonatal)

Berat badan bayi pada minggu pertama setelah kelahirannya, akan


mengalami penurunan penurunan sekitar 10% dari berat pada saat
dilahirkannya. Keadaan demikian merupakan fisiologis yang sering tidak
menunjukkan gejala. Selanjutnya setelah akhir minggu berat badan bayi akan
bertambah sampai hari ke sepuluh hingga ke empat belas (IKA, Jilid-1,2015)

2) Berat badan bayi (Pasca neonatal) usia 29 hari – 1 tahun


Penambahan berat badan pada periode ini sangat menyolok.Menurut Sumitro
(2016), Pada masa ini penambahan berat badan bayi biasanya 3 bulan
pertama 750 gram per bulan, yang selanjutnya pertambahan semakin lama
akan berkurang, sehingga pada umur 5 bulan berat badan bayi biasanya
mencapai 2 kali lipat berat badan ketika lahir. Pada umur 1 tahun berat
badannya akan mencapai 3 kali lipat waktu dilahirkan. Pada umur 2 tahun 6
bulan berat badan bayi menjadi 4 kali lipat waktu dilahirkan.

Tabel 2.l Rumus BB anak sesuai umur


Umur BB

BB Bayi 3 bulan pertama ± 750 gram/ bulan


BB Bayi umur 5 bulan 2 x BB Lahir
BB umur 1 tahun 3 x BB Lahir
BB umur 2 tahun 6 bulan 4 x BB Lahir
Sumber : Depkes RI 2014

3) Berat Badan Anak Usia Bermain (18 bulan - 3 Tahun)


Joice Engel (2014) menjelaskan pada usia 18 bulan sampai 3 tahun,
pertambahan rata rata berat badan anak tiap tahun 2-3 kilogram. Dan pada
usia 2 tahun, mencapai sekitar 12 kg. Pada usia 2,5 tahun mencapai berat
badan sekitar 4 kali lipat berat badan lahir.

b) Panjang badan

1) Panjang Badan (PB) Neonatal dan Bayi

Dalam tahun pertama, Panjang badan rata rat bayi indonesia bertambah 23
cm, Sehingga pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm kondisi
kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun, kecepatan
bertambah panjang badan kira kira 5 cm.

2) Tinggi Badan Anak Usia Bermain

Tinggi badan pada usia 2 tahun sekitar setengah dari tinggi badan orang
dewasa ( Sumitro 2015)

Formula yang sering dipakai untuk menentukan panjang/tinggi badan anak


adalah :
Tabel 2.2 Rumus TB anak sesuai usia

Umur BB

1 tahun 1,5 x panjang lahir

4 tahun 2 x panjang lahir

6 tahun 1,5 x panjang umur 1 tahun

13 tahun 3 x panjang lahir

Dewasa 2 x panjang umur 2 tahun

Sumber : Depkes RI 2014

c) Pengukuran Lingkar Kepala Anak


Cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan otak anak.Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti
perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan
tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran
dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali
pengukuran sebagai standar (Chamidah, 2017).
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata adalah 34-35 cm dan lingkar
kepala ini lebih besar daripada lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan, lingkar
kepala rata-rata adalah44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm,dan
dewasa 54 cm. Jadi, pertambahan lingkar kepala pada 6 bulan pertama adalah
10 cm, atau sekitar 50% pertambahan lingkar kepala sejak lahir sampai
dewasa terjadi 6 bulan pertama kehidupan. (Soetjiningsih, 2016).
d) Pengukuran Lingkar Lengan Atas
LiLA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang
tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan
berat badan, laju tumbuh lambat dari 11 cm waktu lahir menjadi 16 cm pada
satu tahun, dari 11 cm waktu lahir menjadi 16 cm pada satu tahun selanjutnya
tidak banyak berubah pada umur 1-3 tahun.
2. Perkembangan motorik halus dan motorik kasar
Perkembangan melibatkan perubahan, yaitu terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya, perkembangan sistem
reproduksi disertai dengan perubahan pada organ kelamin.Perubahan-perubahan ini
meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan
suatu organ tubuh tertentu.

Usia 0 - 3 Bulan
a) Belajar mengangkat kepala
b) Belajar mengikuti objek dengan matanya
c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
d) Bereaksi terhadap suara/ bunyi
e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
f) Menahan barang yang di pegangnya
g) Menoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

Usia 3 sampai 6 Bulan


a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang
tangan
b) Mulai belajar meraih benda benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya
c) Meletakkan benda benda dimulutnya
d) Berusaha memperluas lapangan pandangannya
e) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
f) Mulai berusaha mencari benda benda yang hilang

Usia 6 sampai 9 Bulan


a) Dapat duduk tanpa bantuan
b) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
c) Dapat merangkat meraih benda dari satu tangan ke tangan lain
d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f) Bergembira dengan melempar benda benda
g) Mengeluarkan Kata kata tanpa arti
h) Mengenal muka anggota anggota keluarga dan takut kepada orang asing
i) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian

Usia 9 sampai 12 Bulan


a) Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
b) Dapat berjalan tanpa dituntun
c) Menirukan suara
d) Mengulang bunyi yang didengarnya
e) Belajar menyatakan satu atau dua kata
f) Mengerti perintah sederhana atau larangan
g) Memperlihatkan minat dan rasa ingin tahu yang besar terhadap hal hal yang
ada disekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda benda ke
mulutnya
h) Berpartisipasi dalam permainan

Usia 12 sampai 18 Bulan


a) Berjalan dan ingin mengetahui hal hal yang ada dirumah serta sekelilingnya
b) Menyusun 2 atau 3 kotak
c) Dapat mengatakan 5-10 kata
d) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

Usia 18 sampai 24 bulan


a) Naik turun tangga
b) Menyusun 6 kotak
c) Menunjuk mata dan hidungnya
d) Menyusun dua kata
e) Belajar makan sendiri
f) Menggambar garis dikertas atau pasir
g) Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
h) Menaruh minat kepada apa saja yang dikerjakan oleh orang orang orang yang
lebih besar
i) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain main dengan mereka

Usia 2 sampai 3 tahun


a) Belajar meloncat, memanjat dengan satu kaki
b) Membuat jembatan dengan 3 kotak
c) Mampu menyusun kalimat
d) Mempergunakan kata kata saya, bertanya, mengerti kata kata yang ditujukan
kepadanya
e) Menggambar lingkaran
f) Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkaran lain diluar
keluarganya

Usia 3 sampai 4 tahun


a) Berjalan–jalan sendiri mengunjungi tetangga
b) Berjalan pada jari kaki
c) Menggambar garis silang
d) Mengenal dua atau tiga warna
e) Banyak bertanya

Usia 3 sampai 5 tahun


a) Melompat dan menari
b) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
c) Menggambar segi empat dan segi tiga
d) Pandai berbicara
e) Mengenal empat warna.

3. Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan kepribadian atau tingkah laku sosial pada bayi dan balita
merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri , bersosialisasi,
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sejak awal perkembangan , seorang
bayi/anak akan menjalani hubungan yang serasi dengan alam sekitarnya dan
dengan orang orang yang bermakna untuknya. Dimulai dengan lingkungan
keluarga sendiri dan kemudian akan meluas ke lingkungan teman sebaya,
tetangga, sekolah dan akhirnya ke dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Ikatan hubungan ini sangat berguna dan berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak.
F. Dasar Hukum Dan Kewenangan Bidan

Sesuai peraturan Menteri Kesehatan RI NO.28 tahun 2017 pada

Wewenang Bidan Pasal 20 dalam menjalankan praktek profesinya berwenang

untuk memberikan pelayanan yang meliputi pemantauan tumbuh kembah pada

bayi, balita dan pra-sekolah (Permenkes, 2017)

Pasal 20 dalam memberiakan pelayanan kesehatan terhadap tumbuh

kembang anak sebagaimana dimaksud pada ayat (5), pemantauan tumbuh

kembang bayi, anak, balita, dan pra-sekolah meliputi penimbangan berat badan,

pengukuran lingkar kepala, pengukuran tinggi badan, stimulasi deteksi dini, dan

intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dengan menggunakan

Kuesioner Pra Scrining Perkembangan (KPSP).


DAFTAR PUSTAKA

Abedi, A.J, J.P. Srivastava. 2016.The Effect of Vaccination on Nutritional Status of


Pre-school Children in Rural and Urban Lucknow. Aligarh Muslim University
India. Vol. 1(4) September 2012

BPS dan direktorat BGM. 2018. Status Gizi Balita. Jakarta: Biro Pusat Statistik dan
direktorat BGM Depkes RI.

(Depkes, 2016).Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta:Tim

Depkes RI. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 42 tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta : Departemen Kesehatan.

Dinkes Jawa Tengah. 2017. Buku Saku Kesehatan Tahun 2017. Semarang : Dinkes
Jateng

Maryunani, Anik.2019.Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan.Jakarta:Tim

Muaris.H, 2016.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi
Balita di Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo Kabupaten
Purworejo.Skripsi. Akbid Purworejo.

Notoatmojo.2018.Pendidikan Kesehatan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Pada


Anak Di Paud Lab School UNPGRI Kediri.Jurnal of Community Engagement
In Health.1(2):6-14.

Putri, RF. 2016. Hubungan status imunisasi dengan status gizi balita usia 12 – 23
bulan di Kelurahan Punggawan Kecamatan Banjarsari Surakarta. Skripsi.UNS

Sutomo.B. dan Anggraeni. DY, (2015).Gambaran Tumbuh Kembang Anak Pada


Periode Emas Usia 0-24 Bulan Di Posyandu Wilayah Kecamatan
Jatinangor.JSk.4(3):96-10

Talahatu, AH. 2016. Kajian Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Pertambahan Berat
Badan Ibu Hamil serta hubungannya dengan Tumbuh Kembang Bayi Lahir di
Kota Ambon. Skripsi. IPB

Uripi, 2016.Status Gizi dan Imunisasi Ibu dan Anak di Indonesia. Jakarta :
Departemen Kesehatan
ASUHAN KEBIDANAN BALITA FISIOLOGIS
DI PMB SUPRIYANTI PAKIJANGAN - WONOREJO

No Rekam Medis : 5221xx


Tanggal Pengkajian : 19-03-2022 Jam : 10.00 WIB
Oleh : Hurin Fitriatun Nuriyah

IDENTITAS/BIODATA

Nama anak : “M”


Tanggal lahir : 19-03-2020
Nama Ibu : Ny “H” Nama Ayah : Tn “F”
Umur : 2 tahun
Umur : 26 tahun Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama
Anak ke : Islam : 1 Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun Krajan RT.02 RW.05 Desa Pakijangan-Wonorejo

A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama : Tidak Ada
2. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Makanan : nasi + 1 potong lauk pauk + 1 potong tempe + sayur
b. Obat – obtan : tidak ada
c. Merokok : tidak ada
3. Riwayat Keluarga
a. Data keluarga
 Jumlah saudara :0
 Jumlah anak hidup :0
 Jumlah anak meninggal : tidak ada
b. Riwayat penyakit keluarga
 Penyakit menular yang diderita keluarga : tidak ada
 Penyakit keturunan yang diderita keluarga : tidak ada
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. BB Lahir : 3100 gram
b. PB Lahir : 50 cm
c. Pertumbuhan gigi
 Jumlah gigi :15 buah
 Usia mulai tumbuh gigi : 9 bulan
 Jumlah gigi yang caries : tidak ada
d. Perkembangan anak usia 0 – 1 tahun
 Miring : 3 bulan
 Tengkurap : ± 5 bulan
 Duduk : 10 bulan
 Merangkak : 11 bulan
 Berjalan : 13 bulan
 Bicara : 14 bulan
e. Perkembangan anak usia 1 – 5 tahun :
f. Kepandaian anak sekarang : sudah pandai berlari – lari dan bermain
5. Riwayat Kesehatan
a. Imunisasi dasar : BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis
b. Imunisasi ulang : Polio
c. Penyakit yang pernah diderita,
Lamanya, rawat/tidak dan pengobatan : tidak ada
d. Alergi terhadap makanan dan obat – obatan : tidak ada
e. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada
6. Data kebiasaan sehari -hari
a. Kebiasaan makan sehari – hari
 Jenis makanan yang diberikan : roti dan nasi
 Makanan pokok : nasi
 Sayur – sayuran : bayam, wortel, dsb.
 Susu / minum : SGM
 Frekuensi : ± 4 – 5x sehari
 Porsi : 1 piring
 Nafsu makan : baik
 Keluhan utama : tidak ada
b. Keadaan eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
c. Kebiasaan Tidur / Istirahat : baik
d. Personal hygiene
 Mandi : 2 – 3 x sehari
 Ganti pakaian : 3 x sehari
7. Data psikososial
a. Interaksi dengan lingkungan
 Hubungan dengan orangtua : baik
 Hubungan dengan saudara : baik
 Hubungan dengan teman/ orang lain : baik
b. Kedudukan anak dalam keluarga : baik
c. Anak sehari – hari diasuh oleh : orang tua
d. Orang yang dekat dengan anak : oaring tua
e. Keadaan emosi anak saat sakit : stabil

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
RR : 26 x/menit
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
BB : 12 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak rontok
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
c. Hidung : bersih, lubang hidung simetris kanan dan kiri
d. Mulut : bibir tidak ada sariawan, lidah bersih, tidak pucat
e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada selumen
f. Leher : tidak ada pembekakan kelnjar thyroid dan kelenjar limfe
g. Abdomen : lihat apakah ada bintik – bintik bekas campak
h. Kuku : bersih, ujung jari tidak pucat, dan tidak sianosis
i. Kulit : tidak ikterik
j. Ekstremitas : tidak Oedema
k. Genetalia : normal

C. ANALISA DATA
An.”M “ Usia 2 Tahun dengan Tumbuh Kembang Normal

D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum
balitanya baik dengan nilai KPSP 10
Evaluasi: ibu mengerti dan paham tentang penjelasan yang telah disampaikan
2. Memberitahukan kepada ibu mengenai nutrisi yang baik untuk anaknya seperti
makanan yang mengandung banyak protein, mineral dan vitamin.
Evaluasi: ibu paham dan mau mengikuti anjuran yang diberikan tenaga Kesehatan
untuk mencukupi nutrisi anaknya.
3. Memberitahu kepada ibu supaya mengontrol pola bermain anaknya agar tidak
Lelah.
Evaluasi: ibu paham dengan penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk mengajarkan anak kemampuan dan dan perkembangan
selanjutnya
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia mengajarkannya.
5. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygienenya yaitu sering menjaga
kebersihan anaknya, serta menganjurkan menyikat gigi setelah makan dan
sebelum tidur.
Evaluasi: ibu mengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk memantau tentang tumbuh kembang yang dialami
anaknya sesuai dengan usia perkembangannya.
Evaluasi: ibu mengerti dan akan memantau pertumbuhan dan perkembangan yang
akan dialami anaknya.

Anda mungkin juga menyukai