Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
( ) (Supriyanti, AMd.Keb)
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Balita
A. Pengertian Balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih
popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun (Muaris.H, 2016).
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2015), Balita adalah istilah umum bagi
anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak
masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti
mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah
baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan
pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di
usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang,
karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
B. Karakteristik Balita
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 – 3
tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2016). Anak usia 1-3 tahun merupakan
konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya.
Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra-sekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih
kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan
adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
Faktor dari luar dapat dilihat dari : (a) faktor prenatal, antara lain gizi, mekanis,
toksin/zat kimia, endoktrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoksiembrio dan
psikologi ibu. (b) faktor persalinan, yaitu komplikasi persalinan pada bayi seperti
trauma kepala, afaksia dapat menyebabkan kerusakn jaringan otak. (c) Faktor
pasca salin, yaitu gizi, penyakit kronis/kelainan kongenital, lingkungan fisis dan
kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi dan
obat-obatan (Rusmil2015).
1. Pertumbuhan
a) Berat badan
b) Panjang badan
Dalam tahun pertama, Panjang badan rata rat bayi indonesia bertambah 23
cm, Sehingga pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm kondisi
kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun, kecepatan
bertambah panjang badan kira kira 5 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun sekitar setengah dari tinggi badan orang
dewasa ( Sumitro 2015)
Umur BB
Usia 0 - 3 Bulan
a) Belajar mengangkat kepala
b) Belajar mengikuti objek dengan matanya
c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum
d) Bereaksi terhadap suara/ bunyi
e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
f) Menahan barang yang di pegangnya
g) Menoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
3. Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan kepribadian atau tingkah laku sosial pada bayi dan balita
merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri , bersosialisasi,
dan berinteraksi dengan lingkungannya. Sejak awal perkembangan , seorang
bayi/anak akan menjalani hubungan yang serasi dengan alam sekitarnya dan
dengan orang orang yang bermakna untuknya. Dimulai dengan lingkungan
keluarga sendiri dan kemudian akan meluas ke lingkungan teman sebaya,
tetangga, sekolah dan akhirnya ke dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Ikatan hubungan ini sangat berguna dan berpengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak.
F. Dasar Hukum Dan Kewenangan Bidan
kembang bayi, anak, balita, dan pra-sekolah meliputi penimbangan berat badan,
pengukuran lingkar kepala, pengukuran tinggi badan, stimulasi deteksi dini, dan
BPS dan direktorat BGM. 2018. Status Gizi Balita. Jakarta: Biro Pusat Statistik dan
direktorat BGM Depkes RI.
Depkes RI. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 42 tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Dinkes Jawa Tengah. 2017. Buku Saku Kesehatan Tahun 2017. Semarang : Dinkes
Jateng
Muaris.H, 2016.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi
Balita di Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo Kabupaten
Purworejo.Skripsi. Akbid Purworejo.
Putri, RF. 2016. Hubungan status imunisasi dengan status gizi balita usia 12 – 23
bulan di Kelurahan Punggawan Kecamatan Banjarsari Surakarta. Skripsi.UNS
Talahatu, AH. 2016. Kajian Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Pertambahan Berat
Badan Ibu Hamil serta hubungannya dengan Tumbuh Kembang Bayi Lahir di
Kota Ambon. Skripsi. IPB
Uripi, 2016.Status Gizi dan Imunisasi Ibu dan Anak di Indonesia. Jakarta :
Departemen Kesehatan
ASUHAN KEBIDANAN BALITA FISIOLOGIS
DI PMB SUPRIYANTI PAKIJANGAN - WONOREJO
IDENTITAS/BIODATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama : Tidak Ada
2. Kebiasaan Waktu Hamil
a. Makanan : nasi + 1 potong lauk pauk + 1 potong tempe + sayur
b. Obat – obtan : tidak ada
c. Merokok : tidak ada
3. Riwayat Keluarga
a. Data keluarga
Jumlah saudara :0
Jumlah anak hidup :0
Jumlah anak meninggal : tidak ada
b. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit menular yang diderita keluarga : tidak ada
Penyakit keturunan yang diderita keluarga : tidak ada
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. BB Lahir : 3100 gram
b. PB Lahir : 50 cm
c. Pertumbuhan gigi
Jumlah gigi :15 buah
Usia mulai tumbuh gigi : 9 bulan
Jumlah gigi yang caries : tidak ada
d. Perkembangan anak usia 0 – 1 tahun
Miring : 3 bulan
Tengkurap : ± 5 bulan
Duduk : 10 bulan
Merangkak : 11 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bicara : 14 bulan
e. Perkembangan anak usia 1 – 5 tahun :
f. Kepandaian anak sekarang : sudah pandai berlari – lari dan bermain
5. Riwayat Kesehatan
a. Imunisasi dasar : BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis
b. Imunisasi ulang : Polio
c. Penyakit yang pernah diderita,
Lamanya, rawat/tidak dan pengobatan : tidak ada
d. Alergi terhadap makanan dan obat – obatan : tidak ada
e. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada
6. Data kebiasaan sehari -hari
a. Kebiasaan makan sehari – hari
Jenis makanan yang diberikan : roti dan nasi
Makanan pokok : nasi
Sayur – sayuran : bayam, wortel, dsb.
Susu / minum : SGM
Frekuensi : ± 4 – 5x sehari
Porsi : 1 piring
Nafsu makan : baik
Keluhan utama : tidak ada
b. Keadaan eliminasi
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
c. Kebiasaan Tidur / Istirahat : baik
d. Personal hygiene
Mandi : 2 – 3 x sehari
Ganti pakaian : 3 x sehari
7. Data psikososial
a. Interaksi dengan lingkungan
Hubungan dengan orangtua : baik
Hubungan dengan saudara : baik
Hubungan dengan teman/ orang lain : baik
b. Kedudukan anak dalam keluarga : baik
c. Anak sehari – hari diasuh oleh : orang tua
d. Orang yang dekat dengan anak : oaring tua
e. Keadaan emosi anak saat sakit : stabil
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
RR : 26 x/menit
Nadi : 88 x/mnt
Suhu : 36,6 0C
BB : 12 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Rambut : bersih, tidak berketombe, tidak rontok
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik
c. Hidung : bersih, lubang hidung simetris kanan dan kiri
d. Mulut : bibir tidak ada sariawan, lidah bersih, tidak pucat
e. Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada selumen
f. Leher : tidak ada pembekakan kelnjar thyroid dan kelenjar limfe
g. Abdomen : lihat apakah ada bintik – bintik bekas campak
h. Kuku : bersih, ujung jari tidak pucat, dan tidak sianosis
i. Kulit : tidak ikterik
j. Ekstremitas : tidak Oedema
k. Genetalia : normal
C. ANALISA DATA
An.”M “ Usia 2 Tahun dengan Tumbuh Kembang Normal
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum
balitanya baik dengan nilai KPSP 10
Evaluasi: ibu mengerti dan paham tentang penjelasan yang telah disampaikan
2. Memberitahukan kepada ibu mengenai nutrisi yang baik untuk anaknya seperti
makanan yang mengandung banyak protein, mineral dan vitamin.
Evaluasi: ibu paham dan mau mengikuti anjuran yang diberikan tenaga Kesehatan
untuk mencukupi nutrisi anaknya.
3. Memberitahu kepada ibu supaya mengontrol pola bermain anaknya agar tidak
Lelah.
Evaluasi: ibu paham dengan penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk mengajarkan anak kemampuan dan dan perkembangan
selanjutnya
Evaluasi: ibu mengerti dan bersedia mengajarkannya.
5. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygienenya yaitu sering menjaga
kebersihan anaknya, serta menganjurkan menyikat gigi setelah makan dan
sebelum tidur.
Evaluasi: ibu mengerti.
6. Menganjurkan ibu untuk memantau tentang tumbuh kembang yang dialami
anaknya sesuai dengan usia perkembangannya.
Evaluasi: ibu mengerti dan akan memantau pertumbuhan dan perkembangan yang
akan dialami anaknya.