TINJAUAN TEORI
A. Balita
1. Definisi Balita
2014, anak balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan.
Masa ini adalah periode yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya
sehingga biasa disebut dengan golden period. Pada masa ini juga
kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa
usianya berumur antara satu hingga lima tahun. Saat usia balita
orang lain mulai dari makan, buang air besar maupun air kecil dan
kebersihan diri. Masa balita merupakan masa yang sangat penting bagi
12
terhadap keberhasilan anak dalam proses tumbuh kembang
selanjutnya.
oleh para ahli, bahwa balita (bawah lima tahun) merupakan anak usia
12-59 bulan dimana pada masa ini adalah masa yang paling penting
2. Karakteristik Balita
yaitu:
13
kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya
yang usianya lebih besar oleh sebab itu, pola makan yang diberikan
Usia 3-5 tahun anak menjadi konsumen aktif. Anak sudah mulai
memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini berat badan anak
a. Pertumbuhan
1) Definisi Pertumbuhan
14
dan tanda-tanda seks sekunder (Soetjiningsih, dan Ranuh,
2015).
Tahun)
lain-lain.
15
Secara umum pertumbuhan setiap anak berbeda-beda,
16
e) Bertambahnya organ-organ tubuh lainnya, seperti rambut,
Indonesia.
b. Perkembangan
1) Definisi Perkembangan
17
hasil proses pematangan. Ada pula yang mendefinisikan bahwa
18
lingkungan :bio-fisiko-psikososial”, dan perilaku. Proses itu
2) Ciri-ciri Perkembangan
perkembangannya.
3) Jenis-jenis Perkembangan
a) Perkembangan motorik
19
sampai perkembangan ini muncul (Sugitha Adnyana
IGAN, 2015).
seseorang.
20
(5) Umur 13–18 bulan
a. Berdiri sendiri.
detik.
silang.
adalah:
21
(1) Usia 0–3 bulan
dari pandangannya.
a. Menggenggam pensil.
lainnya.
bersamaan.
meraup.
diinginkan.
22
b. Memasukkan kubus ke dalam kotak
telunjuk.
lengan).
b) Perkembangan Kognitif
23
tabung lempeng neural yang kelak menjadi susunan saraf
24
ukuran otak anak mencapau 80% ukuran otak oranf
c) Perkembangan personal-sosial
d) Perkembangan bahasa
25
Seperti halnya perkembangan lainnya. Tahun-tahun
(Soetjiningsih, 2015).
26
(3) Usia 5–9 bulan
b. Menunjuk
kata-kata tunggal.
kata/lebih.
27
(10) Usia 30–42 bulan
“mengapa”.
belum familiar.
a. Berat badan
lingkar kepala anak. Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan
kali lipat dari berat lahir pada anak usia 4-7 bulan (Trisnasiwi,
2012).
apabila kurang dari 2.500 gram dikatakan bayi memiliki berat lahir
dengan berat 4000 atau lebih (Trisnasiwi, 2012). Pada masa balita,
28
status gizi diperhaatikan (Susilowati 2008, dalam Rif’atunnisa,
2014).
b. Panjang Badan
c. Lingkar Kepala
29
hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak
lingkar kepala ini lebih besar daripada lingkar dada. Pada anak
mikrosefalus.
d. Lingkar dada
30
e. Lingkar perut
a. Faktor Internal
bawaan baik itu yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku
b. Lingkungan
31
jika lingkungan yang tidak baik mungkin akan menghambatnya.
dibagi menjadi,yaitu :
1) Lingkungan Pranatal
2) Lingkungan Postnatal
c. Faktor Psikososial
32
d. Faktor Keluarga
1. Definisi Stunting
gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan
yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam
kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Stunting
(WHO, 2017). Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi
lahir akan tetapi, kondisi Stunting baru nampak setelah bayi berusia 2
tahun.
33
penilaian status gizi anak, pengertian pendek adalah status gizi yang
1000 hari pertama.Pada masa tersebut nutrisi yang diterima bayi saat
maka akan terhindar dari terjadinya stunting pada anakanak dan status
bawah 5 tahun
34
Sumber: Yayah.K.Husaini, 2015
umur adalah tinggi badan yang berada di bawah minus dua standar
deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi WHO child growth standard
(WHO, 2012).
2. Etiologi
genetik, hormon, zat gizi, dan energi dengan faktor lingkungan. Proses
lahir. Kemudian tinggi badan tersebut akan meningkat 2 kali lipat pada
usia 4 tahun dan 3 kali lipat pada usia 13 tahun (Sandra Fikawati dkk,
2017).
35
Kegagalan pertumbuhan dapat terjadi selama masa gestasi
(kehamilan) dan pada 2 tahun pertama kehidupan anak atau pada masa
akan berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak saat
3) Riwayat penyakit.
36
3. Tanda dan Gejala Stunting
5cm/tahun desimal.
d. Umur tulang (bone age) bisa normal atau terlambat untuk umurnya.
4. Dampak Stunting
tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada
sehingga akan menjadi beban negara. Selain itu dari aspek estetika,
dari yang tubuhnya. Gagal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi
37
5. Pencegahan Stunting
antara lain:
yang terarah dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah
kewirausahaan
konsumsi zat besi yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat
6. Penanggulangan
sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut
dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu
38
yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan
gizi dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah
imunisasi TT, pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan
pasar), dll.
39
Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan
seorang anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh
hamil tersebut.
sakit.
40
2) Pada saat bayi lahir
b. Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif)
1. Karakteristik Balita
badan lahir rendah jika berat lahirnya kurang dari 2.500 gr. Hasil
41
Faktor yang memengaruhi berat badan lahir rendah pada bayi
adalah status gizi ibu yang buruk sebelum hamil, postur tubuh ibu
berat bayi lahir yang kurang dari 2500 gr. BBLR dapat disebabkan
oleh durasi kehamilan dan laju pertumbuhan janin. Maka dari itu,
bayi dengan berat lahir <2500 gr bisa dikarenakan dia lahir secara
Bloem, 2011).
42
Gambar 2.1 Gangguan pertumbuhan antar generasi
Kegagalan
pertumbuhan
pada anak
Remaja dgn
BBLR Kehamilan BB dan TB
usia muda kurang
stunted
Perempuan
dewasa
stunted
b. Usia Balita
Masa balita merupakan usia paling rawan, karena pada masa ini
43
zat gizi yang adekuat untuk memnuhi kebutuhan akan zat gizi
mereka (Bown,2008).
labih tinggi pada anak usia 24-59 bulan, yaitu sebesar 50%
berusia 1-2 tahun lebih mungkin untuk pulih dari stunting. Anak-
44
Dalam dua penelitian yang dilakukan di tiga negara berbeda,
kelamin anak adalah prediktor yang kuat dari stunting dan severe
stunting pada anak usia 0-23 bulan dan 0-59 bulan. Anak
severe stunting dari pada anak laki-laki, selain itu bayi perempuan
dapat bertahan hidup dalam jumlah lebih besar dari pada bayi laki-
45
panjang badan lahir berhubungan bermakna dengan pertumbuhan
perkembangan motorik.
mengurangkan 0,7cm.
46
Tabel 2.2 Tinggi badan normal berdasarkan usia
dengan makanan dan minuman lain, termasuk air putih. ASI adalah
memenuhi ¾ kebutuhan protein bayi usia 6–12 bulan. Selain itu, ASI
47
dapat menurukan frekuensi diare, konstipasi kronis, penyakit
Resiko menjasi stunting 3,7 kali lebih tinggi pada balita yang tidak
diberi ASI Eksklusif (ASI <6 bulan) dibandingkan dengan balita yang
diberi ASI Eksklusif (>6 bulan) (hien dan kam, 2015). Penelitian yang
pada bayi baru lahir dan bayi yang tidak menerima kolostrum mungkin
(Teshome, 2010).
48
anak stunting tidak mendapatkan ASI Eksklusif (Oktavia, 2011).
anak.
49
Sumber : (Riskesdas, 2007 dan 2010, kemenkes, 2013)
4. Status Gizi
anak di masa yang akan datang dan dimulai dari dalam kandungan
50
dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan yang diberikan akan
gizi anak balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB) dan
ASI dan menyusui bayi secara bergantian payudara kanan dan kiri.
pemberian ASI sampai usia 2 tahun. Pada usia 6-9 bulan, bayi
lumat sari bubur susu sampai nasi tim lumat, 2 kali sehari.
51
setelah pemberian ASI terlebih dahulu. Anjuran pemberian makan
pada usia 9-12 bulan yaitu makanan pendamping ASI dimulai dari
telur atau ayam atau ikan atau tempe atau tahu atau daging sapi
atau wortel atau bayam atau kacang hijau atau santan atau minyak.
dan tanggal kadaluarsa. Selain itu bayi mulai diajarkan makan dan
atau ayam atau ikan atau tempe atau tahu atau daging sapi atau
wortel atau bayam atau kacang hijau atau santan atau minyak.
52
d. Usia 2-3 tahun
sebanyak 3 kali sehari yang terdiri dari nasi lauk pauk, sayur dan
5. Status imunisasi
53
B), hepatitis A, demam tifoid, Varisela, IPD (invasive pneumococcal
sebagainya.
anak terkena penyakit, akan terjadi perubahan dalam asupan zat gizi,
zat gizi. Ketika kebutuhan zat gizi anak tidak terpenuhi, akan terjadi
6. Karakteristik Keluarga
usia anak dibawah 5 tahun. (Taguri, et, al,. 2007). Penelitian lain
54
dirumah yang lebih layak dapat menggunaka fasilitas pelayanan
akan meningkatkan gizi dan kesehatan anak. Selain itu ibu yang
yang memadai, imunisasi, terapi rehidrasi oral, dan KB. Maka dari
(Senbanjo,2011).
55
lebih disebut sebagai faktor yang mempengaruhi dalam pemberian
pengasuhnya atau anggota keluarga yang lain. Selain itu, Ibu yang
Diana, 2006).
56
Diana, 2016). Status ekonomi rumah tangga dipandang memiliki
ukur atas tingkat sosial ekonomi yang rendah dan sebagai salah
lebih luas dan tidak hanya dalam ranah biomedis (Zere &
57
dengan tingkat ekonomi rendah memiliki resiko stunting lebih
D. Antropometri
1. Definisi Antropometri
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan
2. Parameter Antropometri
Indonesia ukuran baku dalam negeri belum ada, maka untuk ukuran
berat badan (BB), tinggi badan (TB) digunakan baku HARVARD yang
58
disesuaikan untuk indonesia (100% baku Indonesia=50 persentil baku
WOLANSKI.
3. Indeks Antropometri
59
pendek (stunting) atau karena diare atau penyakit infeksi lain
(akut).
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu
60
disajikan kedalam 3 cara yaitu persen terhadap median, persentil,
yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam
disajikan dalam dua versi yalni persentil dan skor simpang baku
61
hasilnya dibagi dengan nilai simpang baku rujukan (NSBR) atau
Z-score=(NIS-NMBR)/NSBR
status gizi masa lalu. Balita yang diukur dengan TB/U dapat
62
dengan BB/U yang mungkin dapat diperbaiki dalam waktu pendek,
yang terdiri dari kaki, panggul, tulan belakang, dan tulang tengkorak.
Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi (atau
dengan umur dapat digunakan sebagai indikator status gizi masa lalu.
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut panjang
badan. Hal ini dikarenakan anak usia dibawah 2 tahun sulit untuk
berdiri tegak pada waktu pengukuran data tinggi badan. Pada bayi baru
lahir panjang badan rata-rata adalah sebesar ±50 cm. pada tahun
usia 9 tahun yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas
tahun umur penuh dan untuk anak 0-2 tahun digunakan bulan penuh.
63
Contoh: tahun usia penuh
5. Cara Pengukuran
yaitu:
tahun
a. Lahir : 50 cm
b. Umur 1 tahun : 75 cm
64
c. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak
kaki tegak lurus dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan
d. Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan
rata/datar) berupa garis atau titik pada bagian puncak kepala dan
bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut
tahu, yaitu :
d. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoise.
ataupun membungkuk.
65
A. Kerangka Teori
Bagan 2.1: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
66