Anda di halaman 1dari 12

PAPER PERKEMBANGAN

MASA KANAK-KANAK AWAL


Dosen Pengampu: Latifah Nur Ahyani S.Psi, MA

Di susun oleh:
1. Salamatun Nisrinal Fadiyah (202260006)
2. Surya Awang Permadi (202260012)
3. Fransisca Febrilian Raharjo (202260017)
4. Dani Eka Erlangga (202260031)
5. Dhevi Sa’idatur Rofi’ati (202260046)
6. Umaimatul Amiroh (202260051)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

Secara kronologis, masa kanak-kanak awal dimulai dari usia 2 hingga 6


tahun. Pada masa ini fisik berkembang sangat lambat dibandingkan dengan masa
bayi. Akan tetapi secara sosiologis dan biologisnya anak-anak masih sangat terikat
dengan lingkungannya terutama keluarga. Pada masa ini, peran orang tua sangat
diperlukan untuk anak mereka.
Tetapi, terkadang banyak orang tua yang tidak tahu akan perkembangan
yang terjadi pada anaknya, sehingga mereka tidak tahu akan cepat dan lambatnya
perkembangan yang terjadi pada anak mereka. Padahal jika telah terjadi
keterlambatan perkembangan pada anak, anak membutuhkan penanganan yang
cepat agar tidak berdampak bagi berkelanjutan mereka
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial,
emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan
sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya
pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi
baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial artinya setiap individu selalu
berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi
merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku
individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain.
Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-
nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh
individu.
Masa kanak-kanak awal merupakan usia yang penting dalam masa
perkembangan, dan dalam masa-masa perkembangannya harus sangat
diperhatikan. Orang tua harus memperhatikan beberapa aspek perkembangan yang
terjadi pada anaknya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan

 Menurut Kamus Lengkap Psikologi (J.P. Chaplin, 2004: 134)


perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi
dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

 Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur


(2003:128) perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis
sebagai hasil dari proses pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis
pada diri anak yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses
belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan.

 Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh


individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau
kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan menyangkut fisik maupun psikis. (Syamsu Yusuf,
2002).

 Jadi bisa disimpulkan bahwa, perkembangan adalah perubahan


kualitatif pada mutu fungsi organ-organ jasmani sehingga
perkembangan berhubungan dengan penyempurnaan fungsi psikologis
yang disandang oleh organ-organ fisik. Perkembangan akan terus
berlanjut seterusnya bahkan hingga akhir hayat manusia

B. Pengertian Kanak-Kanak
 Masa awal kanak-kanak adalah masa awal mulai usia 2 tahun samai 6
tahun, masa ini sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak
pada umumnya masuk kelompok bermain dan Taman kanak-kanak,
yang dalam psikologi islam, fase ini disebut dengan fase al-thifl.
(Hidayati: 2008)
 Kanak-kanak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima
tahun (Muaris.H, 2006)
 Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), kanak-kanak adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-
5 tahun)

C. Karakteristik
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh
kembang manusia, karena pada tumbuh kembang pada masa itu menjadi
penentu keberhasilan pada perkembangan di periode selanjutnya. Masa
tumbuh kembang di usia ini berlangsung cepat dan tidak akan pernah
terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak
usia 1 – 3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah (Uripi, 2004). Anak
usia 1 - 3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita
lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah
makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih kecil menyebabkan
jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil
dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang
diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering. Pada usia pra-
sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan
lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami
beberapa perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai
fase gemar memprotes sehingga mereka akan mengatakan “tidak”
terhadap setiap ajakan. Pada masa ini berat badan anak cenderung
mengalami penurunan, akibat dari aktivitas yang mulai banyak dan
pemilihan maupun penolakan terhadap makanan.
Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relative lebih banyak
mengalami gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki- laki
(BPS, 1999).
D. Perkembangan Masa Kanak-Kanak Awal
Masa anak- anak awal (prasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun
sampai 6 tahun, beberapa ciri perkembangan pada masa ini adalah:
1. Perkembangan fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di
bandingkan dengan masa bayi. Pertumbuhan fisik yang lambat ini berlangsung
sampai munculnya tanda-tanda pubertas, yakni kira-kira 2 tahun menjelang
anak matang secara seksual dan pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat.
 Tinggi dan berat
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan
berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 Kg setiap tahunnya. Pada usia 3 tahun,
tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 Kg. Pada usia 5 tahun,
tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 Kg (Mussen, Conger &
kagan, 1969).
 Perkembangan otak
Perkembangan otak dan system syaraf yang berkelanjutan merupakan
perkembangan fisik yang sangat penting. Meskipun otak terus bertumbuh pada
masa awal anak- anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi.
Pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata 75% dari otak
orang dewasa, dan pada usia 5 tahun, ukuran otaknya telah mencapai sekitar
90% otak orang dewasa (Yeterian & Pandya, 1988).
Pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di antara daerah-
daerah otak. Ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidaknya hingga
masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh
pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel urat saraf ditutup
dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak pada
meningkatnya kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf.
( Desmita, 2012 : 127-128)
 Perkembangan motoric
Anak-anak usia ini lebih lincah dan aktif bergerak dikarenakan bertambah
matangnya perkembangan otak yang mengatur sistem syaraf-otot
(neuromuskuler). Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari gerakan
kasar mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan
kecermatan dan kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi.
Keterampilan dan koordinasi gerakan harus dilatih dalam hal kecepatan dan
keluwesannya.
Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana seperti kertas koran,
kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan untuk membantu
mengembangkan aspek motorik ini.
 Keterampilan Gerakan Kasar
Perkembangan motorik kasar membutuhkan keseimbangan dan koordinasi
antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau
seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari, berlompat, dan
sebagainya. Perkembangan keterampilan tidak ada pengaruhnya langsung
dengan kecerdasan.

Berikut merupakan tahapan perkembangan motorik pada anak sesuai dengan


pertumbuhan usianya:
1) ANAK USIA 3 TAHUN
a. berbalik atau berhenti secara tiba-tiba atau cepat
b. melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm
c. naik tangga tanpa dibantu
d. meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan
2) ANAK USIA 4 TAHUN
a. sangat aktif, mampu meniru, mengikuti dan menikmati berbagai
gerakan yang dicontohkan
b. mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi
petunjuk orang dewasa. Seperti berhenti, memulai, atau berputar yang
lebih efektif
c. naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian
3) ANAK USIA 5 TAHUN
a. mampu melakukan gerakan dengan konstan dan waktu istirahat yang
pendek
b. mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial
c. mampu menaik sepeda roda tiga
d. berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang
e. lompat ditempat dengan 1 kaki
f. berjalan di atas papan keseimbangan

2. Perkembangan Kognitif Kanak-Kanak


Kognisi artinya kemampuan berfikir atau kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, otak anak mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis.
a. Tahap Pra-Operasional Piaget
Piaget menggambarkan kognitif anak prasekolah sebagai pra-
operasional. Dalam tahap ini, anak-anak mulai merepresentasikan
dunia dengan menggunakan kata-kata, bayangan, dan gambar. Mereka
membentuk konsep yang stabil dan bernalar. Pada saat yang sama,
dunia kognitif anak kecil didominasi oleh egosentrisme dan keyakinan
magis.. Akan tetapi label pra-operasional menekankan bahwa anak
tersebut belum menunjukkan suatu operasi, yaitu aktivitas pembalikan
pikiran yang membuat anak-anak membayangkan hal-hal yang
sebelumnya hanya mungkin dilakukan secara fisik. Tahapan pra-
operasional berlangsung kira-kira usia 2 hingga 7 tahun, adalah
tahapan kedua dari teori piaget. Pemikiran pra-operasional dapat
dibagi menjadi sub-sub tahapan, yaitu sub tahapan fungsi sim simbolik
dan sub tahapan pemikiran intuitif.
b. Teori Vigotsky
Vygotsky menekankan bahwa anak secara aktif membangun
pengetahuan dan pemahamannya. Dalam teori Vygotsky, anak-anak
lebih sering digambarkan sebagai makhluk sosial daripada dalam teori
Piaget. Mereka mengembangkan cara berpikir dan pemahaman
mereka, terutama melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif
mereka bergantung pada alat yang disediakan oleh masyarakat, dan
pikiran mereka dibentuk oleh konteks budaya tempat mereka tinggal.
Sebagai perbandingan, menurut teori Piaget, anak berkembang dari
kemampuannya sendiri, sedangkan menurut Vygotsky, anak
berkembang dari bantuan lingkungannya.
3. Perkembangan Psikososial
Pada masa anak-anak awal ini keluarga sangat berperan penting dalam
mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan yang lebih luas, terutama
lingkungan sekolah.
a. Perkembangan emosi
Di masa kanak-kanak, emosi sangat kuat. Tahapan ini merupakan
tahapan yang tidak seimbang karena anak “kabur” dalam artian mudah
terjebak dalam luapan emosi, sehingga sulit untuk dibimbing dan
diarahkan. Emosi yang kuat terutama disebabkan oleh masalah
psikologis. Seringkali orang tua membiarkan anak melakukan
beberapa hal saja, padahal mereka merasa bisa berbuat lebih banyak,
sehingga pada akhirnya anak akan menolak larangan orang tua dan
anak akan cenderung memberontak.
b. Perkembangan sosial
Pada masa ini bisa dikatakan bahwa teman juga berperan penting
dalam perkembangan sosial anak, karena melalui mereka anak dapat
belajar dan mengumpulkan informasi tentang dunianya di luar
keluarga. Karena pada masa ini dasar sosialisasi anak diletakkan
dengan mempererat hubungan anak dengan teman sebayanya dari
tahun ke tahun. Perkembangan sosialisasi pada masa kanak-kanak
ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan dengan teman
sebaya yang meningkat setiap tahunnya. Pada tahap ini, anak tidak
hanya bermain tetapi juga lebih banyak berbicara. Hubungan atau
kontak sosial lebih baik daripada hubungan sosial yang buruk.
c. Perkembangan permainan
Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada
awal masa anak-anak. Sebab anak-anak lebih banyak menghabiskan
waktunya di luar rumah untuk bermain dengan teman-temannya
dibanding terlibat dalam aktivitas lain. Bagi mereka bermain adalah
hal yang sangat menyenangkan dan menarik, Bermain merupakan
aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan di awal masa anak-
anak.
d. Perkembangan moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengn
aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan
tidak dilakukam oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain.
Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral, tetapi dalam
dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Pada
awal masa anak-anak perkembangan moral tidak begitu pesat
berkembang, hal ini disebabkan oleh pemikiran intelektual anak-anak
belum bisa membedakan hal-hal yang benar untuk dilakukan dan hal-
hal yang tidak boleh dilakukan. Di bawah ini ada beberapa teori
mengenai perkembangan moral pada masa awal anak-anak:
1) Teori psikonalisa tentang perkembangan moral pada teori
psikoanalisa kepribadian manusia di bagi menjadi tiga yaitu :
 Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek biologis
yang irasional dan tidak disadari.
 Ego merupakan struktur kepribadian yang terdiri atas aspek
psikologis yaitu, sub sistem ego yang rasional dan disadari,
namun tidak memiliki moralitas.
 Super ego adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek
sosial yang berisikansistem nilai dan moral, yang benar-benar
memperhitungkan “benar” atau “salahnya” sesuatu.
2) Teori belajar-sosial tentang perkembangan moral
Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku moral merupakan respon
atas stimulus, proses-proses penguatan, penghukuman, dan
peniruan digunakan untuk menjelaskan perilaku moral anak-anak.
Misalnya anak yang melakukan kenakalan akan diberikan
hukuman, agar mereka tahu itu adalah hal yang salah dan tidak
boleh dilakukan. Sebagai gantinya, saat anak-anak melakukan hal
baik, mereka akan diberi hadiah sebagai penghargaan atas tingkah
baik mereka.
3) Teori kognitif piaget tentang perkembangan moral
Seorang anak akan berkembang moralnya melalui aturan-aturan
permainan. Dalam permainan ada beberapa aturan yang harus
dipatuhi, karena anak sangat suka bermain, maka secara otomatis ia
akan lebih menaati aturan dalam bermain.
4) Teori kohelberg tentang perkembangan moral
Menurut Kohlberg anak-anak memang berkembang melalui
interaksi sosial, namun interaksi ini memiliki corak khusus, dimana
faktor pribadi yaitu aktivitas-aktivitas anak ikut berperan. Hal
penting lain dari toeri kohlberg adalah orientasinya yang
mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang
dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata.
BAB III
KESIMPULAN
Masa anak-anak awal adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai dengan
usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan
dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-anak masih
sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga, sedangkan perkembangan
kognitif yang terjadi pada masa ini adalah otaknya mulai mengembangkan
kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai