Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK

Mata Kuliah :

Bimbingan Konseling

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Arsal Dordi (032101359)

Hasim Zilham (032101012)

Rasni (032101027)

Erlin Febrina (032101340)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAU BAU

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik


yang sangat penting dan mempengaruhi aspek aspek perkembangan lainnya.
Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis merupakan salah satu
aspek penting dari perkembangan individu. Shiefert dan Hoffnung, 1994, mengatakan
bahwa perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh dan perubahan-
perubahan dalam cara cara individu mengunakan tubuhnya, serta perubahan dalam
kemampuan fisik.

Bagi anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan atau perkembangan fisik anak secara
lansung atau tidak lansung mempengaruhi perilakunya sehari hari. Secara lansung,
pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak.sedangkan
secara tidak lansung, pertumbuhan atau perkembangan fisik akan mempengaruhi cara
anak memandang dirinya sendiri dan orang lain

Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan fisik peserta didik dapat
dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap setelah lahir hingga usia tiga tahun, tahap anak-anak
hingga masa pubertas (3-10 tahun), dan tahap remaja/adolesen (usia 12 tahun keatas)
1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain sebagai persyaratan untuk tugas kelompok
pada mata kuliah Bimbingan Konseling. Makalah ini juga merupakan ulasan mendetail dari
slide-slide yang akan di presentasikan mengenai judul makalah ini. Makalah ini juga
bertujuan untuk mengulas materi permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan peserta
didik pada pembahasannya adalah mengenai perkembangan fisik peserta didik. Pada
penulisan makalah ini akan mengulas mengenai karakteristik perkembanagn fisik peserta
didik. Isu-isu dalam perkembangan fisik, implikasi genetic dan lingkungan terhadap
pendidikan, perkembangan otak, dan implikasi perkembanagan otak dan implikasi
perkembangan otak terhadap pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Karakteristik Perkembangan Fisik peserta Didik

Awal masuk kelas satu sekolah dasar merupakan peristiwa penting bagi sebagian anak
karena masuknya anak ke sekolah dasar tentu akan membawa akibat pada perubahan besar
dalam kehidupannya terutama pada pola perubahan dalam sikap, niali dan perilaku. Usia sekolah
dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai
terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi matang secara
seksual. Karena itu, masa pertumbuhan ini sering disebut juga sebagai “periode tenang”, tetapi
hal ini tidak berarti bahwa masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.

2.1.1. Perkembangan Fisik Pada Masa Pertengahan dan Akhir Anak-anak

Sampai dengan usia sekitar 6 tahun telihat bahwa badan anak bagian atas berkembang
lebih lambat daripada bagian bawah. Angota-angota badan relatif masih pendek, kepala
dan perut relatif masi besar. Selama masa akhir anak anak, tinggi pertumbuhan sekitar 5
hingga 6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia ini juga tingi rata-
rata anak adalah 46 inci dengan berat 22,5 kg. kemudian pada usia 12 tahun tingi anak
mencapai 60 inci dan berat 40 hingga 42,5 kg.

Peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada panjang badanya. Kaki dan tangan
menjadi lebih panjang. Dada dan pinggul lebih besar. Peningkatan berat badan pada masa
ini terjadi karena bertambahnya ukuran system rangka dan otot, serta ukuran beberapa
organ tubuh. Perubahan kekuatan otot ini terjadi karena keturunan dan latihan. Umumnya
anak laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan karena jumlah perbedaan sel-sel otot.
Pada saat yang sama, gemuk bayi berkurang.

Pertumbuhan fisik selama masa ini, disampimg memberikan kemampuan bagi anak-anak
untuk berpartisipasi dalam berbagai aktifitas baru,tetapi juga dapat menimbulkan
permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan secara fisik dan psikologis bagi
mereka.

Anak-anak terlihat lebih cepat berlari dan makin pandai meloncat. Anak juga mamapu
menjaga keseimbangan badannya dan penguasaan badan, seperti membungkuk,
melakukan bermacam macam latihan seperti olah raga. Hal tesebut tidak terlepas karena
perkembangan motorik anak yang terus berkembang seiring dengan betambahanya berat
dan kekuatan badan.

2.1.2 Perkembangan Fisik Pada Masa Remaja (Perubahan Pubertas)

Secara etimologi pubertas berasal dari bahasa latin “pubescere”,yang berarti mendapat
rambut kemaluan. Masa ini adalah masa awal dimana terjadinya pematangan seksual.
Masa puber sering tidak mempunyai tempat yang jelas karena sulit membedakan masa
puper dan masa remaja karena masa puber sering dijadikan sebagai pertanda awal
seseorang memasuki masa remaja. Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia
dianggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dan masa kanak kanak ke
masa dewasa. Pada masa pubertas inilah dimana terjadi perubahan-perubahan besar dan
dramatis dalam perkembangan seorang anak, baik dalam pertumbuhan/perkembangan
fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan psikososial anak.

Perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja yang
berdampak terhadap perubahan psikologis. Berdasarkan konteks pubertas, kematangan
organ-organ seks dan kemampuan reproduktif bertumbuh dengan cepat. Anak perempuan
umumnya mengalami pertumbuhan lebih cepat 2 tahun ketmbang anak laki laki.
Pertumbuhan cepat pada anak perempuan terjadi pada usia 10,5 tahun dan anak laki-laki
pada usia 12,5 tahun. Bagi kedua jenis kelamin, pertumbuhan cepat ini berlansung kira-
kira 2 tahun. Secara garis besarnya perubahan perubahan tersebut dapat dikelompokkan
dalam dua kategori, yaitu perubahan yang berhubungan dengan perubahan fisik dan
peruban yang berhubungan dengan perkembangan karakteristik seksual.

Kategori pertama terjadi dalam pertumbuhan dan tinggi serta berat badan. Tingi rata-rata
anak laik-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar 59 atau 60 inci. Untuk
anak perempuan, tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada usia sekitar 11 atau 12 tahun
dan untuk anak laki-laki terjadi 2 tahun kemudian. Dalam tahun tersebut, tinggi anak
perempuan bertambah 3 inci dan tinggi anak laki-laki bertambah lebih dari 4 inci.
Pertambahan berat badan juga merupakan percepatan pertumbuhan badan yang terjadi
sekitar 13 kg bagi anak laki laki dan 10 kg bagi anak perempuan. Pertumbuhan berat
badan lebih sedikit dapat di ramalkan dibandingkan dengan pertumbuhan tinggi badan
karena berat badan lebih mudah di pengaruhi seperti melalui diet, latihan dan gaya hidup
lainnya.

Perubahan yang berhubungan dengan tanda tanda jasmania yang membedakan antara laki
laki dan perempuan. Tanda-tanda ini muncul sebagai konsekuensi dari berfungsinya
hormon-hormon yang disebut pada ciri-ciri seks primer. Pada laki-laki terlihat tumbuh
kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu diketiak, di
dada, dan di kaki, serta di lengan dan di sekitar kemaluan, serta otot otot menjadi kuat.
Sedangkan pada perempuan terlihat payudara dan pinggul membesar, suara menjadi
halus, tumbuh bulu di ketiak dan di sekitar kemaluan.

2.2. Isu-Isu dalam Perkembangan Fisik: Nature dan Nurture

“Nature dan Nurture” merupakan isu dasar yang menjadi perdebatan sengit dalam
perkembangan psikologi perkembangan. “Nature” dapat diartikan sebagai sifat khas
seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang diwarisi sebagai sifat pembawaan.
Sedangkan “Nurture” dapat diartikan sebagai faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan sampai selanjutnya.

1. Nature dan Nurture, keduanaya menjadi suber timbulnya setiap perkembangan


tingkah laku.
2. Nature dan Nurture tidak bisa berfungsi secara terpisah satu sama lain, tetapi harus
selalu saling berinteraksi dalam memberikan kontribusinya.
3. Interaksi dapat dikonseptualisasi sebagai suatu bentuk interelasi yang majemuk, yaitu
suatu hubungan yang terjadi mempengaruhi hubungan-hubungan lain yang akan
terjadi.
2.3. Implikasi Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan

Kekuatan dan kelemahan dari pengaruh genetik ini penting untuk dipahami. Pemahaman
tentang dampak faktor-faktor lingkungan terhadap perkembangan anak, akan memberi pendidik
suatu pertimbangan yang optimis tentang potensi-potensi yang penting untuk ditumbuh
kembangkan dalam diri peserta didik.

2.4. Perkembangan Otak

Merupakan salah satu aspek perkembangan fisik peserta didik yang sangat penting di
pelajari oleh orang tau, guru dan calon guru. Otak adalah system biologis manusia yang sengaja
diciptakan Allah Swt. untuk mengindra dunia dan sekaligus memberikan berbagai tanggapan
terhadapnya. Sama halnya dengan aspek-aspek perkembangan lainnya, perkembangan otak juga
dipengaruhi interaksi hereditas dan lingkungan
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Perkembangan fisik peserta didik dapat dilihat dari berbagai faktor yang menjadi
implikasi bagi perkembangan dan pertumbuhan fisik peserta didik. Seperti, keadaan berat dan
tinggi badan, masa pubertas, perubahan fisik, proporsi tubuh, kematangan seksual,
perkembangan motorik. Faktor-faktor tersebut merupakan pengaruh besar bagi perkembangan
dan pertumbuhan fisik peserta didik seperti keadaan berat dan tinggi badan pada anak usia
sekolah merupakan penada bahwa seorang peseta didik mengalami perubahan pada keadaan
badannya seperti bertambahnya kekuatan otot, dan lengan serta kaki menjadi lebih panjang. Pada
masa pubertas, seorang anak mengalami perubahan besar dan dramatis dalam hidupnya, baik
dalam pertumbuhan atau perkembangan fisik, kognitif maupun dalam perkembangan psikososial
anak. Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna, dan
terkoordinasi dengan baik, seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Di
samping itu, anak juga makin mampu menjaga keseimbangan badannya.

Anda mungkin juga menyukai