Anda di halaman 1dari 35

LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Nurul Hardi, S.Pd


No. UKG : 201507171249
Instansi : SMAN 3 BABELAN

Judul Modul PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DAN PROFESIONALITAS


GURU PENDIDIKAN JASMANI
Judul Kegiatan 1. Teori perkembangan peserta didik dan konsep belajar serta aplikasinya
Belajar (KB) dalam pembelajaran pendidikan jasmani
2. Media sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi dan media informasi
serta aplikasinya dalam pendidikan jasmani
3. Persyaratan, kualifikasi, dan kompetensi guru pendidikan jasmani
4. Regulasi kebijakan nasional, pandangan yuridis dan kode etik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB. 1
materi yang Teori perkembangan peserta didik dan konsep belajar serta aplikasinya
dipelajari dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

A. Teori pertumbuhan dan perkembangan peserta didik

Santrock (2011) memberikan pendapat yang lebih mendasar, yaitu


bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak
pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup. Disini Santrock
mendefinisikan perkembangan tidak hanya dalam konteks evolusi, tetapi
juga involusi. Pada awal kehidupan manusia yang berperan adalah
evolusi, dari bayi tumbuh menjadi kakan-kanak kemudian dewasa.
Sedangkan involusi lebih berperan pada akhir kehidupan, yaitu
perubahan-perubahan yang bersifat mundur, ditandai dengan
kemunduran fungsi alat-alat tubuh seperti pada system penglihatan,
pendengaran dan system gerak.

Ada dua istilah yang sering muncul dalam perkembangan peserta


didik sebagai individu ini, yaitu istilah:
 pertumbuhan (growth)
 perkembangan (development)

1. Pertumbuhan Peserta Didik


Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif
badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya.

Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan bersifat kuantitatif


karena berkaitan dengan ukuran, dan volume.
Masganti (2012) mengemukakan pertumbuhan dan
perkembangan fisik seseorang sesuai dengan periode usia
pertumbuhan yaitu:
2. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang penting pada
masa anak-anak awal ialah:
 Perubahan tinggi badan.
 Perubahan berat badan
 Perbandingan tubuh.
 Postur tubuh
 Tulang dan otot
 Lemak.
 Pertumbuhan gigi
a. Perubahan Internal
Perubahan ini merupakan perubahan yang terjadi dalam organ
dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar dan sangat
mempengaruhi kepribadian remaja. Adapun perubahan tersebut,
di antaranya adalah: (1) Sistem Pencernaan, (2) Sistem
Peredaran Darah, (3) Sistem Pernafasan (4) Sistem Endokrin, (5)
Jaringan Tubuh
b. Perubahan Eksternal
Perubahan eksternal merupakan perubahan-perubahan pada
tubuh remaja dimana perubahan tersebut dapat diamati. Adapun
perubahan tersebut, di antaranya adalah: (1) inggi Badan (2)
Berat Badan, (3) Proporsi Tubuh, (4) Organ Seks, (5) Ciri-ciri
Seks Sekunder

B. Perkembangan Peserta Didik


Menurut Desmita (2011), pengertian perkembangan menunjuk
pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu
saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.

1. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Proses perkembangan manusia dimulai sejak dalam rahim. Sejak
terjadi proses di dalam rahim hingga ajal tiba, manusia tidak
pernah dalam keadaan statis, namun selalu berubah dan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa menanjak,
kemudian berada di titik puncak dan selanjutnya mengalami
kemunduran.
Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri
perubahan yang mencolok, yaitu:
a. Perubahan fisik :
 Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh
lainnya misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya
 Perubahan proporsi, misalnya perubahan perbandingan antara
kepala dan tubuh pada seorang anak

b. Perubahan mental :
 Perubahan yang meliputi : memori, penalaran, persepsi, emosi,
sosial, dan imajinasi.
 Hilangnya ciri-ciri sikap sosial yang lama dan berganti dengan
ciri-ciri sikap sosial yang baru, misalnya egosentris yang hilang
berganti dengan sikap prososial
Dalam proses kehidupan manusia dalam proses perkembangan
pada umumnya mengikuti prinsip seperti yang dinyatak
Hurlock (1980) ada sembilan, yaitu:
 Sikap kritis sebagai dasar-dasar permulaan
 Peran kematangan dan belajar
 Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diramalkan
 Semua individu berbeda
 Setiap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karateristik
 Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Risiko
 Perkembangan dibantu rangsangan
 Perkembangan dipengaruhi Perubahan Budaya
 Harapan sosial pada setiap tahap perkembangan

Menurut Crain (2007 dalam Masganti 2012) ada 14 teori


perkembangan yang dikemukakan ahli psikologi
perkembangan yaitu: enviromentalisme, naturalisme, etologis,
komparatif dan organismik, perkembangan kognitif,
perkembangan moral, pengondisian klasik, pengondisian
operan, pemodelan, sosial-historis, psikonalitik, psiko-sosial,
perkembangan bahasa, dan humanistik
(https://www.desbud.id/2022/03/teori-teori-
perkembangan.html).
 Environmentalisme
 Naturalisme
 Etologis
 Komparatif dan organismic
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan moral
 Pengondisian klasik
 Pengondisian Operan
 Pemodelan
 Sosial-Historis
 Psikoanalitik
 Psiko-sosial
 Humanistik.

c. Tahap-Tahap Perkembangan
Tahap-tahap perkembangan manusia menurut para psikolgi
berbeda-beda tergantung pandangan mereka tentang teori
perkembangan. Rousseau (Crain, 2007. Dalam Masganti 2012)
membagi tahap perkembangan manusia menjadi empat tahap,
yaitu:
 Masa Bayi (usia dari nol sampai dua tahun)
 Masa Kanak-kanak Awal (usia dua sampai dua belas tahun)
 Masa Kanak-kanak Akhir (usia duabelas sampai limabelas
tahun)
 Masa Dewasa (usia limabelas sampai akhir hidup)
C. Karakterisitik Individual Peserta Didik

Secara umum tidak ada manusia yang sama bentuk fisik dan
psikisnyanya, demikian juga halnya dengan peserta didi. Mereka
berbeda-beda dalam tinggi badan, berat badan, bentuk muka,
warna kulit, dan lain sebagainya, termasuk karakter anak. Oleh
sebab itu pemahaman terhadapperbedaan fisik dan psikis peserta
didik perlu dipelajari oleh-oleh orang yang berilmu
pengetahuan, termasuk para guru

 Karakteristik fisik
 Perbedaan Intelegensi

D. Perkembangan Kognitif, Psikis dan Sosial

1. Karakteristik Perkembangan Kognitif


Masalah kognisi manusia, selalu berkaitan dengan
kecerdasan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Satu
hal yang membedakan antara manusia dengan mahluk lain
adalah kemampuan berfikir yang dimilikinya. Binatang
misalnya hanya memiliki naluri (instink) sebagai pendorong
tingkah lakunya, sedangkan manusia mampu mengunakan
akal pikirannya. Kemampuan berpikir tersebut tercakup
dalam aspek kognitif yang sering disebut kecerdasan atau
inteligensi (intelligence).

Sebagai contoh, bila anak menunjuk suatu objek, maka


orang dewasa tidak hanya menjelaskan tentang objek
tersebut, namun juga bagaimana anak harus berperilaku
terhadap objek tersebut. Vygotsky membedakan proses
mental menjadi dua yaitu:
 Elementary: masa praverbal, yaitu: selama anak
belum menguasai verbal, pada saat itu anak
berhubungan dengan lingkungan menggunakan
bahasa tubuhnya.
 Higher: masa setelah anak dapat berbicara, Pada
masa ini anak akan berhubungan dengan lingkungan
secara verbal.

2. Karakteristik Perkembangan Psikis Peserta Didik

Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu


terjadinya pergolakan emosi yang diiringi dengan
pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara
psikis yang bervariasi. Pada masa remaja (usia 12-21 tahun)
terdapat beberapa fase, yaitu:
Fase remaja awal (12-15 tahun), b) Fase remaja pertengahan
(15-18 tahun), dan c) Fase remaja akhir (18-21 tahun). Di
antara fase-fase tersebut juga terdapat fase pubertas (11/12-
16 tahun) yang terkadang menjadi masalah tersendiri bagi
remaja dalam menghadapinya.

a. Teori Belajar Behaviorisme Behaviorisme merupakan salah


aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental.
Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya
kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu
belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks
sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.
b. Teori Belajar Kognitif Piaget Piaget merupakan salah
seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran
konstruktivisme [lihat: Teori Belajar Konstruktivisme]. Salah
satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai
rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu
yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut
Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat
tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete
operational dan (4) formal operational.

KB. 2
Media sarana dan prasarana, pemanfaatan teknologi dan media
informasi serta aplikasinya dalam pendidikan jasmani

5. Pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


(PJOK) menekankan pada aktivitas jasmani yang bertujuan untuk
tujuan pendidikan. Akibatnya bahwa pelaksanaan pembelajaran
PJOK menekankan pada berbagai aktivitas jasmani dengan
menerapkan berbagai pola gerak dengan tujuan social, emosional,
neurumuskular dan intelektual.
6. Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung
pesat seperti saat ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
semua aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya bagaimana
manusia melakukan aktivitas belajar. Pada dasarnya, ragam media
dan teknologi yang dapat digunakan untuk memperoleh informasu
dan pengetahuan dapat diklasifikasikan menjadi: (1) media yang
tidak diproyeksikan atau non-projected media seperti foto, diagram,
bahan pameran atau display media, dan model; (2) media yang
diproyeksikan; (3) media audio seperti kaset, compact disc (CD)
audio yang berisi rekaman perkuliahan, ceramah narausmber, dan
rekaman music; (4) media gambar gerak atau media video seperti
VCD, DVD, dan blue rays disc; (5) pembelajaran berbasis
komputer; serta (6) multimedia dan jaringan komputer. Semua
ragam media ini memiliki kekhasan atau karakteristik tersendiri
untuk digunakan dalam menyampaikan infomasi dan pengetahuan
kepada penggunanya.
KB. 3
Persyaratan, kualifikasi, dan kompetensi guru pendidikan jasmani

Pendidik menurut UU No.20 Tahun 2003, Pasal 39 (2) adalah tenaga


profesional yang bertugas merencanakan dan melaksankan proses
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan mengabdi kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan guru tidak termuat dalam
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), di mana di dalam UU ini profesi guru dimasukkan ke
dalam rumpun pendidik. Maka, dapat dikatakan bahwa profesi guru
adalah bagian dari pendidik.

Pokok-pokok materi yang akan saudara pelajari sebagai berikut:


 Persyaratan guru Pendidikan Jasmani,
 Kualifikasi guru Pendidikan Jasmani,
 Kompetensi guru Pendidikan Jasmani.

Sebelum membahas tentang persyaratan, kualifikasi dan kompetensi


guru Penjas alangkah baiknya saudara terlebih dahulu memahami
tentang tugas saudara sebagai seorang guru adalah sebuah profesi

 Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan


keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu
 Profesional adalah (1) bersangkutan dengan profesi, (2)
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya dan (3)
mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.
Ahmad Tafsir (2001) mengatakan profesionalisme adalah
paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus
dilakukan oleh orang yang profesional. Profesional adalah
orang yang memiliki profesi, sedangkan profesi itu harus
mengandung keahlian. Artinya, suatu program itu mesti
ditandai oleh suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu
 Profesionalisme menunjuk kepada komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya
dan terus menerus mengembangkan strategi-strategi yang
digunakannya dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya.

1. Persyaratan seorang guru PJOK sebagai berikut: persyaratan


untuk menjadi seorang guru, yaitu:
 Harus memiliki bakat seorang guru,
 Harus memiliki keahlian seorang guru,
 Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
 Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas ,
 Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan
 Guru adalah seorang warga Negara yang baik.
2. Dimensi kualifikasi guru adalah : (1) Kualifikasi akademik (2)
Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata
pelajaran yang diajarkan; (3) Sertifikat profesi guru (4) rencana
pengajaran (teaching plans and materials), (5) prosedur mengajar
(classroom procedurs), dan (6) hubungan antar pribadi
(interpersonal skill). 3. Kompetensi guru meliuti: (1) kompetensi
pedagogic. Kompetensi tentang penguasaan proses belajar
mengajar dimulai dari perancangan, metode, media dan penilaian
pembelajaran. (2) kompetensi Kepribadian, Kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi Social, Kompetensi sosial merupakan kemampuan


guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (4)kompetensi
Profesional, Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.

KB.4
Regulasi kebijakan nasional, pandangan yuridis dan kode etik

Guru, adalah unsur penting yang menentukan berhasil tidaknya


pendidikan. Jika guru berkualitas baik, maka pendidikanpun akan baik.
jikalau tindakan para guru dari hari ke hari bertambah baik, maka akan
menjadi lebih baik pulalah keadaan dunia pendidikan kita. Sebaliknya,
kalau tindakan dari hari ke hari makin memburuk, maka makin
parahlah dunia pendidikan kita

A. Regulasi Kebijakan Nasional

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan


manusia, pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas manusia
dalam bentuk meningkatnya kompetensi kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi
yang sangat pesat menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan.
Setiap sistem pendidikan harus mampu melakukan perubahan-
perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan mutu (Goodwin, 2014).
Dalam upaya pembangunan pendidikan nasional, sangat diperlukan
guru (pendidik) dalam standar mutu kompetensi dan profesionalisme
yang terjamin. Untuk mencapai jumlah guru professional yang dapat
menggerakkan dinamik
Pada tahun 2012 pemerintah menetapkan kualifikasi, kompetensi dan
upaya untuk menghasilkan profesi guru yang profesional, yaitu:
 Standart seleksi Guru: S1 dan D4
 Standart kompetensi Jenjang Jabatan Guru
 Sistem pengendalian PK Guru dan dukungan PKB
 Pelaksanaan Sertifikasi Guru Pra dan Dalam Jabatan melalui
PPG
 Bimbingan teknis PK Guru dan PKB
 Penyesuaian Jafung guru seesai (Perme 38/2010)
 Pembentukan Tim Penilai Jafung Guru
 Sistem sanksi
 Rintisan Pelaksanaan PK Guru dan PKB

B. Pandangan Yuridis Guru

Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam Undang-


Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi
parameter utama untuk merumuskan standar nasional
pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 35 sebagai berikut:
 Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
 Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
 Pengembangan standar nasional pendidikan serta
pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara
nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi,
penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan
 Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

C. Kode Etik Guru

Kode etik diawali dengan istilah etik yang dimaknai dengan


etika moral. Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika berkaitan
dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika
adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control",
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Guru
merupakan salah satu profesi yang bertugas mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal. Istilah profesi berkaitan
dengan bidang yang sangat ditentukan berdasarkan jenjang
pendidikan dan keahlian tertentu yang ditekuni, sehingga
banyak orang yang bekerja tetap sesuai dan diwadahi oleh
organisasi profesi tertentu.

2 Daftar materi 1. Teori pertumbuhan dan perkembangan peserta didik


yang sulit 2. Penerapan teori Pembelajaran
dipahami di 3. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan jasmani
modul ini 4. Kompetensi guru Pendidikan Jasmani
5. Regulasi kebijakan nasional guru sebagai jabatan professional

3 Daftar materi 1. Hakekat Perkembangan Peserta Didik,


yang sering 2. Teori-teori Belajar dan penerapannya pada pembelajaran PJOK
mengalami 3. Pandangan yuridis profesi guru
miskonsepsi

Judul Modul 2 Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani, Aktivitas


Gerak dan Olahraga Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan 1. Filsafat dan Olympism serta Paradigma Baru dalam Pendidikan
Belajar (KB) Jasmani
2. Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga melalui Pengebangan
Kemampuan Gerak Dasar, Aktivitas Permainan Bola Besar dan
Kecil serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
3. Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga melalui Aktivitas Atletik;
Pengembangan Kebugaran Jasmani; Seni Beladiri serta
Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
4. Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui akivitas senam
lantai;aktivitas gerak berirama;aktivitas air
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB.1
materi yang Filsafat dan Olympism serta Paradigma Baru dalam Pendidikan
dipelajari Jasmani

Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang


memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Keseimbangan harmoni antara aspek kepribadian individu, intelektual,
dan jasmani ini sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, berolahraga
hendaknya tidak diartikan sebagai olah fisik semata tetapi juga
membutuhkan mental spiritual dan wawasan pengetahuan tentang olah
raga tersebut.
A. Azas dan Falsafah PJOK

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani (Penjas) pada hakikatnya adalah proses


pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk
menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik
dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan Jasmani
memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk
total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang
terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

2. . Tujuan dan Pentingnya Pendidikan Jasmani

Secara umum, Pendidikan Jasmani memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk
 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan
estetika, dan perkembangan sosial.
 Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan
untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan
mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas
jasmani.
 Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas
sehari-hari secara efisien dan terkendali.
 Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi
dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun
perorangan.
 Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat
mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan peserta didik berfungsi secara efektif
dalam hubungan antar orang.
 Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas
jasmani, termasuk permainan olahraga

3. Pengertian Pendidikan Olahraga

Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak


agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada
peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar
mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan
di sini adalah “hasil” dari pembelajaran itu, sehingga metode
pengajaran diatur oleh tujuan yang ingin dicapai. Ciri-ciri
pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran.
Pendapat lain tentang pendidikan olahraga ialah adalah suatu
teknik bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif
4. Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani


kesenjangan antara informasi dan tingkah laku kesehatan.
Pendidikan kesehatan memotivasi seseorang untuk menerima
informasi kesehatan dan berbuat sesuai dengan informasi
tersebut agar mereka menjadi lebih tahu dan lebih sehat
(Budioro, 1998). Pendidikan kesehatan merupakan proses
belajar, dalam hal ini berarti terjadi proses perkembangan atau
perubahan kearah yang lebih tahu dan lebih baik pada diri
individu.

5. Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan


Kesehatan

Pendidikan Jasmani merupakan suatu bagian yang tidak


terpisahkan dari pendidikan umum. Lewat program penjas
dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu. Tanpa penjas, proses pendidikan di
sekolah akan pincang.
6. Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani

a. Landasan Biologis bagi Pendidikan Jasmani Pendidikan


Jasmani adalah disiplin yang berorientasi tubuh di samping
berorientasi pada disiplin mental dan sosial. Guru
Pendidikan Jasmani harus memiliki penguasaan yang kokoh
terhadap fungsi fisikal dari tubuh untuk memahami secara
lebih baik pemanfaatannya dalam kegiatan Pendidikan
Jasmani.
b. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani Pendidikan
Jasmani melibatkan interaksi antara guru dengan anak serta
anak dengan anak. Di dalam adegan pembelajaran yang
melibatkan interaksi tersebut, terletak suatu keharusan
untuk saling mengakui dan menghargai keunikan
masingmasing, termasuk kelebihan dan kelemahannya.
c. Landasan Sosiologis dalam Pendidikan Jasmani
Pendidikan
Jasmani adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk
proses sosialisasi. Perkembangan sosial jelas penting, dan
aktivitas Pendidikan Jasmani Modul 2 : Filsafat dan
Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan | 31 mempunyai potensi untuk menuntaskan
tujuan-tujuan tersebut

Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani,


Pendidikan Olahraga, dan Pendidikan Kesehatan

Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan


Olahraga, dan Pendidikan Kesehatan
B. Olimpade dan Olympism (Olimpisme)

1. Sejarah Olimpiade
Olimpiade paling awal konon menurut cerita sudah
diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 SM.
Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan
dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka,
Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olympia atau Olympus
yang kemudian dipakai sebagai nama Olimpiade hingga
sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap
empat tahun olahragawan terbaik dari seluruh Yunani
berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olympia. Mereka
bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para
atlet yang akan bertanding terlebih dulu berlatih keras
selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di
Yunani sering terjadi perang saudara Namun ketika pesta
olahraga berlangsung, pihak yang bertikai melakukan
gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan
dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan
membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama
Perang Peloponnesus
2. Pengertian Olimpisme (Olympism)
Olympism atau olimpisme berasal dari dua suka kata yaitu
Olympic atau olimpia dan isme atau ism. Olimpia adalah
nama sebuah tempat di Athena yang digunakan sebagai
tempat penyelenggaraan aktivitas festival olahraga bangsa
Yunani Kuno (olimpiade kuno). Sedangkan Isme adalah
suatu faham/ajaran yang merupakan sistem/ tatanan sosial
yang diyakini memiliki nilai bila diterapkan dalam
lingkungan dan kehidupan masyarakat. Dengan demikian
Olympism dapat diartikan adalah dasar fundamental dan
filosofi kehidupan (paham/ajaran) yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan
yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan)
serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan,
kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian
dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan
pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai-nilai
pendidikan yang baik dan penghargaan pada prinsip- prinsip
etika yang baik pula
3. Paradigma Olympism dalam Olimpiade
Prestasi olahraga bukan satu-satunya atau yang utama bagi
atlet dalam suatu kompetisi, melainkan kegiatan olahraga
untuk kemuliaan manusia dengan mengkombinasikan dan
menyeimbangkan antara kualitas fisik, kemauan, dan
pikiran sebagai prinsip dasarnya. Oleh karenanya,
olympism ditetapkan sebagai filosofi dan prinsip dasar
C. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai salah
satu subsistem pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah
memiliki peran penting yang sangat sentral dalam pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya. Penjas menurut Melograno (1996)
dan AAHPERD (1999) adalah suatu proses pendidikan yang unik
dan paling sempurna dibanding bidang studi lainnya, karena
melalui Pendidikan Jasmani seorang guru dapat mengembangkan
kemampuan setiap peserta didik tidak hanya pada aspek fisik dan
psikomotor semata, tetapi dapat dikembangkan pula aspek kognitif,
afektif dan sosial secara bersama-sama. Cholik Mutohir (1990) juga
menyatakan bahwa tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa
Pendidikan Jasmani, dan tidak ada Pendidikan Jasmani tanpa media
gerak, karena gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar
alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dan dirinya
sendiri.

KB. 2
Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga melalui Pengebangan
Kemampuan Gerak Dasar, Aktivitas Permainan Bola Besar dan
Kecil serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

A. Aktivitas Gerak Dasar


Siedentop (1990), seorang pakar Pendidikan Jasmani dari Amerika
Serikat, mengatakan bahwa dewasa ini Pendidikan Jasmani dapat
diterima secara luas sebagai model "pendidikan melalui aktivitas
jasmani" yang berkembang sebagai akibat dari merebaknya
telaahan pendidikan gerak pada akhir abad ke -20 yang
menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan,
pengetahuan, dan 46 | P a g e perkembangan sosial. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa: "Pendidikan Jasmani adalah pendidikan
dari, tentang, dan melalui aktivitas jasmani". Ada tujuh komponen
yang dicantumkan dalam kurikulum PJOK di sekolah. Ketujuh
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas atletik
2) Aktivitas olahraga dan permainan
3) Aktivitas senam
4) Aktivitas akuatik
5) Aktivitas beladiri
6) Aktivitas pengembangan
7) Kesehatan

 Keterampilan Gerak Dasar (Fondamental Motor Skill)


Keterampilan merupakan dasar dari suatu kemampuan
seseorang menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Sedang
menurut Guthrie dalam Schmidt & Lee (2014) keterampilan
merupakan kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan
kepastian yang maksimum dan energi dan waktu yang
minimum. Dengan demikian, Schmidt & Lee (2014, hlm
37) menyimpulkan singkatnya, keterampilan umumnya
melibatkan mencapai beberapa tujuan, yaitu (1)
memaksimalkan kepastian pencapaian tujuan, (2)
meminimalkan biaya fisik-mental dan energi kinerja, (3)
dan meminimalkan waktu yang digunakan.

Berdasarkan ke-4 tipe tugas otot tersebut, masing-masing


bisa dirinci dan diberikan contoh posisi dan gerakan tubuh
yang dihasilkannya. Harrow (1972: 52) mengemukakan
bahwa gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren
yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak
yang kompleks, yang meliputi (a) gerak lokomotor; (b)
gerak non-lokomotor; dan (c) gerak manipulatif

 Klasifikasi Keterampilan Gerak


Keterampilan gerak meruapakan salah satu tujuan dari
belajar gerak oleh karena itu guru haruslah memahami
secara mendasar sehingga dalam proses pembelajaran
PJOK memberikan manfaat bagi peserta didik. Jenis atau
klasifikasi keterampilan gerak menururt para ahli
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak
b. Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerak
c. Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan

B. Aktivitas Permainan Bola Besar


Materi yang terdapat dalam permainan bola besar dan bola kecil
adalah meliputi tentang permainan sepakbola, bolavoli, bolabasket,
bulutangkis dan tenismeja. Masing-masing permainan tersebut
terdiri dari tiga komponen, yaitu:
 Sejarah permainan; menerangkan asal mula sampai
perkembangannya di Indonesia
 Teknik dan taktik dasar dalam masing-masing permainan
tersebut
 Peraturan permainan

C. Aktivitas Permainan Bola Kecil


 Aktivitas Permainan Bola Kecil I: Bulutangkis
 Aktivitas Permainan Bola Kecil II Tenis Meja
KB. 3
Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga melalui Aktivitas Atletik;
Pengembangan Kebugaran Jasmani; Seni Beladiri serta
Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Dalam modul dua ini khusus pada kegiatan pembelajaran ketiga ini,
kita akan membahas terkait aktivitas gerak dan olahraga melalui
aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani; dan seni beladiri
serta aplikasinya dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Atletik
ditinjau dari perspektif sejarah merupakan induk dari cabang olahraga.
Aktivitas atletik merupakan aktivitas yang mendasar dalam
pengembangan kemampuan gerak setiap individu anak.

A. Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar merupakan


gambaran aktivitas kecil peserta didik dalam bersosialisasi.
B. Komponen kebugaran dikelompokan menjadi dua, yang
pertama kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan
(physical fitness related health) dan kedua kebugaran yang
berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related
skill).
C. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri
dari ; a) Daya tahan kardiovaskuler/ Cardiovascular fitnes, b)
Komposisi tubuh / body composition, c) Kelentukan /
flexibility, d) Kekuatan otot / Musculer strength, dan e) Daya
Tahan Otot / muscular endurance.
D. Sedangkan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan terdiri ; a) Kecepatan / speed, b) Kelincahan /
agility, c) Daya ledak / power, d) koordinasi / coordination, dan
e) Keseimbangan / Balance.
E. Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah,
terkoordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek
sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek
beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya, yang tidak bisa
dipisahkan.

KB. 4
Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui akivitas senam
lantai;aktivitas gerak berirama;aktivitas air

Kegiatan Belajar (KB) 4 ini akan membahas tentang prinsip aktivitas


gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai, aktivitas gerak
berirama (ritmik), aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani. Untuk aktivitas senam lantai,
aktivitas ritmik/irama dan aktivitas air/renang masing-masing meliputi;
sejarah, teknik dasar dan peraturan pertandingan.
A. Beberapa prinsip dasar yang harus dilakukan dalam
melaksanakan materi Senam lantai, senam irama, dan
renang adalah sebagai berikut:
 Mengutamakan faktor keselamatan peserta didik
 Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta
didik
 Mengajarkan dari gerakan yang mudah ke sukar, dari
ringan ke berat, dan dari yang sedrhana ke kompleks,
 Berorientasi pada pengembangan kognitif,
keterampilan dan afektif peseerta didik,
 Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada
B. Materi yang dibeikan dalam pembelajaran senamlantai
meliputi; gerakan kayang, guling dengan berbagai bentuk,
sikap lilin, lompat harimau, meroda, flip flag. Sedangkan
dalam senam irama pada umumnya menggunakan alat
seperti; pita tali, bola, gada dan tongkat.
C. Sedangkan dalam aktivitas aquatik/renang meliputi empat
gaya yang ada dalam olahraga renang
2 Daftar materi 1. Perkembangan kognitif, psikis dan sosial.
yang sulit 2. Analisis hasil dan tes kebugaran jasmani.
dipahami di 3. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani
modul ini
3 Daftar materi 1. Peranan dan fungsi guru penjas.
yang sering 2. Perbedaan penjas dengan olahraga
mengalami
miskonsepsi

Judul Modul 3 Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Penunjang Keterampilan Gerak


Manusia
Judul Kegiatan 1. Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam Pebelajaran
Belajar (KB) Pendidikan Jasmani
2. Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
3. Perkembangan dan Belajar Gerak, Kinesiologi dan Biomekanika
Olahraga serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
4. Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan Jasmani
Adatif, Pendidikan Luar Kelas dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB. 1
materi yang Pendidikan Kesehatan dan Aplikasinya dalam Pebelajaran
dipelajari Pendidikan Jasmani

Sehat adalah kebutuhan dasar kehidupan manusia. Status kesehatan


optimal tidak dapat dicapai secara otomatis. Sehat memerlukan
pemeliharaan dan pembinaan dari semua faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang dimaksud mempengaruhi diantaranya
adalah keadaan biologi (keturunan), lingkungan dan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan secara ekologi yang memberi pengaruh terhadap
keadaan kesehatan seseorang.
 Fungsi guru dalam mengajarkan Pendidikan Kesehatan adalah
sebagai fasilitator, katalis, promotor, bahkan sebagai generator.
Guru sebagai fasilitator harus selalu berusaha mengajak peserta
didik untuk berbuat sesuatu yang baik bagi kesehatannya. Guru
sebagai katalis harus memiliki kemampuan untuk
mengupayakan kebiasaan hidup sehat bagi peserta didiknya.
Guru sebagai promotor harus memiliki kemampuan
mengenalkan bermacam cara yang tepat untuk memelihara
kesehatan. Guru sebagai generator harus mampu mengajak
peserta didik untuk mau menggunakan pelayanan kesehatan
yang resmi dan tepat.
 Materi Pendidikan Kesehatan pada pelajaran PJOK meliputi
konsep tentang: 1) Kebersihan, kualitas kesehatan pribadi
berbanding lurus dengan kualitas kebersihan orang
bersangkutan; 2) Jenis Penyakit, jenis penyakit yang diderita
manusia ada dua, penyakit menular dan tidak menular.
Keduanya memberi berpengaruh terhadap jatuhnya nilai status
kesehatan;
 Perilaku, Pendidikan Kesehatan hakikat tujuannya adalah
merubah perilaku peserta didik, sehingga dapat bertanggung
jawab terhadap dirinya, tidak terjerat kepada perbuatan-
perbuatan yang tidak senonoh terhindar dari penyakit-penyakit
yang diakibatkan oleh pergaulan seks bebas, merokok, serta
penggunaan narkoba;
 Konsep tentang makanan bergizi, asupan makanan bergizi,
latihan fisik yang teratur, diikuti pola istirahat yang tepat akan
mendekatkan diri kepada tingkat status kesehatan yang optimal;
 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), semua orang pasti
melakukan beragam aktivitas, dan ragam aktivitas yang
dilakukan memiliki potensi untuk terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan cedera, sama halnya dengan aktivitas
berolahraga, guru PJOK harus memiliki pemahaman dan
keterampilan dalam penanganan cedera bilamana hal tersebut
terjadi kepada peserta didiknya

KB. 2
Anatomi Manusia dan Fisiologi Olahraga dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani

Anatomi merupakan ilmu dasar yang mendasari ilmu-ilmu kesehatan.


Istilah anatomi berasal dari bahasa latin yaitu ana yang berarti menjadi
dua sama besar dan tomo yang berarti memotong. Anatomi adalah ilmu
yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta
hubungannya antar bagian tubuh. Ilmu anatomi dikelompokkan
menjadi 2 bagian yaitu anatomi makroskopik (gross anatomy) dan
anatomi mikroskopik. Anatomi makroskopik mempelajari struktur
tubuh tanpa menggunakan alat mikroskop tetapi dengan menggunakan
mata telanjang, misalnya melakukan pengamatan, observasi dan
pemeriksaan fisik, sedangkan anatomi mikroskopik mempelajari
struktur tubuh dengan menggunakan mikroskop misalnya mempelajari
tentang sel dan jaringan.

 Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh


dan bagian bagiannya serta hubungannya antar bagian tubuh.
 Klasifikasi tulang menurut bentuknya terbagi atas: tulang
panjang, tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan,
tulang berongga.
 Klasifikasi persendian secara struktural terbagi menjadi:
persendian fibrosa, persendian kartilago, persendian synovial.
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan
antar tulang, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, diartrosis.
 Jenis kontraksi otot dikelompokan menjadi kontraksi isometrik
(tidak terjadi pemendekan otot selama kontraksi) dan kontraksi
isotonik terjadi pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap
konstan).
 Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga
tahapan, mulai dari otak primitif (action brain), otak limbik
(feeling brain), dan akhirnya ke neocortex (atau disebut juga
thought brain, otak pikir).
 Miologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot. Otot
disebut alat gerak aktif pada manusia karena otot merupakan
komponen yang dapat berkontraksi (memanjang dan
memendek) sehingga dapat menggerakkan tulang dan sendi.
Otot tersusun atas dua macam filament dasar, yaitu filament
aktin dan filament myosin. Pada aktivitas sehari-hari lebih
banyak terjadi kombinasi dua jenis kontraksi isotonik dan
isometrik, misalnya aktivitas saat berlari, otot kaki dapat
memanjang, memendek dan hanya terjadi penegangan.
 Fisiologi Olahraga adalah ilmu yang mempelajari perubahan-
perubahan fungsi organ-organ tubuh baik yang bersifat
sementara (respon) maupun yang bersifat menetap (adaptasi)
karena pengaruh dari latihan fisik baik untuk tujuan kesehatan
maupun untuk tujuan prestasi. Misalnya bagaimana perubahan
pada sistem otot setelah melakukan latihan fisik selama
beberapa bulan

KB. 3
Perkembangan dan Belajar Gerak, Kinesiologi dan Biomekanika
Olahraga serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani

A. Konsep Belajar Motorik


Pengertian istilah belajar motorik tak terlepas dari pengertian istilah
belajar pada umumnya. Belajar motorik adalah seperangkat proses
yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan
ke arah perubahan permanen dalam perilaku terampil (Schmidt,
1982). Meskipun tekanan belajar motorik ialah penugasan
keterampilan, tidaklah berarti aspek lain, seperti peranan domain
kognitif diabaikan. Hal ini dapat kita ikuti dalam penjelasan Meinel
(1976) yang menggambarkan analisis spesifik dari belajar dalam
konteks olahraga.

B. Perkembangan dan Belajar Gerak dalam Pembelajaran


Pendidikan Jasmani
Ada beberapa istilah yang sebelumnya sering digunakan pada studi
tentang gerak manusia (human movement). Istilah tersebut adalah
ilmu gerak, kinesiologi, performance manusia, dan pendidikan
jasmani. Istilah-istilah ini sering kita dengar apabila
diperbincangkan dalam konteks gerak. Perilaku gerak (motor
behavior) merupakan subdisiplin yang lebih menekankan pada
investigasi atau penelitian mengenai prinsip-prinsip perilaku gerak
manusia. Secara lebih sepsifik Schmidt menjelaskan bahwa
perilaku gerak itu lebih menekankan pada prinsip-prinsip
keterampilan gerak manusia yang dihasilkan pada tahap perilaku
analisis. Perilaku gerak dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
 Teori gerak (motor control)
 Belajar gerak (motor learning)
 Perkembangan gerak (motor development)

C. Kinesiologi dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Kinesiologi berasal dari kata kinesis dan logos. Kinesis adalah


gerak, logos adalah ilmu. Kinesiologi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari gerakan manusia yang efesien, efektif dan aman
didekati dari analisis rangka, otot dan hukum mekanika. Gerakan
manusia yang efesien, efektif dan aman merupakan gerak yang baik
(teknik yang baik). Karena setiap pola gerakan menggunakan
energi (tenaga) yang efesien dalam mencapai hasil atau sasaran
yang dituju (efektif) serta terhindar dari cedera dalam melakukan
gerakan (aman).

D. Konsep Dasar Biomekanika

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari


bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip
mekanika dan menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu
biomekanika tidak berdiri dengan sendirinya, melainkan ditunjang
oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti anatomi, fisiologi, dan
fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga bidang ilmu
itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika.
Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika
adalah seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem
yang jauh lebih kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui
dalam konsep mekanika. Oleh karena itu, biomekanika menyangkut
tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
KB. 4
Psikologi Olahraga, Sosiologi Olahraga, Pendidikan Jasmani
Adatif, Pendidikan Luar Kelas dan Aplikasinya dalam
Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Ada beberapa konsep yang dianggap penting dalam kegiatan belajar 4


pada modul 3 ini atara laian tentang:
 Konsep Psikologi Olahraga dan aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
 Konsep Sosiologi Olahraga dan aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
 Konsep Pendidikan Jasmani Adaptif dan aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
 Konsep Pendidikan Luar Kelas dan aplikasinya dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani

A. Pendidikan melalui aktivitas jasmani yang disesuaikan hingga


memungkinkan peserta didik ABK (Anak Berkebutuhan
Khusus) berpartisipasi dalam melakukan aktivitas fisik dengan
aman, nyaman, puas dan berhasil dengan keterbatasannya
diistilahkan sebagai Pendidikan Jasmani Adaptif.
B. Guru harus selalu melakukan pengamatan dan evaluasi
menyeluruh terhadap kondisi fisik setiap peserta didiknya, ini
merupakan strategi dalam upaya memberi jenis aktivitas fisik
yang berbeda sehingga sesuai dengan tingkat keterbatasan atau
kecacatan dari masing-masing peserta didik yang diajar.
C. Kreativitas guru dalam memodifikasi sangat diharapkan.
Inspirasi untuk melakukan kreatifitas tersebut harus
berdasarkan kepada konsep dari jenisjenis kecacatan yang
dialami peserta didik.
D. Pendidikan luar kelas merupakan bagian bidang studi
Pendidikan Jasmani. Konsep diri peserta didik dapat dibentuk
melalui program pendidikan luar kelas. Kegiatan seperti ini
dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan pengetahuan
dan pencapaian kualitas
2 Daftar materi 1. Aplikasi Fisiologi Olah Raga dalam Pembelajaran Pendidikan
yang sulit Jasmani
dipahami di 2. Prinsip ilmu penunjang keterampilan gerak pada aspek Pendidikan
modul ini Jasmani Adaptif dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
3. injauan Anatomi Struktur Tubuh
3 Daftar materi 1. Memelihara diri dan Kebersihan alat reproduksi dari perbuatan
yang sering tidak senonoh.
mengalami
miskonsepsi
Judul Modul 4 Perancangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Berbasis
Dan Penerapan Prinsip TPACK
Judul Kegiatan 1. Perancangan Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Gerak
Belajar (KB) Dasar, aktivitas permainan bola besar dan kecil dengan berbasi ICT
dan menerapkan prinsip TPACK
2. Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas atletik,
aktivitas pengembangan kebugaran, aktivitas seni beladiri dengan
berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK
3. Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas senam lantai,
kompetensi dasar aktivitas gerak berirama (ritmik) dengan berbasis
ICT dan menerapkan prinsip TPACK
4. Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas air/renang
dengan berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar KB. 1
materi yang Perancangan Pembelajaran Pengembangan Kemampuan Gerak
dipelajari Dasar, aktivitas permainan bola besar dan kecil dengan berbasi
ICT dan menerapkan prinsip TPACK

 Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan


kwalitas kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan;
perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran.
 Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang,
melaksanakan, mendiaknosa, memperbaiki dan mengevaluasi
proses pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha untuk
membantu memudahkan dan menciptakan prakarsa belajar
pada pelajar.
 Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) meningkatkan kualitas
pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ideide abstrak;
(4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
(5) menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik;
dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran
dengan materi yang sedang dipelajari.
 TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan
antaran pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge),
pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan
pengatahuan Konten (Content Knowledge) dalam sebuah
konteks pembelajaran.
 Ada enam variabel yang mempengaruhi TPACK yaitu: (a)
Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak
yang relevan; (b) Pedagogical Knowledge (PK) adalah
kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik; (c)
Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan
seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam
dll; (d) Technological Content Knowledge (TCK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti atau
diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi
komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak
bumi; (e) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili dan
merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang
lain; dan (f) Technological Pedagogical Knowledge (TPK)
adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat
memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan
diskusi asynchronous seperti forum untuk mendukung
konstruksi sosial pengetahuanmerumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain

KB. 2
Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas atletik,
aktivitas pengembangan kebugaran, aktivitas seni beladiri dengan
berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK

 Dalam materi lari jarak pendek diharapkan peserta didik akan


dapat 1). menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah
melakukan aktivitas lari jarak pendek dengan berdoa, tawakal
dan berperilaku baik, 2) Menunjukkan sikap disiplin, sportif,
kerja sama, percaya diri, dan kerja keras selama mengikuti
pembelajaran,
 Mengidentifikasi gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi,
 Menjelaskan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi,
 Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik start, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi,
 Melakukan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan proses
pembelajaran yang dipandu dengan buku teks pelajaran.
Kegiatan di dokumenasikan dengan mengunakan android
masing-masing siswa,
 Menggunakan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan yang sederhana dan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai disiplin,
sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok, dan
 Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android. Dalam materi kebugaran jasmani
diharapkan peserta didik akan, 1). mampu menyebutkan konsep
latihan peningakatan kebugaran dengan benar, 2). mampu
melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan, 3). mampu
melakukan latihan. Dalam materi bela diri Pencak Silat terdiri
dari gerakan-gerakan sebagai berikut; 1) Tangkapan adalah
teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang
yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen
tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan
kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari
luar dan dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan
luar dan tangkapan dalam, 2) Bantingan adalah teknik dan
taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan
dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh
lawan untuk selanjutnya melalui proses mendorong atau
menarik, lalu dihempaskan, 3) Serangan, pencak silat
mempunyai komponen yang paling utama, yaitu serangan.
Serangan yang baik dari seorang atlet pencak silat dapat
meminimalisir serangan lawan dan dapat menjadikan
kemenangan menjadi lebih cepat. Serangan dalam pencak silat
yang baik dapat dimiliki dengan latihan yang rutin dan ulet. Jika
seseorang ingin menjadi pesilat yang andal, harus menguasai
teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik serangan dapat
dilakukan dengan tangan yang disebut pukulan dan serangan
tungkai yang disebut tendangan. Renang gaya dada adalah
serangkaian koordinasi gerakan tungkai, lengan dan nafas.
Renang gaya dada merupakan gabungan dari ketiga teknik
gerak dasar dalam renang gaya dada (gerakan tungkai, lengan
dan nafas). Mengkoordinasikan gerakan tungkai, lengan dan
nafas secara teratur ini disebut gerak renang gaya dada lengkap
(gerak gaya renangan lengkap) Langkah-langkah: (1)
Melakukan koordinasi gerakan tungkai dan lengan, sesuai
teknik dasar yang sudah diberikan. (2) Melakukan koordinasi
gerakan tungkai dan nafas dengan menggunakan alat bantu
papan latihan dengan cara di pegang di depan. (3) Melakukan
koordinasi gerakan lengan dengan nafas dengan menggunakan
alat bantu papan latihan dengan cara di jepit diantara paha (4)
Setelah langkah 1, 2 dan 3 sudah di kuasai, koordinasikan
gerakan tungkai, gerakan lengan dan nafas yang dilakukan
secara berulang ulang.

KB. 3
Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas senam lantai,
kompetensi dasar aktivitas gerak berirama (ritmik) dengan
berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK

 Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan


kwalitas kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan;
perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran.
 Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) meningkatkan kualitas
pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ideide abstrak;
(4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
(5) menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik;
dan
 Memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran
dengan materi yang sedang dipelajari 3. TPACK adalah salah
satu framework yang mengintegrasikan antaran pengetahuan
Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content
Knowledge) dalam sebuah konteks pembelajaran.

KB. 4
Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas air/renang
dengan berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK

 ICT dalam sistem pembelajaran diperngaruhi oleh kebijakan


yang tepat dan membimbing serta pendanaan yang tepat.
Pembelajaran berbasis ICT seharusnya mempermudah siswa
mengakses segala yang dibutuhkan dalam belajar,
mengembangkan proses belajar di luar kelas yang
berkesinambungan dan bersifat lifelong learning (belajar
sepanjang hayat), memperoleh ilmu dan informasi yang
bermanfaat dan terkini, serta mengembangkan potensi yang ada
di sekolah baik siswa maupun guru.
 TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat
memberikan arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah
terkait dengan mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas 3. Ada tujuh variabel yang mempengaruhi
TPACK (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006;
Shulman, 1986), yaitu: 1) Technological Knowledge (TK)
adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan
komputer dan perangkat lunak yang relevan; 2) Pedagogical
Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik;
 Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan
seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam
dll;
 Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh
teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk
mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi;
 Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan
subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman,
1986, hal. 9);
 Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi
pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi
asynchronous forum untuk mendukung konstruksi sosial
pengetahuan;
 Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi
pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan
pedagogik dan teknologi. 2 Daftar materi yang sulit dipahami
di modul ini 1. Jenis dan ragam ICT yaitu ICT berbasis
Elektronik dan berbasi Internet 2. TPACK 3. Teechnological
Content Knowledge (TCK) 4. Pedagogical Contnt Knowladge
(PCK) 3 Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi
Metode pembelajaran,Strategi pembelajaran ,Pendekatan
pembelajaran,Teknik mengajar dalam penyusunan perangkat
pembelajaran.
2 Daftar materi 1. Jenis dan ragam ICT yaitu ICT berbasis Elektronik dan berbasi
yang sulit Internet
dipahami di 2. TPACK
modul ini 3. Teechnological Content Knowledge (TCK)
4. Pedagogical Contnt Knowladge (PCK)
3 Daftar materi Metode pembelajaran, Strategi pembelajaran , Pendekatan
yang sering pembelajaran, Teknik mengajar dalam penyusunan perangkat
mengalami pembelajaran
miskonsepsi

Judul Modul 5 Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Berbasi ICT dan Penerapan
Prinsip Technological Pedagogical and Content Knowladge (TPACK)
Judul Kegiatan 1. Pembelajaran intrakurikuler pendidikan jasmani berbasi ICT dan
Belajar (KB) TPACK serta pembinaan ekstrakurikuler di sekolah
2. Karakteristik sumber belajar pendidikan jasmani berbasi ICT dan
TPACK
3. Kelebihan dan Kelemahan sumber belajar pendidikan jasmani
berbasis ICT dan TPACK
4. Pemilihan dan pengembangan sumber belajar berbasis ICT dan
TPACK yang sesuai (appropriate) dalam pembelajaran pendidikan
jasmani
No Butir Refleksi
1 Garis besar KB. 1
materi yang Pembelajaran intrakurikuler pendidikan jasmani berbasi ICT dan
dipelajari TPACK serta pembinaan ekstrakurikuler di sekolah

A. Pembelajaran Intrakurikuler Penjas Berbasis ICT dan


TPACK
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar (Peraturan Pemerintah No. 13, 2015). Bentuk
lain dari pembelajaran adalah perubahan, perubahan dalam hal
pembelajaran yaitu sebagai perubahan dalam tindakan dan prilaku
seseorang. Kesuksesan sering kali membuat kita cenderung
mengubah pola pendekatan kita dalam belajar. Meskipun kita
berhasil sekalipun, kita juga tak jarang melakukan perubahan pada
pendekatan kita urntuk memperoleh pencapaian yang berbeda.

Penggunaan internet dalam belajar mempunyai banyak keuntungan,


penciptaan teknologi untuk belajar adalah untuk mempermudah
usaha belajar itu sendiri
Prinsip umum penggunaan teknologi, dalam hal iniICT
dikemukakan oleh Smaldino (2011) adalah :
 Efektif dan Efisien. Penggunaan ICT harus memperhatikan
mafaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar,
meliputi perolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan,
baik waktu maupun biaya. Pembelajaran Penjas berbasis
ICT dan TPACK
 Optimal. Dengan menggunakan ICT, paling tidak
pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa
menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah
keluasan cakupan, kekinian (up to date), ke modernan dan
keterbukaan.
 Menarik. Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas
akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang
lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing
keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan
kontra produktif untuk pembelajaran.
 Merangsang daya kreativitas berpikir pelajar. Dengan
menggunakan ICT tentu saja diharapkan pelajar mampu
menumbuhkan kreativitasnya dengan maksimal yang
terdapat didalam diri mereka. Seorang anak yang
mempunyai kreativitas tinggi tentunya berbeda dengan
pelajar yang mempunyai kreativitas rendah. Pelajar yang
mempunyai kreativitas tinggi tentunya akan mamu
menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan tanggap
terhadap permasalahan yang muncul. Begitu pula
sebaliknya dengan pelajar yang memiliki kreativitas
rendah.

B. Pembinaan Ekstrakurikuler di Sekolah

Kegiatan ekstrakurikuler atau eskul adalah kegiatan tambahan yang


dilakukan diluar jam pelajaran baik di lingkungan sekolah maupun
di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan, keterampilan dan wawasan serta membantu
membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing.
a. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

Fungsi kegitan ekstrakurikuriler adalah untuk


mengembangkan kemampuan potensi dan rasa tanggung
jawab memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperluas pengalaman sosial dalam kesiapan karir peserta
didik melalui pengembangan kapasitas
b. Jenis-jenis Ekstrakurikuler
Berdasarkan pilihannya terdapat dua jenis kegiatan
ekstrakurikuler (Permendikbud No. 81 A tahun 2013), yaitu
;
 Ekstrakurikuler Wajib, merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
 Ekstrakurikuler Pilihan, merupakan program pilihan
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.

KB. 2
Karakteristik sumber belajar pendidikan jasmani berbasi ICT dan
TPACK

 Proses belajar mengajar (PBM) adalah interaksi berkelanjutan


antara perilaku guru dan perilaku peserta didik (Mosston dan
Asworth,1994)
 Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja
dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara
individual
 Pesan (message) adalah informasi pembelajaran yang akan
disampaikan yang dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data
 Orang (people) adalah manusia yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengolah dan penyaji pesan
 Bahan adalah perangkat lunak yang mengandung pesan-pesan
pembelajaran yang biasanya disajikan melalui peralatan
tertentu
 Alat adalah perangkat keras yang digunakan untuk menyajikan
pesan yang tersimpan dalam bahan
 Teknik adalah prosedur tertentu yang disiapkan dalam
menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang untuk
menyampaikan pesan
 Latar/lingkungan adalah situasi di sekitar terjadinya proses
pembelajaran tempat peserta didik menerima pesan proses
pembelajaran
 Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah
nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik
 Macam-macam media : a. Media auditif adalah media yang
hanya mengandalkan kemampuan suara saja b. Media visual
adalah media yang hanya menghandalkan indra penglihatan,
menampilkan gambar diam c. Media audiovisual adalah media
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar
 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber
media pengajaran : a. Objektivitas b. Program pengajaran c.
Sasaran program d. Situasi dan kondisi e. Kualitas terbaik f.
Keefektifan dan efesiensi penggunaan media
 Pembelajaran berbasis ICT adalah pembelajaran yang
berasaskan konsep pembelajaran komputer dan multimedia
 Karakterisitik media video pembelajaran : a. Clarity of massage
b. Stand alone c. User friendly d. Respresentasi isi e. Visualisasi
dengan media f. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi g.
Dapat digunakan secara klasika

KB. 3
Kelebihan dan Kelemahan sumber belajar pendidikan jasmani
berbasis ICT dan TPACK

A. Dampak Postif dan Negatif Teknologi Informasi dan


Komunikasi

1. Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Mempercepat arus informasi, Arus informasi saat ini


menjadi sangat cepat, bahkan cenderung tidak
terkontrol hingga saat ini. namun demikian, hal ini
merupakan salah satu dampak positif, karena dapat
memberikan informasi mengenai suatu kejadian secara
cepat, meskipun terkadang tidak akurat dan tidak tepat
 Mempermudah akses terhadap informasi terbaru,
Merupakan salah satu efek domino dari bertambah
cepatnya arus informasi. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi yang berkembang sangat
pesat, maka siapapun akan bisa memperoleh informasi
dengan mudah.
 Media sosial, Media sosial juga merupakan dampak
positif lainnya dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Media sosial dapat memberikan
banyak sekali manfaat, salah satunya adalah dapat
mempertumakan individu dengan orang baru, dan
menambah relasi antar individu. Sebagai contoh, salah
satunya adalah facebook.
 Membantu individu dalam mencari informasi, Dalam
mencari informasi yang baru dan masih hangat, maka
teknologi informasi dan juga komunikasi sangat
memegang peranan yang penting.
 Media hiburan, Pemanfaatan dari teknologi informasi
dan juga komunikasi berikutnya adalah dalam hal
hiburan. Teknologi informasi dan juga komunikasi saat
ini mendukung media hiburan yang sangat banyak
ragamnya bagi setiap orang

2. Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi

Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata


teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak
negatif yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena
penyalahgunaan dari teknologi informasi dan komunikasi,
ataupun disebabkan karena kurangnya pemahaman user akan
etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi informasi dan
juga komunkasi dengan baik dan juga benar

3. Tidak Peduli Dengan Lingkungan Sekitar

Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari


penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana
pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada
lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer.
Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli lagi apa
yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik
perhatiannya hanyalah komputer saja.

4. Bermalas-Malasan
Penggunaaan komputer juga menimbulkan dampak negatif
dalam dunia pendidikan. Seseorang terutama anak-anak yang
terbiasa menggunakan komputer, cenderung menjadi malas
karena mereka menjadi lebih tertarik untuk bermain komputer
dari pada mengerjakan tugas atau belajar

B. Dampak Positif Dan Negatif TIK Dalam Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari


ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua
teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Dalam bidang pendidikan, ICT memiliki banyak peran.

C. Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam


Pendidikan

Ada biaya besar yang terlibat antara siswa miskin dan pendidikan
yang bisa berakhir menjadi kerugian. Hal ini sering disebut sebagai
faktor kesenjangan digital.

D. Macam-Macam Sumber Belajar Pendidikan Jasmani Berbasis


TIK
Secara sempit sumber belajar diartikan sebagai semua sarana
pengajaran yang dapat menyajikan pesan yang dapat didengar
(secara auditif) maupun yang 92 | Modul 5: Pembelajaran Penjas
berbasis ICT dan TPACK dapat dilihat (secara visual). Sedangkan
secara luas diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat
atau asal untuk belajar seseorang.

KB. 4
Pemilihan dan pengembangan sumber belajar berbasis ICT dan
TPACK yang sesuai (appropriate) dalam pembelajaran
pendidikan jasmani

 Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran dengan


menggunakan software komputer (CD Pembelajaran) berupa
program komputer yang berisi tentang muatan pembelajaran
 Prinsip – prinsip pembelajaran berbasis komputer : a.
Berorientasi pada tujuan pembelajaran b. Berorientasi pada
pembelajaran individual c. Berorientasi pada pembelajaran
mandiri d. Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual
e. Berorientasi pada pembelajaran tuntas
 Model-model pembelajaran berbasis komputer : a. Model drills
adalah suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih
siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan b. Model
tutorial adalah program bimbingan yang bertujuan memberikan
bantuan kepada siswa agar dapat mencapai hasil belajar secara
optimal c. Model simulasi adalah salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar
yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya d. Model
instructional games adalah salah satu bentuk metode dalam
pembelajaran bebasis komputer
 Sumber belajar dari internet : a. Internet sebagai sumber
pembelajaran b. Pembelajaran berbasis website
 E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan
menggunakan media internet atau media jaringan komputer lain
 Manfaat E-Learning : a. Fleksibilitas b. Independent Learning
c. Biaya
 Karakteristik E-Learning : a. Memanfaatkan jasa teknologi
elektronik b. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri c.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran
2 Daftar materi 1. Pembelajaran berbasis ICT
yang sulit 2. Pembelajaran berbasis komputer
dipahami di 3. E-Learning
modul ini
3 Daftar materi  Penyalahgunaan internet dalam pembelajaran
yang sering
mengalami
miskonsepsi
Judul Modul 6 Tes, Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi serta Penelitian
Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
Judul Kegiatan 1. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani
Belajar (KB) 2. Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan
3. Program remedial dan pengayaan dalam pembelajaran pendidikan
jasmani
4. Perencanaan, pelaksanaan pelaporan penelitian tindakan kelas
dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan penyusunan artikel
ilmiah
No Butir Refleksi
1 Garis besar KB. 1
materi yang Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani
dipelajari
 Tes adalah salah satu bentuk instrumen yang terdiri atas
sejumlah pertanyaan atau butir-butir soal yang digunakan untuk
memperoleh data atau informasi melalui jawaban responden
 Pengukuran adalah tindakan menentukan ukuran target,
panjang, berat, kapasitas atau aspek lainnya.
 Manfaat tes dan pengukuran kebugaran jasmani :
 Menentukan status
 Klasifikasi
 Diagnosa dan bimbingan
 Motivasi
 Perbaikan mengajar
 Tujuan tes dan pengukuran adalah menyediakan informasi yang
akurat mengenai tingkat pencapaian dalam proses pembelajaran
 Tes formatif diberikan secara periodik untuk memantau
kemajuan belajar peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung dan untuk memberi umpan balik guna
penyempurnaan program pembelajaran
 Tes penempatan diberikan pada awal tahun pelajaran sebagai
proses untuk mengukur kesiapan peserta didik dan mengetahui
tingkat pengetahuan yang dicapai sehubungan dengan program
pembelajaran yang akan ditempuh
 Tes diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kesulitan belajar
peserta didik dan mengupayakan perbaikannya
 Tes sumatif diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir suatu
jenjang pendidikan
 Tes seleksi bertujuan untuk memilih peserta didik yang
memiliki prestasi yang cukup tinggi
 Kebugaran jasmani kemampuan kondisi fisik seseorang untuk
melakukan kerja fisik secara efisien tanpa menimbulkan
kelelahan berarti sehingga mendukung pelaksanaan aktivitas
lanjutan
 Tingkat kebugaran dipengaruhi oleh kebugaran energi dan
kebuguran otot
 Kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk menyelesaikan
tugas sehari-hari dengan mudah tanpa kelelahan yang berarti
dan masih dapat menikmati waktu senggangnya serta dalam
keadaan darurat masih mampu melakukan pekerjaan yang tak
terduga
 Komponen kebugaran jasmani kekuatan, daya tahan, daya tahan
otot, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi,
keseimbangan, ketepatan, kecepatan reaksi
 Kriteria pemilihan tes, pengukuran, penilaian :
 Validitas
 Reliabilitas
 Objektivitas
 Memiliki daya pembeda
 Mampu membedakan anak yang pandai dan anak yang
tidak
 Mencakup ruang lingkup
 Praktis
 Tes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran
jasmani nya dan mengatahui tingkat kebugaran jasmani

KB. 2
Penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan

 Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi melalui


pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan dan
menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran
 Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan
hasil-hasil penilaian
 Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara
komperhensif untuk menilai mulai dari masukan, proses dan
keluaran pembelajaran
 Manfaat evaluasi :
 Evaluasi bagi guru
 Evaluasi bagi siswa
 Jenis-jenis penilaian pembelajaran :
 Penilaian sikap
 Penilaian pengetahuan
 Penilaian keterampilan
 Jenis – jenis evaluasi pembelajaran :
 Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada
setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan
 Evaluasi sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah
memberikan keseluruhan materi pelajaran pada akhir
semester
 Penilaian kinerja/praktek adalah penilaian yang menuntut
peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai
dengan kriteria yang diinginkan
 Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode tertentu
 Penilaian portofolio adalah kumpulan dokumen hasil penilaian,
penghargaan dan karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang mencerminkan perkembangan dalam kurun waktu tertentu

KB. 3
Program remedial dan pengayaan dalam pembelajaran
pendidikan jasmani

 Pembelajaran remedial adalah pemberian bantuan bagi peserta


didik yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar
 Tujuan remedial adalah untuk membantu peserta didik dalam
mengatasi kesulitan belajar melalui perlakukan belajar
 Prinsip pembelajaran remedial :
 Adaptif
 Interaktif
 Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian
 Pemberian umpan balik segera mungkin
 Tes yag dapat digunakan untuk mengdiagnosis kesulitan belajar
antara lain :
 Tes prasyarat adalah tes yang digunakan untuk
mengetahui apakah prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi
atau belum
 Tes diagnostik adalah untuk mengetahui kesulitan
peserta didik dalam menguasai kompetensi tertentu
 Wawancara
 engamatan
 Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial :
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda
 Pemberian bimbingan secara khusus
 Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus
 Pemanfaatan tutor sebaya
 Teknik pelaksanaan penugasan remedial :
 Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis)
bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial
maksimal 20%
 Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual
(lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%
 Pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran tambahan
dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran
baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikian
rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan
minat, bakat dan kecakapannya
 Jenis program pengayaan :
 a. Kegiatan eksploratori adalah jenis pembelajaran
pengayaan yang bersifat umum yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik
 Kegiatan proses adalah jenis pembelajaran pengayaan
yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam
melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik
yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri
 Pemecahan masalah adalah jenis pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan
masalah nhyata dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah
 Pelaksanaan pembelajaran pengayaan

KB. 4
Perencanaan, pelaksanaan pelaporan penelitian tindakan kelas
dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan penyusunan artikel
ilmiah

 Penilaian Tindakan Kelas dilakukan oleh guru di dalam


kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga diharapkan
tujuan PTK dapat meningkatkan hasil belajar siswa
 Langkah – langkah dalam PTK :
 Tahap perencanaan adalah mengembangkan rencana
tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa
yang telah terjadi
 Tahap tindakan adalah proses pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dan penugasan
 Tahap Observasi adalah mengobservasi semua kegiatan
yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung
 Tahap refleksi adalah tahap kegiatan untuk
menganalisa, interpretasi dan penjelasan terhadap
semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan
tindakan
 Langkah – langkah pelaksanaan siklus I,II dan III :
 Siklus I ( Perencanaan, pelaksanaan tindakan, refleksi )
 Siklus II ( Perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, refleksi )
 Siklus III ( perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, refleksi)
 Instrumen Penelitian :
 Lembar observasi
 Data dan cara pengumpulannya
 Teknik pengumpulan data
 Prosedur pengolahan data dan analisis data
 Menyusun laporan proses dan hasil PTK f. Sistematika
laporan PTK
 Artikel ilmiah adalah karya tulis yang diharap, ditunggu-tunggu
dan diterima oleh komunitas ilmiah 6. Format karya tulis ilmiah
:
 Bagian pengantar
 Isi karya tulis ilmiah
 Bagian pelengkap
2 Daftar materi 1. Tes kebugaran jasmani
yang sulit 2. Penilaian Tindakan Kelas
dipahami di 3. Tes dan pengukuran dalam pendidikan jasmani
modul ini
3 Daftar materi  Program remedial dan pengayaan dalam pembelajaran
yang sering pendidikan jasmanI
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai