PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Pertumbuhan (growth), Kematangan (maturation), Belajar
(learning), dan Latihan (exercises) serta Keterkaitannya dengan Perkembangan
2. Untuk mengetahui definisi Perkembangan (development) serta Implikasinya dalam
Pendidikan
3. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Perkembangan serta Implikasinya dalam Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Pertumbuhan (growth), Kematangan (maturation), Belajar (learning), dan Latihan
(exercises) serta Keterkaitannya dengan Perkembangan
1.1.1 Pertumbuhan (growth)
Pertumbuhan (growth) merupakan sebuah istilah yang banyak digunakan dalam biologi,
sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis.
Ada beberapa pendapat tentang definisi dari pertumbuhan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Menurut C.P. Chaplin (2002) mengartikan bahwa pertumbuhan sebagai satu
pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari
organisme sebagai suatu keseluruhan.
b. Menurut A.E. Sinolungan (1997) pertumbuhan menunjuk kepada perubahan kuantutatif
yaitu yang dapat dihitung atau dikur, seperti panjang atau berat tubuh.
c. Menurut Ahmad Thonthowi (1993) pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang
meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya
perbanyakan(multiplication) sel-sel.
Berdasarkan pendapat-pendapat tentang definisi pertumbuhan di atas dapat
disimpulkan bahwa Pertumbuhan adalah konteks perkembangan merujuk perubahan-perubahan
yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan
badan, pertumbuhan kaki, dan organ-organ tubuh lainnya. Jadi, pertumbuhan lebih cenderung
kepada pertumbuhan fisik yang bersifat meningkat, menetap, kemudian mengalami
kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia.
Istilah pertumbuhan dan perkembangan berbeda, pertumbuhan lebih menunjuk pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan
kemudian menurun menuju pada keruntuhannya.Sedangkan perkembangan adalah lebih
menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir
hayat.
1.1.2 Kematangan (maturation)
Istilah kematangan yang dalam bahasa Inggris disebut dengan, maturation sering dilawan
dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Istilah kematangan juga sering digunakan
dalam biologi, yang menunjuk pada keranuman atau kemasakan.
3
Ada beberapa pendapat tentang pengertian kematangan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Menurut Chaplin (2002) kematangan itu sebagai :
1. Perkembangan, proses mencapai kemasakan atau usia masak
2. Proses perkembangan, yang dianggap berasal dari keturunan atau merupakan tingkah
laku khusus spesies (jenis, rumpun).
b. Menurut Myers (1996) mengartikan kematangan sebagai “biological growth processes
that enable orderly in behavior, relatively uninfluenced by experience”.
c. Menurut Zigler dan Stevenson (1993) kematangan adalah “The orderly physiological
changes that occur in all species over time and that appear to unfold according to a
genetic blueprint”
d. Menurut Davidoff (1998) kematangan lebih menunjuk pada munculnya pola perilaku
tertentu yang bergantung pada pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan saraf.
Berdasarkan pengertian dari beberapa pendapat dapat diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa, kematangan itu merupakan suatu potensi yang dibawa oleh setiap individu sejak
lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan
setiap tingkah laku individu. Dengan demikian, kematangan tidak dapat dikategorikan
sebagai faktor keturunan atau pembawaan karena kematangan ini merupakan suatu sifat
tersendiri yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
4
3. Menurut Morgan “Belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif menetap
yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman” (M.Ngalim Purwanto,
1993:84).
Berdasarkan beberapa pernyataan dan definisi tentang belajar seperti disajikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu yang
bersifat relatif permanen dan terjadi sebagai hasil pengalaman.
Ada beberapa karakteristik yang terkandung dalam pengertian belajar, yaitu:
a. Pengertian belajar meliputi proses dan hasil.
b. Sebagai suatu proses, belajar merupakan suatu upaya disengaja yang berlangsung
pada diri individu yang terjadi melalui pengalaman.
c. Proses belajar menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri individu. Perubahan-
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi berbagai aspek kepribadian,
baik fisik maupun psikhis, seperti perubahan mengenai pengetahuan, pemahaman,
kebiasaan, keterampilan, sikap, dsb.
d. Perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar sifatnya relative manetap
atau permanen.
6
seseorang. Munardji (2004: 132) mengatakan ”lingkugan dibagi dalam dua kategori yaitu
lingkungan sosial serta lingkungan non sosial atau lingkungan alami.”
a. Lingkungan Sosial
Munardji (2004: 133) mengatakan “lingkungan sosial adalah manusia atau sesama
manusia, baik manusia itu ada (kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir.” Kehadiran
orang lain pada waktu sedang belajar, sering kali mengganggu aktivitas belajar. Menurut
Asrori (2008: 162) lingkungan sosial dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1. Lingkungan sosial siswa di rumah meliputi seluruh anggota keluarga terdiri atas ayah,
ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya.
2. Lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya, teman lain kelas, guru,
kepala sekolah serta karyawan lainnya.
3. Lingkungan sosial dalam masyarakat terdiri atas seluruh anggota masyarakat.
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga memegang peranan penting
bagi perkembangan belajar seseorang. Dalam masalah lingkungan sekolah Munardji
(2004: 138) menjelaskan bahwa ”lingkungan sekolah yang mempengaruhi
keberhasilan belajar adalah lingkungan fisik beserta komponennya seperti kondisi
sekolah serta kelengkapan sarana serta prasarana penunjang proses belajar”.
Segala sesuatu di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
seseorang. Lebih lanjut Slameto (1995: 64) mengatakan bahwa ”faktor sekolah
mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
murid, siswa dengan siswa, disiplin sekolah metode belajar, keadaan gedung serta
standar pelajaran.
Sekolah kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana serta prasarana memadai,
terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis wajar, akan sangat mendorong
semangat belajar para siswanya. Keadaan demikian akan dapat memacu prestasi
belajar siswa sehingga akhirnya akan menghantarkan pada keberhasilan suatu poses
belajar.
Lingkungan masyarakat siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap
semangat serta aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat yang warganya memiliki
latar belakang pendidikan cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan sertan
7
sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh positif terhadap
semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya.
Slameto (1995: 69) mengatakan ”pengaruh lingkungan masyarakat terhadap
belajar individu terjadi karena keberadaannya individu dalam masyarakat.” Semua
bentuk kegiatan dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap pola pikir serta
motivasi individu dalam belajar.
b. Lingkungan Non Sosial (Lingkungan Alami)
Lingkungan alami merupakan lingkungan fisik di sekitar anak berupa berbagai
fenomena alam maupun keadaan lingkungan tempat anak hidup. Lingkungan alami akan
membawa dampak besar terhadap prestasi belajar anak. Apabila kondisi lingkungan
mendukung proses belajar anak maka dapat dipastikan prestasi belajar anak akan
maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dismpulkan bahwa prestasi belajar sesorang
ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga faktor
berasal dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut memiliki hubungan erat. Apabila salah
satu faktor faktor baik dari dalam maupun dari luar tidak mendukung proses belajar maka
prestasi belajar diharapkan tidak akan dapat tercapai secara maksimal. Oleh karenanya,
dalam pembelajaran baik faktor intern maupun faktor ekstern harus benar-benar
mendukung proses belajar mengajar.
1.1.4 Latihan (exercises)
Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam
kaitannya dengan aktivitas belajar. Latihan membantu peserta didik dalam memahami suatu
pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan
sikap yang diperlukan oleh pendidikan dalam usaha mencapai tujuannya.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diantara growth (pertumbuhan), maturation (kematangan), learning (belajar), exercise
(latihan) sama-sama akan menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan organisme
mengalami perkembangan (development). Perkembangan tersebut akan terjadi sejak masa
konsepsi sampai akhir hayat.
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik fisik maupun psikis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, misalnya warisan yang dibawa sejak lahir, lingkungan, kematangan
fungsi organis dan psikis yang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam, serta aktivitas manusia
sebagai subjek yang berkemauan.
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan terutama
pada lingkungan keluarga karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenal nilai-
nilai kehidupan kepada anak.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita
semua, khususnya para pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan membutuhkan perbaikan untuk ke depannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kepada pembaca untuk dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena
saran dan kritik ini sangatlah bermanfaat bagi kami untuk lebih memperbaiki atau memperdalam
kajian ini di kemudian harinya
18
DAFTAR PUSTAKA
19