3. Kematangan;
Adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis.
Perkembangan biologis berkenaan dengan kemajuan seluler, organ, dan sistem dalam
komposisi biokimia. Kematangan merupakan kemajuan kearah status matang.
Kematangan mencerminkan tingkat integrasi fungsional sistem tubuh dan kemampuan
reproduksi. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat intrinsik (ada di dalam diri
individu atau timbul dari diri sendiri) dan menggambarkan perubahan yang berkembang
dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia, dan tanpa pengaruh langsung oleh
stimulus eksternal (rangsangan yang berasal dari luar diri manusia).
Contoh munculnya tanda-tanda kematangan adalah:
Pada bayi yang sudah bisa duduk pada usia mendekati satu tahun, yang sedang
berusaha untuk mengangkat tubuhnya seolah-olah ingin berdiri. Tiba-tiba anak itu benar-
benar bisa mengangkat tubuhnya sampai pada sikap berdiri, padahal sebelumnya dia
belum pernah mampu seperti itu. Keadaan semacam ini bisa menunjukkan bahwa anak
itu mulai matang untuk bisa berdiri.
Untuk mengetahui perilaku yang terbentuk karena proses kematangan atau bukan
karena proses belajar, ada beberapa sifat yang menandainya, yaitu: perilaku muncul atau
terjadi pertama kali secara tiba-tiba. Permunculannya tanpa didahului proses belajar,
dalam segi fisik dan biologis terjadi peningkatan integrasi fungsi sistem organ-organ
tubuh dan kempuan reproduksi.
4. Penuaan;
Adalah proses penurunan kualitas organik karena bertambahnya usia. Proses penuaan
ini bukan hanya sekedar berarti bertambahnya umur, tetapi mempunyai arti perubahan
yang terjadi pad individu setelah mencapai puncak kematangan atau puncak
perkembangan.
Contoh-contoh penuaan adalah:
Persendian dan otot menjadi semakin kaku atau tidak fleksibel dan tidak elastik yang
mengakibatkan kemampuan gerak menurun, kontrol tubuh menurun, integrasi fungsi
organ menurun, dan kekenyalan lensa mata menurun yang mengakibatkan kerabunan.
Perubahan sepanjang hidup seperti telah digambarkan di atas terjadi secara
berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Untuk menandai perubahan yang berupa
pertumbuhan dan perkembangan setiap hari seringkali sangat sulit. Pertumbuhan manusia
sangat kompleks. Bukan hanya karena variasi diantara dua jenis atau di antara dua orang
yang berbeda, tetapi variasi didalam diri orang yang sama dari waktu ke waktu selama
proses pertumbuhan berlangsung. Untuk memahami hubungan timbal balik pendidikan
jasmani dengan pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat dua asumsi yang
melandasinya, sebagai berikut:
a. Salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah mengarahkan anak didik pada
pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis. Melalui aktivitas gerak yang
mendapatkan sentuhan metodik-didaktik dari guru pendidikan jasmani anak diarahkan
pada pertumbuhan dan perkembangan yang selaras, seimbang dan harmonis. Oleh
karena itu dalam proses pembelajarannya guru pendidikan jasmani berupaya untuk
mengaktualisasikan berbagai program pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak didik. Asumsi tersebut memiliki implikasi bahwa
pengembangan program pembelajaran pendidikan jasmani harus mempertimbangkan
karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
b. Bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak didik membutuhkan materi
pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam proses pembelajarannya, perkembangan
gerak menjadi acuan dalam pengembangan program pendidikan jasmani. Aktivitas
gerak pilihan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan gerak,
yaitu anak didik melakukan program pembelajaran yang diharapkan dapat
mengantarkan mereka pada pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis.
Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perkembangan akan membantu kita untuk
menyusun perencanaan kegiatan, memberikan stimulasi dan pengayaan pengalaman yang
sesuai bagi anak. Terdapat seperangkat prinsip yang menjadi karakteristik pola dan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Prinsip-prinsip ini akan menjelaskan tipikal
perkembangan sebagai suatu proses yang berurutan dan dapat diramalkan atau diprediksi.
Menurut Ruffin kita dapat meramalkan bagaimana sebagian besar anak akan berkembang
dengan kecepatan yang sama dan pada waktu yang hampir bersamaan dengan anak lain
yang seusianya. Walaupun terdapat beberapa perbedaaan dalam satu aspek, namun pola
tumbuh-kembang anak-anak dapat dikatakan berlaku secara universal.
Manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke
waktu, berawal dari proses pembuahan hingga berkembang menjadi janin. Janin tumbuh
dan berkembang melengkapi diri dengan organ-organ dan bagian-bagian sampai menjadi
wujud manusia kecil yang akan lahir. Setelah lahir semua bagian, organ dan fungsi yang
ada pada diri individu terus mengalami perubahan dan perkembangan. Manusia adalah
mahluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Bermula dari
proses pembuahan sperma dan sel telur, terbentuklah serangkaian organisme yang
kemudian tumbuh menjadi janin, lalu lebih kurang selama 9 bulan 10 hari, janin tumbuh
dan berkembang melengkapi diri dengan organ-organ sampai terbentuk manusia kecil
yang akan lahir ke dunia fana dengan sebutan bayi. Setelah lahir semua bagian, organ dan
fungsi yang ada pada diri individu terus mengalami perubahan.
Kemampuan gerak yang ada pada saat lahir berupa hentakan-hentakan kaki dan
tangan, akan berkembang sedikit demi sedikit. Dari gerakan-gerakan sederhana menjadi
gerakan-gerakan kompleks. Kemampuan fisik yang mula-mula masih lemah dengan
fungsi organ-organ tubuh yang terbatas akan berkembang menjadi semakin kuat yang
didukung oleh fungsi organ-organ tubuh yang sempurna.
Kemampuan mengekspresikan diri berhubungan dengan kemampuan komunikasi
dengan orang lain atau kemampuan dalam hubungan sosial. Fisik, gerak, fikir, emosi dan
sosial tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fungsi-
fungsi organ yang tumbuh di dalam tubuh, yang mendukung pelaksanaan aktivitas dalam
hidupnya. Oleh karena itu fisik merupakan sarana melakukan aktivitas yang mana
didalamnya terjadi proses biologis dan proses psikologis yang bisa menghasilkan atau
menimbulkan aktivitas yang berupa gerakan tubuh, pemikiran, emosi, dan perasaan, serta
komunikasi dengan sesama manusia sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak
membutuhkan materi pembelajaran pendidikan jasmani atau aktivitas gerak.
Perkembangan adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja
organ tubuh kearah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Makin
terorganisasi artinya adalah bahwa organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai
dengan kemauan. Makin terspesialisasi artinya bahwa organ-organ tubuh semakin bisa
berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perkembangan bisa terjadi dalam
bentuk perubahan kuantitatif, perubahan kualitatif atau kedua-duanya secara serempak.
Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa diukur atau dihitung. Sedangkan
perubahan kualitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin teratur,
semakin lancar, dan sebagainya yang pada dasarnya merupakan perubahan yang tidak
bisa atau sukar diukur.
Apabila istilah perkembangan disatukan dengan kata gerak yaitu menjadi istilah
perkembangan gerak maka pengertiannya menjadi sebagai berikut: Perkembangan gerak
atau motor development adalah suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia dimana
secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari gerakan sederhana,
tidak terorganisasi, dan tidak terampil, ke arah penampilan keterampilan gerak yang
kompleks dan terorganisasi dengan baik yang pada akhirnya menuju ke arah penyesuaian
keterampilan menyertai terjadinya proses menua. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa studi tentang perkembangan gerak tidak hanya terbatas pada lingkup masa
pertumbuhan fisik, melainkan mencakup perubahan yang terjadi pada usia tua. Perlu
ditekankan bahwa perkembangan dalam studi perkembangan gerak adalah perkembangan
sejalan dengan bertambahnya usia, bukan perkembangan yang dihasilkan dari proses
latihan fisik. Perkembangan karena bertambahnya usia dengan perkembangan karena
hasil latihan fisik memang tidak bisa dipisahkan sama sekali, namun secara konseptual
kedua hal tersebut adalah berbeda. Dalam kehidupan normal walaupun tidak melakukan
latihan fisik secara khusus, perkembangan gerak pasti terjadi. Dalam hal ini latihan fisik
bisa memacu atau mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Perkembangan individu mencakup berbagai aspek yang ada dalam dirinya, yang
berpengaruh terhadap perkembangan itu meliputi berbagai faktor, baik yang berada
dalam dirinya maupun yang berada diluar dirinya. Berbagai aspek yang berkembang, dan
berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan perlu dipadukan dalam dalam
membentuk konsep perkembangan secara menyeluruh. Teori-teori perkembangan yang
sudah berkembanga lebih awal digunakan sebagai acuan dalam studi perkembangan
gerak. Secara umum perkembangan di kaji dalam perspektif atau sudut pandang biologis
dan psikologis. Dalam sudut pandang biologis, keterbukaan dan perkembangan bagian-
bagian dan sistem tubuh di pelajari pada level selular dan pada level organismik. Pada
level selular di pelajari perkembangan sel-sel yang membentuk organ-organ tubuh
manusia. Sedangkan pada level organismik dipelajari perkembangan organ-organ tubuh
yang membentuk dan mendukung hidup individu. Dalam pespektif psikologis individu
dipelajari dalam segi berfikir emosi dan perasaannya.
Kedua perspektif tersebut yaitu pesprspektif biologis dan psikologi diperlukan dalam
studi perkembangan gerak. Studi ini memerlukan pengetahuan tentang pertumbuhan fisik
dan perubahan fisiologis sehubungan dengan aktivitas yang berbentuk gerakan tubuh dan
sehubungan dengan akibat pertambahan usia. Pengetahuan tentang pertumbuhan fisik dan
perubahan fisiologis termasuk di dalam konsep kajian biologis. Selain itu penting juga
memahami perilaku yang dihasilkan dari keputusan yang difikirkan dan perasaan
individu. Perilaku semacam itu memainkan peranan penting dalam pemilihan aktivitas,
partisipasi individu dalam aktifitas dan keberhasilan dalam melakukan aktifitas gerak
keterampilan. Perkembangan perilaku yang menyangkut fikiran dan perasaan termasuk
dalam kajian perspektif psikologis khususnya psikologi perkembangan. Dengan
gambaran mengenai pentingnya perspektif biologis dan perspektif psikologis dalam studi
perkembangan gerak, maka ada pandangan dan teori biologis dan psikologis yang perlu
dimanfaatkan untuk mengkaji berbagai aspek dalam perkembangan gerak.
Bayi lahir tidak akan dapat mempertahankan hidupnya tanpa bantuan atau peran dari
orang lain. Kemampuan gerak yang ada pada saat lahir sangat terbatas hanya pada
menggerakkan beberapa organ tubuh saja seperti kaki dan tangan. Seiring bertambahnya
usia akan bertambah pula kemampuan gerak yang bisa dilakukan, dari gerakan yang
sederhana misalnya menendang dan mengepalkan tangan akan berkembang misalnya
memegang meraba, melempar hingga bisa menggerakkan kepalanya dan mengangkat
badannya.
Kemampuan gerakan atau fisik yang semula lemah dengan fungsi dan organ-organ
gerak yang terbatas, akan berkembang menjadi semakin kuat yang didukung oleh fungsi
organ tubuh yang sempurna. Kemampuan diri mengekspresikan yang semula hanya
dilakukan melalui tangis dan tawa juga berkembang sampai mampu mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan emosinya melalui kata-kata.
Pada masa anak kecil perkembangan gerak yang terjadi adalah berupa peningkatan
kualitas penguasaan pola gerak yang telah bisa dilakukan pada masa bayi, serta
peningkatan variasi berbagai macam pola gerak dasar. Kemampuan berjalan dan
memegang akan semakin baik dan bisa dilakukan dengan berbagai macam variasi
gerakan.
Peningkatan kemampuan gerak terjadi seiring dengan meningkatnya koordinasi
mata, tangan dan kaki, perkembangan gerak ini akan akan terjadi dengan baik apabila
anak memperoleh kesempatan cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk
gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan bagian-bagian anggota tubuh.
Pada masa anak kecil perkembangan fisik berada pada tingkatan dimana secara
organis telah memungkinkan untuk melakukan beberapa macam gerak dasar dengan
beberapa variasi. Ukuran fisik yang semakin tinggi dan semakin besar serta peningkatan
jaringan otot yang cepat pada tahun-tahun terakhir masa ini telah memungkinkan anak
lebih mampu menjelajahi ruang yang lebih luas, serta menjangkau obyek-obyek yang
berada di sekitarnya. Kemungkinan menjelajah tersebut memacu berkembangnya
kemampuan melakukan beberapa macam gerakan. Gerakan berjalan dan memegang yang
telah bisa dilakukan pada akhir masa bayi terus makin dikuasai pada masa anak kecil.
Selain makin dikuasainya gerakan-gerakan lain yang pada dasarnya merupakan
pengembangan dari gerakan berjalan dan memegang. Berikut adalah bebeapa macam
gerak dasar dan variasinya yang makin dikuasai atau mulai dilakukan yaitu:
Berjalan
Mendaki
Meloncat
Menendang
Melempar
Menangkap
Memukul
Setelah anak dapat berjalan sendiri, semakin besar pula minatnya untuk melakukan
aktivitas fisik. Hal ini bisa dilihat dan diamati dari kebanyakan anak kecil pada umumnya
tidak mau diam atau selalu aktif. Kemampuan anak kecil untuk memperhatikan atau
memusatkan perhatiannya dalam melakukan aktivitas tertentu masih terbatas.
Perhatiannya masih mudah beralih kepada hal lain, karena kebanyakan anak kecil akan
cepat jemu atau bosan, mereka cenderung berganti-ganti untuk memperhatikan suatu
objek.
Pada umumnya anak kecil memiliki sifat imajinatif suka membayangkan atau
berangan-angan, imitatif suka menirukan atau mencontoh, dan rasa ingin tahu lebih besar,
hal ini bisa kita liat dari seringnya anak kecil mengutak atik sesuatu misalnya mainan, ini
dilakukan karena rasa ingin tahunya bukan karena ingin merusak. Selain itu anak kecil
pada umumnya menyukai aktivitas gerak berirama atau ritmik, mereka senang melakukan
gerak-gerak berirama lagu sambil bernyanyi.
Perkembangan gerak adalah suatu perubahan dalam perilaku gerak yang
memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dan lingkungannya. Pada manusia
perkembangan gerak merupakan perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa
yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan
perkembangan gerak saling mempengeruhi satu sama lainnya. Perubahan kompetensi
atau kemampuan gerak dari mulai masa bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthood).
Kemampuan gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia yang mempengaruhi
perkembangan gerak, perkembangan gerak itu sendiri mempengaruhi kemampuan dan
perilaku manusia artinya semakin anak melakukan aktivitas gerak yang cukup, maka
perkembangannya akan meningkat dengan cepat.
Salah satu kegiatan gerak yang terorganisir dan bisa mempengaruhi perkembangan
berikutnya adalah adanya aktivitas yang ada dalam pendidikan jasmani, dalam hal ini
seorang guru harus bisa mengarahkan anak didik pada pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis melalui aktivitas gerak yang dikemas dengan didaktik dan methodik guru
penjasnya.
B. Pembelajaran gerak
Istilah gerak diambil dari istilah gerak manusia (human movement). Istilah yang
digunakan pada studi mengenai gerak manusia adalah ilmu gerak, kinesiology, performance
manusia, dan pendidikan jasmani. Gerak sudah menjadi bagian integral dari kehidupan
manusia untuk dapat meningkatkan keterampilan individu diperlukan perilaku gerak
manusia (human behavior).
Perilaku gerak manusia dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Teori gerak (motor control)
Teori Gerak adalah studi mengenai faktor-faktor fungsi syaraf yang mempengaruhi
gerak manusia. Funsi syarat terkait erat dengan system syaraf. Sistem syaraf merupakan
bagian penting dalam memproduksi gerak manusia, sebab sel-sel syaraf merangsang otot
untuk memproduksi gerak yang diinginkan . Contoh mengapa orang yang dibawah
kondisi tertentu kecepatan rangsangan ototnya lebih cepat?.
2. Belajar gerak (motor learning)
Belajar gerak merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan
menyempurnakan keterampilan gerak, sangat terkait dengan latihan dan pengalaman
individu. Belajar gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman
atau situasi belajar gerak pada manusia.
Ada tiga tahapan dalam belajar gerak (motor learning)
a. Tahapan verbal kognitif
artinya kognitif dan proses membuat keputusan lebih menonjol
b. Tahapan gerak
artinya sebagai pola gerak yang dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau
atlet lebih terampil
c. Tahapan otomatisasi
artinya memperhalus gerakan agar performa peserta didik atau atlet menjadi lebih
padu dalam melakukan gerakannya.
3. Perkembangan gerak (motor develovment)
Perkembangan gerak merupakan sebuah bidang studi secara pasti apa yang kita
pelajari dalam perkembangan gerak sesungguhnya sesuatu yang masih bersifat
kontroversi. Kontroversi ini mulai muncul sejak awal 1974 dimana enam orang ahli
dalam bidang perkembangan gerak menemui apa yang disebut dengan menggambarkan
fokus penelitian pada perkembangan gerak. Dalam berbagai upaya yang telah dilakukan
kelompok tersebut memunculkan sebuah definisi mengenai perkembangan gerak. Mereka
mengatakan bahwa perkembangan gerak sebagai perubahan dalam perilaku gerak yang
merefleksikan interaksi dari kematangan organisme dan lingkungannya. Definisi ini
diyakini masih melahirkan dua pandangan yang berbeda, dimana yang satu kelompok
memandang bahwa perkembangan gerak lebih memperhatikan pada gerak yang
dihasilkan (movement product). Kelompok lainnya memandang bahwa perkembangan
gerak lebih memperhatikan pada proses gerak (movement process).
Dari berbagai pandangan itu maka muncullah seorang pakar perkembangan gerak
yaitu Keogh yang menjelaskan bahwa perkembangan gerak dapat didefinikan sebagai
perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai masa bayi (infancy) sampai
masa dewasa (adulthood) serta melibatkan berbagai aspek perilaku manusia, kemampuan
gerak dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini mempengaruhi perkembangan gerak
dan perkembangan gerak itu sendiri mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.
Akhirnya pada tahun 1988 Roberto mengklarifikasikan peranan dari para ahli
perkembangan gerak melalui penjelasan bahwa kita berupaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman dalam tiga hal yaitu :
1. Memahami motor behavior, apa yang terjadi dan mengapa hal itu terjadi
2. Mengerti apakah perilaku sekarang sama seperti perilaku sebelumnya, mengapa?
3. Mencari tahu apa perilaku sekarang akan serupa dengan perilaku yang akan datang,
mengapa ?
Perkembangan gerak merupakan aspek perkembangan individu yang dominan dan
jelas dilihat. Gerak merupakan sifat kehidupan. Tanpa gerak manusia pasti mati. Manusia
hidup karena gerak pernafasan, gerak peredaran darah, gerakan pencernaan dan
sebagainya. Belajar dan penampilan gerak merupakan tantangan bagi individu agar
berkembang dengan baik dan bisa hidup secara layak. Keterampilan gerak dasar tubuh
harus dikuasai pada saat-saat awal dalam hidup, seperti keterampilan dasar yang dimulai
dengan tumbuhnya mengkontrol tubuh.
Banyak faktor yang menyumbang pada kemampuan manusia untuk mempelajari
keterampilan gerak. Ketika seorang anak tumbuh dan kembang, kemampuan
penampilannya juga bertambah. Sama halnya, ketika manusia lebih kuat lagi atau
meningkatnya daya tahan kardiovaskularnya, merekapun dapat menampilkan aktivitas
tertentu secara lebih efektif. Akan tetapi, kematangan dan tingkat kebugaran tidak harus
selalu terkait dengan tingkat keterampilan. Sebuah faktor utama yang nampaknya secara
konsisten terkait dengan tingkat keterampilan adalah yang datang sebagai hasil langsung
dari latihan suatu tugas, atau disebut pengalaman belajar. Agar anak bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki perlu diperhatikan sifat
pertumbuhan dan perkembangan yang ada pada mereka. Sifat-sifat tersebut digunakan
untuk pertimbangan dalam upaya untuk memberikan kondisi yang sesuai dengan anak
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sesuai dengan sifat pertumbuhan, perkembangan
serta minat dalam melakukan aktivitas berbagai pengalaman yang perlu diberikan kepada
mereka adalah sebagai berikut:
o Aktivitas fisik yang cukup, yang memerlukan penggunaan otot-otot besar misalnya
kaki, lengan dan bahu.
o Permainan sederhana yang hanya memerlukan penjelasan sedikit, pengorganisasian
yang sederhana dan tidak terlalu lama untuk setiap macam permainan.
o Kesempatan mencoba-coba dan meniru-niru gerakan-gerakan.
o Belajar bekerja sama dan berusaha bersama dengan temannya.
o Kesempatan menggunakan sarana bermain dengan berbagai ukuran berawal dari yang
berukuran besar ke yang kecil.
C. Rangkuman
Sebagai mahkluk hidup manusia terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya, mulai
dari kandungan, lahir, kemudian anak-anak, dewasa dan tua, Perkembangan itu meliputi
aspek-aspek fisik, gerak, fikir, emosi dan social.Pola perubahan berawal dari meningkat
kemudian menurun. Peningkatan terjadi pada proses pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan, kemudian penurunan terjadi pada saat proses penuaan. Pada masa anak kecil
kemampuan gerak terus terjadi atau mengalami perkembangan. Perkembangan ini terjadi
sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Perkembangan kemampuan gerak
yang terjadi adalah berupa mulai bisa dilakukannya berbagai macam pola gerak yang
didukung oleh berkembangnya koordinasi mata tangan dan kaki.
Gerak dasar yang mulai dikuasai anak adalah, berjalan, berlari, mendaki, meloncat,
memukul dan berenang. Anak memiliki kecenderungan minat yang besar untuk selalu
melakukan aktivitas gerak fisik sehingga tampak selalu aktif bergerak. Selain itu anak
memiliki sifat imajinatif, imitative, dan rasa ingin tahu yang lebih besar, selain itu juga
memiliki sifat egosentrik, individualistic dan suka gaduh. Untuk memacu perkembangan
secara baik anak memerlukan aktivitas fisik yang cukup dan dituangkan dalam bermain yang
bersifat memacu penggunaan otot-otot tubuh, mulai dari aktivitas yang sederhana dengan
menggunakan alat-alat yang besar, hingga aktivitas yang komplek dengan alat-alat yang
lebih kecil.
D. Tugas /Latihan
Jawablah dengan singkat soal-soal dibawah ini !
1. Sebutkan beberapa istilah dalam studi perkembangan gerak !
2. Jelaskan pengertian dari perkembangan gerak !
3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan penuaan !
E. Test Formatif
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar di bawah ini dengan
memberi tanda (x) pada pernyataan butir a b c d
1. Maksud dari pernyataan bahwa pada hakikatnya bayi manusia lahir tanpa daya adalah…
a. Tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
b. Memiliki sifat untuk tumbuh dan berkembang
c. Tidak bisa bergerak
d. Hanya mampu mempertahankan hidup dalam beberapa saat
2. Perubahan yang bersifat meningkat terjadi sejalan dengan proses
a. Pertumbuhan
b. Pertumbuhan dan perkembangan
c. Pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan
d. Pertumbuhan, perkembangan, kematangan dan penuaan
3. Yang bersifat bawaan setiap bayi sejak lahir antara lain adalah..
a. Potensi untuk tumbuh dan berkembang
b. Potensi menjadi olahragawan
c. Potensi menjadi orang jenius
d. Potensi menjadi orang berprestasi
4. Puncak perkembangan dan pertumbuhan serta kematangan setiap aspek dalam diri
manusia adalah..
a. Dicapai pada saat usia tua
b. Dicapai pada akhir masa adolensi
c. Dicapai secara serempak
d. Dicapai pada waktu yang berbeda
5. Studi tentang perkembangan gerak mempelajari perubahan perilaku gerak..
a. Bayi sampai adolensi
b. Pada masa perkembangan
c. Saat dalam kandungan sampai mencapai puncak perkembangan
d. Sepanjang hidup
Kegiatan2
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN GERAK
A. Perkembangan gerak
Dalam prinsip perkembangan gerak pengertian perkembangan berbeda
dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri sendiri. pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan
struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan
struktur organ dalam otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak
memiliki kemampuan yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan
berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan
kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan yang teratur dan
koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing
mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya
hubungan nyata antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya. Prinsip-
prinsip perkembangan merupakan ciri mutlak dari pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh seorang anak, ciri-ciri dari prinsip
perkembangan tersebut adalah :
1. Adanya perubahan.
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah
dan mengalami perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian
tiba. Perubahan tersebut bisa menanjak, kemudian berada di titik puncak
kemudian mengalami kemunduran. Selama proses perkembangan seorang
anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok, yaitu ;
a. Perubahan ukuran
Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh,
perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran,
persepsi, dan imajinasi.
b. Perubahan proporsi
Perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang anak.
c. Hilangnya ciri lama,
ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti dengan sikap
prososial.
d. Mendapatkan ciri baru,
Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baru
yaitu sikap prososial.
2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya.
Pada masa perkembangan lingkungan tempat anak menghaiskan masa
kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan
mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal
cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang
hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini.
a. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang sangat dominan
dalam perkembangan anak
b. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ini tentunya akan
berpengaruh sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi
anak
c. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
d. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi
seorang anak untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses
kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada
pada individu yang berasal dari warisan genetik individu. Seperti misalnya
dalam fungsi filogentik yaitu merangkak, duduk kemudian berjalan.
Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan
usaha. Melalui belajar ini anak anak memperoleh kemampuan
menggunakan sumber yang diwariskan. Hubugan antara kematangan dan
hasil belajar ini bisa dicontohkan pada saat terjadinya masa peka pada
seorang anak, bila pembelajaran itu diberikan pada saat masa pekanya
maka hasil dari pembelajaran tersebut akan cepat dikuasai oleh anak,
demikian pula sebaliknya.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
Dalam perkembangan gerak akan mengikuti hukum chepalocaudal
yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki
ini berarti bahwa kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi
di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki. Hukuk yang kedua
yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh.
Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan
lengan terlebih dahulu.
5. Pola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan
Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini
berlaku baik untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak
mengikuti pola perkembangan yang sama dari saatu tahap menuju tahap
berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar lingkaran
sebelum dapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan
berubah sekalipun terdapat variasi individu dalam kecepatan
perkembangan.
Pada anak yang pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan
perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki kecerdasan rata-rata.
Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam
perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata,
sedangkan anak yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju
tanggapan yang lebih khusus. Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak
mainan sebelum dia mampu melakukan permainan itu dengan jari-jarinya.
Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak akan merespon
ketekutan secara umum pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan
merepon ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut.
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari
pembuahan hingga kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai
kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat. Perbedaan kecepatan
perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan
mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan
menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa
remaja. Berkesinambungan memiliki arti bahwa setiap periode
perkembangan akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya.
6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak
akan megikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya
sendiri. Beberapa anak berkembang dengan lancar, bertahap langkah demi
langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang melonjak, dan
pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena
setiap orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian
juga faktor lingkungan yang turut memberikan kontribusi terhadap
perkembangan seorang anak. Misalnya perkembangan kecerdasan
dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan, suasana
emosional, apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan
intelektual atau tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau
tidak. Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi
pola perkembangan tersebut memiliki konsistensi perkembangan tertentu.
Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata akan cenderung memiliki
kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap perkembangan
berikutnya.
Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan pada guru,
orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang
diasuhnya sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak
seharusnya juga berbeda. Demikian pula pendidikan yang diberikan harus
bersifat perseorangan.
7. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial
Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia
mengandung bahaya yang dapat mengganggu pola normal yang berlaku.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari lingkungan dari
dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya
penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan
anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan.
Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan
penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut
merupakan hal yang penting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua,
guru dll) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang
sesuai.
Selain prinsip perkembangan diatas ada pendapat yang mengatakan
bahwa prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan dimulai dari kepala kearah kaki.
Prinsip ini menjelaskan mengenai arah perkembangan dan
pertumbuhan. Menurut prinsip ini, anak-anak akan terlebih dahulu
mampu mengkontrol bagian kepalanya, kemudian lengan dan terakhir
tungkai. Kemampuan mengkoordinasi lengan akan diikuti dengan
kemampuan mengkoordinasi tungkai.
2. Perkembangan dimulai dari bagian tengah ke bagian luar tubuh.
Prinsip ini menjelaskan arah perkembangan. Menurut prinsip ini, sum-
sum tulang belakang (spinal cord) berkembang terlebih dahulu,
sebelum bagian yang lebih luar. Atau dengan kata lain, perkembangan
dimulai dari bagian tengah tubuh ke arah luar. Lengan akan
berkembang terlebih dahulu sebelum tangan, dan tangan atau kaki akan
berkembang sebelum jari-jemari. Jari-jemari baik di tangan maupun di
kaki, yang digunakan untuk gerak gerak halus merupakan bagian yang
terakhir berkembang dalam proses perkembangan fisik.
3. Perkembangan tergantung pada kematangan dan pembelajaran.
Kematangan merujuk pada urut-urutan karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan biologis. Perubhan biologis berlangsung secara
berurutan dan akan memberikan kemampuan baru bagi anak-anak.
Perubahan pada otak dan sistem syaraf lebih banyak tergantung pada
adanya proses pematangan. Perubahan di bagian ini akan menyebabkan
meningkatnya kemampuan anak-anak dalam berpikir (kognitif) dan
keterampilan gerak (fisik). Di samping itu, anak-anak harus terlebih
mencapai kematangan pada titik tertentu sebelum ia mampu
berkembang lebih lanjut untuk menguasai keterampilan yang baru.
Lingkungan dan pembelajaran yang dialami oleh anak-anak memiliki
berpengaruh besar terhadap optimasi perkembangan anak-anak.
Rangsangan lingkungan dan pengalaman yang beragam akan membuat
anak mampu mengembangkan kemampuan secara maksimal.
4. Perkembangan dimulai dari sesuatu yang simple/nyata ke arah yang
lebih kompleks.
Anak-anak menggunakan kognisi dan keterampilan bicaranya untuk
memberikan alasan dan memecahkan masalah. Tahap pertama dari
proses berpikir tentang apa kesamaan 2 objek, sama dengan
mendeskripsikan atau mencari hubungan fungsional di antara kedua
obyek tersebut. Bila kemampuan kognisi akan makin berkembang,
mereka akan mampu memahami hubungan yang lebih kompleks dari 2
objek atau benda.
5. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses terus menerus dan
berkelanjutan.
Seiring dengan perkembangan, anak-anak akan makin menguasai
keterampilan-keterampilan yang sudah mereka pelajari dan menambah
keterampilan baru. Selanjutnya keterampilan baru ini akan menjadi
dasar bagi penguasaaan keterampilan baru yang lain. Pola ini berlaku
pada sebagian besar anak. Satu tahap perkembangan akan menjadi
dasar bagi perkembangan selanjutnya, demikian selanjutnya.
6. Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dari hal yang umum ke hal
yang khusus.
Dalam perkembangan gerak, bayi akan terlebih dahulu meraih sesuatu
dengan tangannya sebelum mampu melakukannya dengan hanya
menggunakan jemari tangannya, atau hanya menggunakan jari telunjuk
dan ibu jarinya. Awal gerak gerak bayi sangat umum, tidak terarah dan
reflektif. Pertumbuhan terjadi dari gerak otot besar ke gerak otot yang
lebih kecil/halus.
7. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual.
Setiap anak berbeda dan kecepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda.
Meskipun pada umumnya pola dan tahapan perkembangan dan
pertumbuhannya sama, tetapi kecepatan mencapai tingkat
perkembangan tentunya bisa berbeda-beda. Dengan memahami
kenyataan ini bahwa kecepatan perkembangan bersifat individual, maka
kita harus berhati-hati karena usia tidak dapat dengan begitu saja
digunakan sebagai patokan untuk mendeskripsikan atau menyimpulkan
tingkat perkembangan seorang anak.