Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak terjadinya
konsepsi sampai meninggal(mati), yaitu sejak terjadinya sel bapak-ibu (konsepsi) sampai
mati individu senantiasa mengalami perubahan-perubahan atau perkembangan.

Para pakar pendidikan pada umumnya berpandangan bahwa pendidikan hendaknya


berorientasi dan demi perkembangan anak didik, dalam rangka mempelihara dan
meningkatkan martabat manusia dan budayanya, demi memuliakan Tuhan. Perkembangan
anak didik merupakan sarana utama pelayanan pendidikan.

Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap
dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969). Beberapa psikolog membedakan arti kata
‘pertumbuhan’ dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak. Pertumbuhan bisa diartikan
sebagai bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, sedangkan
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang
muncul (Monks, Knoers, Haditono, 1982).

Tentunya dalam mempelajari perkembangan manusia, seluruh aspek tersebut saling


berkaitan satu sama lain. Begitu juga dalam penggunaan di dalam konteks pendidikan, ilmu
mengenai perkembangan manusia sebaiknya dikuasai secara menyeluruh agar mendukung
kompetensi pendidik dalam memahami kondisi anak didiknya.

Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa teori perkembangan merupakan
teori yang memfokuskan pada perubahan-perubahan dan perkembangan stuktur jasmani (
biologis), perilaku dan fungsi mental manusia dalam berbagai tahap kehidupannya, mulai dari
konsepsi hingga menjelang kematiannya. Mempelajari teori-teori perkembangan tidak hanya
berguna bagi orang tua dan guru dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada anak
sesuai dengan tahap perkembangannya, melainkan juga berguna dalam memahami diri kita
sendiri dengan cara pendekatan biologis, lingkungan dan suasana serta interaksi.

1
B. TUJUAN

1. Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas makalah
mata kuliah perkembangan peserta didik.
2. Untuk mengetahui apa itu hakekat perkembangan

3. Untuk mengetahui apa iru teori perkembangan

4. Untuk mengetahui apa aja teori perkembangan itu.

C. MANFAAT

1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hakekat dan teori
perkembangan

2. Untuk mengetahui hakekat perkembangan

3. Untuk mengetahui teori perkembangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKEKAT PERKEMBANGAN

1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan kualitatif sesuatu hingga
membuahkan hasil atau manfaat bagi pihak lain. dapat diartikan pula sebagai perubahan
kualitatif dari fungsi-fungsi yang dimungkinkan adanya perubahan tingkah laku hasil belajar.
Para pakar psikologi perkembangan umumnya membatasi pandangan perkembangan hanya
ada perubahan yang mengarah pada reorganisasi kualitatif struktur perilaku, keterampilan
atau kemampuan.
Menurut pakar psikologi perkembangan, perkembangan terdiri atas dua proses, yaitu
integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan terdiri atas
integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni perilaku yang dimiliki sebelumnya dengan
perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar untuk
memperoleh objek yang telah dipelajari untuk mengkoordinasikan berbagai keterampilan
seperti mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan, mengkoordinasikan posisi
tangan terhadap objek, dan menggenggam objek. Sedangkan diferensiasi mengacu pada
gagasan bahwa perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang ditunjukkan secara
berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Misalnya, ketika anak menggenggam benda
kecil akan berbeda caranya ketika harus menggenggam benda yang besar. Dengan demikian
perkembangan merupakan proses kombinasi antara integrasi dan diferensiasi.
Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang
cukup rumit dan kompleks. Didalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk
dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep
lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya: perkembangan, pertumbuhan, kematangan,
dan perubahan.

3
a) Perkembangan (development)

Secara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-
tern changes in a person’s growth, feelings, patterns of thingking, social relationships, and
motor skills.” Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai:

(1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organism, dari lahir sampai mati,

(2) pertumbuhan,

(3) perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam
bagian-bagian fungsional,

(4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.”

Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan
proses perubahan dari potensi yang dimilki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan,
sifat dan cirri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang
diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Menurut F.J Monks, dkk, (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu proses ke
arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.

Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar
kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pematangan dan belajar.”

b) Pertumbuhan (growth)

Dalam konsep perkembangan juga terkandung petumbuhan. Pertumbuhan (growth)


sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga
pengertiannya lebih biologis. C.P Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai: satu
pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organism
sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada
perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan
Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang
meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-
sel.

4
c) Kematangan (maturation)

Istilah “kematangan”, yang dalam bahasa inggris disebut dengan maturation, sering
dilawankan dengan immaturation, yang artinya tidak matang. Seperti pertumbuhan,
kematangan juga berasal dari istilah yang sering digunakan dalam biologi.
Chaplin (2002) mengartikan kematangan (maturation) sebagai: (1) perkembangan proses
mencapai kemasakan/usia masak, (2) proses pekembangan yang dianggap berasal dari
keturunan, atau merupakan tingkah laku khusus spesies (jenis, rumpun). Menurut
Davidoff (1988), menggunakan istilah kematangan untuk menunjuk pada muculnya pola
perilaku tertentu yang tergantung pada pertumbuhan jasamani dan kesiapan susunan
saraf.

d) Perubahan (change)

Secara garis besar perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi
ke dalam empat bentuk, yaitu:

 Perubahan dalam ukuran besarnya


Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan
jasamani dan perkembangan mental seseorang.

 Perubahan-perubahan dalam proporsi


Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan ukuran, tetapi juga pada
proporsi. Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, melainkan keseluruhan
tubuhnya menunjukan proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini terbukti
apabila tubuh seseorang bayi dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Kemudian
ketika anak mencapai usia puberitas, baru proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang
dewasa. Perubahan proporsi juga tampak dalam perkembangan mental.

 Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama


Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah
hilangnya bentuk dan cirri-ciri tertentu dalam fisik dan mental.

 Timbul atau lahirnya bentuk atau cirri-ciri baru


Dengan menghilangnya bentuk dan cirri-ciri lama yang tidak berguna lagi, maka

timbullah cirri-ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental yang baru.

5
2. Prinsip-prinsip Pekembangan

Menurut Hurlock (1978) ada 10 fakta dasar mengenai perkembangan - yang biasanya
disebut "prinsip-prinsip perkembangan", yaitu :

 Prinsip pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan menyangkut perubahan,


tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.

 Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih penting


daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh
proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian
pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelum menjadi pola kebiasaan.
 Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan tmbul
dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas
bagi perkembangan.
 Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat diramalkan,
walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau dipercepat oleh
kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
 Prinsip kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan mempunyai
karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting diantaranya ialah
adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak; perkembangan berlangsung
dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara
berkesinambungan, berbagai bidang berkembangan dengan kecepatan yang berbeda;
dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
 Prinsip keenam perkembangan adalah bahwa terhadap perbedaan individu dalam
perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi
lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis.
 Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola
perkembangan yang disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak-
kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam semua periode ini
terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang
normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku
"bermasalah".

6
 Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk setiap periode
perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas perkembangan yang
memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak
mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang
baik.
 Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan
mengandung kemungkinan bahaya - baik fisik maupun psikologis - yang dapat
mengubah pola perkembangan.
 Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi pada berbagai
periode dalam pola perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya yang paling
bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.
Hamalik (2004) berpendapat bahwa ada tujuh prinsip dasar dalam perkembangan manusia,
yaitu :
Perkembangan sebagai fungsi interaksi antara organisme dengan lingkungan. Menurut
aliran interactionist bahwa pembawaan menyediakan potensi-potensi yang berinteraksi
dengan lingkungan yang dinamis.
Perkembangan berlangsung lebih cepat pada tahun-tahun permulaan. Perkembangan
yang paling cepat terjadi pada tahun-tahun permulaan, tetapi perlu disadari bahwa
perkembangan itu berlangsung seumur hidup. Sekalipun mungkin pola-pola kepribadian
terbentuk pada usia sebelum sekolah, manifestasi sifat-sifat kepribadian mengalami
perubahan selama manusia hidup.
· Kematangan berpengaruh terhadap hasil-hasil latihan. Latihan dan pengajaran dapat
berlangsung secara produktif jika pertumbuhan dalam diri individu kelak terjadi secara
memadai, artinya otot, saraf dan otak harus berkembang dulu sampai tingkatan tertentu.
· Pola-pola tingkang laku berkembang secara berurutan. Perkembangan adalah proses
yang berlangsung secara teratur, selangkah demi selangkah. Setiap ketrampilan, sifat atau
pengetahuan harus mempunya dasar-dasar yang mendahuluinya. Laju perkembangan bersifat
individual. Setiap individu memiliki laju perkembangan sendiri-sendiri. Beberapa anak
mencapai kematangan lebih awal daripada anak-anak lainnya.
·

7
Perkembangan itu merupakan diferensiasi dan integrasi. Pertumbuhan fisik pada usia
sebelum lahir merupakan gambaran yang jelas dari diferensiasi. Mula-mula bayi itu hana
merupakan sebuah sel yang bulat. Kemudian pada usia 9 minggu, tatkala sudah menjadi
embrio, bagian-bagian badan dapat dengan jelas dibeda-bedakan. Perkembangan ketrampilan,
konsep dan pengetahuan adalah contoh-contoh diferensiasi dan pengkhususan-pengkhususan.
Adapun integrasi, yaitu tingkah laku yang terkoordinasi, harmonis, dan efisien terjadi
bersama-sama dengan diferensiasi. Gambaran yang jelas dari integrasi antara lain tampak
dalam berbicara. Seorang anak kecil mula-mula mengalami kesulitan untuk mengucapkan
suatu kata. Ia membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya keluar, dan kemudian ia
mengucapkan suatu kata yang mungkin dapat kita pahami. Selanjutnya integrasi terjadi, dan
ia menjadi seorang pembicara yang fasih tatkala ia mengucapakan kata-kata dibarengi dengan
gerakan-gerakan tangan, ekspresi muka dan sebagainya.
Yusuf (2008) menjabarkan prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :
Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process).
Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman
atau beajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa
konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua. Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi. Setiap aspek perkembangan individu (fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial
emosional dan moral) saling mempengaruhi.
Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahapan perkembangan
merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan
fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada
yang cepat dan ada yang lambat). Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan

8
B. Teori Perkembangan
Suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara logis, dan
diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis, biasa disebut sebagai teori, macam-
macam teori perkembangan antara lain:
1. Teori Empirisme
Tokoh utama teori ini adalah Francis Bacon (Inggris 1561-1626) dan John Locke (Inggris
1632-1704), berpandangan bahwa pada dasarnya anak lahir ke dunia; perkembangannya
ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran. Pendidikan
atau pengajaran anak pasti berhasil dalam usahanya membentuk lain dari teori ini adalah:
 Teori Optimisme (pedagogis optimisme) dengan alasan adanya karena teori ini
sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalam membina
kepribadian anak.
 Teori yang berorientasi lingkungan (enviromentalisme), dinamakan demikian
karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak perkembangan anak.
 Teori Tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir dalam kondisi putih
bersih seprti meja lilin (tabula/ table = meja; rasa = lilin).
2. Teori Nativisme
Shopenhauer (Jerman 1788-1860) mengemukakan bahwa anak lahir telah dilengkapi
pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (nativus = pembawaan) inilah yang akan
menetukan wujud kepribadian seorang anak. Istilah lain dari aliran ini disebut dengan:
 Teori Pesimisme (Pedagogis-pesimistis), karena teori ini menolak, pesimis terhadap
pengaruh luar.
 Teori Biologisme, disebabkan menitikberatkan pada faktor biologis, faktor keturunan
(genetic) dan kostitusi atau keadaan psikolofisik yang dibawa seajak lahir.
 Teori Konvergensi Konvergensi (converg = memusatkan pada satu titik; bertemu). Teori
ini penganjur utamanya adalah Williams Stern dibantu istri setianya Clara Stern.
Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor
yang saling menopang. Yakni faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan.
 Teori Rekapitulasi. Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan, yang dimaksudkan
bahwa perkembangan jiwa anak adalah hasil ulangan dari perkembangan seluruh jiwa
manusia.

9
3. Teori Psikodinamika
Berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh
komponen dasar yang bersifat sosioefektif, yakni ketegangan yang ada didalam diri seseorang
itu ikut menemukan dinamikanya ditengah-tengah lingkungannya.
4. Teori Kemungkinan Berkembang
Teori ini disampaikan oleh Dr. M.J. Langeveld salah seorang ilmuan dari Belanda.
Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan :
 Anak adalah makhluk manusia yang hidup.
 Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya, sehingga ia membutuhkan
perlindungan
 Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif
(eksplorasi).
5. Teori Interaksionisme
Menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh
adanya dialektif dengan lingkungannya. Maksudnya, perkembangan kognitif seorang anak
bukan merupakan perkembangan yang wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas tentang hakekat dan teori perkembangan dapat di tarik
kesimpulan, bahwa:
Hakekat perkembangan atau istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi
merupakan sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Didalamnya terkandung banyak
dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu
memahami beberapa konsep lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya: pertumbuhan,
kematangan, dan perubahan.
Dari perkembangan juga muncul teori-teori yang dikeluarkan oleh para tokoh-tokoh
untuk memperkuat adanya suatu perkembangan. Suatu sistem pengertian atau konseptualisasi
yang diorganisasikan secara logis, dan diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis,
biasa disebut sebagai teori, macam-macam teori perkembangan antara lain: Teori Empirisme;
Teori Nativisme; Teori Konvergensi; Teori Rekapitulasi; Teori Psikodinamika; Teori
Kemungkinan Berkembang; dan Teori Interaksionisme.

B. SARAN

Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal
dalam mempelajari tentang hakekat dan teori perkembangan. kita selaku calon pendidik
sudah seharusnya dapat memahami peserta didik dengan mempelajari perkembangan atau
perubahan yang terjadi pada peserta didik sehingga kita dapat bijaksana dalam menanggapi
sikap atau tingkah laku peserta didik.

11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://tanpahentimencariilmu.blogspot.com/2012/02/makalahteori-perkembangan-kata.html

http://heritelon.blogspot.com/2012/03/makalah-teori-teori-perkembangan.html

http://fitrianahadi.blogspot.com/2015/12/makalah-teori-teori-psikologi.html

http://muiesmakalah.blogspot.com/2017/11/makalah-hakekat-dan-teori-perkembangan.html

http://pgsdberbagi.blogspot.com/2014/01/hakekat-perkembangan.html

12

Anda mungkin juga menyukai