PARA FILSUF
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 5:
John Dewey lahir pada 20 oktober 1859, Amerika serikat. John Dewey dilahir di
Burlington, Vermont yang berasal dari keluarga yang sederhana. Ia adalah satu dari
empat anak lelaki yang lahir dari Archibald Sprague Dewey dan Lucina Artemisia Rich
Dewey. John Dewey merupakan seorang filsuf Amerika , psikolog , dan reformator
pendidikan yang idenya telah berpengaruh dalam pendidikan dan reformasi sosial. Dia
dianggap sebagai salah satu sarjana Amerika paling terkemuka di paruh pertama abad
kedua puluh, yang meninggal pada tanggal 1 Juni 1952 (berusia 92) New York , New
York, Amerika Serikat. Seorang profesor Dewey yang signifikan di Universitas Vermont
adalah Henry Augustus Pearson Torrey (HAP Torrey). Dewey belajar secara pribadi
dengan Torrey antara lulus dari Vermont dan pendaftarannya di Universitas Johns
Hopkins.
Setelah dua tahun sebagai guru sekolah menengah di Oil City, Pennsylvania dan
satu tahun sebagai guru sekolah dasar di kota kecil Charlotte, Vermont , Dewey
memutuskan bahwa ia tidak cocok untuk mengajar sekolah dasar atau menengah. Setelah
belajar dengan George Sylvester Morris , Charles Sanders Peirce , Herbert Baxter
2
Adams, dan G. Stanley Hall , Dewey menerima gelar Ph.D. dari Sekolah Seni & Sains di
Universitas Johns Hopkins . Pada tahun 1884, ia menerima posisi fakultas di University
of Michigan (1884–1888 dan 1889–1894) dengan bantuan George Sylvester Morris. John
Dewey terkenal dengan ide-ide yang dimunculkannya yakni; Berpikir reflektif Psikologi
pekerjaan.
3
2. Pemahaman John Dewey tentang filosofi AUD dan PAUD
a. Pemahaman john dewey tentang filosofi paud
sekolah merupakan model masyarakat demokratis dalam bentuk kecil, di
mana para siswa dapat belajar dan mempraktikkan keterampilan yang
diperlukan untuk hidup di alam demokratis.
Melalui pengalaman-pengalaman itu seorang peserta didik mampu
menghadapi dunia luar yang selalu berubah karena realitas itu berubah
secara konstan.
Landasan teori pendidikan Dewey bersumber pada aliran filsafat
progresivisme yang difokuskan pada sekolah sebagai child-centered (berpusat
pada anak) dan menekankan kurikulum yang mengutamakan aktivitas
(activity-centered curriculum).
Aktivitas sekolah dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan minat
anak.
Guru dan murid merencanakan kegiatan belajar secara bersama.
Peserta didik harus aktif dan memiliki gagasan untuk meneliti sesuatu
dan melaksanakannya secara mandiri atas dorongan dan pengawasan
guru.
Dalam konteks pendidikan anak usia dini, setiap anak harus
memusatkan perhatiannya pada pemecahan suatu masalah pokok.
b. Pemahaman john dewey tentang filosofi di aud
Pendidikan harus dapat mengembangkan minat maupun kemampuan anak
sehingga ia akan berperan serta dengan baik di sekolah atau di
masyarakatnya, anak harus menggunakan bangunan, alat-alat, permainan,
pengamatan alam, pengungkapan diri (bukan hanya patuh pada orang lain)
dan hasil aktivitas sebagai cara belajar atau pengembangan dirinya.
Anak harus mempelajarai pranata-pranata sosial dan cara hidup dengan jalan
ikut berperan serta dalam sekolah maupun masyarakat. Pendidikan harus
menunjang kelangsungan pranata, adat-istiadat, ketrampilan dan pengetahuan
dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
4
3. Konsep Pendidikan PAUD yang Dikembangkan John Dewey
Menurut Dewey, pendidikan adalah upaya menolong manusia agar dapat berefleksi
terhadap masalah yang tirnbul daiam masyarakar dan upaya memperlengkapi mereka agar
menghasilkan perubahan dalam kehidupan mereka. Jika dalam proses pendidikan tidak ada
pengaruh yang positif terhadap alam dan masyarakar, maka janganlah disebut pendidikan, karena
pendidikan harus memberikan pengaruh perubahan dan pertumbuhan. Sifat sosial adalah yang
penting dari pendidikan iru. Unruk iru, peran masyarakat yang demokratis adalah bagian integral
dalam mengembangkan sumber daya manusia, karena setiap warga adalah pribadi yang
berharga, bukanlah sebagai alat untuk melayani maksud negara atau sarana untuk mencapai
tujuan dari pihak yang berkuasa. Dengan cara ini, pendidikan berorietasi pada mempersiapkan
lingkungan belajar yang memacu pengalaman untuk bertumbuh.
Rumusan Dewey tentang pendidikan paud adalah pembentukan kembali arahan metode
belajar di outdoor atau diluar ruangan agar pengalaman anak mengenali lingkungannya
sekitarnya agar menambah wawasan dalam kemampuan berpikirnya bahwasannya alam
sekitarnya ialah ciptaan Tuhan dan menambah kemampuan si anak dalam memberi arah terhadap
pengalaman yang selajutnya. Dan untuk mencapai maksud tersebut, guru memiliki peranan
penting untuk membimbing anak didik memperluas pengetahuan dan kemampuan berpikirnya
dalam menjelajah hubungan baru yang dibangunnya di atas pengetahuan yang dimiiiki
sebelumnya. Dalam hal ini, Dewey menekankan bahwa pendidik belajar dari pengalamannya
yang berasal dari aktivitas yang asli dari lingkungannya.
5
B. RUDOLF STEINER
Rudolf Steiner, lahir tanggal ,27 Februari 1861, Donji Kraljevec Croatia. Seorang ilmuan
dan filusuf. Salah satu teori Steiner yang terkenal adalah bahwa manusia memiliki kebijaksanaan
yang melekat untuk mengungkap misteri dunia spiritual. Dalam bidang pendidikan dan
pengajaran steiner mengembangkan model pendidikan yang berfokus pada pengembangan
totality, yaitu pengembangan kreatifitas. Pada 1919 di Stuttgart (Jerman), Emil Molten,
pengawas pabrik rokok Waldorf-Astoria memutuskan untuk membuka sebuah sekolah bagi
anak-anak para buruh pabriknya. Molten pun menggandeng Rudolf Steiner yang merupakan
filsuf, ilmuwan, sekaligus guru berkebangsaan Austria. Steiner menerima proposal Molten dan
sekolah pertama dengan metode pendidikan Waldorf akhirnya berdiri.
6
b. Pemahaman rudolf steiner tentang filosofi PAUD.
kurikulum ini didasarkan pada gagasan bahwa anak-anak berusaha mengembangkan
tubuh fisik dan kemauan mereka, semua kegiatan tidak bersifat akademik, tetapi terapan.
Pendidikan didasarkan pada pemahaman bahwa penting bagi anak untuk
mengembangkan dasar yang kuat dan kecintaan pada pembelajaran sebagai persyaratan
untuk mengembangkan keterampilan akademik, yang akan muncul saat anak telah siap.
Steiner juga percaya bahwa anak-anak harus belajar menulis sebelum mereka belajar
membaca, dan bahwa tidak ada anak harus belajar membaca sebelum usia 7 tahun.
Guru bekerjasama anak-anak mampu mengembangkan hubungan yang bermakna dengan
mereka, mampu merundingkan perilaku nakal dengan konsisten, dan mampu membantu siswa
mengembangkan pembelajaran karakter dan kognitif dalam persiapan menjadi warga Negara
yang baik (Easton).
Sekolah Waldorf bertambah hingga tahun 2011, sudah ada 1.003 sekolah Waldorf di 60
negara, serta lebih dari 2000 pendidikan anak usia dini. Sekolah-sekolah tersebut menerapkan
model pendidikan yang dikembangkan oleh Rudolf Steiner. Pendidikan anak usia dini model
pembelajaran Waldrof bertujuan untuk meningkatkan lingkungan pembelajaran yang sehat, tidak
tergesa-gesa, sesuai dengan perkembangan bagi anak – anak. Pendidikan anak usia dini (ECE)
Waldrof telah diterapkan pada berbagai tempat pelayanan termasuk rumah dan pengasuhan anak
pusat, kelompok orang tua dan anak, program dukungan orang tua, dan program-program taman
kanak-kanak dan berbagai usia bagi anak-anak berusia 3 hingga 7 tahun.
7
C. MARIA MONTESSORI
Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870, di Chiaravalle, kota bukit dengan
pemandangan Laut Adriatik, di Provinsi Ancona di Italia. Italia pada masa Montessori di
lahirkan, di tahun 1870, masih menganut kebudayaan Romawi Kuno, tradisional dan konservatif.
Pendidikan dan karir seseorang sebagian besar ditentukan oleh latar belakang keluarga dan status
sosial. Anak-anak dari para petani seolah ditakdirkan untuk menggantikan posisi orang tua
mereka di lahan-lahan pertanian dan tanah-tanah perusahaan. Begitu juga halnya dengan peran-
peran perempuan yang bahkan lebih ditentukan oleh adat dan tradisi. Maria Montessori lahir
dalam keluarga yang berkecukupan ekonomi. Keluarga Montessori berada di kelas menengah,
8
2. Pemahaman Maria Montessori tentang filosofi AUD dan PAUD
a. Menghargai anak
Setiap anak itu unik sehingga pendidik dalam memberikan pelayanan harus secara individual.
Anak memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu pendidik
harus menghargai anak sebagai individu yang memiliki kemampuan yang luar biasa.
Informasi yang masuk melalui indera anak dengan cepat terserap ke dalam otak. Daya serap otak
anak dapat diibaratkan seperti sebuah sponse yang cepat menyerap air. Untuk itu pendidik
hendaknya jangan salah dalam memberikan konsep-konsep pada anak.
c. “Sensitive periods” (masa peka). Masa peka dapat digambarkan sebagai sebuah pembawaan
atau potensi yang akan berkembang sangat pesat pada waktu-waktu tertentu. Potensi ini akan
mati dan tidak akan muncul lagi apabila tidak diberikan kesempatan untuk berkembang, tepat
pada waktunya.
1) Pendidik hendaknya menyiapkan suatu lingkungan yang dapat memunculkan keinginan anak
untuk mempelajari banyak hal. Lingkungan yang disiapkan harus dirancang untuk menfasilitasi
kebutuhan dan minat anak, sehingga pendidik harus meyediakan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
2) Lingkungan ditata dengan berbagai setting sehingga anak tidak bergantung dengan orang
dewasa. Lingkungan yang disiapkan ini membuat anak bebas untuk bergerak, bermain dan
bekerja.
Dengan lingkungan yang disiapkan oleh pendidik, memungkinkan anak dapat bereksplorasi,
berekspresi, mencipta tanpa dibantu olah orang dewasa. Hasil yang diperoleh anak karena
karyanya sendiri jauh luar biasa dan menakjubkan dibanding jika mereka dibantu. Karya yang
dihasilkan beragam dan unik sedangkan yang dibantu hasil karya anak seragam dan sama. Jadi
sebenarnya anak dapat belajar sendiri jika kita memberi fasilitas sesuai dengan potensi dan
minatnya.
9
3. Konsep Pendidikan PAUD yang Dikembangkan Maria Montessori
10